165 research outputs found
The Role of the Traditional Somali Model in Peacemaking
In this paper I explore the mediation and reconciliation efforts of traditional Somali elders. I also discuss why traditional elders have been effective peacemakers in Northern Somali (Somaliland) but not in Somalia. I argue that four factors comprising an insider-partial mediation approach in Somaliand helps to explain why it was effective there. In conclusion, this paper shows that the traditional Somali approach of peacemaking is a viable and effective approach to mitigating conflicts in Somalia
Level of Serum Uric Acid in Pre-eclamptic and Normal Pregnant Women
Objective: The objective of study was to find out serum uric acid level in normal andpreeclamptic pregnant women of third trimester visiting outpatient department of obstetrics and gynecology of Bahawal Victoria Hospital, Bahawalpur.
Methodology: It was a cross sectional descriptive study conducted form July 2018 to June 2019. All primigravida women of age 18-35 years in third trimester of singleton pregnancy attending in Obstetrics and Gynecology Outpatient Department of Bahawal Victoria Hospital in study duration were included in the study. Statistical analysis was performed by using SPSS version 14. Chi-square test was performed to find the statistical difference regarding uric acid distribution between groups and ‘p' value <0.05 was considered as a lowest level of significance.
Results: Out of total 1212 women 84.6% were normal and 15.4% had preeclampsia. In our study out of 187 preeclamptic women, 63.6% had raised serum uric acid level and out of 268 normal pregnant women uric acid level was raised in only 39.5%. Results were found statistically significant.
Conclusion: Results of our study suggest that serum uric acid level in pregnant women can be used as a useful and inexpensive marker in prediction of preeclampsia and preventive measures can be taken accordingly
Is child weight status correctly reported to parents? Cross-sectional analysis of National Child Measurement Programme data using ethnic-specific BMI adjustments.
BACKGROUND: BMI underestimates and overestimates body fat in children from South Asian and Black ethnic groups, respectively. METHODS: We used cross-sectional NCMP data (2015-17) for 38 270 children in three inner-London local authorities: City & Hackney, Newham and Tower Hamlets (41% South Asian, 18.8% Black): 20 439 4-5 year-olds (48.9% girls) and 17 831 10-11 year-olds (49.1% girls). We estimated the proportion of parents who would have received different information about their child's weight status, and the area-level prevalence of obesity-defined as ≥98th centile-had ethnic-specific BMI adjustments been employed in the English National Child Measurement Programme (NCMP). RESULTS: Had ethnic-specific adjustment been employed, 19.7% (3112/15 830) of parents of children from South Asian backgrounds would have been informed that their child was in a heavier weight category, and 19.1% (1381/7217) of parents of children from Black backgrounds would have been informed that their child was in a lighter weight category. Ethnic-specific adjustment increased obesity prevalence from 7.9% (95% CI: 7.6, 8.3) to 9.1% (8.7, 9.5) amongst 4-5 year-olds and from 17.5% (16.9, 18.1) to 18.8% (18.2, 19.4) amongst 10-11 year-olds. CONCLUSIONS: Ethnic-specific adjustment in the NCMP would ensure equitable categorization of weight status, provide correct information to parents and support local service provision for families
LAPORAN INDIVIDU PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) SMP N 1 WONOSARI
PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan salah satu langkah yang
dilaukan oleh Universitas untuk mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas,
berkompetensi, berpengalaman, bertanggung jawab dan mandiri. Praktik Pengalaman
Lapangan ( PPL ) ialah salah satu mata kuliah wajib ditempuh oleh mahasiswa
program studi kependidikan. Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga,
untuk melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan,
maupun keahlian lainnya, sehingga dapat membangun tugas dan tanggung jawab
secara professional. Dalam hal ini, PPL secara khusus memberi gambaran kepada
mahasiswa bagaimana cara menyampaikan materi kepada peserta didik dengan
metode dan model pembelajaran yang sesuai. Program PPL merupakan kelanjutan
dari program mikro teaching. Melalui program PPL ini diharapkan mahasiswa calon
pendidik dapat belajar dari pengalaman yang didapatkan di lapangan dan mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya.
