65 research outputs found

    IN SEARCH FOR A DEMOCRATIC CONSTITUTION: INDONESIAN CONSTITUTIONAL REFORM 1999 - 2002

    Get PDF
    In 1999, the Indonesian People’s Consultative Assembly enacted the First Amendment to the 1945 Constitution. Over each of the next three years, it passed a further amendment. This paper argues that the amendments lacked what have widely been accepted as key features of a democratic constitution-making process. Many of the problems related to fundamental issues within the Constitution itself. It contained two aspects seen as crucial to the identity and survival of the country by most nationalists: the rejection of an Islamic state and the imposition in its place of a nationalist state ideology, the Pancasila. This paper proposes that to resolve the difficult relationship between Islam and the state - for the immediate future at least - the preamble and Article 29 should be made as a non-amendable and ‘entrenched’. From Indonesia’s experience, beside observing the general characteristics of constitution-making process in transition, scholars should note how the symbolic value of the 1945 Constitution strongly overshadowed the way the constitutional reform took place.Keywords: Constitution, Democracy, Amendment, Reform, Indonesia

    Perancangan Motion Graphic Sebagai Upaya Pengenalan Profesi Bidang Teknologi Maritim FTK ITS Untuk Siswa SMA

    Get PDF
    Indonesia dengan segala potensi kekayaan maritim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, nyatanya masih belum diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk memberdayakan sektor tersebut. Perdagangan dunia yang semakin meningkat melalui kapal (74% perdagangan dunia melalui laut) menjadi kesempatan dalam berkarir yang terus berkembang untuk profesi sektor teknologi kemaritiman seperti; naval architects, marine engineer, ocean engineer dan sea transportation engineer yang ternyata masih kurang populer dikalangan remaja SMA. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu perancangan video motion graphic pengenalan profesi di bidang teknologi maritim dengan target remaja SMA yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih spesifik sesuai minat keprofesian. Penelitian menggunakan metode riset studi literatur, observasi terhadap pihak FTK ITS yang memiliki disiplin ilmu di bidang teknologi kemaritiman sebagai referensi konten, interview untuk mengetahui langkah FTK ITS mengenalkan profesi kemaritiman dan penyebaran kuisioner terhadap target perancangan. Teknik motion graphic gaya vektor digunakan sebagai gaya visual. Hasil yang telah tercapai dalam perancangan ini berupa 5 seri video, untuk kemudian dapat didistribusikan dengan media yang bersinergi dengan pihak FTK ITS

    Perancangan Katalog Museum Keraton Sumenep dengan Konsep Budaya Lahir Melalui Sejarah

    Get PDF
    Keraton Sumenep adalah salah satu cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yang mendasari terbentuknya identitas budaya Sumenep. Nilai sejarah dan budaya Keraton Sumenep lebih banyak disebarkan melalui mulut ke mulut yang berdampak kepunahan sehingga perlu dilestarikan secara tertulis agar informasi dapat dijaga dan diteruskan oleh generasi berikutnya. Tujuan perancangan katalog ini merepresentasikan identitas budaya Sumenep sebagai daerah Keraton sebagai bentuk pelestarian sejarah dan budaya.Metode yang digunakann dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui depth interview pada pakar sejarah Sumenep, pihak museum, dan Disbudparpora Sumenep. Depth interview juga dilakukan dengan ahli editorial dan fotografi dari Akronim Studio. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi berkala dan studi eksperimenntal dengan mengunjungi Keraton Sumenep untuk mendapatkan data visual dan berdiskusi dalam menyusun data konten bersama pakar sejarah. Sebagai data sekunder, dilakukan pula kajian pustaka terhadap buku yang berkaitan dengan sejarah budaya Keraton Sumenep.Konsep yang ditawarkan peneliti dalam menyusun katalog adalah “Budaya Lahir Melalui Sejarah”, berarti budaya yang ada saat ini adalah cerminan sejarah masa lampau. Hasil perancangan ini adalah buku katalog berisi 124 benda museum dengan susunan foto, ukuran, bahan, dan penejelasan tentang benda museum. Dalam katalog berisi 7 bangunan inti museum yang dijelaskan dengan pembabakan. Pembabakan dibagi menjadi 8 yaitu sejarah Keraton Sumenep, Labang Mesem, Halaman Keraton, Pendopo Agung, Mandiyoso & R.Tamu, Keraton, Kantor Koeninglijk, dan Keraton R.A.T Tirtonegoro. Pada setiap pembabakan bangunan disebutkan benda-benda museum yang digunakan pada kegiatan Kerajaan dan menjadi budaya Sumenep. Benda peninggalan disusun secara alfabetis pada tiap bab. Untuk membuktikan bahwa konsep sudah sesuai untuk target sasaran, peneliti melakukan user testing pada stakeholder terkait

