850 research outputs found

    PROFIL MISKONSEPSI BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI KURIKULUM 2013 DAN PENYELESAIANNYA PADA MATERI EVOLUSI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep apa saja pada materi evolusi yang mengalami miskonsepsi, mendeskripsikan persentase kategori miskonsepsi dan memaparkan konsep yang benar konsep-konsep yang mengalami miskonsepsi. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penjaring miskonsepsi yang sudah divalidasi dosen ahli. Penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode studi dokumen. Kategori miskonsepsi dibagi menjadi lima macam yaitu: misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concepts and terms, dan udergeneralizations. Obyek penelitian ini yaitu tiga buku biologi SMA kurikulum 2013. Hasil menunjukkan bahwa sub konsep yang mengalami miskonsepsi dengan persentase paling tinggi yaitu konsep adaptasi dan seleksi alam sebesar 29%, sedangkan konsep yang mengalami miskonsepsi dengan persentase paling rendah adalah konsep teori evolusi Lamarck sebesar 4%. Buku teks A, B, dan C yang dikaji mengalami miskonsepsi dengan persentase 20%, 33,3%, dan 30%.  Kategori miskonsepsi yang ditemukan pada ketiga buku teks yaitu oversimplifications dan obsolete concepts and terms dengan persentase 82,5% dan 12,6%, sedangkan kategori misidentifications hanya ditemukan di buku teks A sebesar 4,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa buku teks pelajaran biologi khususnya pada materi evolusi yang digunakan di sekolah-sekolah memiliki miskonsepsi dalam penjelasannya. Kata Kunci: Buku teks biologi, miskonsepsi, evolus

    HUBUNGAN HIGIENE SANITASI KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DALAM ES JERUK DI WARUNG MAKAN KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG

    Get PDF
    Es jeruk mengandung banyak vitamin C. Es jeruk juga dapat mengandung bakteri coliform. Bakteri ini dapat menyebabkan diare. Higiene sanitasi rendah dapat menyebabkan bakteri coliform terkandung dalam es jeruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan keberadaan bakteri coliform dalam es jeruk di warung makan Kelurahan Tembalang Semarang. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 32 warung makan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan alfa 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur responden adalah 29-34 tahun, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan responden paling banyak adalah tamat SMA, dan sampel es jeruk yang mengandung bakteri coliform sebanyak 75%. Ada hubungan antara personal hygiene penjamah (p=0,035) dengan keberadaan bakteri coliform. Tidak ada hubungan antara kondisi sanitasi tempat (p=1), kondisi sanitasi alat (p=0,296), kondisi sanitasi air (0,555), dan sanitasi bahan (p=1) dengan keberadaan bakteri coliform. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa higiene sanitasi yang berhubungan dengan keberadaan bakteri coliform dalam es jeruk di warung makan Kelurahan Tembalang Semarang adalah personal hygiene penjamah. Kata Kunci: Higiene Sanitasi, Warung Makan, Bakteri coliform, Es Jeru

    An analysis of politeness strategies used by julia robert in ā€œeat, pray, loveā€ movie

