14 research outputs found

    PENYEMBUHAN PENYAKIT DIARE DAN INFEKSI LUKA DENGAN EKSTRAK DAUN KETUL (Bidens pilosa L)

    Get PDF
    Secara tradisional masyarakat dari setiap etnis sering menggunakan obat tradisional berbahan tumbuhan untuk mengobati penyakit yang menyerang manusia. Demikian halnya di desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang masyarakat biasa meminum rebusan daun ketul (Bidens pilosa L) untuk menyembuhkan penyakit diare dan infeksi luka. Kepastian khasiat obat  rebusan daun ketul yang diambil dari Timor belum pernah dibuktikan secara ilmiah. Oleh karena itu penelitian untuk membuktikannya perlu dilakukan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laoboratoris dengan menggunakan Posttest Only Control Group Design yang terdiri dari empat perlakuan yang diulang tiga kali. Data dianalisis dengan anava satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan tingkat signifikansi 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketul (Bidens pilosa, L) dari Timor terbukti berkampuan menyembuhkan penyakit diare dan infeksi luka melalui indikator anti bakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara In vitro dan level konsentrasi yang memiliki kemampuan penyembuhan tertinggi diare dan infeksi luka melalui indikator anti bakteri secara In vitro yaitu 75% dan 100% terhadap E.coli dan S.aureus 60% dan 80%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa ekstrak daun ketul (Bidans pilosa, L) terbukti dapat menyembuhkan penyakit diare dan infeksi luka melalui indikator anti bakteri terhadap E. coli dan S.aureus secara in vitro. Kemampuan penyembuhan penyakit diare dan infeksi luka terbaik melalui indikator antibateri ditemukan pada level konsentrasi ekstrak 75% dan  100% untuk bakteri E.coli dan 60% dan 80% untuk bakteri S.aurus. Hasil penelitian ini sangat penting untuk mendapatkan data akademis awal yang pasti terhadap kasiat obat tradisional berbahan Bidens pilosa,L dan untuk referensi peneliian farmakognosis lebih lanjut

    SOSIALISASI COVID 19, BAHAYA DAN PENCEGAHANNYA TERHADAP MASYARAKAT NASIPANAF KOTA KUPANG

    Get PDF
    Pandemi covid 19 merupakan penyakit baru yang belum diketahui secara luas aspek virology, pathogenesis, mekanisme transmisi, bahaya yang ditimbulkan dan strategi pencegahannya. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi kepada komponen-komponen masyarakat menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran akan bahaya virus corona daan strategi pencegahannya. Agar tercapai tujuan tersebut maka metode yang digunakan yaitu partisipatori dan brainstorming. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi diketahu bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan virus Corona dan penyakit yang ditimbulkannya serta strategi pencegahannya diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat sasaran yang dibuktikn dengan disiapkannya berbagai fasilitas pencegahan covid 19 dan dimanfaatkan secara benar. Berdasarkan uraian di atas di simpulkan bahwa; Para Peserta kegiatan (masyarakat sasaran) mengetahui dan menyadari akan bahaya virus Corona yaitu dapat menimbulkan penyakit yang di sebut Corona Virus Desease 19 (Covid 19) bagi kehidupan manusia, dan  atas dasar pengetahuan dan kesadaran yang dimiliki masyarakat sasaran maka, mereka pun selama masa monitoring segera mengadakan fasilitas pencegahan Covid 19 dan memanfaatkannya secara benar. Kendatipun belum membudaya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini terjadi karena kesulitan untuk mengubah dengan segera kebiasaan lama ke perilaku hidup baru (Perilaku hidup bercovid 19

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN PENDEKATAN ANALOGI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar IPA Peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Perlu adanya model pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien agar dapat memotivasi peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar. Salah satu cara yang lebih baik yang dapat digunakan untuk memotivasi para peserta didik untuk mempelajari IPA adalah melalui pembelajaran induktif dengan pendekatan analogi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Tindakan Kelas. Sampel dalam penelitian ini terbatas pada peserta didik kelas VIIIF SMP Negeri 11 Denpasar yang berjumlah 32 orang. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data tentang prestasi belajar  peserta didik yang diperoleh dengan cara memberikan tes dan hasil observasi belajar. Data hasil penelitian di analisis dengan metode statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas, daya serap  dan ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata kelas meningkat dari 76,93 menjadi 83,62, daya serap meningkat dari 76,93%  menjadi 83,62%, dan ketuntasan klasikal dari 75% menjadi 90,10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran induktif dengan pendekatan analogi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VIIIF SMP Negeri 11 Denpasar.Kata Kunci: Pembelajaran Induktif, Pendekatan Analogi, Prestasi BelajarABSTRACT The problem in this study is the Science Learning Achievement Students have not reached the expected learning completeness. A fun, effective and efficient learning model is needed in order to motivate students to improve learning achievement. One of the better ways that can be used to motivate students to learn science is through inductive learning with an analogy approach. This study aims to improve science learning achievement. This type of research is Classroom Action Research. The sample in this study was limited to 32 grade VIIIF students of SMP Negeri 11 Denpasar. The type of data collected in this study is in the form of data about students' learning achievements obtained by providing tests and learning observations. Research data were analyzed using descriptive statistical methods. Based on the results of data analysis of learning achievement, there was an increase in the average grade of class, absorption and classical completeness from the first cycle to the second cycle, namely the average value of the class increased from 76,93 to 83,62, the absorption increased from 76,93% to 83,62%, and classical completeness from 75% to 90,10%. Thus it can be concluded that the application of the inductive learning model with the analogy approach can improve the learning achievement of students of class VIIIF 11th of SMP Negeri 11 Denpasar. Keywords: Inductive Learning, Analogy Approach, Learning Achievemen

