150 research outputs found

    APLIKASI PCR-RAPD DALAM IDENTIFIKASI FMA

    Get PDF
    Identifikasi FMA berdasarkan karakteristik morfologi memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat mengungkap keragaman pada tingkat strain dalam suatu spesies, sehingga perlu memanfaatkan karakter molekular dan genetik berdasarkan DNA ribosom. Teknologi yang digunakan adalah Random Ampified Polymorphic DNA (RAPD) yang didasarkan pada metode Polimerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan primer rantai pendek yang dapat diterapkan pada mikroba yang tidak dapat dikulturkan seperti FMA, melalui amplifikasi genom dari spora tunggal, akar terinfeksi, atau sampel tanah langsung dari lapangan.Teknik PCR bisa berupa Nested PCR yang untuk memonitor spesies FMA dan kelimpahannya atau Competitive PCR untuk mendeteksi sekuen yang muncul dalam FMA pada akar yang dikumpulkan dari lapangan. Dengan teknik PCR genom DNA tersedia dalam jumlah memadai untuk keperluan identifikasi

    STRUKTUR DAN FUNGSI EKSOPOLISAKARIDA DALAM SIMBIOSIS LEGUM-RHIZOBIUM

    Get PDF
    Rhizobia memproduksi eksopolisakarida (EPS) untuk pembentukan nodul pemfiksasi nitrogen pada tipe nodul-legum indeterminate. EPS berperan dalam invasi dan perkembangan nodul, pelepasan bakteri dari benang infeksi, perkembangan bakteroid, dan penekanan terhadap respons pertahanan tanaman dan perlindungan terhadap senyawa anti microbial tanaman. Sintesis dikontrol oleh gen-gen exo, exs, exp, atau pss yang terdapat pada megaplasmid rhizobia atau kromosom Eksopolisakarida rhizobia merupakan polimer heteropolisakarida spesifik spesies yang mengandung gula yang dapat disubstitusi dengan sisa non-karbohidrat dan terdiri dari unit ulangan tujuh sampai sembilan sisa heksosa. Succinoglycan (EPS I) dan galactoglucan (EPS II) merupakan EPS rhizobia yang memiliki struktur dan sintesis berbeda. Succinoglycan tersusun dari unit berulang octasaccharida yang berisi satu galaktosa dan sisa tujuh glukosa dan digabungkan oleh ikatan β-1,3, β-1,4 dan β-1, 6 glycosidic dan . Galactoglucan merupakan polimer unit berulang disakarida dengan ikatan α-1,3 dan β-1,3 glycosidic EPS I disintesis pada kondisi normal, sedangkan EPS II disintesis pada saat kekurangan P atau terjadi mutasi pengatur gen mucR atau expR. EPS I dan II disekresikan kedalam fraksi utama dengan dua sub unit polimerisasi berbeda, yaitu : 1) yang memiliki berat molekul tinggi (HMW) dan 2) yang memiliki berat molekul rendah (LMW). Pada mutan defisien EPS pembengkokan rambut akar dan pembentukan benang infeksi dapat terus berjalan dengan bantuan penambahan LMW EPS dan koinokulasi. Keberhasilan koinokulasi bergantung pada kemampuan strain rhizobia dalam menghasilkan EPS identik dan struktur kimia yang sama, serta memiliki jumlah pasangan EPS- Nod+ dan EPS+Nod- sama

    Reducing Abdominal Fat Deposition in Broiler Through Feeding Management

    Get PDF
    Abdominal fat in broiler carcass is considered as a waste and its existence reduces the carcass quality. Abdominal fat deposition is affected by several factors such as genetic, nutrition, feed, sex, age and environment. Reducing abdominal fat deposition can be carried out by regulating the nutrient intake to ensure that no excessive nutrient was consumed. Nutrition effects to reduce abdominal fat deposition are associated with nutrient concentration of ration and quantity of daily feed intake. Daily nutrient intake can be limited, especially through restricted feeding. It is concluded that an appropriate feeding management can reduce abdominal fat deposition in broiler. Key words: Broiler, abdominal fat, fee

    METABOLISME KARBON DALAM SIMBIOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA

    Get PDF
    Arbuscular Mycorrhizal Fungi is a form of siymbiotic mutualism between fungi and plant root. Fungi give nutrients and water to host plant and host plant give carbon to fungi. Around 4 – 20 % photosynthate as hexose are translocated to mycorrhizal root and converted directly to glycogen and trehalose at IRM to continue transport to ERM. Carbon metabolism is going at asymbiotic and symbiotic phase with pathways consist of glycolysis, tricarboxilate acid cycle, and pentose phosphate pathway (PPP), glyoxilate, non photosynthesis carbon metabolism, and Glu and Arg synthesis. There is no lipid acid synthesis at asymbiotic phase so the fungi not produce new propagule and became symbion obligate. Carbon as TAG is synthesed at IRM and transported to ERM to preserve and used in ERM anabolism and spore germination. Carbon is transported through lipid translocation mechanism

    Analisis Model Pengukuran Human Capital dalam Organisasi

    Full text link
    Measurement of human capital is not an easy to do because it is dynamic and always changing in accordance with the changing circumstances. Determination of dimensions and indicators of measurement needs to consider various factors such as situations and also the research scopes. This article has objectives to review the concepts, dimensions and measurement models of human capital. The research method used was literature study with a major reference source from current journal articles that discuss the measurement of human capital. Results of the study showed that basically the definition set forth in any dimension containing either explicitly or implicitly. In addition, the result indicated that there are three main categories of equality among researchers regarding the definition of human capital which emphasizes on: economic value/productivity, education, and abilities/competencies. The results also showed that the use of definitions, dimensions, and indicators for measurement of human capital depends on the situation, the scope of research, and the size of the organization. The conclusion of the study indicated that the measurement model and determination of dimensions and indicators of human capital measurement will determine the effectiveness of the measurement, and will have an impact on organizational performance

    RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

    Get PDF
    Permasalahan utama pada peralatan dan struktur bahan yang terbuat dari logam adalah korosi yang mengikis struktur pada logam sampai pada taraf yang sangat merusak. Akibat korosi pada logam ini dapat menimbulkan bahaya bahkan korban jiwa, seperti halnya korosi yang terjadi pada jembatan yang dapat menyebabkan runtuhnya jembatan tersebut dan pipa gas yang dapat menyebabkan kebakaran akibat kebocoran pada pipa gas. Permasalahan ini menjadi bagian yang sangat penting dan serius untuk ditangani. Salah satu upaya untuk mencegah korosi ini adalah dengan dirancangnya suatu sistem pencegahan korosi yang menggunakan metoda Impressed Current Cathodic Protection. Sistem ini dibuat untuk mengendalikan arus proteksi pada logam supaya tetap berada pada kriteria perlindungan, yaitu antara 0.850 V sampai 1.5 V (dalam nilai absolut) terhadap elektroda referensi Ag/AgCl. Sistem ini diujikan pada logam baja dengan ukuran 10 x 10 cm2 dengan ketebalan 0,2 cm. Logam yang akan diproteksi ini ditempatkan pada berbagai lingkungan untuk pengujian. Buck-Boost Converter dikendalikan dengan memberikan variasi siklus PWM dari mikrokontroler untuk proses switching. Semakin besar siklus PWM yang diberikan, maka arus dan tegangan keluaran dari Buck-Boost Converter pun akan semakin besar. Dan semakin besar arus dan tegangan yang diberikan pada logam, maka tegangan Ei (tegangan logam terhadap elektroda referensi) pun akan semakin kecil. Hasil pengujian menunjukkan logam uji berhasil dilindungi dari korosi yang diuji pada lingkungan air ledeng, air laut, air cuka dan air kapur. Masing-masing pengujian dilakukan selama 12 jam

    Efektivitas Penggunaan Nanomineral pada Pakan terhadap Peningkatan Performa Ayam: Review