    Get PDF
    One of the basic requirements in communication with others is politeness strategy. In other words, in every communication there is a possibility of threats to face of both interlocutors. In hedges, people tend to use strategies in maintaining otherā€™s face that show degree of politeness. The objectives of this research are(1) to describe the types of hedges that are used by Julia Robert as main character in ā€œ Eat, Pray, Loveā€ movie and(2) to describe the functions of Julia Robert as main character in ā€œEat, Pray, Loveā€ movie use hedges in communication. The research design of this study is qualitative descriptive. The data were the utterances spoken Julia Robert in ā€œEat, Pray, Loveā€ movie. This study was carried out by formulating problem, collecting data, classifying data and analyzing data. Meanwhile, the documentation was used as techniques of data collection. The results of this research can be seen as follows. First, there are 5 (five) types of hedges out of seven types found out by the researcher in her data. The 5 (five) types of hedges used by Julia Robert in ā€œEat, Pray, Loveā€ movie are modal auxiliary verbs which consist of 9 (nine) data, modal lexical verbs which consist of9 data, adjectival, adverbial and nominal modal phrases which consist of2 (two) data, approximator degree of quantity, frequency, and time which consist of 4 (four) data, and introductory phrases which consist of 1 (one) data. The researcher concludes that modal auxiliary verbs and modal lexical verb is the most frequently used type of hedges by Julia Robert and the least are if clauses and compound hedges because Julia Robert does not use it in his utterances. Regarding this fact, it has been concluded that the way the main character used hedges is to apply expression of doubt and confidence, sensitivity otherā€™s feelings, and searching for the right word. The use of hedges by the main characters ā€œEat, Pray ,Loveā€ movie obviously gives a clear description related to politeness strategy in having conversation in social context. ABSTRACT Salah satu syarat dasar ketika berkomunikasi dengan orang lain adalah strategi kesopanan. Dengan kata lain, dalam setiap komunikasi ada kemungkinan rasa tidak nyaman terhadap lawan bicara. Dalam penggunaan bahasa secara lebih sopan ( hedges), orang cenderung menggunakan strategi dalam melindungi wajah ( menjaga martabat) orang lain yang menunjukkan tingkat kesopanan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menggambarkan penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) yang digunakan oleh Julia Robert sebagai karakter utama dalam film ā€œEat, Pray, Loveā€ dan (2) untuk mengambarkan fungsi Julia Robert sebagai karakter utamamenggunakan penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) dalam film ā€œEat, Pray, Loveā€. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data adalah ucapan-ucapan yang diucapkan Julia Robert dalam film ā€œEat, Pray, Loveā€. Penelitian ini dilakukan dengan merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengklasifikasikan data dan menganalisis data. Sementara dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, ada lima jenis penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) dari tujuh jenis yang ditemukan oleh peneliti dalam datanya. Lima jenis penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) yang digunakan oleh Julia Robert dalam film ā€œEat, Pray, Loveā€ adalah kata kerja modal tambahan yang terdiri dari 9 (sembilan) data, modal leksikal 9 (sembilan) data, kata sifat, kata kerja modal nominal dan nominal 2 (dua) data, derajat perkiraan kuantitas, frekuensi dan waktu 4 (empat) data, dan frasa pengantar 1 (satu) data. Peneliti menyimpulkan bahwa modal bantu kata kerja dan modal leksikal adalah jenis penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) yang paling sering digunakan oleh Julia Robert . Julia Robert tidak menggunakan jika klausa dan penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) majemuk dalam fim ā€œEat, Pray. Loveā€. Mengenai fakta ini, telah disimpulkan bahwa cara karakter utama menggunakan penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) adalah untuk mengekspresikan keraguan dan kepercayaan diri, kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan mencari kata yang tepat. Penggunaan bahasa secara lebih sopan (hedges) oleh karakter utama film "Eat, Pray, Loveā€jelas memberikan gambaran yang jelas terkait strategi kesopanan dalam berbicarapadakonteks sosial

    CONTROL RECONSTRUCTION OF THE HOMELESS CHILDREN AS THE IMPACT OF URBAN DEVELOPMENT IN LAW PERSPECTIVE (A Study in Samarinda)

    Get PDF
    Homeless children as a social issue, especially in urban society, in the view of experts and related the organization and departments do not have a uniform similarity of opinion or definition for that matter. In this context, home less children are seen as a social Clearly a social problem that requires an Appropriate methods of settlement in accordance with the expectations of all stakeholders. The research method used a sociological Juridical approach by solving research problems using the data consisting of legal secondary materials or legal regulations used to implement the data to primary data. The results of the research are: 1) Factors that can influence the municipal government in tackling the problems of children who are abo ve the social environmental factors, the Community Culture, the Migration Factor The three factors are the reality that can not be avoided by the city g o v e r n m e n t t h a t will c a u s e t h e c hild homeless children in Samarinda City. 2) The legal Efforts undertaken by the municipality in a different context from the development undertaken by the Samarinda City Regulation No. 16 of 2002 are not yet applicable, with the improvement of the Samarinda City Regulation No. 7 of 2017 the which is implemented a development w ith the current realitie