    Perancangan Konten Digital Perkembangan Musik Indonesia Era 50an (1950-1959) sebagai Penunjang Pengembangan Situs Museum Musik Indonesia

    Get PDF
    Musik sebagai bagian dari pembangun kebudayaan berperan penting dalam membentuk identitas suatu bangsa. Namun, saat ini banyak terjaSFdi kasus pengakuan kebudayaan oleh bangsa lain salah satunya bidang seni musik. Beberapa penyebabnya adalah kurangnya apresiasi masyarakat terhadap musik dalam negeri serta lemahnya segi dokumentasi industri musik Indonesia. Pemerintah membangun Museum Musik Indonesia (MMI) pada tahun 2016 sebagai sarana konservasi warisan musik nusantara. Namun selama 3 tahun, Museum Musik Indonesia kini masih memerlukan beberapa proses perbaikan dan pengembangan khususnya pada segi konten di dalam museum. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jenis media informasi yang tepat untuk dikembangkan sebagai konten pada museum. Pencarian data dilakukan dengan melakukan observasi aktivitas pengunjung, lingkungan museum, koleksi, serta wawancara mendalam kepada pengelola dan pengunjung museum. Data yang telah diadapat kemudian diolah menggunakan diagram afinitas untuk mengetahui formulasi permasalahan dan formulasi kebutuhan museum serta krtieria media yang sesuai dengan kondisi museum saat ini. Berdasarkan hasil data yang selesai diolah, maka dirancanglah konten digital dengan menggunakan basis media touchscreen kiosk yang bertujuan untuk mempermudah pengunjung dalam menngakses informasi di dalam museum. Informasi yang digunakan pada konten berupa pengetahuan mengenai perkembangan musik di Indonesia dari pada era 50an. Konsep yang diusung dalam merancang konten digital pun harus memenuhi beberapa syarat, diantarnya mudah, informatif, dan adaptif. Diharapkan melalui konten digital tersebut dapat mempermudah pengunjung dalam menggali informasi isi koleksi yang ada di dalam museum

    Perancangan Environmental Graphic Design Museum Sepuluh Nopember Surabaya Area Dalam

    Full text link
    Seiring dengan pencanangan Tahun Kunjung Museum 2010 oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, program tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) hingga 2014. Tujuan diadakan Gerakan Nasional Cinta Museum adalah untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap arti penting museum serta meningkatkan jumlah pengunjung museum. Menanggapi hal tersebut, maka dilakukanlah pembenahan internal UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember untuk turut dalam tahun kunjungan museum 2010. Kurangnya sistem penunjuk arah yang terpadu, kelengkapan mengenai koleksi museum, dan suasana museum yang tidak pernah mengalami Perubahan sejak awal dibangunnya museum ini, menjadikan museum ini luput dari tujuan wisata masyarakat yang lebih menutamakan sesuatu yang baru dan menarik. Dalam perancangan ini akan dibahas bagaimana para pengunjung dapat merasakan pengalaman tentang peperangan dan kisah kisah perjuangan yang membuat pengunjung dapat merasakan kondisi yang terjadi pada peristiwa sepuluh nopember, namun tetap mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai peristiwa tersebut. Perancangan Environment Graphic Design bertujuan agar memudahkan pengunjung mendapatkan informasi yang mudah dipahami agar dapat menghemat waktunya dan merasa nyaman karena tidak akan tersesat, sementara desain eksebisi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman suatu objek yang dapat selalu diingat oleh pengunjung. Metode penelitian yang dilakukan adalah riset observasi dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat khususnya para pengunjung Museum Sepuluh Nopember Surabaya agar mereka dapat merasakan suasana yang modern namun tetap berkesan kepahlawanan pada masa lampau