    MENINGKATKAN INOVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI STEM

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi siswa dalam Pembelajaran IPA melalui  STEM. Pendekatan STEM merupakan suatu pendekatan modern untuk menyelesaikan masalah pada abad ke-21 yang menuntut siswa mampu berinovasi khususnya dalam pembelajaran. Pendekatan STEM jika  dikaitkan dengan lingkungan, sehingga terwujud sebuah pembelajaran yang menghadirkan dunia nyata yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti melalui pendekatan STEM siswa tidak hanya sekedar menghafal konsep saja, tetapi lebih kepada bagaimana siswa mengerti dan memahami konsep-konsep sains dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain  mengembangkan  konten  pengetahuan  di  bidang sains,  teknologi,  teknik  dan matematika, pendekatan STEM juga berupaya untuk menumbuhkan keterampilan seperti penyelidikan ilmiah dan kemampuan memecahkan masalah. Populasi dalam  penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa lembar observasi, angket dan wawancara. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan STEM dapat meningkatkan inovasi siswa dalam pembelajaran IPA, serta  melatih kemampuan inovasi siswa dalam mengaitkan empat bidang ilmu eksata sehingga memiliki wawasan yang luas dan mendalam Kata Kunci: Inovasi, Pembalajaran IPA, STEM  ABSTRACTThis study aims to improve student innovation in Science Learning through STEM. The STEM approach is a modern approach to solving problems in the 21st century that requires students to be able to innovate especially in learning. The STEM approach is associated with the environment, so that a learning is realized that presents the real world experienced by students in everyday life. This means that through the STEM approach students are not just memorizing concepts, but rather how students understand and understand scientific concepts and their relationships in daily life. In addition to developing knowledge content in the fields of science, technology, engineering and mathematics, the STEM approach also seeks to foster skills such as scientific inquiry and problem solving skills. The population in this study were students of Class VIII SMP Negeri 11 Kupang. This type of research is classroom action research (CAR). This research model is in the form of a cycle consisting of four stages, namely: planning, action, observation and reflection. Data collection techniques in the form of observation sheets, questionnaires and interviews. The analysis technique uses descriptive analysis. The results of the study show that the STEM approach can improve students 'innovation in science learning, as well as train students' innovative abilities in linking the four fields of natural science so that they have a broad and deep insightKeywords: Innovation, Science Learning, STEM.

    Meningkatkan Kreatifitas Siswa melalui STEM dalam Pembelajaran IPA Increasing Student Creativity through STEM in Science Learning

    Get PDF
    This study aims to improve students' creativity through STEM in Science Learning in Class VIII SMP Negeri 11Kupang. The STEM  approach is associated with the environment, so that a learning is realized that presents the real world experienced by students in everyday life. This means that through the STEM approach students are not just memorizing concepts, but rather how students understand and understand scientific concepts and their relationships in everyday life. The problem in this study is the low creativity of students in science learning. The subjects of this study were class VIII J students totaling 25 people. This type of research is classroom action research (CAR). This research model is in the form of a cycle consisting of four stages, namely: planning, action, observation and reflection. Data collection techniques in the form of observation sheets and questionnaires. The analysis technique uses descriptive analysis. The results of the study show that science learning with the STEM approach can train students 'creative abilities in linking the four fields of the exact science so that they have deep insights and can enhance students' creativity   Keywords: Creativity, STEM, Learning outcome

    Sosialisasi Tentang Pergeseran Paradigma Konsumsi Nutrien Oleh Manusia Dari Empat Sehat Lima Sempunrna Menuju Gizi Seimbang Pada Masyarakat Nasipanaf Di Kelurahan Penfui, Kota Kupang

    Get PDF
    Health problems in Indonesia that continue to grow forcing the emergence of policies related to health that regulates many aspects, including diet. The Healthy Four Perfect Five program that was previously promoted by the government was deemed inappropriate and could be misleading, because the food guidelines provided could actually become unhealthy if the portions and nutrition were not balanced. After participating in socialization activities, various forms of community responses emerged, such as, 1) so far they did not realize that struke, diabetes and other nutritional deficiencies occurred not because of incorrect food consumption patterns, 2) the consequences of understanding from the first point, namely they will consume nutritious foods with the largest portion when the food is available, instead they will consume foods with unbalanced proportions and very low nutritional value, 3) the new knowledge they get from this socialization is that the pattern of food consumption must vary in proportions that fit the proper nutritional adequacy.Keywords: Nutrition consumption, balanced nutrition, nasipanaf communit

