189 research outputs found

    Pengajaran ekonomi Moneter Di Indonesia:Aspek Teori Dan Beberapa Isi Terkait

    Get PDF

    The Impact of Fiscal-Monetary Policy Interaction on the Indonesian Economy

    Get PDF
    This study seeks to examine the interactions between fiscal and monetary policies and their impact on output and inflation in Indonesia from 2003:4 to 2018:4 using Structural Vector Autoregression (SVAR). It is important to investigate the coordination between both because overall macroeconomic policy framework requires a close coordination between monetary and financial policies. The variables utilized are government spending, debt, output gap, tax, inflation, interest rate, and exchange rate obtained from the Indonesian Ministry of Finance, the Indonesian Statistics, and Bank of Indonesia. Government spending as a proxy for fiscal policy and interest rate as a proxy for monetary policy have a strategic complement relationship, whereas tax revenue as a proxy for fiscal policy and interest rate as a proxy for monetary policy have a strategic substitutes relationship

    Inflation Dynamics in Indonesia: Equilibrium Correction and Forward-Looking Phillips Curve Approaches

    Get PDF
    A series of relatively high inflation characterize Indonesian economy, especially during the economic crisis. Economists generally agree that high inflation is one of the major economic problems, and that economic authorities need to cope with such a problem. Therefore, it is essential to understand the behavior of inflation in Indonesia. The aim of this paper is to estimate the inflation dynamics in Indonesia using equilibrium correction and forward-looking Phillips Curve approaches. Previous empirical studies show that the equilibrium correction or backward-looking approach may explain the inflation dynamics in Indonesia. The backward-looking specification does not have to be the proper model even if the fact shows that the specification holds. The major innovation of this paper is the application of a forward-looking Phillips curve model. The empirical results—estimated using the Generalized Method of Moments (GMM)—show that the forward-looking Phillips Curve approach dominates the backward-looking behavior. It indicates that after a credible monetary policy announcement, for instance, the former model predicts that economic agents will change their behavior quickly. Therefore, the policy will affect the economy more rapidl

    FISCAL AND MONETARY POLICY INTERACTIONS IN INDONESIA DURING PERIODS OF ECONOMIC TURMOIL IN THE US: 2001Q1-2014Q4

    Get PDF
    This study investigates the formation of the interaction between monetary and fiscal policies in Indonesia during periods of economic turmoil in the US (external shock) based on the Hybrid New Keynesian (HNK) model. The study estimates the HNK model using the Full Information Maximum Likelihood and time-series data over theperiod 2001Q1-2014Q4. The result reveals the form of coordination is a monetary-led policy mix between active monetary policy and passive fiscal policy. The degree of coordination is down when external shock increases

    Fiscal Cyclicality Under State Finances Law in Indonesia

    Get PDF
    This study aims to analyze the cyclicality of fiscal policy under state finances law in Indonesia. The Indonesian government officially enacted the 2003 and 2004 Laws on State Finances, and it regulates fiscal rules covering the amount of the budget deficit and balanced budget rules. This fiscal rule is expected to encourage fiscal cyclicality to become countercyclical and provide buffering to deal with various economic shocks. This study uses quarterly time-series data from 2001 to 2019. The years 2001-2004 are used as the years prior to implementing the State Finance Law. Moreover, 2005 – 2019 is the time to capture the effects of cyclicality after implementing the Law. This study uses a dynamic distributed lag model to see the effect of GDP on government spending behavior. This study indicates that fiscal cyclicality before implementing the Law on State Finance behaved acyclically. Meanwhile, after implementing the Laws, this fiscal behavior is still procyclical. It means that the fiscal rules have not been effective in changing the direction and behavior of the fiscal to be countercyclical

    PENDEKATAN TRADISIONAL MENGENAI ANALISIS UANG BEREDAR: SUATU STUDI KASUS DI INDONESIA

    Get PDF
    Pendekatan tradisional atau pendekatan angka pengganda uang merupakan salah satu pendekatan dalam anlisis perilaku uang beredar. Melalui pendekatan ini dapat dikaji pengaruh uang primer dan komponen-komponennya terhadap jumlah uang beredar dengan anggapan bahwa angka pengganda uang adalah tetap, stabil atau dapat diprediksi perilakunya.Makalah ini mencoba mengeterapkan pendekatan tradisional tersebut di Indonesia. Pembahasan pada prinsipnya bertumpu pada identitas akuntasi dan analisis tabel silang yang diharapkan dapat mengkaji hubungan antara komponen neraca sistem moneter dan otoritas moneter di Indonesia. Melalui kedua alat analisis itu dapat pula diketahui pengaruh moneter sektor pemerintahterhadap uang primer dan uang beredar di Indonesia. Hasil studi nampaknya tidak selaras dengan anggapan pendekatan tradisional di atas, karena komponen angka pengganda uang di Indonesia dipengaruhi oleh perilaku bank-bank umum, masyarakat dalam dan luar negeri yang tidak mudah memprediksinya

