6 research outputs found

    Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Perawat dengan Kepuasan Pasien di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe: The Relationship between Quality of Nurse’s Work Life and Patient Satisfaction at Prof. Dr. H. ALoei Saboe Hospital

    Get PDF
    Kualitas kehidupan kerja merupakan kondisi yang ditunjukkan sebagai pemikiran dan tindakan pegawai tentang kondisi fisik dan psikologis terhadap pekerjaan yang dilakukan, untuk mencapai rasa aman, puas dan mampu berkembang sebagaimana layaknya manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi 30 pasien dan 30 perawat. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling untuk perawat dan accidental sampling untuk pasien. Hasil penelitian didapatkan kualitas kehidupan kerja perawat dengan kepuasan pasien sebanyak 12 responden (40,0%) memiliki kualitas kehidupan kerja perawat yang baik dengan tingkat kepuasan pasien tinggi sebanyak 9 responden (30.0%), tingkat kepuasan cukup sebanyak 2 responden (6,7%) dan kepuasan kurang sebanyak 1 responden (3,3%). Sedangkan kualitas kehidupan kerja perawat cukup sebanyak 18 responden (60.0%) dengan tingkat kepuasan pasien tinggi sebanyak 5 responden (16,7%), dan kepuasan pasien cukup sebanyak 13 responden (43,3%). Hasil dari uji Fisher test diperoleh p value 0,399 (P value < 0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan kepuasan pasien RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah responden yang masih belum bisa menggambarkan keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, saran untuk penelitian selanjutnya harusnya bisa mengambil jumlah sampel yang lebih banyak dan menilai sikap serta perilaku responden saat memberikan informasi melalui kuesioner

    Hubungan Resiliensi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat

    Get PDF
    Isu pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam psikologi sebuah industri dan organisasi. Data dari Kemenkes RI tahun 2020, jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dengan jumlah proporsi tenaga kesehatan perawat sebesar 50,79%. Perawat dengan perilaku kerja yang ekstra menjadi sarana efektif untuk dapat berkoordinasi dalam pekerjaan. Perilaku extra-role pada perawat dengan lebih dari satu beban kerja seringkali mengalami kelelahan secara emosional dan mental.  Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Resiliensi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif, menggunakan pendekatan jenis penelitian cross-sectional.  Jumlah responden sebanyak 120 Perawat. Analisi data menggunakan metode uji Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value resiliensi 0,001 (p-value < 0,05) dan nilai p-value OCB 0,001 (p-value < 0,05) yang artinya terdapat hubungan resiliensi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Dengan adanya penelitian diketahui bahwa tingkat resiliensi dapat sangat mempengaruhi perilaku kerja extra / sukarela terutama pada perawat di rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan jurusan Ilmu Keperawatan

    ANALISIS PENGHARGAAN DAN RETENSI PADA PERAWAT BARU DI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Perawat baru sering dihadapkan dengan masalah selama masa transisi, pada masa transisi sering muncul reality shock sehingga menyebabkan perawat baru tersebut memutuskan untuk meninggalkan profesinya atau berpindah ke tempat kerja baru yang sering di sebut dengan turnover. Dalam upaya untuk mempertahankan perawat, pihak manajemen rumah sakit melaksanakan program retensi. Retensi perawat adalah sebuah proses yang mengacu pada kemampuan organisasi untuk mempertahankan perawat dalam periode maksimal waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan penghargaan terhadap retensi pada perawat baru di RSUD Dr. M. M. Dunda Limboto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode survey deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 57 responden. Analisa data menggunakan uji fisher exact test. Hasil penelitian didapatkan analisis penghargaan terhadap retensi perawat baru p=0,041. Diharapkan rumah sakit dapat terus mempertahankan upaya dalam peningkatan penghargaan yang telah dilakukan dalam mempertahankan perawat baru dan dapat menambah wawasan tentang program retensi