    Difusi Inovasi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Difusi Inovasi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala dan Faktor-faktor apa saja yang menghambat penyebaran informasi tentang Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala difusi inovasi. Teori yang digunakan adalah teori dari Rogers tentang difusi inovasi. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian ini deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Fokus penelitian ini berjumlah 11 orang.. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi dan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukan bahwa Difusi Inovasi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ bukan suatu hal yang baru bagi masyarakat Desa Lompio tetapi yang menurut mereka inovasi ialah inovasi slogan dan alat kontrasepsinya. Masyarakat desa Lompio melalui lima karakteristik inovasinya Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€, yaitu mulai dari Keunggulan Relatif, program ini merupakan program yang menguntungkan masyarakat Desa Lompio dalam segi ekonomi maupun mengatur jarak angka kelahiran anak. Dari segi kompatibilitas,Program Keluarga Berencana sesuai dengan norma-norma yang ada di Desa Lompio, tidak ada peraturan atau norma khusus yang secara tegas melarang pengadopsian program ini. Dari segi kompleksitas, program ini tidak sulit diterapkan, karena dalam menerapkannya masyarakat Desa Lompio mendapatkan bantuan dari pihak bidan dan kader KB Desa Lompio. Dari segi Triabilitas, Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ merupakan program yang bisa dicoba terlebih dahulu oleh masyarakat Desa Lompio sebelum mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi Observabilitas, hasil dari pemakaian ini hanya dirasakan oleh adopter dan tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat lain. Dari hasil analisa kelima karakteristik inovasi tersebut peneliti menemukan bahwa penyebab dari meningkatnya pertumbuhan penduduk di Desa lompio adalah karena adanya penggunaan alat kontrasepsi KB yang belum merata di Desa Lompio. Para komunikator lebih memfokuskan USAhanya pada pemanfaatan saluran komunikasi kelompok dan interpersonal berbasis lokalitas. Media yang digunakan dalam difusi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€, antara lain brosur, alat peraga, dan poster. Waktu yang digunakan untuk mengadopsi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ satu hingga dua tahun dari tahap mengenal informasi serta sampai mencoba program tersebut. Sistem sosial dalam Proses difusi inovasi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk Desa Lompio Kecamatan Sirenja melibatkan peran aktif dan dukungan pihak UPT KB dan PP Kecamatan, Kader KB Desa Lompio, Bidan Desa, Tokoh Masyarakat dan tentunya masyarakat itu sendiri.Faktor penghambat dalam menyebarkan difusi inovasi Program Keluarga Berencana ā€œDua Anak Lebih Baikā€ adalah faktor sosiologis yakni karena rendahnya tingkat pendidikan dan persepsi masrakat pada umur 36-40an menggangap bahwa umur tersebut tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi

    PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA KPN MEDIKA RS. A WAHAB SYAHRANI DI SAMARINDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara perputaran kas terhadap tingkat likuiditas, pengaruh antara perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas, serta pengaruh antara perputaran kas, perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas pada KPN MEDIKA RS. A WAHAB SYAHRANI DI SAMARINDA periode 2010 ā€“ 2016. Penelitian ini mengunakan variabel independen yaitu perputaran kas ( X1 ) perputaran piutang ( X2 ) dan variabel dependen yaitu likuiditas ( Y ) metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ā perputaran kas terhadap tingkat likuiditas dengan nilai signifikansi 0,057 > 0,05 hipotesis ditolak, perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas dengan nilai signifikansi 0,004 < 0,05 hipotesis diterima, dan perputaran kas, perputaran piutang terhadap likuiditas dengan nilai signifikansi 0,008 < Ā 0,05 hipotesis diterima

