2,168 research outputs found
Snails Composition in the Southern Part of Gunung Halimun National Park
Snails inventory in the southern part of Gunung Halimun National Park (GHNP) was conducted in two locations i.e., Ciptarasa and Simaresmi,in July and November 2000.It was found 36 species of snails that belongs to 16 families.It means that snails in the southern part of GHNP differs from that of the central part of the Park. Those snails were discovered in 9 habitat types
A STUDY OF WORK SAFETY BEHAVIOR AT PT. AST INDONESIA SEMARANG
The aim of this study is to analyse the effect of Safety Leadership, Safety Culture and Safety Training that influences the employee Safety Behavior at PT. AST Indonesia Semarang.
Mixed methods with sequential explanatory type approach was utilized in this study. The quantitative instruments were using SEM methods while Indonesian and Japanese manager interview was used for the qualitative instrument.
The study involved 100 employees as the questionnaire respondents from 600 production employees population and 3 manager as intervieweer. Simple random sampling was use at quantitative research with a proportional quantity of responden have taken in every department depend on total employee in each department. The validation of qualitative result have used by honest validation from respondens which was confirmated and approved by responden’s with their signature at qualitative question and answer list.
Based on the result of the quantitative and qualitative data, the research hypothesis conclusion for Safety Leadership, Safety Culture and Safety Training effect is positive and significant to Safety Behavior and the other findings at this research could be explained that the direct effect of Safety Culture to Safety Training (0.646) more than Safety Leadership effect to Safety Training (0.217). In other side Safety Leadership effect to Safety Behavior (0.386) more than Safety Culture effect to Safety Behavior (0.297). The indirect effect between Safety Leadership (0.08) and Safety Culture (0.239) to Safety Behavior was lower than the direct effect, this result shown that Safety Training is not an intervining variable on this research
Ekologi Keong Darat Di Taman Nasional Gunung Ciremai
ABCTRACTThe Ecology of Landsnail in Ciremai National Park. Twice fieldworks in order tocollect landsnails of Ciremai National Park were conducted, approximately in ArgamuktiVillage of western part of the park and Linggajati Village of eastern part of the park.They resulted 48 species of landsnails of 15 families. Thirty two species were found inArgamukti whereas 28 species were found in Linggajati. However, biodiversity indexescomparison for both locations were unsignificant at 95% level of confidence. Bothlocations were also populated by specific landsnails, only 40% of the whole landsnailswere live in Argamukti and Linggajati. The highest densities in entire locations weredominated by microsnails and mostly were live in lower latitude. Cluster analysis forspecies and habitat used NTSYSpc 2.10p. programs for Jaccard similarity index revealed6 groups of species and habitats respectively
Analisa Gambar Bitmap Termodifikasi Atau Tidak Termodifikasi Dengan Memadukan Metode Deviasi Pixel, Rgb (Red Green Blue) Dan Histogram
Perkembangan software pengolahan gambar sangat banyak dan bermacam-macam, dengan tersedianya beberapa program aplikasi yang ada mampu dapat merubah dan memodifikasi gambar asli menjadi gambar yang telah diubah bahkan gambar asli dan gambar termodifikasi nyaris tidak dapat dibedakan. Perubahan modifikasi tersebut dilakukan untuk tujuan mempercantik tampilan gambar, atau memperbaiki kualitas gambar agar lebih baik hasilnya. Pada Kenyataannya memodifikasi gambar adapula dengan tujuan yang tidak baik. Memodifikasi dengan tujuan untuk menyamarkan data aslinya, atau membuat modifikasi gambar untuk kepentingan menyudutkan seseorang dengan gambar-gambar yang tidak layak, diubah bentuk dan terlebih-lebih banyak gambar artis yang dimodifikasi untuk kepentingan tertentu. Bertitik tolak dari modifikasi gambar yang dapat dipadukan dengan gambar yang lain maka bagaimana untuk membedakan bahwa suatu gambar tersebut telah terjadi kontaminasi melalui deviasi/ Perubahan pixel, RGB (Red Green Blue) yang ada sehingga dapat dicari nilai-nilai deviasi/penyimpangan gambar dari yang awal dengan gambar yang telah diubah dengan bentuk pixel maupun pewarnaannya serta dibandingkan dengan histogram . Metode ini cukup baik dipergunakan selain data pendukungnya yaitu metadata juga masih perlu dikuatkan lagi denngan menentukan bahwa gambar tersebut sudah diubah atau belum dengan melalu Perubahan pixel dan warnanya serta histogram
