63 research outputs found

    KONTRIBUSI KAJIAN STRUKTUR MOLEKULER VIRUS AVIAN INFLUENZA (VAI) TERHADAP PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI VAKSIN DAN ANTIBODI MONOKLONAL

    Get PDF
    Virus avian influenza (VAI) tipe A yang sering menimbulkan penyakit serius pada unggas dan diduga dapat menular pada hewan lain dan manusia, sampai saat ini terus diteliti secara intensif untuk mengkaji struktur molekuler, sifat-sifat antigenik, virulensi, dan spesifitas virus terhadap hospes. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengkaji struktur molekuler virus avian influenza dan kontribusinya terhadap perkembangan bioteknologi produksi vaksin viral dan antibodi monoklonal. Kajian ini difokuskan pada struktur molekuler VAI tipe A yang meliputi: sifat antigenik dari nukleoprotein (NP), matriks (M), genom, amplop lipid bilayer, dan glikoprotein hemaglitinin (HA) dan neuramiase (NA) yang berada dalam bentuk homotrimer dan homotetramer. Selain itu, juga analisis serologik dan genetik VAI untuk mengetahui susunan asam amino protein HA, NA dan protein nonstruktural (NS) serta sifat antigenik, virulensi, spesifitas virus terhadap hospes dan kemampuan virus untuk mutasi melalui mekanisme reassortment genetic. Identifikasi, isolasi, dan karakterisasi peran dan fungsi komponen protein molekul VAI memberikan kontribusi yang sangat besar nilainya terhadap perkembangan produksi vaksin viral VAI dan antibodi monoklonal (MAb) terhadap antigen VAI. Perkembangan kultur jaringan dan teknik hibridoma sebagai teknik baru dalam bidang bioteknologi mempunyai kaitan erat dengan perkembangan produksi vaksin viral VAI yang bermanfaat untuk pencegahan penyakit avian influenza, dan MAb yang bermanfaat untuk tes serologis dalam rangka menegakkan diagnosa penyakit avian influenza secara tepat, cepat, dan relatif murah. Katakunci: virus avian influenza (VAI), bioteknologi, vaksin viral, dan antibodi monoklonal (MAb)

    TEKNOBIOLOGI: SEL PUNCA TRANSGENIK SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI PENYAKIT DEGENERATIF

    Get PDF
    Sel punca sebagai salah satu jenis sel manusia atau mamalia yang memiliki kemampuan membelah diri (replikasi) secara sendiri menjadi sel sejenis atau mengalami diferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang sama sekali berbeda yang berguna untuk memelihara fungsi jaringan tubuh seperti: otot jantung, jaringan hati, sel ginjal bahkan sel-sel otak. Sel punca dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan masalah pembaruan sel atau degeneratif. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengkaji teknobiologi untuk membuat sel punca yang terekayasa genetika dalam pengobatan penyakit degeneratif. Kajian ini difokuskan pada struktur dan sifat biomolekuler sel punca dan teknologi untuk menghasilkan sel punca transgenic serta aplikasinya di dalam pengobatan penyakit degeneratif. Sel punca transgenik merupakan salah satu teknik pengobatan penyakit degeneratif dengan nilai harapan yang tinggi. Karena sifat-sifat yang dimiliki sel punca, maka sel punca diyakini dapat digunakan untuk meregenasi sel-sel di tubuh manusia yang rusak. Misalnya memperbaiki bagian jaringan jantung yang mati pada pasien serangan jantung, atau menumbuhkan jaringan otak atau saraf dan pembuluh darah baru pada pasien stroke sehingga yang tadinya lumpuh dapat berjalan lagi. Diyakini pula sel punca dapat meregenerasi organ ginjal yang rusak, mengganti kulit pada pasien luka bakar, menyembuhkan pasien diabetes dan komplikasinya, Parkinson dan Alzheimer, arthritis, cedera tulang belakang, dan masih banyak lagi mukjizat kesembuhan lainnya