    DESCRIPTION OF NURSES QUALITY OF WORK LIFE IN RSUD DR. M.M. DUNDA LIMBOTO

    Get PDF
    Most health workers in hospitals are nurses who have an important responsibility in providing health services. Quality of work life is an important issue in health organizations, has several impacts on nurses and nursing services. The low quality of work life of nurses can lead to feelings of frustration, incompetence, and feelings of guilt. If it continues, it can lead to an incident of turnover for nurses. Quality of Nursing Work Life (QNWL) is an important element for the nursing profession that will affect the quality of health services. The purpose of this study was to determine the quality of working life of nurses in RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto.This research is a type of quantitative research using descriptive analysis with a cross-sectional approach. The research population of nurses was 272 people with a sample of 161 respondents using proportionate stratified random sampling technique. Data analysis using univariate test.The results showed that nurses who had a good quality of work life amounted to 124 respondents (77%), had a sufficient quality of work life amounted to 30 respondents (18.6%) and had a poor quality of work life amounted to 7 respondents (4.3%). Quality of working life of nurses in RSUD Dr. M.M Dunda Limboto was mostly in the good category with a percentage of 77%. This research is expected to be an input for hospitals in improving the quality of nurses' work so that they can provide optimal health services

    Nurse-Doctor Interprofessional Collaboration In Hospital: Study Description

    Get PDF
    Interprofessional collaboration is a partnership between professions who have different educational backgrounds and work together to solve patient health problems and provide needed health services. Interprofessional collaboration carried out by various health care professionals is an efficient and effective strategy in improving service quality. Interprofessional collaboration is also needed to increase satisfaction and create good quality health services. The method in this study is a quantitative descriptive survey. Data collection by interview method, measurement by NPCS (nurse-physicians collaboration scale). The sample of this research are nurses and doctors in RSUD Toto Kabila. This activity was carried out by 3 lecturers and 1 partner for about 4 months. Nurse-doctor interprofessional collaboration according to the perception of nurses at the Toto Kabila General Hospital, the results obtained from 129 nurses, a total of 117 (90.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the good category and a number of 12 (9.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the moderate category. Interprofessional collaboration nurse-doctor according to the perception of doctors at Toto Kabila Hospital showed that most of the respondents, namely 11 (84.6%) respondents considered nurses to carry out interprofessional collaboration well and as many as 2 (15.4%) respondents considered the interprofessional collaboration of nurses sufficient. The results showed that Interprofessional Collaboration between nurses and doctors mostly showed good results but there were still some that were still lacking in implementation so that it was necessary to increase interprofessional collaboration for all aspects of service in hospitals because with good collaboration it will create good quality health services

    Pengenalan Penyalahgunaan Bahan Tambahan Makanan Berbahaya Sebagai Upaya Penjaminan Keamanan Pangan Pada Usia Beresiko : Introduction of Dangerous Food Additives as an Efforts to Ensure Food Safety at Ages at Risk

    No full text
    Pesisir Indonesia merupakan wilayah dengan poyenso produk hasil laut yang melimpah. Namun wilayah pesisir juga memiliki tantangan tersendiri dengan keamanan pangan, salah satunya adalah penyalahgunaan bahan tambahan makanan berbahaya dengan jumlah atau kadar yang tidak aman. Usia beresiko lebih rentan terhadap efek negatif penyalahgunaan bahan tambahan makanan berbahaya. Pentingnya kesadaran masyarakat tentang penyalahgunaan bahan tambahan makanan serta penyakit berbahaya yang dihadapi. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengenalan penyalahgunaan bahan tambahan makanan ini untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam mengkomsumsi bahan tambahan makanan dengan menciptakan bahan tambahan makanan yang terbuat dari bahan alami melalui pemanfaatan sumber daya alam desa yaitu hasil laut. Hasil pelaksanaan terciptanya produk bahan tambahan makanan dari hasil lau
    corecore