PERTUNJUKAN SENI GENGGONG SUMEDANG PADA ACARA FESTIVAL CUT NYAK DHIEN DI KABUPATEN SUMEDANG
Pertunjukan Seni Genggong Sumedang Pada Acara Festival Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang” sebagai judul penelitian yang bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis permasalahan persiapan sebelum pertunjukan dan proses pertunjukan yang terdapat di dalam pertunjukan Seni Genggong Sumedang. Pembedah masalah digunakan teori yaitu seni pertunjukan, komposisi musik dan teori perencanaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui bagaimana persiapan sebelum melakukan pertunjukan, struktur pertunjukan dan komposisi musik yang dimainkan dalam pertunjukan Seni Genggong Sumedang pada acara Festival Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil temuan penelitian ini tentang persiapan pertunjukan Seni Genggong Sumedang terbagi atas menyusun ide pertunjukan, mempersiapkan waditra, mempersiapkan anggota pemain, melakukan proses latihan sedangkan proses pertunjukan berupa struktur pertunjukan, komposisi musik Seni Genggong Sumedang yang dimainkan untuk acara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang. Seni Genggong Sumedang merupakan seni musik ansambel dimana Waditra utama yang digunakan oleh kesenian ini sangat beragam terutama alat musik berbahan dasar bambu seperti Celempung, Kohkol, Keprak, Kosrek, Goong Tiup, Suling sunda, Angklung dan dipadukan dengan Waditra lainnya seperti Kendang, Sapu Nyere, Batok, Dog-dog, Kokok. Tidak hanya Waditra yang beragam, lagu-lagu yang dibawakan dalam setiap pertunjukannyapun beragam. Lagu-lagu yang dibawakan disesuaikan dengan tema acara yang diikuti Seni Genggong Sumedang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi referensi khasanah budaya dan pendidikan khususnya pada kajian analisis musik tradisional.
Kata kunci : Pertunjukan Seni, Seni Genggong Sumedang
“The Performance of Genggong Sumedang Pop Art On Cut Nyak Dhien Festival At Kabupaten Sumedang” as the research title is purpose to describe and analysis preparation before the performance dan performance process on Genggong Sumedang music performance. Theory used for break the problem are the performance, music composition and prepare theory. Analysis used to know about how they prepared before the performance, performance structure and music compotition played in Genggong Sumedang on Cut Nyak Dhien Festival at Sumedang Regency. Research method used in this research is descriptive analysis with observation technique, interview and literature study. Result of this research is about preparation Genggong Sumedang performance include plan the performance idea, prepare music instrument, prepare music player and practice process meanwhile performance process describe performance structure,Genggong Sumedang music composition played for Cut Nyak Dhien Festival at Sumedang Regency. Genggong Sumedang pop art include to ensemble art music which main music instrument used in this music is many different kind which made from bamboo like Celempung, Kohkol, Keprak, Goong Tiup, Suling Sunda, Angklung and colaborate with another music instrument like Kendang, Sapu Nyere, Batok, Dog-dog and Kokok. Not only many kind of music instrument, performed every performance also have many kind of song. It suit with theme of the festival which Genggong Sumedang Art followed. Result from this research hopefully can contribute for art reference and education in particular to traditional music analysis
Keyword : Genggong Sumedang, Music Performanc
PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN BERBASIS DINAMIKA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PETANI DALAM BERUSAHA TANI
