35 research outputs found

    PENINGKATAN SIKAP PERCAYADIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian di Kelas I D Program Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto dilatar belakangi oleh rendahnya sikap percayadiri dan prestasi belajar matematika. Penelitian ini mengintegrasikan hasil Penugasan Dosen Ke-Sekolah (PDS) kedalam perkuliahan Konsep Dasar Matematika. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan sikap percayadiri dan prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Square (TPS). Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas ID Semester I sebanyak 35 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri 2 pertemuan. Kegiatan tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data diperoleh dari angket sikap percayadiri, tes evaluasi, angket pembelajaran mahasiswa, dan jurnal refleksi. Berdasarkan data penelitian tindakan kelas diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dapat meningkatkan sikap percayadiri dan prestasi belajar matematika. Hal ini ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai sikap percaya diri dengan skor rata-rata 2,91 dan siklus II sebesar 3,25 Penelitian ini juga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 63,06, dan siklus II sebesar 67,67 Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa pembelajaran Konsep Dasar Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square berhasil meningkatkan sikap percayadiri dan prestasi belajar matematika

    Peningkatkan Prestasi Belajar Matematika dan Keterampilan Kolaborasi Peserta Didik Melalui Model Problem Based Learning

    Get PDF
    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dan keterampilan kolaborasi peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V A SD Negeri 1 Tambaksogra yang berjumlah 31 peserta didik. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setaip siklusnya meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siklus I mencapai presentase ketuntasan 44,03% dengan kriteria kurang, sedangkan pada siklus II meningkat memperoleh presentase ketuntasan 83,38% dengan kriteria sangat baik. Keterampilan kolaborasi peserta didik siklus I memperoleh rata-rata skor 3,29, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 3,32 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dan keterampilan kolaborasi peserta didik

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar Berbasis HOTS Menggunakan Model PBL

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh perangkat pembelajaran seperti bahan ajar, LKPD, dan media belum dikembangkan berbasis HOTS dan model pembelajaran belum menggunakan model inovatif. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses pengembangan, kelayakan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran matematika materi bangun datar berbasis HOTS menggunakan model PBL di kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini merupakan pengembangan dengan model ADDIE yang menghasilkan produk perangkat pembelajaran RPP, bahan ajar, LKPD, media, dan perangkat evaluasi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Bojongsari dan SD Muhammadiyah Purwokerto. Instrumen penelitian diperoleh dari wawancara, analisis dokumen, dan angket. Kelayakan perangkat dibuktikan berdasrkan hasil validasi dengan nilai rata-rata minimum1 dan skor maksimum 5. Hasil validasi ahli materi mendapatkan skor 4,97, hasil validasi ahli media 4,21, dan hasil validasi ahli guru mendapatkan 4,96 maka dapat dikatakan perangkat layak digunkan dengan sedikit revisi. Hasil rata-rata yang diperoleh pada angket peserta didik setelah menggunakan perangkat yaitu 4,59 masuk dalam kategori “sangat valid” dan hasil rata-rata dari guru yaitu 4,79 dengan kategori “sangat valid”. Hal ini menunjukkan perangkat yang dikembangkan praktis dan layak digunakan dalam proses pembelajaran

    RESPON GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SD MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

    Get PDF
    Face-to-face learning (PTM) in Banyumas Regency, Central Java, started Wednesday (1/9/2021).  This follows the decline in the status of the Implementation of Community Activity Restrictions (PPKM) from level 4 to 3. The Head of the Banyumas Education Authorities, Irawati, said that for the early stage, PTM would be tested in 54 schools.  "According to the governor's circular letter, limited PTM may be started". Elementary schools will carry out PTM starting Monday, October 4, 2021 after previously there was a coordination meeting between the principal and the Head of the Elementary School Curriculum regarding the preparation of PTM. This study aims to find out; 1) teacher and student responses  on the implementation of face-to-face learning 2) PTM implementation 3) PTM constraints and solutions This type of research is a qualitative research with descriptive method. The data collection process uses interviews and documentation. The informants of this research are teachers and students at SD Muhammadiyah Purwokerto. The results of the study;  1) Teachers and students responded well to the implementation of PTM; 2) The implementation of PTM during the Covid 19 Pandemic in Elementary Schools was in accordance with the Limited PTM SOP; 3) Obstacles faced in the implementation of PTM were external constraints in the form of increasingly loose health protocols in the community  , while internal constraints in the form of limited facilities and staff providing  lead to less than optimal implementation of health protocols.  In addition, the attendance capacity of students in class is limited to 50% and learning starts at 07.00-09.00 for 50% of the first class and 09.30-11.30 for 50% of the second class.  PTM with strict health protocols causes the learning process and learning outcomes to be less than optimal.  The principal as a leader in the school in dealing with external and internal problems always coordinates with related parties so that PTM running properly and expeditely. Keywords: Teacher's Response; Student Response; PT