    MODEL KOREKSI KESALAHAN UNTUK PERMINTAAN IMPOR BAHAN DAKAR MINYAK DI INDONESIA

    Get PDF
    Bukanlah suatu rahasia lagi bahwa model ekonometrik dinamik merupakansalah satu pendekatan penting dalam analisis ekonomi. Hal ini karenasebagian besar analisis ekonomi berkaitan erat dengan analisis runtunan waktu(time series) yang sering diujudkan oleh hubungan antara perubahan suatu besaranekonomi dan kebijakan ekonomi di suatu saat dan pengaruhnya terhadap gejaladan perilaku ekonomi di saat yang lain. Hubungan semacam ini telah banyakdicoba untuk dirumuskan dalam model linier dinamik, namun tidak dapatdipungkiri bahwa sampai saat ini belum terdapat kesepakatan mengenai modeldinamik mana yang paling cocok untuk suatu analisis ekonomi. Kelangkaan akanadanya kesepakatan tersebut dikarenakan adanya banyak faktor yang berpengaruhdalam pembentukan model itu, misalnya: pengaruh faktor kelembagaan, perananpenguasa ekonomi dan pandangan si pembuat model mengenai gejala dan situasiekonomi yang menjadi pusat perhatiannya (Barten, 1981; De Grauwe, 1983 danCuthbert-son, 1988)

    KOMPONEN KOEFISIEN REGRESIJANGKA PANJANG MODEL EKONOMI: SEBUAH STUDIKASUSIMPOR BARANG DI INDONESIA

    Get PDF
    Tidak dapat diragukan lagi bahwa selama dua dasa warsa terakhir ini, metodeanalisis kuantitatip, khususnya ekonometrika, telah ikut meramaikan arenaperbincangan mengenai tindak-tanduk atau perilaku (behaviour) pelaku ekonomi diIndonesia. Berkaitan dengan hal yang disebut terakhir, biasanya peneliti membentukdan menaksir suatu model ekonomi yang diharapkan mampu mencerminkan keadaansebenarnya mengenai "sesuatu" yang sedang mereka amati. Namun harus disadaribahwa suatu model tidak lebih dari atau dapat diibaratkan seperti sebuah "tongkat"atau "denah (map)" bagi seseorang yang "buta" atau "asing" mengenai keadaan dantindak-tanduk sebenarnya dari dunia nyata yang sedang dia pelajari. Dengan kata lain,model ekonomi dapat diibaratkan sebagai denah agar kita tidak "ke sasar" terlalu jauhdalam mempelajari tindak-tanduk vektor variabel ekonomi

    REGRESI LINIER LANCUNG DALAM ANALISIS EKONOMI: SUATU TINJAUAN DENGAN SATU STUDIKASUS DI INDONESIA

    Get PDF
    Sejak pertengahan tahun 1970-an, permasalahan regresi lancung (spurious regression) telah kembali menjadi sorotan para pakar ekonometrika. Ciri utama adanya regresi lancung (semrawut) ini ditunjukkan oleh tidak diamatinya perilaku data melalui uji stasioneritas, misalnya, dan oleh apa yang disebut "sindrom R2". Yang disebut terakhir ini sering membuat pengamat terkecoh oleh nilai koefisien determinasi yang begitu meyakinkan tetapi kurang memperhatikan uji diagnostik regresi tersebut, khususnya uji otokorelasi. Akibatnya koefisien regresi penaksir tidak efisien, prediksi akan bias dan uji baku statistik menjadi tidak sahih. Tulisan ini bermaksud mengetengahkan beberapa kemungkinan terjadinya regresi lancung dan cam pencegahannya. Dalam tulisan ini untuk mendukung maksud ini digunakan satu studi kasus impor barang di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam studi empiristidak stasioner dan perlu dideferensi pertama untuk memperoleh data yang stasioner.Di samping itu untuk mencegah adanya regresi lancung, pem-bentukan model dinamis memang merupakan langkah yang perlu dilakukan. Selanjutnya dengan memperhatikan perilaku data nampaknya model koreksi kesalahan (error correction model) dapat dipakai sebagai salah satu model dinamis impor barang di Indonesia

    TINJAUAN TEORITIS MENGENAI MODEL PEMGEMBANGAN LIKUIDITAS PEREKONOMIAN DAERAH

    Get PDF
    Dalam satu dasa warsa terakhir ini, likuiditas perekonomian Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Fenomena ini nampaknya selaras dengan perkembangan konsep uang dan lembaga keuangan bank di Indonesia. Namun demikian perkembangan besaran tersebut tidak merata antardaerah, bahkan tidak mudah pula mengukurnya. Tulisan ini mencoba mengetengahkan suatu pendekatan guna menaksir besarnya uang kartal yang beredar di daerah. Pendekatan yang diuraikan diharapkan dapat menjadi titik awal dari suatu usaha untuk mengukur likuiditas perekonomian daerah
    • …
    corecore