25 research outputs found

    MENUMBUHKAN KEMAMPUAN MENULIS AKADEMIK DENGAN TEKNIK IN STAGES GUIDANCE

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan teknik pembelajaran in Stage Guidance dalam menumbuhkan kemampuan menulis akademik mahasiswa.Dalam menguji keefetifan teknikpembelajaran tersebut, dikaji dengan menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Rsearch Development)pada mahasiswa semester lima di Universitas Siliwangi tahu akademik 2018/2019. Prosedur penelitian yang ditempuh melalui tahapan (1) pemmbentukan model awal/konseptual, (2) pengujan lapangan model awal, (3) revisi model awal, (4) Pengujian lapangan model hasil revisi, (5) validasi model, (6) diseminasi model baik melalui forum ilmiah seperti seminar, maupun melalui publikasi ilmiah. Melalui tahapan tersebut diketahui bahwa model pembelajaran menulis akademik berbasis in stages guidance teruji keefetifannya dalam menumbuhkan kemampuan menulis akademik para mahasiswa. Peneliti merekomendasikan kepada para dosen unuk mencoba menggunakan teknik pembelajaran ini sebagai upaya mengkaji lebih dalam tentang  keterujian  keefektifannya.  Kata Kunci  : menulis akademik, in stages guidance, mahasiswa ABSTRACTThis research aimed to determine the effectiveness of in-Stage Guidance Learning Techniques in improving students' academic writing skills. Testing of the effectiveness regarding learning technique used the Research and Development method on fifth-semester students at Siliwangi University academic year 2018/2019. The research procedure was carried out through the stages (1) formation of the initial/conceptual model, (2) field testing of the initial model, (3) revision of the initial model, (4) field testing of the revised model, (5) model validation, (6) model dissemination either through scientific forums such as seminars or through scientific publications. Throughout these stages, it would be known that the in-stage guidance-based academic writing learning model has proven its effectiveness in improving students' academic writing skills. Therefore, the researcher recommended that lecturers try to use this learning technique to examine its effectiveness in depth.Key words: academic writing; in stage guidance; student

    Menumbuhkan Karakter Akademik Dalam Perkuliahan Berbasis Logika

    Get PDF
    The goal of this research is to review the logical-based lecture order and to recognize its impact on students\u27 academic characters development in terms of thouroghness of thinking, critical attitude, and responsibility. The method used in this study was research and development. Data was collected trough observation, interview, and measurement (test). Sample of the research was first semester students of Faculty of Teacher Training and Education of University of Siliwangi Tasikmalaya. The data were processed quantitatively and qualitatively. The result showed that students studied harder with creativity. In addition, they also were motivated and enthusiastic with the lesson. The measurement score before the treatment of logical-based training was 22,7 and after the treatment was 74,3 that indicated that the academic character in terms of thouroghness of thinking, critical attitude, and responsibility was good. Thus, syntax of lecturing based on the logical model has a positive impact on students\u27 academic characters

    PERKULIAHAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DALAM MENUMBUHAN KEJUJURAN, TANGGUNG JAWAB DAN KREATIVITAS

    Get PDF
    Dalam tulisan ini disajikan dampak model perkuliahan berbasis scientific approach terhadap tumbuhnya sikap jujur, tanggung jawab, dan kreativitas peserta didik. Model perkuliahan ini telah dilaksanakan pada mata kuliah “Metodologi Penelitian” selama 6 bulan di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan teknik pengumpulan data tes dan pengamatan. Pengolahan data dilaksanakan secara kuantitatif dengan bantuan statistik uji rata-rata dan uji beda.  Hasil penelitian diketahui bahwa perkuliahan berbasis scientific approach berdampak positif terhadap tumbuhnya sikap jujur, tanggung jawab dan kreativitas para peserta didik. Disarankan pada matakuliah lain scientific approach dapat digunaka

    KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMBUAT SOAL TES BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) DI SMP SEKECMATAN KARANGNUNGGAL