    Profil Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA pada Submateri Sintesis Protein Berdasarkan Hasil Uji Four-Tier Diagnostic Test

    Get PDF
    Miskonsepsi merupakan perbedaan pemikiran seseorang dengan pendapat yang disepakati oleh ahli. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mencegah dan mengatasi miskonsepsi siswa agar tidak memengaruhi konsep selanjutnya yang akan diajarkan pada siswa. Penelitian ini bertujuan&nbsp;untuk&nbsp;(1)&nbsp;mendeskripsikan&nbsp;profil miskonsepsi siswa pada submateri sintesis protein menggunakan four-tier diagnostic test, (2) mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya miskonsepsi&nbsp;yang dialami siswa, dan (3) mendeskripsikan upaya&nbsp;mereduksi&nbsp;miskonsepsi. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif evaluatif. Metode yang digunakan adalah tes objektif dan wawancara. Tes objektif berupa 15 butir soal four-tier diagnostic test&nbsp;yang dikerjakan oleh 60 siswa. Tes diagnostik&nbsp;berfungsi&nbsp;untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa. Metode wawancara berupa angket yang berfungsi untuk mengetahui penyebab miskonsepsi. Angket wawancara dikerjakan oleh 30% siswa yang mengalami miskonsepsi tinggi, miskonsepsi sedang maupun rendah. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui sebesar 52,60% siswa mengalami miskonsepsi, 25,10% siswa termasuk tidak paham konsep, dan 22,60% siswa termasuk paham konsep.&nbsp;Indikator subkonsep yang mengalami miskonsepsi tinggi diantaranya adalah menentukan basa nitrogen dalam DNA, menentukan ciri tahapan terminasi&nbsp;translasi, merumuskan urutan proses sintesis protein, menganalisis jenis untai DNA pada inisiasi transkripsi, menentukan mekanisme sintesis protein. Penyebab miskonsepsi yang paling dominan pada penelitian ini adalah siswa&nbsp;itu sendiri, buku teks, dan guru. Berdasarkan hasil penelitian, kategori miskonsepsi pada subkonsep terminasi translasi, inisiasi transkripsi, dan mekanisme sintesis protein&nbsp;termasuk dalam kriteria tinggi. Kata Kunci: miskonsepsi, sintesis protein, four-tier diagnostic test

    The Validity of Bilingual Teaching Material Based on STSE on Fungi Material to Practice Scientific Literacy for Senior High School Grade 10th

    Get PDF
    Abstract Teaching Materials are the teaching aids to explain concepts to students or evaluate their performance to increase the quality of learning, one of which is scientific literacy skills in the school. Teaching material based on STSE (science, technology, society, environment) can facilitate scientific literacy skills for students. Fungi material has to vary content related to science, technology, society, and the environment. The students can practice their scientific literacy skills. The research aimed to explain the theoretical eligibility of bilingual teaching material based on STSE on fungi material to practice scientific literacy for senior high school grade 10th. The theoretic eligibility is measured based on product validity. The research of development refers to the Model of Fenrich Instructional Development Cycle conceives phases such as analysis, planning, design, development, and implementation, in which every cycle must be evaluated and revised. The validity of the teaching material was assessed by a biology education expert, a fungi material expert, and a biology teacher of senior high school. The data were analyzed qualitatively.&nbsp; The developed teaching material was counted to be able to practice students' scientific literacy skills. Based on the validation result of three components are content 3.87, appearance 4, and linguistic 3.93. Based on the result of three criteria of theoretical eligibility acquired an average score of 3.93 with a percentage of 98% with a very valid category. Hence the teaching material was valid to use in the learning activity. Keywords: STSE (Science, Technology, Society, Environment), Fungi, Scientific literacy, Teaching Materia

    Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis CANVA Materi Sistem Respirasi Manusia dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa

