289 research outputs found

    Kajian Estetika Ragam Hias Tenun Songket Jinengdalem, Buleleng

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang (1) komposisi penempatan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (2) ritme/irama penataan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (3) keharmonisan tata letak ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (4) keseimbangan penataan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (5) variasi-varisai ragam hias yang dibuat oleh perajin pada kain tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika, dan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, fokus group, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kompisisi penempatan ragam hias objek utama, secara umum ditempatkan secara penuh pada bidang kain, (2) Irama penataan ragam hias ditampilkan melalui pengaturan bentuk motif hias seperti: besar, kecil, tinggi, rendah, panjang, pendek, dan juga dalam pengaturan warna yang berbeda-beda secara berulang-ulang. (3) Keharmonisan penempatan ragam hias tenun songket Jinengdalem, melalui motif-motif hias dan warna-warna yang ditampilkan secara keseluruhan dipandang dari nilai-nilai estetikanya sangat harmonis. Karena disini ada keselarasan dalam penempatan motif hias cukup terpadu, penyusunan warna pada beberapa motif hias dengan warna-warna yang komplementer dan tidak ada yang mengalami pertentangan-pertentangan. (4) Keseimbangan penempatan ragam hias pada tenun songket Jinengdalem terlihat pada keseimbangan simetris. Keseimbangan simetris merupakan pengaturan yang tidak banyak mengambil resiko, karena tidak akan menimbulkan kesan berat sebelah. (5) Penempatan ragam hias pada kain tenun songket dilakukan sesuai dengan motif hias yang dibuat. Karena masing-masing motif hias sudah ada polanya seperti misalnya motif hias tirta nadi, siapapun yang membuat motif hias tersebut polanya pasti sama sesuai pakem sebagai motif hias kain tenun songket Jinengdalem. Variasi yang dilakukan oleh perajin adalah pada pengaturan atau penempatan isian-isian dari motif tersebut. Variasi juga dilakukan pada penempatan objek-objeknya, dan juga pada penempatan hiasan pinggirnya pada kain

    FASHION IN SONGKET: THE COMBINATION BETTWEN LOCAL FASHION IN SONGKET AND FASHION LIFE STYLE IN POSMODERN ERA

    Get PDF
    Songket is a kind of Balinese traditional fabrics which is so unique and specific that a serious attention should be paid to it; otherwise, it cannot be preserved and inherited by the next generation. Knowing that its market is so limited and only being used as kamben (cloth worn as part of traditional costume) this study was conducted to explore the development of songket from being worn as part of traditional costume to being used as a fashion to give a wider space to the artisans to maintain the culture and to improve their economy. A creative and innovative way of thinking is needed to develop songket from being worn as part of traditional costume to being used as a fashion. It should be packaged as a cultural product so that it still contains socio-cultural values. The data were collected through interview, questionnaire and focused discussion group. The data were then analyzed in order to know what to do to make it a modern cultural product, accepted in a wider market but its locality is still maintained. In this study it was packaged as dress, bags, wallets and other accessories, which are needed to meet the life style in the postmodern era. Keywords: Songket, cultural product, fashion, and postmodernis

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN METODE JIGSAW PADA STANDAR KOMPETENSI INSTALASI JARINGAN LAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK YPM 1 TAMAN - SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dan respon siswa menggunakan strategi pembelajaran  Inquiri dengan  metode Jigsaw lebih baik dari Model Pembelajaran Langsung (MPL), maka peneliti melakukan penelitian dengan  menggabungkan  strategi pembelajaran  Inquiri dengan metode Jigsaw pada standar kompetensi intalasi jaringan LAN yang bertujuan meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu “Non Equivalen Control Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK YPM 1 Taman. Diambil sampel sebanyak 2 kelas, kelas XI TTKJ 2 sebagai kelas eksperimen dan X TKJ 1 sebagai kelas kontrol. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan hasil belajarnya digunakan teknik analisis data uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pretest pada siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw sama rendah dengan hasil belajar siswa sebelum menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Dan hasil posttest menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Langsung (MPL). Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (XI-TKJ 2) adalah 85,8 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (XI-TKJ 1) adalah 79,1 serta diperoleh thitung = 5,810 > ttabel = 1,67 denga taraf signifikansi sebesar 5%. Ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran Langsung (MPL).   Kata kunci    : strategi pembelajaran Inquiri dengan metode Jigsaw, hasil belajar siswa, respon siswa. Abstract This study aims to determine whether students' learning outcomes and responses using the Inquiry learning strategy with Jigsaw method was better than Direct Learning Model (MPL), the researchers was conducted the study with the inquiry learning strategy combining with the Jigsaw method on competency standard network intallation LAN which aims to improve outcomes learning and student activity. The method is used a quasi experiment with a research design that used "Non equivalen Control Group Design". The population in this study were students of class XI TKJ SMK YPM 1 Taman . Sample taken 2 classes , class XI TTKJ 2 as an experimental class and class X TKJ 1 as a control class. While the results of their study to determine differences in the data analysis techniques used t-test . The results showed that the pretest results in students before use the Inquiry learning strategies with Jigsaw method same lower to the learning outcomes of students with Learning Models Direct (MPL). And posttest results indicated that learning outcomes students who use the learning strategy Inquiry with Jigsaw method was higher than the learning outcomes of students who use the Direct Learning Model (MPL). With an average class learned the experimental results (XI - TKJ 2) was 85.8 and the average learning outcomes control class (XI - TKJ 1) was 79.1 and the obtained t = 5.810 > table = 1.67 significance level premises by 5 % . This shows that the application of the Inquiry learning strategies with Jigsaw method is better than the Direct Learning Model (MPL). Keyword    : the Inquiri learning strategies and the jigsaw method, student learning outcomes student, student responses