    PENGEMBANGAN MEDIA ANIMAKER MATERI KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN KALKULATOR DI KELAS IV SD UMP

    Get PDF
    Sebagai guru yang berada pada era digitalisasi, guru abad 21 dituntut memiliki berbagai keterampilan. Keterampilan guru abad 21 diantaranya adalah 1) pembelajaran dan keterampilan inovasi, 2) keterampilan literasi digital, dan 3) karir dan kecakapan hidup. Sebagai salah satu bentuk dari keterampilan literasi digital adalah guru mampu membuat media pembelajaran dengan berbasis pada teknologi yang salah satunya adalah media video animasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan media, kelayakan media serta respon dari guru dan peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development (R & D) model Borg and Gall dalam Sugiyono (2018). Hasil validitas produk media pembelajaran matematika berbasis animasi animaker pada penelitian ini diperoleh skor dengan rata-rata sebesar 88,4% yang termasuk dalam kategori sangat valid. Sementara pada respon guru dan peserta didik mendapatkan respon yang positif dengan perolehan skor rata-rata dari respon guru sebesar 85% yang termasuk kategori sangat baik dan perolehan skor rata-rata dari respon peserta didik sebesar 98,5% yang termasuk kategori sangat menarik. Berdasarkan analisis dari angket validator dan respon guru dan peserta didik maka media pembelajaran matematika berbasis animasi animaker telah memenuhi kriteria untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas

    Pengembangan Perangkat Penilaian Konsep Dasar Matematika SD Berorientasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai

    Get PDF
    This instrument is aimed at improving studen\u27ts motivation and achievement of the students in class C of the PGSD Department of UMP. The 47 students was divided into 12 groups of 3-5 members. The development of the instrument was carried out through classroom action research consisting of 4 cycles. This research lasted for four months. Each cycles was done according to the obtained change, design and factor under investigation. To obtain data on students motivation, achievement, and response to the use of cooperative learning tipe TAI, questionaire and individual quizd as well as group assignment were used. The result showed that there was an improvement on those aspect due to the implementation of TAI using the quizes I through IV of the mid term test, individual quiz and group assignment. Key words : Type TAI of cooperative learning, motivation, learning achievement, assessment tool

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas Rendah Berorientasi Model Pembelajaran Diskusi

    Get PDF
    This development was aimed at creating learning device for low level mathematics to increase the students' participation and achievement through discussion learning model in Class A of the second semester of the Elementary School Teacher Education Department of Muhammadiyah University of Purwokerto of the academic year 2008/2009. The 49 subject takers was divided into 15 groups of 3 to 4 people. The procedure of developing the device used classroom action research. The action consisted of two cycles and took three months. Each cycle was done depending on the obtained improvement, design and the factor to be developed. The instrument which was used to get the data of participation and students' response towards the lecture and the learning device was questioner, while he instrument to get data on students learning achievement were essay quiz, mid term test, and the end term test. The result was the device for learning low level mathematics, early-class learning material, students work, and increased learning participation. The learning achievement was still low which was due to their low ability in solving mathematical problem. Key words: Discussion learning model, participation, and mathematics learning achievement

    PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK KURIKULUM 2013 BERBASIS KOMPETENSI PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan Research and Development. Penelitian dan pengembangan bertujuan menghasilkan produk berupa sebuah LKPD Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Tema 7. Tujuan penelitian dan pengembangan ini antara lain; 1) Menghasilkan LKPD Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Tema 7 kelas IV Sekolah Dasar, 2) Mengetahui validasi pakar terhadap kelayakan LKPD Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Tema 7 kelas IV Sekolah Dasar, 3) Mengetahui respon guru terhadap LKPD Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Tema 7 kelas IV Sekolah Dasar, 4) Mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD Berbasis Kompetensi Peserta Didik Abad 21 Tema 7 kelas IV Sekolah Dasar. Langkah-langkah penelitian mengacu pada model 4-D yaitu Tahap Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, Penyebaran. Menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Bentuk pengembangan bahan ajar yaitu dihasilkan berupa LKPD yang telah diuji cobakan secara terbatas pada kelas IV Sekolah Dasar. Hasil validasi LKPD bahwa LKPD mendapatkan kriteria “sangat baik” (4,43), hasil respon guru terhadap penggunaan LKPD pada saat melaksanakan pembelajaran mendapatkan kriteria “sangat baik” (4,9), dan hasil respon peserta didik setelah dilaksanakan uji coba secara terbatas mendapatkan kriteria “sangat baik” (4,68). Pengembangan bahan ajar LKPD untuk penelitian selanjutnya mencakup beberapa soal dalam satu tema dan menggunakan model pembelajaran Think Pair Square

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MATEMATIKA BERBASIS MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

    Get PDF
    Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika ketersediaan bahan ajar lengkap selesai. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau Lembar Kerja Siswa adalah salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Ini adalah penelitian dan pengembangan studi menggunakan model 4-D menurut Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: mendefinisikan, merancang, mengembangkan, dan menyebar. Ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD menggunakan model pendidikan matematika realistis pada topik volume angka padat tidak teratur di kelas lima di sekolah dasar. Penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Karangnanas, UPK (Unit Pendidikan Kecamatan) Sokaraja, Kabupaten Banyumas, dengan populasi 24 siswa kelas lima. Peneliti menggunakan teknik tes dan non-tes termasuk pretest, posttest, validasi ahli, penilaian guru, dan kuesioner respon siswa untuk pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengembangan lembar kerja siswa matematika (LKPD) berdasarkan model pendidikan matematika realistik di kelas V di SD Negeri 3 Karangnanas dapat digunakan sebagai bahan ajar sebagai bahan ajar matematika pelengkap di sekolah dasar , 2) penilaian guru pada lembar kerja memperoleh skor 95%, dengan kriteria "Sangat Baik", 3) respons siswa terhadap lembar kerja matematika memperoleh skor rata-rata 93%, dengan kriteria "Sangat Setuju ", 4) lembar kerja mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lembar kerja dapat difungsikan untuk melengkapi bahan ajar matematika, yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar

    PENGEMBANGAN HANDOUT KURIKULUM 2013 BERBASIS KOMPETENSI PESERTA DIDIK ABAD 21 KELAS IV DI SD NEGERI KEMBARAN

    Get PDF
    Bahan ajar yang sering digunakan peserta didik di sekolah adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) karena harganya yang ekonomis dan relatif terjangkau. Banyak sekolah yang hanya menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) saja tanpa adanya handout atau buku penunjang sebagai pegangan peserta didik sehingga yang digunakan anak untuk belajar secara mandiri masih kurang atau terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan handout berbasis kompetensi peserta didik abad 21 menggunakan model pembelajaran TPS (Think-Pair-Squre), mengetahui kelayakan handout, mengetahui respon guru dan peserta didik. Metode yang digunakan peneliti adalah pengembangan (research and development). Proses penelitian pengembangan handout ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari: (1) tahap pendefinisian, (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan dan (4) tahap penyebaran. Instrumen dan pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara guru, lembar angket penilaian validasi, lembar angket respon guru dan lembar angket peserta didik. Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini adalah ujicoba produk pada kelas IV SD Negeri Kembara. Hasil penelitian menyatakan bahwa perolehan respon guru terhadap penilaian bahan ajar handout mendapatkan nilai rata-rata yaitu 4,75 dengan kriteria “sangat baik”, sehingga dapat disimpulkan bahan ajar handout tersebut layak digunakan. Hasil penilaian respon peserta didik terhadap bahan ajar handout diperoleh rata-rata 4,51 maka dikategorikan “sangat baik”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar handout dapat diterima oleh peserta didik sebagai bahan ajar yang mampu membantu proses pembelajaran
    corecore