87 research outputs found

    Perbedaan Hasil Belajar Apresiasi Cerpen "Tiurmaida” Karya Hasan Al Banna Berdasarkan Jenis Kelamin Dengan Menggunakan Teknik Kelompok Buzz Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2012/ 2013

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar apresiasi cerpen “tiurmaida” karya Hasan Al Banna berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan teknik kelompok buzz oleh siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai sebanyak 280 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan porposive sample sebanyak 60 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen two group pos-tes design. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan berganda. Nilai rata-rata pos tes siswa perempuan pada kelas kontrol adalah 64,33 sedangkan nilai rata-rata post test siswa laki-laki adalah 63. Nilai rata-rata siswa perempuan pada kelas eksperimen adalah 78 sedangkan nilai rata-rata siswa laki-laki adalah 76,67. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji General Linear Model Multivarite dengan program SPSS-17. Dari perhitungan uji hipotesis untuk kelas kontrol diperoleh harga sig. > α (0,594 > 0,05) dan untuk kelas eksperimen harga sig. > α (0,898 0,05) maka Ha ditolak sedangkan Ho diterima. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar apresiasi cerpen siswa laki-laki dengan perempuan. Hipotesis untuk teknik pembelajaran dipeoleh harga sig. < α (0,000 < 0,05) maka Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa teknik pembelajaran kelompok buzz dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Binjai tahun pembelajaran 2012/2013

    PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PENYIDIK KPK YANG MELAKUKAN PELANGGARAN DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT UU NO 30 TAHUN 2002

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pelanggaran pidana yang dilakukan penyidik KPK dan bagaimana bentuk pertanggungjawaban hukum penyidik KPK yang melakukan pelanggaran dalam penanganan Tindak Pidana Korupsi menurut Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal 7 dan 8.  Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1.  KPK sebagai Komisi Pemberantas Korupsi memiliki sebuah peraturan  perundang-undangan yang mengikatnya dalam menjalankan tugas dan  fungsinya sebagai alat pemberantas korupsi di negara ini yakni Undang-undang  Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana  Korupsi, dimana didalam undang – undang ini secara garis besar telah  mencantumkan tata cara, letak kewenangan – kewenangan maupun sanksi  yang akan diberikan kepada KPK dalam menjalankan kinerjanya. 2. Bentuk-bentuk tindak pidana dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 yang   dimungkinkan dapat dilakukan oleh pegawai KPK atau penyidik KPK adalah      tindak pidana suap menerima gratifikasi (suap pasif), tindak pidana penggelapan, tindak pidana pemalsuan dan tindak pidana merusakkan alat      bukti yang dalam hal ini dimungkinkan dapat dilakukan oleh penyidik KPK  yang telah menerima suap mengingat barang bukti ada dalam kekuasaannya, sedangkan bentuk tindak pidana yang diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2002      tentang KPK yakni tindak pidana suap, gratifikasi dan juga tindak pidana yang       berjenis penyalahgunaan wewenang. Pertanggungjawaban penyidik KPK yang melakukan tindak pidana pada saat penanganan kasus tindak pidana korupsi  didasarkan pada unsur – unsur pertanggungjawaban hukum terlebih dahulu,      baru dapat dikenai sanksi pidana.Kata kunci: Pertanggungjawaban Hukum, Penyidik KPK, Melakukan Pelangggaran Tindak Pidana Korupsi

