284 research outputs found
Motivasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetah : 1)Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar Ekonomi.2)Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar Ekonomi. 3)Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar Ekonomi pada siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Sampel diambil sebanyak 84 siswa dengan teknik Combined Sampling karena mengombinasikan secara proposional dan insidental sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda, uji t, dan uji F, selain itu juga dilakukan perhitungan Sumbangan Relative (SR) dan Sumbangan Efektif (SE). Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi: Y= 61,997+ 0,293 X1 + 0,325 X2 yang artinya motivasi belajar ekonomi dipengaruhi oleh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah. Kesimpulan penelitian ini adalah 1)Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar ekonomi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,087 > 1,983 dengan nilai signifikansi ttabel yaitu 2,157 > 1,983 dengan nilai signifikansi Ftabel yaitu 11,451 > 3,109 dengan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4)Variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru memberikan sumbangan relatif sebesar 48,96% dan sumbangan efektif 10,7712%. Variabel lingkungan sekolah memberikan sumbangan relatif sebesar 50,97% dan sumbangan efektif 11,2134%. Berdasarkan Perbandingan antara nilai sumbangan relatif dan efektif dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yaitu persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang sama-sama besar hal ini terlihat dengan selisih perbandingan antara kedua variabel tidak beda jauh. Namun Lingkungan sekolah lebih dominan berpengaruh terhadap motivasi belajar dengan sumbangan relatif yang lebih besar yaitu 50,97%.
Kata kunci : motivasi belajar ekonomi, persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru, dan lingkungan sekola
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DALAM KONSEP PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP INFORMASI MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
Dalam negara hukum yang demokratis, penyelenggaraan dan penyelenggaraan negara didasarkan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada pihak-pihak yang diperintahnya. Dengan demikian, konsekuensi logisnya adalah ketika suatu negara yang berdiri di atas tanggung jawab rakyat terbuka dan bertanggung jawab kepada rakyatnya melalui informasi publik, maka hak atas informasi publik merupakan hak dasar yang ditetapkan oleh konstitusi sebagai kontrak sosial antara negara dan masyarakat. Keterbukaan informasi publik yang membuka ruang bagi publik untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan salah satu pilar kebebasan berekspresi, pilar demokrasi, transparansi, dan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, dalam reformasi konstitusi Indonesia, hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara terbuka dan jujur sebagai bentuk pelayanan publik dari lembaga negara dan lembaga pemerintah telah ditetapkan karena pemenuhan hak warga negara atas informasi publik merupakan tanggung jawab. negara melalui pemerintah. sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas kinerjanya sebagai bentuk tegaknya prinsip-prinsip Good Governance. Dengan semangat tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi (selanjutnya disebut UU KIP) sebagai salah satu reformasi yang ditandai dengan tata pemerintahan yang baik untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi publik dalam prosesnya
Perbedaan Status Gizi, Aktivitas Fisik Dan Prestasi Belajar Siswa Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA Muhammadiyah 1 Gubug Grobogan
Latar Belakang : Anak-anak yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mempunyai status gizi dan aktivitas fisik yang kurang dari pada anak yang mengikuti ekstrakurikuler sehingga bisa mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Kondisi tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sebanyak 43,5% lebih rendah dari pada anak yang mengukuti kegiatan ekstrakurikuler. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan status gizi, aktivitas fisik dan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 1 Gubug Purwodadi Grobogan Metode : Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Observasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Data status gizi dengan menggunakan antropometri, aktivitas fisik menggunakan recall 7x24 jam berturut-turut dan prestasi
belajar menggunakan hasil nilai kognitif (MID Semester). Untuk menganalisis perbedaan dengan menggunakan uji Independent T Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan deskripsi karakteristik responden pada siswa SMA yaitu karakterikstik jenis kelamin responden sebagian besar (62,73%) adalah perempuan. Umur responden sebagian besar 16 tahun (49,09%). Status gizi responden yang mengikuti ekstrakurikuler sebagian besar (54,55%) adalah kategori
normal sedangkan status gizi responden yang tidak mengikuti ekstrakuriler sebagian besar (47,27%) adalah kategori kurus. Aktivitas fisik responden yang mengikuti ekstrakuriler sebagian besar (52,73%) adalah kategori sedang sedangkan aktivitas fisik responden yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sebagian besar (60%) adalah
kategori ringan. Prestasi belajar responden yang mengikuti ekstrakurikuler sebagian besar (67,28%) adalah kategori baik sedangkan prestasi belajar responden yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sebagian besar (72,73%) adalah kategori cukup. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan status gizi antara siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (p=0,222). Ada perbedaan aktivitas fisik antara siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (p=0,000). Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler (p=0,000)
SURABAYA SINGLE WINDOW SEBAGAI BENTUK INOVASI PELAYAN PERIZINAN DI KOTA URABAYA
Fast and effective public services are a supporter of public administration so that continuous innovation is needed to improve the quality of public services. The city of Surabaya as one of the cities with the title of smart city has tried to always make innovations in an effort to improve the quality of public services, one of which is through the Surabaya Single Window. Surabaya Single Window is an online-based licensing service created to create effective public services. This article attempts to describe how the licensing service innovation carried out by the City Government of Suraya through the Surabaya Single Window covers five important aspects. The method used is descriptive qualitative using secondary data. It was found that the City of Surabaya succeeded in creating public service innovations through the Surabaya Single Window. The Surabaya Single Window has a positive impact on licensing services in the City of Surabaya, although in its implementation there are still certain guarantees.