Kegiatan PPL sangat membantu mahasiswa untuk belajar, memperoleh
pengalaman mengajar secara nyata di lapangan, untuk mempersiapkan diri nantinya
ketika menjadi guru. Program Praktik Pengalaman Lapangan ini, dilaksanakan mulai
tanggal 10 Agustus 2015 hingga 12 September 2015 di SMP N 1 Wonosari. SMP
Negeri 1 Wonosari terletak di Jalan Kolonel Sugiyono 35 B, Wonosari,
Gunungkidul, DIY. Tahap kegiatan dimulai dari observasi sekolah dan observasi
pembelajaran di kelas, perencanaan program, konsultasi program ke pihak sekolah
dan Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan PPL berupa kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan bidang studi masing-masing meliputi membuat RPP, menentukan
metode, membuat perangkat pembelajaran, mengajar, hingga membuat evaluasi atau
penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Dalam praktik mengajar, penulis mengampu mata pelajaran IPA. Mata
pelajaran IPA memiliki alokasi waktu 5 jam setiap minggunya. Dalam praktiknya,
penulis melakukan aktivitas belajar mengajar atau mengampu mata pelajaran IPA di
kelas VII, terutama kelas VII E, VII F, VII G dan VII H. Dalam pelaksanaan
program PPL ini mahasiswa mendapat banyak pengalaman langsung dan
pengetahuan dalam hal kependidikan yang akan dijadikan bekal dan beguna di
kemudian hari. Selain itu, penulis lebih mengetahui masalah-masalah rill yang
dihadapi di dalam kelas. Setelah terlaksananya kegiatan PPL ini penyusun berharap
agar hubungan kejasama antara pihak sekolah dan LPPMP UNY tetap terjaga dengan
baik
Facilitation of student-staff partnership in development of digital learning tools through a special study module
A student-staff partnership was formed as part of a final year special study module to provide dental students the opportunity to work closely with faculty to produce high-quality e-learning resources in areas of the curriculum identified by the students as particularly difficult. The student-staff team identified the following themes as major influences on the success of the project: student-staff interaction, ownership, managing expectations, time pressures, and co-creation partnership benefits. This partnership resulted in a valuable learning experience for both the students and staff involved. The resource developed was evaluated by junior dental students in second and third year of the five year Bachelor of Dental Surgery (BDS) degree programme at Glasgow Dental School and showed a high degree of acceptability by those in both groups. The quality assurance built into the process has resulted in an e-learning resource that has been incorporated directly into our flipped classroom model for pre-clinical skills teaching
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN BENDA-BENDA DI SEKITAR KITA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII
Penelitian ini bertujuan (1) menghasilkan modul IPA berbasis model PjBL
pada pokok bahasan Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita yang layak berdasarkan
penilaian dari validator, (2) mengetahui kelayakan modul IPA berbasis model PjBL
pada pokok bahasan Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita berdasarkan respon
peserta didik, dan (3) mengetahui efektivitas modul IPA berbasis model PjBL pada
pokok bahasan Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita yang dikembangkan untuk
menumbuhkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan model 4D yang
meliputi tahap define (pendefinisian), design (perencangan), develop
(pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Subjek dalam penelitian ini adalah
24 peserta didik kelas VII H SMP N 1 Wonosari. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini meliputi angket validasi modul IPA, lembar observasi keterlaksaan
pembelajaran, angket respon peserta didik, lembar observasi keterampilan berpikir
kritis, soal berpikir kritis pada modul IPA, dan soal pretest-posttest. Teknik analisis
data yang digunakan pada angket validasi dan respon peserta didik adalah analisis
dengan pedoman kriteria penilaian ideal untuk menentukan kelayakan modul IPA.