    Program Pelatihan Bina Taruna Cinta Lalu Lintas dalam Upaya Menumbuhkan Perilaku Sosial Tertib Berlalu Lintas Remaja Usia 16-17 TahunDI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    AbstrakBerdasarkan hasil observasi di Dinas Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa tingkatkecelakaan pada tahun 2014 didominasi dengan jenis pelakunya yaitu siswa SMA yang usianyasekitar 16-17 tahun. Melihat keadaan ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjomenyelenggarakan pelatihan bagi siswa SMA. Platihan Bina Taruna Cinta Lalu Lintasmerupakan pelatihan bagi siswa SMA untuk melatih dan menumbuhkan perilaku tertib berlalulintas khusunya bagi remaja usia 16-17 tahun. Peneliti menuangkan masalah tersebut dalamsebuah penelitian skripsi dengan fokus masalah sebagai berikut: (1) bagaimana pelaksanaanprogram pelatihan; (2) Bagaimana perilaku sosial remaja setelah mengikuti pelatihan; (3)Apakah faktor penghambat dalam proses perubahan sosial pada perilaku remaja setelahmengikuti pelatihan; (4) Apakah faktor pendukung dalam proses perubahan sosial pada perilakuremaja setelah mengikuti pelatihan.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif Ex Post Facto dengan melakukanpengambilan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian dilanjutkandengan menganilisis data dengan reduksi data, display data, verifikasi dan simpulan. Yangterakhir menguji keabsahan data melalui uji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dantransferabilitas.Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan Bina TarunaCinta Lalu Lintas berjalan dengan efektif dan efisien, hal ini karena pada penyelenggaraanmemperhatikan aspek pelaksanaan pelatihan antara lain sebagai berikut: (1) rekrutmen pesertapelatihan; (2) merumuskan tujuan dan bahan pelatihan; (3) metode pembelajaran; (4) alokasiwaktu; (5) dana belajar; (6) tempat dan sarana pendukung pelatihan; (7) alat dan mediapembelajaran; (8) sumber/narasumber; (9) iklim sosial dan suasana pembelajaran; (10)mengevaluasi program pelatihan. Pelatihan Bina Taruna Cinta Lalu Lintas sebagai stimulus bagiremaja atau pelajar SMA/K di Kabupaten Sidoarjo menghasilkan respon berupa perubahansosial pada perilaku tertib berlalu lintas remaja di Kabupaten Sidoarjo. Aspek perubahanperilaku sosial tertib berlalu lintas antara lain: (1) mampu berperilaku sosial tertib berlalu lintasdi jalan raya dengan baik; (2) mampu memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan ranmor(kendaraan bermotor); (3) mampu mentaati rambu-rambu lalu lintas sebagai fasilitas lalu lintasdi jalan raya; dan (4) mampu memenuhi kelengkapan mengemudikan ranmor (kendaraanbermotor). Faktor penghambat pada pelatihan ini ialah sikap masyarakat yang tradisional, adatdan kebiasaan. Sedangkan, faktor pendukung pelatihan ini yaitu sistem pendidikan formal yangmaju dan orientasi ke masa depan.Kata kunci : Pelatihan Bina Taruna Cinta Lalu Lintas, Perilaku Sosial Tertib Berlalu Lintas AbstractBased on observations in Sidoarjo Department Office, shows that the accident rate in 2014 wasdominated by the high school students who are around 16 to17 year old. Seeing this situation,Transportation Department of Sidoarjo held a training for high school students. Bina TarunaCinta Lalu Lintas Training is a training for high school students to train and foster good andcorrect traffic behavior especially for adolescents by the age of 16 to 17 year old. Theresearcher carries that problem in a thesis research with the focus problems as follows: (1) Howthe realization of the training program; (2) How the social behavior of adolescents after followingtraining program; (3) What the obstacle factors in the process of social change in adolescentbehavior after following training program; (4) What are the supporting factors in the process ofsocial change in adolescent behavior after following training program.This study used a descriptive approach of Ex Post Facto with collecting the data, were throughinterviews, observation and documentation. Then the process was deals with analyzing the datawith data reduction, data display, verification and conclusion. The last was testing the validity ofthe data through the test of credibility, dependability, confirmability, and transferability.The results of this study shows that the realization of the Bina Taruna Cinta Lalu Lintas Trainingrunning effectively and efficiently, it is because the realization of training guided by concerning tothe aspects of the implementation of the training that are follows: (1) recruitment of trainees; (2)formulate objectives and training materials; (3) methods of learning; (4) The allocation of time;(5) learning fund; (6) the place and the supporting means of training; (7) tools and learningmedia; (8) source / resource person; (9) the social atmosphere and learning environment; (10)evaluating the training program. Bina Taruna Cinta Lalu Lintas Training as a stimulus forteenagers or students of Senior/Vocational High School in Sidoarjo that produce a response inthe form of social change in the adolescent&rsquo;s orderliness traffic behavior in Sidoarjo. Aspects ofsocial change of orderliness traffic behavior are as follows: (1) be able to well behave orderly inhighway traffic; (2) capable of filling the technical requirements and motor vehicles roadworthy;(3) capable of obeying traffic signs as traffic facilities on the highway; and (4) be able to fill thecompleteness in driving motor vehicle. The obstacle factors of this training are the traditionalpublic attitudes, customs and habits of society. Meanwhile, supporting factors of this training areadvanced formal education system and future orientation.Keywords: Bina Taruna Cinta Lalu Lintas Training, Social Behavior of Traffic Orderlines

