241 research outputs found
PENGARUH DIARE TERHADAP MALNUTRISI PADA BALITA DI PUSKESMAS BATOH TAHUN 2015
Malnutrisi merupakan keadaan tubuh yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi adalah diare. Kejadian diare di Puskesmas Batoh merupakan angka tertinggi dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diare terhadap malnutrisi dan Risiko Relatif (RR) diare pada balita malnutrisi di Puskemas Batoh Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian cohort retrospective. Pengambilan data dilakukan menggunakan data primer dari wawancara serta pengukuran status gizi dan data sekunder dari rekam medik dan Kartu Menuju Sehat (KMS). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 balita yang dibagi dalam 2 kategori yaitu diare sering dan diare jarang. Karakteristik sampel digambarkan secara deskriptif. Data penelitian ini dianalisis dengan uji Chi-Square. Dari total 42 balita, sebanyak 52,4% adalah gizi kurang dan dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa variabel independen (diare) berpengaruh terhadap malnutrisi (
Bentuk Metonimi Bahasa Aceh Dialek Aceh Besar
Metonimi merupakan cara pembentukan dan penyampaian makna yang dilakukan bukan secara harfiah. Hubungan metonimi merupakan hubungan yang menggantikan; metonimi yang terjadi dalam kalimat menunjukkan apa yang menjadi referen akhir dari kalimat tersebut. Sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, dalam bahasa Aceh Besar penggunaan metonimi seperti ini sangat lazim dipakai dalam komunikasi. Pilihan metonimi cenderung digunakanuntuk mengkomunikasikan pemahaman yang bersifat menyamaratakan namun bergantung konteks dan cenderung tidak melanggar pada persyaratan kebenaran
AN ANALYSIS OF SPEECH FUNCTION AT TRADITIONAL SHOPPING CENTER IN LANGSA
This study deals with Speech function at traditional shopping center in Langsa. The objectives of this study are to find out the types of speech function, the most dominant type of speech function used, and the meaning of the dominantly used. The research of this study was carried by using descriptive qualitative. The data were taken from ten sales and buyers conversation using longer and short conversation at traditional shopping center. The data were analyzed and classified into four types of speech functions namely statement, question, offer, and command. The findings indicated based on longer and short conversation there are statement 43 (40,18%), question 53(49,53%), offer 7 (6,5%), command 4 (3,73%) while on short conversation are statement 13 (30.9%), Question 22 (52,3%), offer 5(11,9%) and Command 2(4,7%). Question as the most dominant type of speech function used in sales and buyers on both conversation. It means questions always happened in the traditional shopping center to give demand and information
Integrasi Soft Skills Melalui Learning Revolution Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan wadah akhir mencetak tenaga kerja siap pakai yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal mengindikasikan bahwa perguruan harus jeli melihat perkembangan pasar dan menyesuaikan proses pengajaran yang relevan untuk menghasilkan SDM yang profesional dan kridibel yang tidak hanya cerdas secara segi kognitif (hard skills) tapi juga memiliki karakter sikap yang baik (soft skills). Namun pada Kenyataannya kesenjangan muatan hard skills dengan soft skills dalam PBM, membuat lulusan PT ini memiliki kemampuan yang serba tanggung. Untuk itu perlu ada upaya holistik secara sistematis untuk peningkatan soft skills bagi lulusan PT tersebut. Mencermati fenomena di atas, tampaknya tidak ada cara lain kecuali melakukan learning revolution untuk mengubah learning style dan learning activities yakni Perubahan paradigma teacher center learning menjadi student center learning yang diaplikasikan melalui model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Melalui model pembelajaran tersebut yang diimplementasikan dengan muatan soft skills secara tersistem dalam tiap kegiatan PBM, diharapkan secara tidak langsung akan mampu menumbuhkembangkan karakter untuk menjadi tenaga kerja yang baik, siap pakai, mandiri, tangguh, kreatif, inovatif, dan tentunya secara keseluruhan, kualitas lulusan PT tersebut tidak hanya memiliki hard skills namun juga daya saing, semangat juang dan soft skills yang sesuai dengan kebutuhan pasar
DAMPAK GEMPA BUMI TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PIDIE JAYA DI GAMPONG KUTA PANGWA KECAMATAN TRIENGGADENG
