23 research outputs found

    Latihan Gerak terhadap Keseimbangan Pasien Stroke Non-hemoragik

    Full text link
    Latihan gerak mempercepat penyembuhan pasien stroke, karena akan mempengaruhi sensasi gerak di otak. Masalah penelitian adalah adakah pengaruh latihan gerak terhadap keseimbangan pada pasien stroke non-hemoragik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan pengaruh latihan gerak terhadap keseimbangan pada pasien stroke non-hemoragik hemiparese kanan dibandingkan dengan hemiparese kiri. Metode penelitian experimental dengan rancangan two group pre test dan post test. Kelompok yang yang diteliti adalah pasien stroke non-hemoragik hemiparese kanan 20 pasien dan hemiparese kiri 20 pasien, diberi latihan gerak sesuai program fisioterapi rumah sakit dr. Moewardi Surakarta. Analisis data dilakukan dengan, uji hipotesis komparatif variabel numerik 2 kelompok dan uji hipotesis komparatif variabel kategorikal tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pada hemiparese kanan terjadi kenaikan rata-rata nilai keseimbangan sebesar 2,25, dan pada hemiparese kiri sebesar 1,70. Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kenaikan nilai keseimbangan antara hemiparese kanan dan hemiparese kiri (p=0,377). Rata-rata kenaikan nilai keseimbangan 1,40 % pada pasien stroke hemiparese kanan dan 18,06 % pada pasien stroke hemiparese kiri. Simpulan penelitian adalah latihan gerak berpengaruh terhadap keseimbangan pada pasien stroke non-hemoragik.Motion exercises stroke patients accelerate healing , because it will affect the sensation of motion in the brain. Research problem was there any influence of motion exercises on balance in patients with non-hemorrhagic stroke. The purpose of this study was to prove the difference in the effect of motion exercises on balance in patients with non-hemorrhagic stroke compared right hemiparese and left hemiparese. Experimental research method by two-group pre-test and post-test. The group studied were non-hemorrhagic stroke patients which 20 right hemiparese patients and 20 left hemiparese patients, given appropriate motion exercise physiotherapy program dr . Moewardi hospital Surakarta. Data analysis was performed by comparative hypothesis testing 2 groups of numerical variables and hypothesis testing comparative unpaired categorical variables. The results showed an increase in right hemiparese average equilibrium value of 2.25, and on the left by 1.70 hemiparese. Results of Mann -Whitney statistical test showed no significant difference in the increase in value of the balance between right and left hemiparese (p=0.377). The average increase of balance in right hemiparese stroke patients was 1.40% and 18.06 % for left hemiparese stroke patients. Conclusion, movement exercise was affect the balance of non-hemorrhagic stroke patients

    Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, dan Tari Podang Perisai sebagai Ekspresi Budaya Masyarakat Melayu Riau

    Full text link
    Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang nilai-nilai budaya masyarakat Melayu melalui tiga tari tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Tiga bentuk tari tradisional tersebut adalah Tari Manyakok, Tari Turun Mandi dan Tari Podang Perisai. Ketiga tari tradisional hidup dan berkembang dilatar belakangi oleh budaya masyarakat setempat. Tari Manyakok merupakan cerminan budaya menangkap ikan yang memiliki simbol-simbol berkaitan dengan budaya masyarakatnya. Tari Turun mandi merupakan tarian ritual yang berhubungan dengan kelahiran seorang anak, dan tari Podang Perisai merupakan simbol kepahlawanan dalam mempertahankan daerah dari serangan musuh

    Pengaruh Latihan Gerak terhadap Keseimbangan Pasien Stroke Non-hemoragik

    Full text link
     Motion exercises for stroke patients accelerate healing, because it will affect the sensation of motion in cerebral.Goals this study was to prove the difference in the effect of motion exercises on balance in patients with non-hemorrhagic stroke compared with hemiparese right hemiparese left . This studied was experimental design types with two group pre test and post test. Groups studied are non-hemorrhagic stroke patients hemiparese hemiparese right and left 20 patients 20 patients, given the appropriate motion exercise program Dr. hospital physiotherapy. Moewardi Surakarta. Data analysis was done with, comparative tests of hypothesis two groups of numeric variables and hypothesis testing comparative unpaired categorical variables. On the right there is an increase hemiparese average equilibrium value of 2,25, and on the left hemiparese of 1,70. results of the Mann-Whitney statistical test showed no signi$ cant di! erence to the increase in the value of the balance between hemiparese hemiparese right and left (p = 0,377). Average 1,40% increase in the value of balance in stroke patients hemiparese right. And 18,06% in stroke patients hemiparese left