    UJI AKTIFITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK RIMPANG JAHE TERHADAP E.colli SECARA IN VITRO MELALUI MODEL PBL

    No full text
    ABSTRAKBakteri E. Colli merupakan salah satu bakteri patogenik opertunistik yang dapat resisten bila terpapar obat-obatan sintetik secara tidak teratur.  Oleh karena itu penemuan  obat-obatan baru harus terus dilakukan. Sumber potensial obat-obatan baru yaitu bahan alam herbal yang secara tradisional dipakai oleh masyarakat untuk menyembuhkan penyakit secara tradisional pula. Jahe secara tradisional dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara ilmiah kasiat jahe dalam menyembuhkan  penyakit diare melalui indikator anti bakteri secara In Vitro. Penelitian ini merupakan eksperimen sungguhan (thrue eksperiment) yang dikembangkan dari PBL. Penelitian ini  dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Katolik Widya Mandira oleh mahasiswa semester VI, dengan menggunakan The Post Test Only Control Group Design dengan 4 perlakuan (P)  dimana  P1=25%, P2=50%, P3=75%, P4=100%, dan kontrol dengan konsentrasi 0%. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Bukti ada tidaknya kemampuan anti bakteri terlihat dari ada tidaknya dan luas semptnya zona hambat pada media pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jahe efektif sebagai anti bakteri dibuktikan dengan  >   (110.678363 > 7,59) yakni dengan tingkat kepercayaan 99% dan efektifitas anti bakteri terbesar terjadi pada konsentrasi 100% yang dibuktikan dengan luas zona hambat 18.48 mm. Kata Kunci: Rimpang Jahe, anti bakteri, E. colliABSTRACTBacteria E. Colli is one of the opertunistic pathogenic bacteria that can be resistant when exposed to synthetic drugs on an irregular basis. Therefore the discovery of new medicines must continue. Potential sources of new medicines are herbal natural ingredients that are traditionally used by people to cure diseases traditionally as well. Ginger is traditionally used as a medicine to cure diarrhea. The purpose of this study is to scientifically prove the efficacy of ginger in curing diarrheal diseases through anti-bacterial indicators in vitro. This research is a real experiment (thrue experiment) developed from PBL. This research was conducted in the Microbiology Laboratory of Widya Mandira Catholic University by semester VI students, using The Post Test Only Control Group Design with 4 treatments (P) where P1 = 25%, P2 = 50%, P3 = 75%, P4 = 100% , and control with a concentration of 0%. The treatment was repeated 3 times. Evidence of the presence or absence of anti-bacterial ability can be seen from the presence or absence and extent of inhibitory zones in growth media. The results showed that the effective ginger rhizome extract as an anti-bacterial was proven by F_hitung> F_ (table) (110.678363> 7.59) ie with a 99% confidence level and the greatest anti-bacterial effectiveness occurred at 100% concentration as evidenced by the inhibition zone area of 18.48 mm Keyword: Ginger Rhizome, anti-bacterial, E. coll

    KEMAMPUAN ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN KERSEN TERHADAP Salmonella typhi SECARA IN VITRO MELALUI MODIFIED FREE INQUIRY

    No full text
    Masalah yang dihadapi manusia mengkonsumsi obat sintetik yang berampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Sebagai solusi manusia mencoba kembali menggunakan bahan alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit menular yang di deritanya tanpa berdasarkan pada hasil kaian ilmiah dari bahan alam tersebut baik mengenai khasiat maupun efek sampingnya Daun Kersen merupakan bahan alam yang biasa di konsumsi untuk mengobati penyakit tifus. Tetapi apakah benar berkhasiat belum diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kemampuan ekstrak daun kersen sebagai anti bakteri terhadap Salmonella typhi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium in vitro melalui pendekatan difusi dengan mengukur luas zona hambat. Hail yang diperoleh yaitu ekstrak daun kersen terbukti berkemampuan sebagai anti bakteri terhadap Salmonella typhi. Yang dibuktikan dengan data hasil ANAVA satu arah F hitung = 8,00 > F Tabel = 7,59, sedangkan hasil uji lanjutan BNT menunjukkan bahwa antar perlakuan dengan konsentrasi berbeda memiliki kemampuan anti bakteri yang berbeda-beda dan perlakuan yang paling besar kemampuan anti bakterinya terhadap Salmonella typhi yaitu 100 %. Hal baru yang ada pada penelitian ini yaitu penelitian dengan menggunakan metode saintifik termodifikasi dalam pembelajaran dan pengujian kemampuan anti bakteri ekstrak daun kersen terhadap Salmonella typhi belum pernah dilakukan
    corecore