386 research outputs found
Semantik Leksikal, Semantik Kalimat, Makna Dan Konteks Bahasa Aceh Besar
Hubungan Semantik dengan kehidupan manusia sangat dekat karena bahasa yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi harus memperhatikan ketepatan makna sehingga petutur atau lawan bicara kita dapat memahami penyampaian pesan komunikasi dengan baik. semantik merupakan istilah teknis yang penggunaannya mengacu pada ilmu yang mempelajari tentang makna yang notabene merupakan bagian salah satu bagian linguistik. Selanjutnya dia menambahkan bahwa relasi semantik leksikal atau hubungan makna kata penting dipelajari pada semantik. Semantik muncul pada jajaran yang mempunyai makna, yakni pada kata dan kalimat. Maka mengacu pada tataran yang menjadi ruang lingkupnya, semantik terbagi atas semantik kata (semantik leksikal) dan semantik kalimat (semantik komposisional)
DAMPAK GEMPA BUMI TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PIDIE JAYA DI GAMPONG KUTA PANGWA KECAMATAN TRIENGGADENG
ABSTRAKIsda Kamaliyatul Husna. 2017. Dampak Gempa Bumi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Pidie Jaya di Gampong Kuta Pangwa Kecamatan Trienggadeng. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Alfi Syahril, FJ, S. Pd, M. Si (2) Drs. Zakaria, M. EdKata Kunci: Gempa Bumi, dampak sosial ekonomi, masyarakatPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi pada masyarakat Gampong Kuta Pangwa Pasca Gempa bumi, untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat setelah gempa bumi di Gampong Kuta Pangwa , untuk mengetahui adaptasi yang dilakukan masyarakat Gampong Kuta Pangwa pasca gempa bumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung terhadap responden dengan kriteria yaitu orang yang berperan penting di Gampong Kuta Pangwa dan masyarakat Gampong Kuta Pangwa yang merasakan langsung dampak gempa bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bumi telah menelan korban jiwa serta banyak merobohkan bangunan rumah, tempat ibadah, jalan, dan bangunan-bangunan lainnya. Akibat dari gempa bumi warga yang meninggal dunia di Gampong Kuta Pangwa yaitu berjumlah 15 orang, Jumlah bangunan rumah robuh di Gampong Kuta Pangwa yaitu 100 unit, 14 unit rumah rusak berat, dan 52 unit rumah rusak sedang. Gempa bumi juga memberikan dampak terhadap kehidupan dan juga sosial ekonomi masyarakat. Pernyataan responden mengindikasikan terjadinya penurunan dari segi pendapatan setelah gempa bumi terjadi sehingga membuat perubahan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, terdapat kecemburuan sosial terhadap masyarakat lainnya serta ketergantungan masyarakat dalam memperoleh dana bantuan
Bentuk Metonimi Bahasa Aceh Dialek Aceh Besar
Metonimi merupakan cara pembentukan dan penyampaian makna yang dilakukan bukan secara harfiah. Hubungan metonimi merupakan hubungan yang menggantikan; metonimi yang terjadi dalam kalimat menunjukkan apa yang menjadi referen akhir dari kalimat tersebut. Sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, dalam bahasa Aceh Besar penggunaan metonimi seperti ini sangat lazim dipakai dalam komunikasi. Pilihan metonimi cenderung digunakanuntuk mengkomunikasikan pemahaman yang bersifat menyamaratakan namun bergantung konteks dan cenderung tidak melanggar pada persyaratan kebenaran
Developpement De Digital Tourisme a Sumatera Du Nord
Posisi Sumatera Utara yang strategis dan kondisi alam yang indah serta keberagaman suku dan budaya merupakan potensi yang dimiliki Sumatera Utara dalam mengembangkan industri pariwisata. Perkembangan kepariwisataan tersebut harus diiringi dengan promosi objek-objek wisata yang efektif sesuai dengan perkembangan teknologi. Les Mots Clés: Tourisme, Site touristique, Sumatera du Nor
PENGARUH DIARE TERHADAP MALNUTRISI PADA BALITA DI PUSKESMAS BATOH TAHUN 2015
Malnutrisi merupakan keadaan tubuh yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi adalah diare. Kejadian diare di Puskesmas Batoh merupakan angka tertinggi dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diare terhadap malnutrisi dan Risiko Relatif (RR) diare pada balita malnutrisi di Puskemas Batoh Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian cohort retrospective. Pengambilan data dilakukan menggunakan data primer dari wawancara serta pengukuran status gizi dan data sekunder dari rekam medik dan Kartu Menuju Sehat (KMS). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 balita yang dibagi dalam 2 kategori yaitu diare sering dan diare jarang. Karakteristik sampel digambarkan secara deskriptif. Data penelitian ini dianalisis dengan uji Chi-Square. Dari total 42 balita, sebanyak 52,4% adalah gizi kurang dan dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa variabel independen (diare) berpengaruh terhadap malnutrisi (
Biolog?a comparada de poblaciones colombianas de Anastrepha fraterculus y Anastrepha obliqua
57 p. Recurso Electr?nicoLa fruticultura es un rengl?n importante de la agricultura en Colombia, su
comercializaci?n se ve limitado por barreras fitosanitarias a nivel internacional, debido a
plagas cuarentenarias. Anastrepha obliqua y A. fraterculus son dos de las especies
cuarentenarias m?s importantes debido a que afecta la producci?n de cultivos frutales
como el mango y la guayaba. La informaci?n sobre aspectos b?sicos de bioecolog?a de
estas especies es pr?cticamente inexistente en Colombia. El objetivo del presente trabajo
fue obtener informaci?n sobre la biolog?a b?sica de A. obliqua y A. fraterculus que sirva
como base para el desarrollo y mejoramiento de estrategias para su control. Se
desarrollaron tablas de vida a partir de dos poblaciones por cada especie, colectadas en
diferentes regiones del pa?s, mantenidas en el Laboratorio de Entomolog?a de la
Universidad del Tolima. Se determinaron los ciclos de vida en laboratorio, se calcularon
?ndices poblacionales como mortalidad espec?fica y tasa neta de aumento. El an?lisis
demostr? que las poblaciones de A. fraterculus presentan diferencias significativas en
los estados huevo, larva I, larva III y pupa; en las poblaciones de A. obliqua se presentan
diferencias entre los estados huevo, larva I y pupa. A nivel interespec?fico las especies
no presentan diferencias significativas en la duraci?n de su ciclo. La poblaci?n con mayor
R0 y Rm es Zarzal 35,0458 y 0,064136, respectivamente. La poblaci?n con el R0 y Rm
m?s bajos fue Sibundoy, 9,6106 y 0,043471. Estos resultados sirven como base para
futuras investigaciones con el fin de mejorar las estrategias de control de estas especies.