    Perancangan Aplikasi Mobile sebagai Media Donasi Makanan Online dalam Mengurangi Food Waste di Surabaya

    Get PDF
    Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi di seluruh dunia. Peningkatan jumlah sampah disebabkan oleh kepadatan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, terutama pada kota besar seperti Surabaya. Komposisi sampah di Surabaya didominasi oleh sampah sisa makanan daripada sampah non organik. Penyebab utama dari jumlah timbulan sampah sisa makanan adalah kurangnya perencanaan pembelian bahan makanan dan pengolahan bahan makanan. Fenomena food waste adalah makanan yang telah kadaluarsa atau makanan yang dibuang oleh konsumen tingkat akhir. Penghasil sampah makanan terbesar berasal dari distributor makanan, industri jasa makanan, dan rumah tangga. Untuk mengurangi sampah sisa makanan, dibutuhkan platform untuk membagikan makanan kepada orang lain yaitu sebuah aplikasi mobile. Metode perancangan yang digunakan adalah metode design thinking dengan dilakukan bersama kelompok yang memiliki pandangan berbeda – beda dalam membuat perancangan desain aplikasi. Depth interview akan dilakukan dengan mewawancarai startup yang sejeneis, studi literatur digunakan untuk mengumpulkan teori – teori mengenai food waste dan desain antarmuka sebagai landasan teori dalam perancangan aplikasi. Serta, metode user testing digunakan untuk menguji kelayakan aplikasi kepada pengguna. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi mobile bertema gerakan sosial donasi makanan dan bahan makanan kepada masyarakat urban, sebagai upaya membangun komunitas digital dalam mengurangi jumlah sampah makanan

    Perancangan Desain Grafis Lingkungan Museum Maritim Surabaya North Quay di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

    Get PDF
    Terminal Gapura Surya Nusantara atau yang biasa dikenal dengan Surabaya North Quay adalah bagian dari Pelabuhan Tanjung Perak yang dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) yang berfokus kepada daerah maritim dan juga mengembangkan kawasan wisata. Guna terus mengembangkan diri di sektor wisata, strategi utama yang dilakukan antara lain Food and Beverage, Community, Festive, dan Education.  Namun, strategi edukasi ini masih belum ada fasilitas yang dapat mewadahi. Oleh karna itu, Pihak Pelindo Property Indonesia berencana untuk membangun sebuah Museum maritim di Surabaya North Quay sebagai sarana edukasi. Tujuan perancangan ini adalah  Menciptakan rancangan Desain Grafis Lingkungan yang dapat mendukung penyampaian informasi dalam Museum Maritim Surabaya North Quay pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dalam perancangan museum, perancangan desain grafis yang dapat menunjang penyampaian konten informasi didalamnya. Penelitian dilakukan dengan observasi pada kondisi arsitektur bangunan dan juga keadaan dari Pelabuhan Tanjung Perak itu sendiri, serta interview kepada pihak Pelindo III dan Pelindo Property Indonesia. Metode studi experimental dilakukan berdasarkan hasil dari observasi dan interview yang nantinya di depth interviewkan dan digunakan dalam proses pembuatan konsep desain. Konsep desain yang dihasilkan berupa konten informasi yang divisualisasikan dalam bentuk eksibisi dengan acuan identitas dan lingkungan pelabuhan yang telah di sederhanakan sehingga mampu menunjang penyampaian konten informasi. Luaran dari perancangan ini meliputi sistem area berupa pembagian zona, dan alur sirkulasi, desain eksibisi berupa desain eksibisi, desain mural dan desain gate, desain informasi berupa wall graphic dan konten informasi, serta desain penanda berupa panel informasi, panel objek dan directional sign