Data keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi berpikir kritis dan soal pada
modul IPA diperoleh dengan menggunakan pedoman kriteria penilaian dalam bentuk
persentase, sedangkan pada soal pretest-posttest dianalisis dengan menggunakan gain
score dan uji signifikansi dengan t-test berkorelasi untuk mengetahui pertumbuhan
keterampilan berpikir kritis.
Berdasarkan penilaian ahli secara keseluruhan meliputi aspek kelayakan isi,
aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafisan, modul IPA hasil pengembangan
memperoleh nilai A dengan kategori sangat baik. Kelayakan modul berdasarkan
respon peserta didik ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek penyajian, aspek bahasa,
dan aspek kegrafisan memperoleh nilai A dengan kategori sangat baik. Modul ini
dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP kelas VII,
pertumbuhan keterampilan berpikir kritis dari lembar observasi sebesar 19,70%,
kemudian melalui soal pada modul IPA diperoleh nilai pertumbuhan sebesar 17,13%.
Sedangkan melalui soal pretest-posttest dengan perhitungan gain score menunjukkan
angka 0,54 yang termasuk dalam kategori sedang. Pertumbuhan keterampilan berpikir
kritis signifikan setelah diuji signifikansi dengan uji t berkorelasi.
Kata kunci: Modul IPA, Project Based Learning, keterampilan berpikir kriti
Peran Pendidik Agama Islam Dalam Menangkal Radikalisme Agama (Studi Kasus di SMAN 2 Magetan)
Radikalisme agama yang berkembang telah menjadi fenomena tersendiri dalam masyarakat agamis. Salah satu yang terkena dampaknya adalah dunia pendidikan. Dimana peserta didik sangat rentan terhadap faham radikalisme ini.Keberadaan pemahaman radikal ini tentu tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri, apalagi menyangkut pendidikan agama. Pendidik agama Islam merupakan salah satu pihak yang bertugas dan bertanggungjawab dalam menghindarkan siswa dari paparan paham radikalisme tersebut. Maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah “Peran pendidik agama Islam dalam mencegah radikalisme agama ( Studi kasus di SMAN 2 Magetan).Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pemahaman keagamaan siswa siswi di SMAN 2 Magetan, 2. Mengetahui bagaimana strategi dan pola penyebaran radikalisme di SMAN 2 Magetan, 3. Peran pendidik agama Islam dalam menangkal radikalisme agama di SMAN 2 Magetan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga metode, yaitu melalui dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang dipakai meliputi: reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.Hasil penelitian menjelaskan bahwa: 1. Pemahaman agama siswa siswi di SMAN 2 Magetan sangat moderat, ditunjukkan dengan toleransi beragama dalam pelaksanaan keagamaan. 2. Penyebaran radikalisme yang pernah terjadi di SMAN 2 Magetan melalui salah satu cabang kegiatan rohis, cabang kegiatan ta’lim menjadi pintu masuk pemahaman radikalisme agama. 3. Peran pendidik agama Islam di SMAN 2 Magetan antara lain; a). Menumbuhkan kesadaran beribadah, ).Meningkatkan mutu pembelajaran dengan multidisipliner, c). Pembinaan dan pengawasan kegiatan keagamaan, d). Meningkatkan pemahaman ibadah dan mu’amalah, e). Pembinaan akhlakul karimah dengan pendekatan agama
The Influence of Facility and Service Quality Towards Customer Satisfaction and Its Impact on Customer Loyalty in Borobudur Hotel in Jakarta
Hotel developments currently grow very rapidly. The emergence of new hotels increases the competition in the hospitality industry. This research aimed to determine the influence of the facilities, the quality of service to customer satisfaction and its impact on customer loyalty in Borobudur Hotel in Jakarta. Data collection were done by distributing questionnaires directly to 360 customers in Borobudur Hotel, Jakarta. The analysis technique used path analysis. The results of this research indicate that the variables of facilities, service quality, and customer satisfaction significantly affect customer loyalty variables simultaneously or partially. In addition, facilities and quality of service variable have a significant effect on customer satisfaction variables
- …