4 research outputs found

    Moderasi Beragama di SMA Negeri 1 Krembung-Sidoarjo : suatu pendekatan Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi tantangan ekstrimisme

    Get PDF
    Agama apapun di dunia ini membawa misi kedamiaan, keselarasan hidup, untuk seluruh makhluk, baik antar bsolu manusia, alam, maupun dengan Tuhan. Terminologi itu dalam Islam adalah rahmatan li al ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Akan tetapi faktanya, dalam tataran sejarah, tidak semua misi agama itu artikulatif. Masih banyak praktik keberagamaan yang jauh dari misi agama itu sendiri. Ekstrimisme, fundamentalisme, eksklusivisme yang saat ini sudah banyak menghinggapi para remaja sekolah tingkat atas menjadi salah satu penyebabnya. Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam hal ini mengambil peran penting dalam pengarusutamaan moderasi beragama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama: Bagaimana desain moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung; kedua:Bagaimana perilaku dan pemahaman siswa terhadap moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung?; ke tiga : Bagaimana implementasi dan implikasi moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung?. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) menggunakan metode fenomenologi, memusatkan perhatian pada satu objek yaitu moderasi beragama sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena tersebut.Hasil penelitian menunjukkan desain moderasi beragama di SMAN 1 Krembung dengan pendekatan persuasi dan preventif, mampu meredam gejolak ekstrimisme. Moderasi beragama yang didesain guru PAI dalam pembelajaran dan pengembangan PAI, mampu menyadarkan peserta didik akan keberagaman sebagai sebuah kehendak Tuhan yang tidak dapat dinafikan. Realitas keberagamaan di SMA Negeri 1 Krembung memperlihatkan keberagmaaan yang moderat dan menerima keberagaman. Akan tetapi terkadang masih diwarnai pernak pernik fanatisme dan bsolutism oleh beberapa guru dan peserta didik dalam mengajarkan agama dan beragama, sehingga pada proses pengimplementasiannya kurang menunjukkan jati diri sebagai pemeluk agama yang rahmah

    Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    The flow of digital developments has a positive impact on education. Therefore, teachers and students can collaborate in presenting creative and innovative learning that encourages the realization of critical thinking skills in students. This applies to every subject, including the subject of Islamic Religious Education (PAI). This study aims to explain the effectiveness of applying the flipped classroom learning model to increasing students' critical thinking skills in PAI subjects in class XII MIPA SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo. The research method used is the experimental method with the One Group Pretest-Posttest design to explain students' critical thinking skills after applying the flipped classroom learning model. The results of the study show that the application of the flipped classroom learning model has effectiveness in increasing the critical thinking skills of class XII MIPA students in PAI subjects. This is evidenced by the results of the Sig. (2-tailed) which is equal to 0.000. This value indicates (less than) <0.05 of the significance level in the Paired Sample T-Test. Therefore, the flipped classroom learning model can be recommended for its application to improve students' critical thinking skills in PAI subjects at school.The flow of digital developments has a positive impact on education. Therefore, teachers and students can collaborate in presenting creative and innovative learning that encourages the realization of critical thinking skills in students. This applies to every subject, including the subject of Islamic Religious Education (PAI). This study aims to explain the effectiveness of applying the flipped classroom learning model to increasing students' critical thinking skills in PAI subjects in class XII MIPA SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo. The research method used is the experimental method with the One Group Pretest-Posttest design to explain students' critical thinking skills after applying the flipped classroom learning model. The results of the study show that the application of the flipped classroom learning model has effectiveness in increasing the critical thinking skills of class XII MIPA students in PAI subjects. This is evidenced by the results of the Sig. (2-tailed) which is equal to 0.000. This value indicates (less than) <0.05 of the significance level in the Paired Sample T-Test. Therefore, the flipped classroom learning model can be recommended for its application to improve students' critical thinking skills in PAI subjects at school

    Religious Moderation as a New Approach to Learning Islamic Religious Education in Schools

    Get PDF
    Islam as a religion with a slogan that brings grace to the universe, however historically not all religious articulations are compatible. One example is extreme attitudes in religion. The most important element in realizing the peace mission in schools is learning Islamic Religious Education (PAI). This study was conducted to reveal how to maintain religious moderation in schools in preventing extremism. This field study at SMA Negeri 1 (Senior High School) Krembung, East Java, Indonesia uses a qualitative descriptive method. The results showed that school moderation uses three main principles, namely tawassuth, ta'adul and tawazun. These principles are able to create a moderate situation, create a school of peace, progress, and form a generation with moderate views. Abstrak Islam sebagai agama dengan semboyan pembawa rahmat bagi alam semesta, namun secara historis tidak semua artikulasi agama itu cocok. Salah satu contohnya adalah sikap ekstrim dalam beragama. Elemen terpenting dalam mewujudkan misi perdamaian tersebut di sekolah adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Studi ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana mempertahankan moderasi beragama di sekolah dalam mencegah ekstrimisme. Studi lapangan di SMA Negeri 1 Krembung, Jawa Timur, Indonesia ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama sekolah menggunakan tiga prinsip utama yaitu tawassuth, ta’adul dan tawazun. Prinsip-prinsip ini mampu menciptakan situasi yang moderat dan  mewujudkan sekolah damai, berkemajuan dan membentuk generasi yang berpandangan moderat

    Moderasi Beragama di SMA Negeri 1 Krembung-Sidoarjo : suatu pendekatan Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi tantangan ekstrimisme

    Get PDF
    Agama apapun di dunia ini membawa misi kedamiaan, keselarasan hidup, untuk seluruh makhluk, baik antar bsolu manusia, alam, maupun dengan Tuhan. Terminologi itu dalam Islam adalah rahmatan li al ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Akan tetapi faktanya, dalam tataran sejarah, tidak semua misi agama itu artikulatif. Masih banyak praktik keberagamaan yang jauh dari misi agama itu sendiri. Ekstrimisme, fundamentalisme, eksklusivisme yang saat ini sudah banyak menghinggapi para remaja sekolah tingkat atas menjadi salah satu penyebabnya. Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam hal ini mengambil peran penting dalam pengarusutamaan moderasi beragama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama: Bagaimana desain moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung; kedua:Bagaimana perilaku dan pemahaman siswa terhadap moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung?; ke tiga : Bagaimana implementasi dan implikasi moderasi beragama di SMA Negeri 1 Krembung?. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) menggunakan metode fenomenologi, memusatkan perhatian pada satu objek yaitu moderasi beragama sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena tersebut.Hasil penelitian menunjukkan desain moderasi beragama di SMAN 1 Krembung dengan pendekatan persuasi dan preventif, mampu meredam gejolak ekstrimisme. Moderasi beragama yang didesain guru PAI dalam pembelajaran dan pengembangan PAI, mampu menyadarkan peserta didik akan keberagaman sebagai sebuah kehendak Tuhan yang tidak dapat dinafikan. Realitas keberagamaan di SMA Negeri 1 Krembung memperlihatkan keberagmaaan yang moderat dan menerima keberagaman. Akan tetapi terkadang masih diwarnai pernak pernik fanatisme dan bsolutism oleh beberapa guru dan peserta didik dalam mengajarkan agama dan beragama, sehingga pada proses pengimplementasiannya kurang menunjukkan jati diri sebagai pemeluk agama yang rahmah
    corecore