    Get PDF
    ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat soal tes berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) tingkat SMP se-Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dan (2) menganalisis kesesuaian soal tes yang dibuat oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ditinjau dari kriteria soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian ini dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang secara keseluruhan berjumlah 7 orang. Sumber data dari SMP N 1 Karangnunggal sebanayak 2 orang, dari SMP Negeri 3 Karangnunggal sebanyak 2 orang dan dari SMP IT Karangnunggal sebanyak 3 orang. Data yang diperoleh berupa soal esai dan pilihan ganda yang dibuat oleh setiap responden.Pemerolehan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes.Data tersebut dikaji dengan teknik analisis deskriptif. Hasil pengkajian pertama diperoleh kemampuan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat soal tes berbasis HOTS dalam bentuk esai maupun pilihan ganda masih rendah. Hal tersebut terbukti dari jumlah keseluruhan soal yang masih berada pada ranah ingatan (C1).Hasil pengkajian yang kedua diperoleh bahwa bentuk soal pilihan ganda ataupun esai belum memenuhi kriteria soal HOTS yang baik.Hal itu terbukti dari masih banyaknnya soal pilihan ganda ataupun esai yang belum menggunakan stimulus yang menarik dan kontekstual, mengukur kemampuan kognitif level analisis, evaluasi, maupun mencipta serta belum mengandung jawaban yang tersirat.KATA KUNCI: Higher Order Thinking Skills (HOTS); Kemampuan Guru; Soal TesABILITY OF INDONESIAN TEACHERS IN MAKING TEST BASED HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) IN JUNIOR HIGH SCHOOL DISTRICT KARANGNUNGGAL ABSTRACT: This research is aimed to describe (1) the ability of Bahasa Indonesia teachers to construct the questions based on HOTS for Junior High School students in Karangnunggal district Tasikmalaya and (2) the analysis of examination questions that are made by Bahasa Indonesia teachers considering the criteria of HOTS. This research was conducted at 3 Junior High School in Karangnunggal district by using qualytative descriptive method. The data source in this research is teachers of Bahasa Indonesia which amount 7 teachers. The data source are 2 teachers from SMPN 1 Karangnunggal, 2 teachers from SMPN 3 Karangnunggal, and 3 teachers from SMP IT Karangnunggal. The data gained are essay questions and multiple choice questions which are made by each respondent. The aquisition of the data in this research is using test. Those datas are examined by using descriptive analysis technique. The result of first assesment is that the ability of Bahasa Indonesia teachers to construct the quesrions based on HOTS in essay and multiple choice form is skill low. That statment is proven from the whole numbers of questions that is in memory domain (C1). The second assesment results that the assay and multiple choice from have not fulfilled the criteria of a good HOTS questions. That statment is proven from the essay and multiple choice questions that are still lack of interesting and contextual stimulants, measure that analysis level, evaluation level, and creating level of cognitif ability and also have not contained implicit answer.KEYWORDS: Higher Order Thinking Skills (HOTS); Teachers Ability; Test Question

    PERILAKU KONSUMEN TERHADAP LEVEL PENGGUNAAN GULA AREN (Arenga piñnata)

    Get PDF
    People's livelihoods in the agricultural sector urgently need public sector services. The role of agricultural extension workers is to help increase food production and development. Counseling in Culamega District, Tasikmalaya Regency, was carried out by PNS extension workers, THL (Freelance) extension workers, and self-help extension workers. One of the supporters of increasing the performance or development of organic tea farmers in Culamega District is that independent extension workers are responsible for helping extension workers and farmers to strengthen the relationship between extension workers and farmers. From land cultivation to processing results, organic tea is a tea plant that uses organic ingredients without mixing chemicals or pesticides. Fertilization uses fertilizer based on goat manure, roasted husks, and liquid organic fertilizer. This study aimed to determine the effect of the role of independent extension workers on the development of organic products in Cipicung Village. The results of this study indicated that independent extension agents play a role in the development of organic tea products in Cipicung Village, Culamega District