Palabras clave: tabla de vida, par?metros demogr?ficos, moscas de la fruta.Colombian fruit production is an important economic sector in the agriculture; however,
its marketing is limited by phytosanitary barriers at the international level, due to
quarantine pests. Anastrepha obliqua and A. fraterculus are two of the most important
quarantine species because it affects the production of fruit crops such as mango and
guava. The knowledge on the basic bioecology of these species is incipient in Colombia.
The objective of this work was to obtain information about the basic biology of A. obliqua
and A. fraterculus? this information could offer information for the development and
improvement of management strategies. Life tables were obtained from two populations
for each species, collected in different regions of the country and reared in the
Entomology Laboratory of the University of Tolima. The life cycles in laboratory were
studied, population data like specific mortality and net rate of increase were calculated.
The populations of A. fraterculus presented significant differences between egg, larval I,
larval III and pupal stages; whereas in the populations of A. obliqua there were differences
between egg, larval I and pupal stages. At an interspecific level, species do not show a
greater difference in the duration of their cycle. The population with the highest R0 and
Rm was Zarzal 35.0458 and 0.064136, respectively. The population with the lowest R0
and Rm was Sibundoy, 9.6106 and 0.043471. These results serve as a basis for future
research in order to improve control strategies for these species.
Key words: life table, demographic parameters, fruit flies
Kajian Morfologi Dan Mikromorfologi (Sisik Serta Trikoma) 4 Jenis Pyrrosia Mirb. (Polypodiaceae) Di Provinsi Riau
Pyrrosia merupakan golongan tumbuhan paku epifit dari family Polypodiaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi (rhizoma, ptiolus dan lamina) dan mikromorfologi (sisik dan trikoma) dari 4 jenis Pyrrosia yang umum dijumpai di Provinsi Riau, yaitu Pyrrosia heterophyla, Pyrrosia lanceolate, Pyrrosia longifolia dan Pyrrosia pillosheloides. Hasil karakterisasi morfologi menunjukan variasi pada organ yang diamati, terutama pada ukuran ptetiolus, bentuk dan ukuran lamina. Hasil pengamatan pada sisik menujukan varias pada warna sisik, jumlah rambut pada sisik dan posisinya. Sedangkan trikoma pada ptiolus dan lamina menunjukan persamaan bentuk yaitu stelata
Induksi Tunas in Vitro Jeruk Siam (Citrus Nobilis Lour.) Asal Kampar Dari Eksplan Tunas Apeks Dan Nodus in Vitro
Citrus nobilis Lour. is a citrus plant that is highly demanded by many people in Riau. Propagation of C. nobilis Lour. has some problems due to various diseases that decrease its production. The conventional propagation of C. nobilis. requires a lot of parent plants and takes a long time, therefore the in vitro propagation is necessary. The purpose of this study was to determine the concentration of BAP and explant source as well as the interaction between both treatments in inducing C. nobilis bud. This research used a factorial randomized block design (RBD) with two factors i.e the concentration of BAP (0, 1, 2 and 3 mg / l) and the source of explants (shoot apex and 6 week in vitro nodes). All combined treatments showed no significant difference to the emerging bud, the number of shoots and length of shoot. The results showed that the addition of 2 mg/l BAP at the apex shoot and node explants were able to induce bud. Better explant sources in inducing bud was the node explants. The node explants at a concentration of 1 mg/l BAP gave better result in inducing bud
Induksi Tunas Jeruk Siam (Citrus Nobilis Lour.) Asal Kampar Dengan Pemberian Benzil Amino Purine (Bap) Secara in Vitro
Citrus (Citrus nobilis Lour.) from Kampar is one of primary commodities from Riau province. However, virus attacks cause citrus plants become sick and even died, therefore it is difficult to find the healthy citrus plants. In order to recover this condition, it is necessary to provide citrus seedlings in large quantities. One alternative to provide citrus seedling in large quantities is through tissue culture technique (in vitro culture). This study aimed to find out the effect of benzil amino purine (BAP) and to determine the optimal concentration of BAP in inducing shoot of citrus. This experiment was designed using a randomized block design (RBD) with various concentrations of BAP. The results showed that the treatment with 1 mg/l BAP was the best in inducing the number of shoots (3 shoots/explant) and treatment with 0.5 mg/l BAP was the best in generating shoot length (3.11 cm) and number of leaves (5.26 piece/shoot)
- …