    Kepemimpinan Wirausaha Sinkretisme Kepemimpinan Pancasila dan Kepemimpinan Barat

    Get PDF
    Kepemimpinan menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia seperti cara hidup, kesempatan kerja, bertetangga, bermasyarakat, dan bernegara. Oleh karena itu secara sadar untuk mendalami berbagai segi kepemimpinan yang efektif terutama dalam organisasi perlu dilakukan secara terus menerus agar kehidupan menjadi lebih mutual. Hal ini karena keberhasilan sebuah organisasi akan sangat bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat pada organisasi yang dijalankan. Kepemimpinan wirausaha merupakan bentuk kepemimpinan yang mampu mengakomodasikan berbagai keunggulan-keunggulan berbagai bentuk kepemimpinan baik yang berasal dari dunia barat dan dunia timur. Semua ini akan bermuara pada terciptanya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang telah tertuang dalam amanat konstitusi kita sebagai bangsa yang merdeka

    Transovarial Transmission and Dengue Virus Serotypes in Aedes Aegypti in Kupang

    Full text link
    Dengue is an endemic disease in almost all provinces in Indonesia, including NTT pro-vince and Kupang City. DHF prevention and control efforts need to be accompanied by understanding of the epidemiological and entomological aspects. This study proves the presence of transovarial transmission and serotypes of Dengue virus in Ae. aegypti in areas with different endemics in Kupang City. The study was conducted in endemic, sporadic and Dengue-free villages. Samples from each location were 30 head squash Ae. aegypti females for examination of Dengue virus by IHC methods and 10 Ae. aegypti females for serotypes check of Dengue virus with RTPCR. Data presented in tables and images then analyzed descriptively. This study finds that transovarial infection rates 9.2% with serotype Dengue virus-1. As many 97.5% of respondents have heard about Dengue by most cadres resources (24.5%) and health workers (24%). Transovarial infection is found in endemic, sporadic and free areas so that the Dengue vector control needs to be done in the three regions with different endemicity

    Trabajo de campo y diseño de un corpus lingüístico para analizar la empatía en interacciones médico-paciente en consultas de cirugía bucal

    Full text link
    El objetivo de este artículo es presentar el diseño y la compilación de uno de los corpus orales que constituyen la base de análisis del proyecto VarGEmpatLing (Variación genérica de la empatía lingüística). El principal interés de este proyecto recae en analizar el conjunto de mecanismos y de recursos lingüísticos disponibles en español que favorecen la empatía en un contexto de interacción muy concreto: el ámbito médico-sanitario. Para ello, como marco teórico, se revisan, por un lado, el concepto de empatía y algunas de las estrategias pragmáticas que la favorecen, y, por otro, las bases del diseño de corpus de lengua oral. A continuación, se presenta el proceso concreto para diseñar el corpus CAEmIM-P y se exponen sus limitaciones sin olvidar las consecuencias de la inevitable paradoja del investigador. En último término, se ofrece un conjunto de ejemplos de estrategias pragmáticas que favorecen la empatía, extraídas del corpus compilado, y se cierra con una reflexión sobre las futuras líneas de análisis

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo

    Full text link
    Keluarga memiliki peran yang begitu penting bagi lansia yang menderita hipertensi khususnya dalam pemberian diet. Peran tersebut antara lain membimbing dan memecahkan masalah sehingga pemberian diet pada lansia dengan hipertensi dapat dikelola dengan baik oleh keluarga. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia. Faktor-faktornya adalah pengetahuan, sikap, umur, jenis kelamin, pendidikan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis kuantitatif dengan menggunakan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa (a) ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia ; (b) ada hubungan antara sikap dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia ; (c) ada hubungan antara umur dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (d) tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (e) tidak ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (f) tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas kesehatan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia; (g) tidak ada hubungan antara tenaga kesehatan dengan perilaku keluarga dalam pemberian diet hipertensi pada lansia. Keluarga perlu menyadari tentang pentingnya perannya dalam menjaga atau memantau nutrisi yang diberikan pada lansia dengan hipertensi. Keluarga dan penderita hipertensi harus bekerja sama agar penderita hipertensi patuh menjalani diet rendah garam agar tekanan darah penderita hipertensi dapat terkontrol dengan baik. Pada penelitian ini bahwa tingkat Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo sebelum kita melakukan penyuluhan pada lansia dari 23 responden memiliki kategori cukup atau 43% dari 23 responden yaitu 10 responden. Namun, setelah kita melakukan penyuluhan tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan lansia mengalami kenaikan dari 43% kategori cukup menjadi 52% memiliki kategori baik yaitu 12 orang

    Reducing Uncertainty in Technology Selection for Long Life Cycle Engineering Designs

    Get PDF
    The best capabilities are usually achieved by having the latest technologies in defense systems. However, including the new, usually immature, technologies in a system design does not always easily result in achieving the capabilities at the right level, at an affordable cost, and in a timely manner. Many programs have suffered from immature technologies as cost overruns, late or no deliveries, and poor performance levels. Another impact of technology selection appears as obsolescence after the deployment of systems, or even before the deployment of the system. As the technologies of a system become obsolete, the cost of maintaining the system increases. Defense systems, which have longer sustainment life cycles, are more vulnerable to obsolescence of technologies. While obsolete technologies increase the cost of maintaining the military systems, they also impact the level of the superiority of the capabilities. In the current literature, several approaches have been proposed by different authors to address either the immature technology risk or the technology obsolescence risk. This study will make an effort to develop an approach which addresses the issue of technology selection for long life cycle defense systems that consider both the feasibility risk of immature technologies and obsolescence risk of technologies
    corecore