    ANALISIS FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani kelapa sawit berdasarkan NPV, Net B/C, IRR dan pada tahun keberapa modal yang diinvestasikan dapat kembali (Pay Back Period). Pada penelitian ini juga dilakukan analisis kepekaan  (sensitivity Analysis) pada usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengambil satu orang responden yang merupakan petani yang sudah berhasil dan tokoh pengembangan kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Kerintang Kabupaten Indragiri hilir secara finansial dinyatakan layak untuk dilanjutkan dengan nilai NPV (net present value) yang dihasilkan adalah sebesar  Rp. 208.225.657 , Net B/C 10,08 dan IRR 24,90 persen, 2) Lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi adalah 8 tahun 3 bulan, dan 3) Sensitivitas analisis dengan kenaikan harga pupuk sebesar 16 persen dan penurunan harga jual sawit segar sebesar 50 persen masih memberikan keuntungan, dengan demikian usaha perkebunan kelapa sawit rakyat dinyatakan layak secara finansial

    ANALISIS FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani kelapa sawit berdasarkan NPV, Net B/C, IRR dan pada tahun keberapa modal yang diinvestasikan dapat kembali (Pay Back Period). Pada penelitian ini juga dilakukan analisis kepekaan  (sensitivity Analysis) pada usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengambil satu orang responden yang merupakan petani yang sudah berhasil dan tokoh pengembangan kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Kerintang Kabupaten Indragiri hilir secara finansial dinyatakan layak untuk dilanjutkan dengan nilai NPV (net present value) yang dihasilkan adalah sebesar  Rp. 208.225.657 , Net B/C 10,08 dan IRR 24,90 persen, 2) Lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi adalah 8 tahun 3 bulan, dan 3) Sensitivitas analisis dengan kenaikan harga pupuk sebesar 16 persen dan penurunan harga jual sawit segar sebesar 50 persen masih memberikan keuntungan, dengan demikian usaha perkebunan kelapa sawit rakyat dinyatakan layak secara finansial

    ITGbM PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI LINGKUNGAN PGRI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas merupakan upaya ilmiah yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini diawali dengan analisis masalah pembelajaran yang berdampak ketiaktercapaian tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya guru menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut baik dari dimensi pendekatan, metode, teknik ataupun media pembelajaran yang dipandang mampu mengatasi segala problematika pembelajaran. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi para guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Metode yang  dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah bimbingan bertahap. Artinya, para guru dibimbing dan di arahkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas dan menyusun laporan penelitiannya yang berbetntuk karya tulis ilmiah PTK. Hasil dari pelatihan dalam kegiatan ini menjadikan para guru lebih memahami penelitian tindakan kelas, guru mampu menganalisis masalah, guru mempu menentukan solusi, guru mempu membuat kerangka dan menjadikannya sebagai laporan penelitian, guru mampu menggunakan kaidah bahasa Indonesia ragam ilmiah dan penerapan ejaan bahasa Indonesi

    Matematika SMK Kelas X Jilid 1

    No full text
    vi, 201 p.; ill.; 30 cm

    ENTRY LEVEL ASSESSMENT SEBAGAI SALAH SATU PROGRAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN LPTK: KAJIAN LITERATUR TENTANG KONSEP DAN PENGAPLIKASIANNYA

    No full text
    Pelbagai komponen masyarakat menilai bahwa kualitas hasil pendidikan di Indonesia masih dianggap kurang. Penyebab kurangnya kualitas pendidikan disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu komponen sistem pendidikan yang dianggap menjadi faktor penghambat upaya meningkatkan kualitas hasil pendidikan adalah kualitas tenaga pendidikan. Di dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidikan pemerintah terus berupaya menyelenggarakan berbagai program, seperti mengadakan pelatihan-pelatihan bagi para guru, pemberian b antuan beasiswa untuk studi lanjutan, dan dimunculkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dasen. Suatu ha! yang perlu segera mendapat perhatian yaitu perlunya memperbaiki sistem proses pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), karena lembaga ini berperan sebagai pencetak (produsen) tenaga-tenaga kependidikan. Upaya perbaikan sistem proses pendidikan di LPTK yang cukup aw al dan mendasar perlu dilaksanakan dengan mengadakan entry level assessment (ELA) sebagai bentuk pengukuran atau penelusuran awal untuk menempatkan calon-calon peserta didikyang benar-benar sesuai dengan kemampuan dasar dan minat yang dimilikinya. Secara lebih operasional hasil ELA dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pelayanan yang lebih terorganisir dan terarah kepada para peserta didik (student support service) sehingga hasil pendidikan (output) yang dicapai dapat memuaskan dan siap kerja
    corecore