Kajian Yuridis Terhadap Penggunaan Dana Desa Terkait Penanganan Pandemi Covid-19 Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
Pemerintah Desa sebagai badan kekuasaan terendah memiliki wewenang asli untuk mengatur rumah tangga sendiri jugamemiliki wewenang dan kekuasaan sebagai pelimpahan secara bertahap dari pemerintahan di atasnya yakni pemerintah daerah danpemerintah pusat. Dalam rangka merespon Covid-19 di wilayah Indonesia terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa, perlu dilakukanpenyesuaian sementara pada persyaratan penyaluran dan penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana InsentifDaerah dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkanRumusan dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan dana desa terkait penanganan pandemi Covid-19 berdasarkanPeraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa dan Bagaimana sanksi hukum terhadappenyalahgunaan dana desa terkait penanganan Pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian hukumnormatif, yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian ini menggunakan metode pendekatan Undang-Undang (StatuteApproach).Berdasarkan uraian pembahasan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan yaitu penyaluran dana desa terkait penangananCovid-19 berdasarkan Permendes Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa pada ayat (2) tercantum dalamLampiran II yaitu Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai padat karya tunai di Desa. Padat karya tunai di desamerupakan kegiatan pemberdayaan keluarga miskin, pengangguran, dan keluarga dengan balita gizi buruk yang bersifat produktifberdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja, dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkanpendapatan dan menurunkan angka stunting. Sanksi hukum terhadap penyalahgunaan dana desa terkait penanganan Pandemi Covid19 diatur pada pasal 2 ayat (1) undang-undang No.20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No.31 Tahun 1999 TentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 (empat)tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyakRp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah). Pasal 2 ayat (2) UU Pidana Korupsi menyatakan bahwa dalam hal tindak pidana korupsiSebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan
Analisa Kerusakan Gear Countershaft Transmision pada Sepeda Motor ANF 125 dan Optimasi Umur Pakai
Gear countershaft transmission on the motorcycle engine serves to move the rotary power from input shaft to gear acceleration. Damage to wear and tear on the eyes of the gears and broken on the eyes of the gears. In the event of damage, the tooth will be difficult to move, the transmission jumps out of the tooth, the engine does not work optimally and the engine raises noises.With visual observations of damage to gear countershaft, tests should be performed to ensure the cause of the damage includes testing of material composition, hardness test, tensile test and metallographic tests and microstructure observations. Analysis of test results is compared with the literature, international material standard, perm simulation and other supporting factors are expected to be the right decision reference on the main cause of the damage The conclusions of the main causes of damage are used for the development of extending life time including material improvements, manufacturing, installation methods and the adoption of appropriate maintenance management systems
Pelatihan Pembuatan Blog Bagi Guru SMA Negeri 2 Pagar Alam
Pengabdian menjadi satu dharma yang harus dilakukan oleh civitas perguruan tinggi seperti STTP sehingga semangat berbagi dibangkitkan terus menerus dan pelatihan pembuatan blog ini merupakan semangat itu yang ada pada civitas STTP dilaksanakan pada SMAN 2 Kota Pagaralam yang sangat membutuhkan pelatihan untuk membuat sistem pendukung pembelajaran berbasis internet, bagi SMAN 2 Kota Pagaralam pendukung pembelajaran menggunakan blog sangat penting untuk agar sistem pembelajaran menjadi semakin baik dan mengena kepada para siswa karena dengan blog dan internet siswa bisa mengulang pelajaran yang sudah dipelajari dikelas dengan membuka blog mata pelajaran tertentu yang belum terlalu memahami pada saat dalam kelas, pelatihan dilakukan dengan model seperti seminar artinya dengan penjelasan, dilanjtkan dengan praktek pembuatan blog pendukung pembelajaran. Agar pelatihan pembuatan blog ini mengena maka dilakukan pre dan pos tes, pre tes untuk mengetahui kemampuan awal sebelum pelatihan dan hasilnya para peserta mengetahui teknologi pendidikan yang berbasis blogging tetapi tidak bisa membuatnya, selanjutnya diakhir pelatihan dilakukan pos tes hasilnya peserta pelatihan mampu membuat media pembelajaran menggunakan sarana blog, dan merasa nyaman memberikan sarana tambahan dengan blog
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DALAM KONSEP PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP INFORMASI MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