    FAKTOR – FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ-45 DI BEI PERIODE 2007-2011

    Get PDF
    This research examines the influence of factors are there - the company's fundamentals on stock returns LQ 45 firms listed on the Stock Exchange in the period 2007 to 2011, while several fundamental factors tested in the study is the Current Ratio, Debt of Equity Ratio, Return Of Asset, return Of Equity, dividend per share and Earnings Per Share. This study uses the secondary data that the financial statements of listed companies in LQ 45, and recorded in the IDX period 2007-2011. The population in this study are all companies listed on the Stock Exchange, while to take a sample of all companies listed on the LQ 45 by 90 companies. The method used in the study is the classical assumption (normality) and multiple linear regression methods. Conclusions in this study were all factors - the company's fundamentals are not significantly affect the stock return variables except ROA. ROA significantly influence on stock returns, is the greater the company's ROA acquired company's stock returns will increase. Keywords : Fundamental Factors, Return Stock, Index LQ45

    PENGARUH CITARASA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMAKAIAN PRODUK KECAP MERK ABC DI KECAMATAN BABADAN PONOROGO

    Get PDF
    Konsumen dalam menghadapi pasar yang semakin ramai menjajakan barang dagangannya, sudah barang tentu menjadi suatu pekerjaan bagi konsumen untuk memilih dan menentukan barang apa yang diinginkan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam keluarganya. Dalam menghadapi pangsa pasar yang ada konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan menentukan pilihan barang yang akan dibelinya, diantaranya adalah faktor citarasa dan kualitas produk, yang secara nyata akan dihadapi konsumen yang akan membeli atau sudah membeli produk yang ditawarkan tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan koefisien regresi diperoleh hasil : Y = 13,223 + 0,361 X1 + 0,376 X2 + e Selanjutnya dapat disampaikan maksud dari persamaan tersebut yaitu: (a) Dapat disampaikan bahwa pada saat variabel citarasa dan kualitas produk tidak ada atau dalam keadaan konstan, maka keputusan konsumen mencapai sebesar 13,223. (b) untuk variabel X1 yang menyatakan nilai sebesar 0,361, dapat diambil suatu keterangan bahwa apabila variabel citarasa terdapat perubahan atau peningkatan dalam satu satuan, maka keputusan konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 0,361, (c) untuk variabel X2 yang diperoleh nilai sebesar 0,376, dapat diambil suatu arti atau keterangan bahwa apabila variabel kualitas produk terdapat perubahan atau peningkatan dalam satu satuan, maka keputusan konsumen akan mengalami kenaikan sebesar 0,376, dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau faktor lain = 0. Kemudian hasil bahwa korelasi antara variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen diperoleh sebesar (R) 0,833. Sedangkan korelasi determinannya (R2) = 0,694 yang berarti bahwa antara variabel independen (yaitu variabel X1 dan variabel X2) terhadap variabel dependen (variabel Y) mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai sebesar 0,694. Hal ini dimaksudkan bahwa antara variable independen terhadap variable dependen mempunyai hubungan yang kuat searah dan positip. Kemudian untuk memperkuat hasil analisis diatas, maka hasil analisis uji t untuk variabel X1 diperoleh sebesar 3,539, dan untuk variabel X2 diperoleh sebesar 3,746, dengan demikian jika diketahui besarnya nilai t tabel sebesar 1,960. Selanjutnya lebih diperkuat lagi dengan hasil pengujian menggunakan F test diperoleh hasil sebesar 46,604, dimana dari data F tabel diketahui sebesar 3,150, sehingga dapat disimpulkan bahwa F test > F tabel, yang berarti variabel dependen secara bersama berpengaruh terhadap keputusan konsumen produk kecap ABC di Kecamatan Babadan Ponorog

    STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKA UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG DALAM PEMULIHAN PERIWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PASCA ERUPSI MERAPI

    Get PDF
    Kebun Binatang Gembira Loka adalah salah satu tempat kunjungan wisata di Kota Yogyakarta. Pasca erupsi Merapi, Kebun Binatang Gembira Loka mengalami penurunan pengunjung. Hal ini membuat Kebun Binatang Gembira Loka harus menjalankan sebuah strategi untuk kelangsungan hidup Kebun Binatang Gembira Loka. Sejak berdiri hingga saat ini pemasukan untuk menghidupi lebih dari 35 Mamalia 34 Aves 9 Reptilia 14 pisces dan 174 spesies flora di dapat hanya dengan pemasukan dari jumlah pengunjung tidak pernah mendapatkan dana dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, oleh sebab itu kelangsungan hidup Kebun Binatang Gembira Loka tergantung dari jumlah kedatangan pengunjung. Setelah penurunan pengunjung, Kebun Binatang Gembira Loka melakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan pengunjung, dengan strategi komunikasi pemasaran Tujuan dari penelitian ini adalah memahami strategi komunikasi pemasaran Kebun Binatang Gembira Loka dalam usaha meningkatkan pengunjung. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari Marketing dan Pengembangan Kebun Binatang Gembira Loka dan beberapa pengunjung yang dipilih dengan teknik acak. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan oleh adalah oleh pimpinan dan staf Kebun Binatang Gembira Loka dalam usaha meningkatkan pengunjung adalah bauran promosi mencakup promosi penjualan, periklanan, kehumasan, penjualan langsung, dan direct marketing. Dalam bauran promosi Kebun Binatang Gembira Loka melaksanakan menyebarkan brosur, spanduk, baliho, billboard, dan branding di Jass Taxi. Media tersebut digunakan pihak pemasaran dalam mempromosikan Kebun Binatang Gembira Loka dianggap efektif karena dapat langsung mengenai sasaran promosi. Promosi lain yang dilakukan Kebun Bintang Gembira Loka adalah dengan iklan di koran, Kedaulatan Rakyat, Bernas, dan Tribun. Hasil penelitian juga menunjukan strategi komunikasi pemasaran di Kebun Binatang Gembira Loka sangat besar manfaatnya karena Kebun Binatang Gembira Loka mengalami peningkatan pengunjung. karena pembentukan rencana yang matang dan di laksanakan dengan baik, kunci utama adalah divisi marketing dan pengembangan yang berada di Kebun Binatang Gembira Loka yaitu humas, pemasaran dan pengembangan, dan pendidikan selalu kompak dan solid. Selain itu peneliti menilai dan melihat budaya perusahaan yang kekeluargaan dan bawahan bekerja dan menjalankan program dengan baik pula. Beberapa pengunjung sempat saya wawancarai baik itu berasal dari perorangan dan rombongan, mereka menilai datang ke Kebun Binatang Gembira Loka karena efek dari promosi yang gencar dilakukan oleh Kebun Binatang Gembira Loka seperti spanduk, baliho, billboard, branding, maupun brosur yang tersebar. walaupun mereka masih kecewa disisi sarana dan prasana. Tapi peneliti menilai itu semua masih bertahap karena masih banyak wahana yang masih dalam tahap renovasi sehingga belum memberi kepuasan kepada pengunjung

    APLIKASI TERAPI HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LELES KABUPATEN CIANJUR

    Get PDF
    Diabetes mellitus is a metabolic disease which is a collection of symptoms that arise in a person due to an increase in blood glucose levels above normal values. The purpose of this paper is to apply Five Finger Hypnosis Therapy to anxiety in diabetes mellitus patients at Puskesmas Leles Kabupaten Cianjur. This writing methodology uses case studies with data collection techniques through interviews, literature, notes and reports. The results of the writing show that there is a decrease in anxiety from a score of 15 (moderate anxiety) to a score of 12 (no anxiety). The conclusion is that five finger hypnosis therapy can reduce anxiety in cases of diabetes mellitus. It is hoped that the non-pharmacological therapy of the five-finger hypnosis application can be applied to reduce anxiety in people with diabetes mellitus

    EFFECT OF NAA AND BAP APPLICATION ON THE GROWTH RESPONSES OF Mentha Ă— piperita L.