Program pemberdayaan petani melalui penyelenggaraan penyuluhan selama ini terkesan koersif, monolog, dan lebih berorientasi kepada upaya peningkatan produksi, serta memposisikan mereka sebagai objek penyuluhan. Fenomena ini menyebabkan petani kehilangan daya/kekuatan untuk mandiri dan lebih menunjukan ketergantungan kepada pihak luar. Implikasinya perlu dibenahi model pemberdayaan ke arah penyelenggaraan penyuluhan yang dialogis, interaktif, serta memberikan peluang kepada seluruh anggota kelompok untuk berpatisipsi aktif dalam proses pembelajaran, peningkatan produktivitas, dan bekerjasama ke arah peningkatan kemandirian petani dalam berusahatani. Dengan metodelogi Riset dan Pengembangan dilakukan, Pertama : merumuskan hipotesa konseptual berdasarkan fenomena program pemberdayaan, dan menelusuri teori yang relevan dengan pengenalan perjalanan epistimologis (theory of knowledge), ontology (konsep yang relevan), dan axiology (dasar etika), Kedua : merancang pengembangan model konseptual pemberdayaan berbasis dinamika kelompok, Ketiga : mengimplementasikan pengembangan model pemberdayaan berbasis dinamika kelompok, serta keempat : membuktikan efektivitas pengembangan model pemberdayaan berbasis dinamika kelompok untuk meningkatkan kemandirian petani dalam berusahatani. Pengalaman empirik menghasilkan temuan dan kesimpulan, Pertama; perlakukan pengembangan model pemberdayaan berbasis dinamika kelompok telah mampu meningkatkan keaktifan dan peran serta anggota kelompok dalam proses interaksi pembelajaran, mengubah sikap dan perilaku dalam produktivitas petani, serta membangkitkan semangat dan perluasan ruang-lingkup kerjasama untuk mengatasi kesulitan usahatani, Kedua : Uji statiska membuktikan adanya peningkatan kemandirian petani setelah diberikan perlakuan pengembangan model pemberdayaan berbasis dinamika kelompok, artinya semakin tinggi intensitas perlakukan model pemberdayaan tersebut, maka semakin meningkat kemandirian petani dalam berusahatani. Ketiga; Temuan penelitian, bahwa “pemberdayaan petani melalui penyelenggaraan penyuluhan untuk berinteraksi dalam proses pembelajaran, peningkatan produktivitas petani, dan kerjasama pada kelompok yang dinamis mampu meningkatkan kemandirian petani dalam berusahatani’.;--- The program of power empowerment through counseling implementation has been considered coersive, monologue, and more oriented to improving the production. Besides, the farmers position is like an object of extension. This phenomenon causes farmers to lose power/strength and depicts their independency on outsiders. The phenomenon also implies that empowerment model needs to be addressed to dialogic and interactive counceling, encouraging the members of the group to actively participate in the process of learning, productivity, and cooperation heading to indendence improvement. Research methodology and development is conducted, First: formulating conceptual hypotheses based on the phenomenon of empowerment programs, and relevant theory. Second: designing group dynamics-based empowerment conceptual model development, implementing model development, Fourth; proving the effectiveness of the model development to improve the independence of farmers. Empirical experience has produced findings and conclusions; (1) the treatment of group dynamics-based empowerment conceptual model development have been able to enhance the activity and participation of members in the learning process, to change the attitudes and behavior of the productivity of farmers, and to generate a spirit of cooperation, (2) statistical test proves that the increased farmers independence after being given the treatment of empowerment model, meaning that the higher the intensity of the treatment of the empowerment model, the bigger the independence of farmers, (3) The findings of the study, that; "Empowerment of farmers through counceling to interact in the learning process, increasing the productivity of farmers, and cooperation in the dynamic group is able to increase the independence of farmers in farming"
Rancang Bangun Sistem Informasi Tanggap Darurat Divisi Pusat Pengaduan Berbasis Website Di Kota Palembang
Kota Palembang merupakan salah satu kota yang sedang berkembang pesat, semakin berkembangnya kota tersebut semakin banyak pula tingkat kriminalitas, bencana alam, dan kejadian darurat lainnya. Oleh karena itu melalui rancang bangun sistem informasi tanggap darurat divisi pusat pengaduan berbasis website di kota Palembang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi yaitu lambat memberikan informasi kejadian darurat kepada petugas pengaduan masyarakat.
Proses pengembangan sistem ini menggunakan metodologi Rational Unfied Process (RUP) yang meliputi fase inception, fase elaboration, fase construction, dan fase transition dimana setiap tahapan atau fase dapat dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Xampp, PHP, dan MySQl. Hasil yang didapat dari pembuatan sistem ini adalah menyediakan informasi mengenai letak fasilitas yang dapat digunakan di pemanggilan darurat dan memberikan informasi pemanggilan darurat kepada petugas pengadua
- …