ABSTRAK Dalam negara hukum yang demokratis, penyelenggaraan dan penyelenggaraan negara didasarkan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada pihak-pihak yang diperintahnya. Dengan demikian, konsekuensi logisnya adalah ketika suatu negara yang berdiri di atas tanggung jawab rakyat terbuka dan bertanggung jawab kepada rakyatnya melalui informasi publik, maka hak atas informasi publik merupakan hak dasar yang ditetapkan oleh konstitusi sebagai kontrak sosial antara negara dan masyarakat. Keterbukaan informasi publik yang membuka ruang bagi publik untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan salah satu pilar kebebasan berekspresi, pilar demokrasi, transparansi, dan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, dalam reformasi konstitusi Indonesia, hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara terbuka dan jujur sebagai bentuk pelayanan publik dari lembaga negara dan lembaga pemerintah telah ditetapkan karena pemenuhan hak warga negara atas informasi publik merupakan tanggung jawab. negara melalui pemerintah. sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas kinerjanya sebagai bentuk tegaknya prinsip-prinsip Good Governance. Dengan semangat tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi (selanjutnya disebut UU KIP) sebagai salah satu reformasi yang ditandai dengan tata pemerintahan yang baik untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi publik dalam prosesnya. Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Informasi Publik, Kebebasan ABSTRACT In a democratic state of law, the management and administration of the state is based on the principles of transparency and accountability in government as a form of government accountability to the parties it governs. Thus, the logical consequence is that when a country that stands on the responsibility of the people is open and accountable to its people through public information, the right to public information is a basic right stipulated by the constitution as a social contract between the state and society. Disclosure of public information that opens up space for the public to participate in the administration of government is one of the pillars of freedom of expression, a pillar of democracy, transparency, and good governance. Therefore, in the reform of the Indonesian constitution, the right of the community to obtain information openly and honestly as a form of public service from state institutions and government agencies has been established because the fulfillment of citizens' rights to public information is a responsibility. state through the government. as a form of government accountability to the people for its performance as a form of upholding the principles of Good Governance. With this spirit, Law Number 14 of 2008 concerning Information Disclosure (hereinafter referred to as UU KIP) was born as one of the reformations marked by good governance to ensure accountability, transparency, and public participation in the process. the formation of public policies as well as a means of controlling good governance. Keywords: Human Rights, Public Information, Freedo
Manajemen Pembelajaran Berbasis Boarding School: Studi Multi Kasus SMP Plus Al Ishlah Prambontergayang Soko Tuban dan SMP Plus Matholi’ul Anwar Maibit Rengel Tuban
The purpose of this article is to identify and describe the planning, implementation and evaluation of boarding school learning at SMP Plus Al Ishlah Prambontergayang Soko Tuban and SMP Plus Matholi'ul Anwar Maibit Rengel Tuban. The type of research used is qualitative research with a case study approach. Researchers collected data using three techniques, namely: in-depth interviews, involved observation and documentation. Data analysis was carried out using three steps, namely: data reduction, data presentation, drawing conclusions. The results of this study are: 1) The planning carried out at SMP Plus Al Ishlah has referred to the vision, mission and goals as well as content standards by involving all existing stakeholders. Meanwhile, the planning at SMP Plus Matholi'ul Anwar is always adjusted to the activities of the pesantren by taking into account the standards of content and the level of needs of students in the school. 2) The learning carried out at SMP Plus Al Ishlah is a combination of the formal curriculum and the pesantren curriculum. While the learning carried out at SMP Plus Matholi'ul Anwar cannot be separated from all parties, both internal and external to the school, so that good cooperation and coordination is needed between the school and parents, the community and so on. 3) Evaluation at SMP Plus Al Ishlah is carried out directly by the principal assisted by the waka-waka and the ranks of the mudirul 'am, because this institution is designed under the auspices of the Islamic boarding school so that the mudirul 'am also participates in controlling and coloring several policies related to schools. Meanwhile, at SMP Plus Matholi'ul Anwar, a thorough evaluation is carried out in every field through joint meetings or coordination meeting
- …