    Sistem Akuisisi Data Multikanal Berbasis Mikrokontroller Atmega8535 dengan Tampilan pada Pc

    Full text link
    Has designed multichannel data acquisition system based microcontroller ATmega8535 with the display on the PC. Designed with multiple input channels, namely gas sensor, temperature sensor, light sensor and keypad as the input and the output used LCD and fan. As well as showing the results of the output to the PC. This tool is controlled by a microcontroller ATmega8535 which aims to process data generated by the sensor output in the form of voltage (analog data) are converted to digital data. The data from the microcontroller will appear to the PC as the display output through the serial communication is supported using visual basic program. In this study only simulates the temperature sensor and light sensor. So the PC will display the value of temperature and light conditions around the sensor (dark/light). If the value of temperature ≥50°C then the fan will be active, and if the value of temperature is < 50°C then the fan is off

    Pengembangan Koreografi Tari Podang Perisai dari Tradisi Menjadi Modern di Kuantan Singingi Riau

    Get PDF
    Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pengembangantari Podang Perisai dari tradisi menjadi modern, baik secara tekstualmaupunkontekstual. Secara tekstual, tari Podang Perisai berkaitan dengan komposisi tari meliputi gerak, penari, musik pengiring, busana, rias dan pola lantai, yang diciptakan oleh seniman tradisi yang belum mempunyai ilmu tentang koreografi sehingga tari Podang Perisai sangat sederhana sesuai dengan kebutuhan pada waktu itu. tari Podang Perisaimempunyai tujuh ragam gerak yaitu gerak mulai, sosor, paliang, rantak sabolah, rantak duo bolah, kuak ilalang dan lantiang pauah. Dari segi kontekstual, tari Podang Perisai dianalisis mengenai nilai-nilai perjuangan masa lalu yang harus dipertahankan agar tidak hilang begitu saja dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih yang membuat nilai-nilai tradisi semakin terabaikan. Metode yang digunakan dalam pengembangan tari Podang Perisaiadalah R&D (Ressearch & Development). Tulisan ini juga membahas tentang fungsi tari dan makna simbolis yang terkandung dalam tujuh ragam gerak

    Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 Di Min Buol

    Get PDF
    Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol melalui media gambar. Untuk menjawab permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan yakni melalui Observasi dan tes setiap akhir siklus. Metode yang digunakan pada peneliti kali ini yakni metode deskripsi, komunikatif dan kualitatif. Rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ; apabila penyampaian atau pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar, maka kemampuan membaca permulaan pada murid kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 19 orang dengan presentase 73,07 % dengan nilai rata-rata 71,8 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan presentase 26,9 % dengan nilai rata-rata 12,3 presentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum mencapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilkakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 26 orang siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100 % dengan nilai rata-rata 92,3. Dari hasil yang didapatkan peneliti menyimpulkan bahwa Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas

    Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 Di Min Buol

    Full text link
    Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol melalui media gambar. Untuk menjawab permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan yakni melalui Observasi dan tes setiap akhir siklus. Metode yang digunakan pada peneliti kali ini yakni metode deskripsi, komunikatif dan kualitatif. Rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ; apabila penyampaian atau pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar, maka kemampuan membaca permulaan pada murid kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 19 orang dengan presentase 73,07 % dengan nilai rata-rata 71,8 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan presentase 26,9 % dengan nilai rata-rata 12,3 presentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum mencapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilkakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 26 orang siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100 % dengan nilai rata-rata 92,3. Dari hasil yang didapatkan peneliti menyimpulkan bahwa Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas
    corecore