ABSTRAKIsda Kamaliyatul Husna. 2017. Dampak Gempa Bumi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Pidie Jaya di Gampong Kuta Pangwa Kecamatan Trienggadeng. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Alfi Syahril, FJ, S. Pd, M. Si (2) Drs. Zakaria, M. EdKata Kunci: Gempa Bumi, dampak sosial ekonomi, masyarakatPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi pada masyarakat Gampong Kuta Pangwa Pasca Gempa bumi, untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat setelah gempa bumi di Gampong Kuta Pangwa , untuk mengetahui adaptasi yang dilakukan masyarakat Gampong Kuta Pangwa pasca gempa bumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung terhadap responden dengan kriteria yaitu orang yang berperan penting di Gampong Kuta Pangwa dan masyarakat Gampong Kuta Pangwa yang merasakan langsung dampak gempa bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bumi telah menelan korban jiwa serta banyak merobohkan bangunan rumah, tempat ibadah, jalan, dan bangunan-bangunan lainnya. Akibat dari gempa bumi warga yang meninggal dunia di Gampong Kuta Pangwa yaitu berjumlah 15 orang, Jumlah bangunan rumah robuh di Gampong Kuta Pangwa yaitu 100 unit, 14 unit rumah rusak berat, dan 52 unit rumah rusak sedang. Gempa bumi juga memberikan dampak terhadap kehidupan dan juga sosial ekonomi masyarakat. Pernyataan responden mengindikasikan terjadinya penurunan dari segi pendapatan setelah gempa bumi terjadi sehingga membuat perubahan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, terdapat kecemburuan sosial terhadap masyarakat lainnya serta ketergantungan masyarakat dalam memperoleh dana bantuan
Biolog?a comparada de poblaciones colombianas de Anastrepha fraterculus y Anastrepha obliqua
57 p. Recurso Electr?nicoLa fruticultura es un rengl?n importante de la agricultura en Colombia, su
comercializaci?n se ve limitado por barreras fitosanitarias a nivel internacional, debido a
plagas cuarentenarias. Anastrepha obliqua y A. fraterculus son dos de las especies
cuarentenarias m?s importantes debido a que afecta la producci?n de cultivos frutales
como el mango y la guayaba. La informaci?n sobre aspectos b?sicos de bioecolog?a de
estas especies es pr?cticamente inexistente en Colombia. El objetivo del presente trabajo
fue obtener informaci?n sobre la biolog?a b?sica de A. obliqua y A. fraterculus que sirva
como base para el desarrollo y mejoramiento de estrategias para su control. Se
desarrollaron tablas de vida a partir de dos poblaciones por cada especie, colectadas en
diferentes regiones del pa?s, mantenidas en el Laboratorio de Entomolog?a de la
Universidad del Tolima. Se determinaron los ciclos de vida en laboratorio, se calcularon
?ndices poblacionales como mortalidad espec?fica y tasa neta de aumento. El an?lisis
demostr? que las poblaciones de A. fraterculus presentan diferencias significativas en
los estados huevo, larva I, larva III y pupa; en las poblaciones de A. obliqua se presentan
diferencias entre los estados huevo, larva I y pupa. A nivel interespec?fico las especies
no presentan diferencias significativas en la duraci?n de su ciclo. La poblaci?n con mayor
R0 y Rm es Zarzal 35,0458 y 0,064136, respectivamente. La poblaci?n con el R0 y Rm
m?s bajos fue Sibundoy, 9,6106 y 0,043471. Estos resultados sirven como base para
futuras investigaciones con el fin de mejorar las estrategias de control de estas especies.
Palabras clave: tabla de vida, par?metros demogr?ficos, moscas de la fruta.Colombian fruit production is an important economic sector in the agriculture; however,
its marketing is limited by phytosanitary barriers at the international level, due to
quarantine pests. Anastrepha obliqua and A. fraterculus are two of the most important
quarantine species because it affects the production of fruit crops such as mango and
guava. The knowledge on the basic bioecology of these species is incipient in Colombia.
The objective of this work was to obtain information about the basic biology of A. obliqua
and A. fraterculus? this information could offer information for the development and
improvement of management strategies. Life tables were obtained from two populations
for each species, collected in different regions of the country and reared in the
Entomology Laboratory of the University of Tolima. The life cycles in laboratory were
studied, population data like specific mortality and net rate of increase were calculated.
The populations of A. fraterculus presented significant differences between egg, larval I,
larval III and pupal stages; whereas in the populations of A. obliqua there were differences
between egg, larval I and pupal stages. At an interspecific level, species do not show a
greater difference in the duration of their cycle. The population with the highest R0 and
Rm was Zarzal 35.0458 and 0.064136, respectively. The population with the lowest R0
and Rm was Sibundoy, 9.6106 and 0.043471. These results serve as a basis for future
research in order to improve control strategies for these species.
Key words: life table, demographic parameters, fruit flies
- β¦