    Get PDF
    Mentha Ă— piperita L., also known as peppermint, is a plant with various uses, including medicine, cosmetics, and food. Numerous industries have a high need for peppermint products, but Indonesia is currently unable to meet this demand and should continue to import peppermint. One effort can be made to improve cultivation procedures, and tissue culture becomes one alternative. This research uses shoots as explants with Murashige &amp; Skoog's basic media and growth regulators BAP and NAA. The research was conducted in two phases: six-week initial planting and seven-week subculture. The treatment of BAP 4 mg/L + NAA 0.5 mg/L provides better performance for the number of leaves, and BAP 3 mg/L produced the best response regarding the number of shoots. Furthermore, BAP 1 mg/L + NAA 1 mg/L produced the best response to shoot height and number of leaves, and BAP 3 mg/L + NAA 0.5 mg/L generated the best response to root length. Based on the research, BAP 3 mg/L is the optimal treatment

    Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Metode Yanbu'a dalam Kelompok A pada Masa Pandemi di PG-TK Islam Sabilillah Sidoarjo

    Get PDF
    Skripsi ini ditulis dengan dilatar belakangi adanya pembelajaran jarak jauh pada masa Pandemi Covid-19 di seluruh lembaga pendidikan dan dilaksanakan secara daring. Kemudian sekolah melanjutkan pembelajaran luring yang dibagi dalam 3 sesi. Adanya Pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh lembaga sekolah tetap melaksanakan pembelajaran supaya hak anak untuk mendapatkan pendidikan, meskipun harus dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Terutama dalam pendidikan dasar beragama dan keterampilan dasar yaitu membaca Al-Qur’an dengan cara mengenal huruf hijaiyah menggunakan metode yanbu’a untuk anak PG-TK Islam Sabilillah Sidoarjo ini.Tujuan dari penelitian adalah mendeksripsikan proses pembelajaran huruf hijaiyah yang menggunakan metode yanbu’a dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat serta hasil belajar dari proses pembelajaran huruf hijaiyah dengan metode yanbu’a pada masa pandemi. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan untuk pengumpulan datanya pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PG-TK Islam Sabilillah Sidoarjo menggunakan metode yanbu’a dilakukan secara daring dengan menggunakan video call whatsapp yang dibagi 2 sesi. Kemudian pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka untuk semua jenjang dan pembelajaran dilakukan secara luring yang terbagi 3 sesi. Metode yanbu’a ini dilakukan secara sorogan (individual). Faktor pendukung pembelajaran metode yanbu’a yaitu guru sudah memahami metode yanbu’a dengan mengikuti pembinaan yang diketuai oleh Koordinator Al-Qur’an PG-TK Islam Sabilillah Sidoarjo, dan anak selalu diberi motivasi oleh guru ketika pembelajaran. Sedangkan faktor penghambat pembelajaran metode yanbu’a adalah terkendalanya murid seperti semangat dan konsentrasinya menurun ketika pembelajaran. Hasil dari pembelajaran metode yanbu’a adalah anak sudah mampu membaca Al-Qur’an yang sudah sesuai dengan makharijul hurufnya, tajwid, dan tartil sesuai kemampuan dan perkembangan setiap anak

    THE INFLUENCE OF SHALLOT SOLUTION ON COLEUS (Plectranthus Scutellarioides (L.)) SEEDLING

    Get PDF
    Nurseries are the main critical phase in the cultivation of Coleus (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.), which is useful as a raw material for traditional medicine. The key to producing well-grown, healthy, and uniform seedlings is using exogenous hormones throughout the seedling stage. Shallot has the potential to be used as an exogenous hormone. The study was conducted with shallot concentration treatment (0, 35, 70, and 100%) and soaking time (0, 12, and 24 hours). The results show shallot's activity as an exogenous hormone in coleus seedlings, including increasing the root volume of coleus seedlings through the initiation of root hairs, altering seedling height, and stimulating seedling adventitious shoot growth. Conversely, high concentrations of shallots reduced the number of coleus seedling shoots
    • …
    corecore