    Get PDF
    Abstrak Pengembangan media digital diperlukan dalam bidang pendidikan untuk memudahkan proses pembelajaran. Siswa bosan menggunakan media pembelajaran powerpoint dan kesulitan pada materi Sistem Respirasi Manusia karena abstrak. Akibatnya, motivasi dan hasil belajar kognitif siswa rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa dengan mengembangkan media pembelajaran audio visual. Media audio visual mampu menarik minat siswa untuk belajar dan memudahkan siswa dalam memahami materi. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan media pembelajaran audio visual berbasis Canva materi Sistem Respirasi Manusia dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa yang valid, praktis dan efektif.&nbsp; Penelitian ini menggunakan model ASSURE (analyze learner, state objective, select media and materials, utilize media and materials, require learner participant dan evaluated and revise) dan uji coba terbatas pada 15 siswa di SMAN 14 Surabaya. Validitas diperoleh berdasarkan hasil validasi ahli materi, ahli media dan guru Biologi. Kepraktisan diperoleh berdasarkan hasil respons siswa. Keefektifan diperoleh berdasarkan motivasi yang mencakup hasil observasi dan hasil respons siswa, serta hasil belajar kognitif siswa mencakup pretest dan posttest. Validitas diperoleh rata-rata 3,80 (sangat valid). Kepraktisan diperoleh rata-rata 92% (sangat praktis) dan keefektifan diperoleh rata-rata nilai observasi 97 (tinggi), N-gain respons motivasi 0,90 (tinggi) dan N-gain hasil belajar kognitif 0,80 (tinggi) (sangat efektif). Secara keseluruhan hasil penelitian ini dinyatakan valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa. Media audio visual mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa karena melibatkan indera penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Kata Kunci: Media pembelajaran, audio visual, Sistem Respirasi Manusia, motivasi, hasil belajar kognitif. &nbsp; &nbsp

    Makna Warung Kopi Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam di Stai Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan

    Full text link
    Penelitian ini pertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang warung kopi bagi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Penyeppen Palengaan &ldquo; Kota Pamekasan&rdquo; bahwa di dalam warung kopi terdapat proses dan aturan warung kopi yang berupa unsur-unsur&nbsp; simbolik, sebagai pengukapan atau keinginan dalam bersilaturahmi dengan orang lain dari rasa keinginan yang merupakan sebuah wujud berkomunikasi yang&nbsp; ditunjukan kepada orang lain dengan cara bersosialisasi khususnya dan mendapatkan manfaat bagi mahasiswa dalam mengeratkan suatu hubungan yang erat yaitu siraturahmi bagi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam di STAI Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggukan teori interaksi simbolik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah&nbsp; wawancara, pengamatan berpartisipatif, observasi langsung dan dekomentasi menggunakan catatan, buku, surat kabar. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa latar belakang berdirinya warung kopi mahasiswa program studi pendidikan agama islam panyeppen palengaan &ldquo;Kota Pamekasan&rdquo;. Yaitu sebagai bentuk keresahan kondisi warung kopi terhadap mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam STAI Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan, sebagai wujud pengaktualisasikan dalam mengeratkan suatu hubungan, karena mahasiswa yang mampu membentuk masyarakat moralitas. Proses &ldquo;makna warung kopi bagi mahasiswa program Pendidikan Agama Islam Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan&rdquo; meliputi beberapa tahap yaitu interaksi sosial yang dimiliki mahasiswa dalam mematangkan kreatifitas dan komunitas berdasarkan perspektif ideologi dalam memahami kegiatan atau aktifitas mahasiswa dalam bersosialisasi. Respon masyarakat terhadap mahasiswa STAI Miftahul Ulum dalam melakukan aktifitas di warung kopi atau dengan istilah kata nongkrong itu sudah biasa karena sudah menjadi bagian gaya hidup anak muda masa kini. Kata Kunci: Makna,Warung Kopi, Mahasiswa
    • ā€¦
    corecore