    DAC MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN RANGKAIAN EMITTER FOLLOWER (EF) TRANSISTOR PNP

    Get PDF
    Sinyal analog berupa tegangan antara 0 – 5V tidak dapat dihasilkan oleh mikrokontroler arduino, sehingga diperlukan rangkaian eksternal untuk menghasilkan sinyal tersebut. Rangkaian eksternal Emitter Follower (EF) mengunakan transistor PNP dapat digunakan untuk mengubah  sinyal PWM dengan lebar pulsa tertentu  ke dalam sinyal tegangan listrik, sehingga konversi digital ke analog (DAC) di mikrokontroler arduino memungkinkan dilakukan.Penelitian menggunakan metode eksperimen. Pin out 6 mikrokontroler arduino nano di fungsikan sebagai Pulse Wide Modulation (PWM) dengan frekuensi 1000 Hz dan terhubung ke rangkaian EF. Perintah numerik lebar pulsa (duty cycle) tertentu dari sinyal PWM di mikrokontroler arduino akan dilakukan konversi dirangkaian EF untuk menghasilkan keluaran (output) sinyal analog berupa tegangan listrik. Hasil dari penelitian ini, dengan mengubah lebar pulsa PWM dari 0 - 100% di pin out 6 mikrokontroler arduino dapat mengubah tegangan output rangkaian EF  dari 0,68 - 5V. output dari rangkaian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sinyal tegangan referensi

    DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN VOICE COMMAND BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

    Get PDF
    Kendali putaran motor DC dapat dilakukan dengan menggunakan perintah suara melalui voice recognition. Perintah suara dapat mengakibatkan motor DC berputar ke kanan kekiri atau juga berhenti. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan desain dan implementasi sistem kendali putaran motor DC dengan menggunakan voice recognition dan internet of things (IoT) sehingga putaran motor DC dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan perintah suara. Sistem dirancang menggunakan perangkat keras berupa voice recognition berbasis IoT yaitu Echo Dot dan Google Assistant, NodeMCU+ESP8266, driver motor DC, dan Motor DC. Sedangkan perangkat lunak dan aplikasi yang digunakan adalah Arduino IDE dan Aplikasi Adafruit.io dan IFTTT. Perintah suara yang diterima oleh perangkat voice recognition akan diteruskan ke IFTTT yang terhubung dengan aplikasi Adafruit.io. Data dari Adafruit.io yang merupakan aplikasi IoT akan terhubung dengan hardware NodeMCU+ESP8266 yang akan memberikan perintah pada driver motor DC untuk mengendalikan putaran Motor DC berdasarkan perintah suara yang diberikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain dan implementasi sistem sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kerja sistem menunjukkan bahwa perintah suara yang diberikan sudah dapat mengendalikan putaran motor DC untuk memutar motor, memutar motor ke kanan, memutar motor ke kiri, dan menghentikan motor dari jarak jauh. Hasil pengujian pada akurasi perintah suara yang diberikan telah menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 92,5% yang artinya sistem yang dibangun sudah sangat baik untuk melakukan kendali terhadap putaran motor DC

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADEL (ACTIVE AND DELIGHTFUL LEARNING) PADA MATERI ORGANEL SEL KELAS VII SMP

    Get PDF
    DEVELOPMENT OF THE ADEL LEARNING MODEL ON CELL ORGANELLE TOPIC FOR GRADE 7 JUNIOR HIGH SCHOOL AbstractThis study aims to create the ADEL learning model on the subject of cell organelles for grade 7 students of junior high school. This ADEL learning model is a combination of two learning approaches, the SAVI approach and accelerated learning. This research was conducted in four stages: define, design, develop, disseminate. Data collected were using instruments, including product assessment sheets in the form (aspects of content validity, construction, and practicality) and student questionnaire responses. Product trials are conducted with limited trials and large group trials. The test subjects were 35 students of grade 7 SMPN 15 Yogyakarta. The results of the analysis of the aspects of the validity of the ADEL learning model reach valid criteria, the practical aspects of the ADEL learning model have very good criteria and show that the ADEL learning model is quite practical. Moreover, students' responses to the ADEL learning model received good responses. The ADEL learning model on cell organelle material for 7th-grade junior high school students has valid and practical criteria so that it can be implemented in the learning process. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran ADEL pada materi organel sel kelas VII SMP. Model pembelajaran ADEL ini merupakan kombinasi dari 2 pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan SAVI dan Accelerated Learning. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D yang terdiri atas Tahap define, design, develop, disseminate. Pengambilan data menggunakan lembar angket penilaian produk yang berupa (aspek validitas isi & konstruk serta kepraktisan) dan angket respon peserta didik. Uji coba produk dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba kelompok besar. Subjek uji coba yaitu 34 peserta didik kelas VII SMP N 15 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: model pembelajaran ADEL pada materi organel sel kelas VII SMP layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil analisis aspek validitas model pembelajaran ADEL mencapai kriteria valid, aspek praktis model pembelajaran ADEL memiliki kriteria sangat baik dan menunjukkan bahwa model pembelajaran ADEL cukup praktis. dan tanggapan peserta didik terhadap model pembelajaran ADEL mendapatkan tanggapan yang baik. Model pembelajaran ADEL pada materi organel sel untuk peserta didik kelas 7 SMP memiliki kriteria yang valid dan praktis. sehingga dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