    Get PDF
    Penelitian dalam bidang pakan ternak terus banyak dilakukan untuk semakin meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, salah satunya melalui penerapan nanoteknologi. Mineral berpartisipasi dalam beberapa proses biokimia dan merupakan bagian dari banyak enzim yang diperlukan untuk reaksi biokimia normal. Tujuan dari penulisan review ini adalah untuk mengulas aplikasi penggunaan nano mineral pada pakan ayam dan hubungannya terhadap performa ternak ayam. Hasil kajian menunjukkan bahwa salah satu permasalahan utama penggunaan bahan pakan sumber mineral konvensional adalah rendahnya bioavalabilitasnya, sehingga mineral dalam pakan masih cukup tinggi yang tidak dapat dicerna dan diserap dalam saluran pencernaan ternak ayam, yang menyebabkan mineral yang tidak dicerna tersebut kemudian dibuang melalui eksreta, sehingga menimbulkan polusi bagi lingkungan. Nanomineral mencoba menjadi solusi hal tersebut. Nanomineral memiliki bioavalabilitas yang tinggi, sehingga penggunaan dosisnya jauh lebih rendah dan lebih efisien dalam pakan. Hasil pengujian beberapa jenis mineral (Ca, Zn, Se, Cr, Fe, Ag, Cu) dalam bentuk nanopartikel dalam pakan ayam memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi penggunaan pakan untuk ternak ayam. Nanomineral menyebabkan penggunaan mineral lebih efisien dalam pakan serta menekan terjadinya pembuangan mineral melalui eksreta, sehingga dapat menekan polusi lingkungan. Hasil review ini disimpulkan bahwa pada dosis yang tepat nanomineral memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas ternak ayam

    Mitigation of Heat Stress in Broiler Chickens with Heat Shock Protein 70 Gene Expression as its Indicator

    Get PDF
    Heat stress is an important issue in broiler chicken farms in tropical countries, such as Indonesia. Heat stress is very detrimental to broiler chickens because reducing production performance, health, and causing mortality. In the condition of heat stress, broilers synthesize Heat Shock Protein (HSP) quickly as the body's response to heat stress. HSP70 is the most studied HSP group related to heat stress. The objective of this study was to review the nutritional approach that has been done to mitigate heat stress in broiler chickens with the HSP70 gene expression as its indicator. Based on some studies, nutritional approaches that can be taken are through the management of feed availability, supplementation of vitamin C, vitamin E, plant bioactives, amino acids (taurine and glutamine), probiotics, prebiotics, synbiotics, mannan oligossaccharides (MOS) and minerals (selenium, zinc, manganese, chromium). By these approaches, HSP70 gene expression decreased, indicating that the heat stress level of broiler chicken also reduced. It can be concluded that the nutritional approach can be used as a method for heat stress mitigation in broilers with the HSP70 gene expression indicator

    APLIKASI PCR-RAPD DALAM IDENTIFIKASI FMA

    Get PDF
    Identifikasi FMA berdasarkan karakteristik morfologi memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat mengungkap keragaman pada tingkat strain dalam suatu spesies, sehingga perlu memanfaatkan karakter molekular dan genetik berdasarkan DNA ribosom. Teknologi yang digunakan adalah Random Ampified Polymorphic DNA (RAPD) yang didasarkan pada metode Polimerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan primer rantai pendek yang dapat diterapkan pada mikroba yang tidak dapat dikulturkan seperti FMA, melalui amplifikasi genom dari spora tunggal, akar terinfeksi, atau sampel tanah langsung dari lapangan.Teknik PCR bisa berupa Nested PCR yang untuk memonitor spesies FMA dan kelimpahannya atau Competitive PCR untuk mendeteksi sekuen yang muncul dalam FMA pada akar yang dikumpulkan dari lapangan. Dengan teknik PCR genom DNA tersedia dalam jumlah memadai untuk keperluan identifikasi

    Development of Local Chicken Production Based on Local Feed Ingredients

    Get PDF
    Development of local chicken production based on local feed ingredient is in line with the vision of Indonesian goverment to fulfill meat and egg national requirement based on local resources. There are two big problem which become stumblingblock in developing local chicken production. The first problem is the difficulty to get day old chick of local chicken. This problem can be solved by integrating breeder institutions belong to goverment with research institution and with local chicken producer association. The second problem is the low performance of local chicken. To improve local chicken performance, it can be done by improving the breed, feed and management. Several research results show that good performance of local chicken were obtained by inclusion of local feed ingredients in the ration. Therefore, development of local chicken production based an local feed resources can be applied. Key words: Development, local chicken, local resource
    • …
    corecore