    Perancangan Desain Antarmuka Kios Digital Kesehatan Kardiovaskular sebagai Sarana Penunjang Edukatif Poliklinik Gedung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu Surabaya

    Get PDF
    Tugas akhir ini membahas perancangan media edukasi kesehatan kardiovaskular pada ruang tunggu Poliklinik Gedung PPJT. Edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan kardiovaskular. Media edukasi kesehatan kardiovaskuler yang ada menggunakan bahasa dan visual yang tidak mudah dicerna sehingga pesan yang dibuat tidak tersampaikan kepada target yang dituju. Dengan demikian diperlukan peningkatan nilai dan fungsi edukasi kesehatan kardiovaskular dengan pendekatan yang lebih persuasif melalui inovasi dalam bentuk media penyampaian edukasi kesehatan kardiovaskular. Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah observasi dan wawancara mendalam kepada pihak pengelola Gedung PPJT guna mengetahui kebutuhan program kerja yang diusung serta kebutuhan pasien yang menunggu di ruang tunggu. Perancang juga menggunakan teknik persona dalam upaya mengerucutkan target audiens sehingga luaran yang dihasilkan tepat guna dan user journey map guna mendapatkan perspektif pasien dalam menggunakan fasilitas Poliklinik Gedung PPJT. Konten edukasi yang dimunculkan dibatasi pada pengetahuan dasar tentang penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, dan tekanan darah tinggi serta pencegahannya secara umum. Hasil dari perancangan ini adalah purwarupa desain antarmuka kios digital interaktif kesehatan kardiovaskular dengan konsep “Your Heart Matters”. Kios digital interaktif ini menggunakan ilustrasi dan animasi yang interaktif sebagai sarana utama penyampaian edukasi kesehatan kardiovaskular dan bahasa Indonesia formal yang mudah dicerna. Sehingga diharapkan, dengan adanya kios digital ini, pasien dapat memahami kesehatan kardiovaskular secara lebih mudah dan menjadi salah satu kegiatan edukatif yang dapat ditawarkan kepada pasien ketika menunggu di ruang tunggu Poliklinik Gedung PPJT

    Desain Eksibisi Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH

    Get PDF
    Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH adalah museum yang menampilkan eksibisi permanen tentang bagaimana masyarakat Indonesia mempertahankan kesehatannnya baik secara kedokteran maupun non-kedokteran (perdukunan). Museum ini tadinya merupakan tempat penelitian yang diresmikan menjadi museum untuk umum pada tahun 2004. Sehingga terjadi perluasan pada pengunjung yang datang, namun pesan yang ingin disampaikan oleh museum tidak tersampaikan dengan baik, sehingga hanya kesan seram yang diingat oleh pengunjung. Untuk itu dibutuhkan sebuah desain eksibisi yang mempertimbangkan latar belakang pengunjung, agar museum dapat mengkomunikasikan pesannya dengan baik. Dalam perancagan ini dilakukan observasi dan wawancara mendalam kepada pihak Museum Kesehatan dan praktisi dibidang desain eksibisi untuk mengetahui tentang kebutuhan eksibisi pada Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH. perancang juga menggunakan persona dan visitor journey map untuk mendapatkan insight dari pengunjung. Hasil dari perancangan ini adalah Environmental Graphic Design berupa Exhibition Design yang akan memberikan pengalaman kepada pengunjung dengan memberikan konten yang terintegrasi agar informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada pengunjung yang dating
    corecore