    PEMBUATAN DESTILASI KAPASITAS 100 Kg

    Get PDF
    Memperoleh minyak atsiri dari suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranyapenyulingan, pengepresan, ekstraksi pelarut mudah menguap dan ekstraksi dengan lemak padat. Penyulingandapat didefinisikan sebagai pemisahan komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkanperbedaan tekanan uap dan titik didih dari masing-masing zat tersebut. Pada proses penyulingan minyak atsiridikenal tiga metode penyulingan yaitu penyulingan dengan air, penyulingan air-uap dan penyulingan uap.Destilasi yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan dapat digunakan sebagai destilasi air yaitudengan mengambil penyaring bagian tengah sehingga sampel langsung menyatu dengan pelarutnya, dan dapatberfungsi sebagai destilasi uap air yaitu dengan cara menaruhkan penyaring pada bagian tengah tabung dimanapelarut berada pada bagian bawah tabung dan sampel simplisianya berada diatas penyaring.Kata kunci : minyak atsiri, penyulingan, destilas

    KNOWLEDGE ANALYSIS WITH THE USE OF ANTIBIOTICS IN THE PEOPLE OF BREBES REGENCY

    Get PDF
    Antibiotik merupakan obat yang banyak digunakan untuk mengobati infeksi, tetapi sering tidak tepat dalam pemakaiannya. Ketidaktepatan dalam menggunakan antibiotik berdampak pada resistensi. Ketidaktepatan dalam mengonsumsi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pengetahuan. Faktor pengetahuan tentang antibiotik yang baik berdampak pada ketepatan dalam menggunakan antibiotik. Kebaruan penelitian ini karena peneliti menganalisis pengetahuan dengan penggunaan antiobiotik pada masyarakat usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganilsisis korelasi antara pengetahuan dengan penggunaan antibiotik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah Masyarakat Kabupaten Brebes yang berusia dewasa (18 tahun ke atas) dan dalam enam bulan terakhir pernah menggunakan antibiotik.  Besar sampel penelitian adalah  380 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan batas signifikansi 0,05. Hasil penelitian didapatkan pemahaman tentang antibiotik mayoritas responden  pada kategori cukup baik (61,1%) dan penggunaan antibiotik paling banyak pada kategori cukup baik (51,0%). Hasil uji korelasi antar variabel pengetahuan dengan penggunaan antibiotik adalah 0,000 (pv0,005). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan antibiotik. Kata kunci: Antibiotik; Pengetahuan; Penggunaan.AbstractAntibiotics are drugs that are widely used to treat infections, but are often incorrect in their use. Inaccuracy in using antibiotics has an impact on resistance. Inaccuracy in consuming is influenced by many factors, one of which is knowledge. The factor of knowledge about good antibiotics has an impact on the accuracy in using antibiotics. The novelty of this study is because researchers analyze knowledge with the use of antiobiotics in adult society. This study aims to analyze the correlation between knowledge and the use of antibiotics The size of the study sample was 380 people who were selected using a simple random sampling technique. Data collection using questionnaires. Data analysis using univariate and bivariate analysis. The correlation test was performed using the Chi-Square test with a significance limit of 0.05. The results of the study obtained an understanding of the antibiotics of the majority of respondents in the fairly good category (61.1%) and the use of antibiotics the most in the fairly good category (51.0%). The result of the correlation test between knowledge variables and the use of antibiotics was 0.000 (pv0.005). Conclusion there is a significant relationship between knowledge and the use of antibiotics.Keywords: Antibiotic; Knowledge; Usage
    corecore