61 research outputs found

    PENGARUH PROSES SEPUH TERHADAP KEKERASAN MATA KAPAK HASIL PANDAI BESI DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penyepuhanterhadap kekerasan kapak yang dibuat pandai besi tradisional, menguji apakah adaperbedaan kekerasan dari mata kapak antara yang disepuh dengan yang tidak disepuh.Metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui harga kekerasan benda ujiadalah dengan menggunakan metode pengujian kekerasan Brinell yang dilakukan dilaboratorium Pengujian Bahan dan Metrologi Jurusan Teknik Mesin Politeknik NegeriBanjarmasinSetelah pengujian kekerasan dilakukan didapatkan bahwa pada kapak yang tidakdisepuh, tidak dilakukan pengerjaan panas lagi, sehingga pada saat pengujian kekerasan,kapak yang tidak disepuh agak lunak. Ini dikarenakan tidak adanya perlakuan dingin yangcepat. Setelah melakukan penempaan pendinginan hanya dengan udara saja. Sementaradari hasil analisa menggunakan SPSS didapatkan hasil perhitungan nilai t hitung (7,211)lebih besar dari t tabel (2,201) dengan hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa perbedaandisepuh dengan tidak disepuh menyebabkan perbedaan dalam kekerasa

    PENGARUH PROSES SEPUH TERHADAP KEKERASAN MATA KAPAK HASIL PANDAI BESI DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penyepuhanterhadap kekerasan kapak yang dibuat pandai besi tradisional, menguji apakah adaperbedaan kekerasan dari mata kapak antara yang disepuh dengan yang tidak disepuh.Metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui harga kekerasan benda ujiadalah dengan menggunakan metode pengujian kekerasan Brinell yang dilakukan dilaboratorium Pengujian Bahan dan Metrologi Jurusan Teknik Mesin Politeknik NegeriBanjarmasinSetelah pengujian kekerasan dilakukan didapatkan bahwa pada kapak yang tidakdisepuh, tidak dilakukan pengerjaan panas lagi, sehingga pada saat pengujian kekerasan,kapak yang tidak disepuh agak lunak. Ini dikarenakan tidak adanya perlakuan dingin yangcepat. Setelah melakukan penempaan pendinginan hanya dengan udara saja. Sementaradari hasil analisa menggunakan SPSS didapatkan hasil perhitungan nilai t hitung (7,211)lebih besar dari t tabel (2,201) dengan hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa perbedaandisepuh dengan tidak disepuh menyebabkan perbedaan dalam kekerasa

    SERVICE ACCURACY PADA PREVENTIVE AINTENANCE TERHADAP MECHANICAL AVAILABILITY UNIT OFF HIGHWAY TRUCK

    Get PDF
    Mechanical Avaibility (MA) merupakan perbandingan waktu ketersediaan alat dapat digunakansesuai dengan fungsinya terhadap total waktu yang tersedia untuk beroperasi. Faktoryang mempengaruhi Mechanical Avaibility (MA) dapat disebabkan oleh: (1) Dilakukankegiatan perbaikan dan (2) Kegiatan perawatan pencegahan. Lama alat tidak beroperasisesuai fungsinya disebut Downtime. Semakin tinggi Mechanical Avaibility (MA) berartisemakin kecil Downtime alat. Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi tergantung pada faktorkehandalan alat, cara penggunaanya dan perawatanya. Dengan demikian perawatan alatmerupakan suatu faktor penting untuk mendapatkan Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi.Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis melakukan analisa mengenai PengaruhService Accuracy Pada Preventive Maintenance (PM) Terhadap Mechanical Availability(MA) unit OHT pada PT. X Batu Licin, menggunakan regresi sederhana dengan memakaisoftware SPSS.Berdasarkan besarnya pengaruh yang diberikan Preventive Maintenance (PM) terhadapMechanical Availability (MA) tersebut, maka dapat diambil gambaran bahwa nilai PreventiveMaintenance (PM) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapMechanical Availability (MA). Hal tersebut apabila dilihat berdasarkan nilai t hitung sebesar0,475 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel (0,475 < 1,984), dan nilai signifikanyang lebih besar dari 0,05 (0,636 > 0,05). Sehingga Ho di terima yang berarti bahwa tidakada hubungan secara linear antara Prventive Miantenance (MA) dengan MechanicalAvailability (MA)

    SERVICE ACCURACY PADA PREVENTIVE AINTENANCE TERHADAP MECHANICAL AVAILABILITY UNIT OFF HIGHWAY TRUCK

    Get PDF
    Mechanical Avaibility (MA) merupakan perbandingan waktu ketersediaan alat dapat digunakansesuai dengan fungsinya terhadap total waktu yang tersedia untuk beroperasi. Faktoryang mempengaruhi Mechanical Avaibility (MA) dapat disebabkan oleh: (1) Dilakukankegiatan perbaikan dan (2) Kegiatan perawatan pencegahan. Lama alat tidak beroperasisesuai fungsinya disebut Downtime. Semakin tinggi Mechanical Avaibility (MA) berartisemakin kecil Downtime alat. Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi tergantung pada faktorkehandalan alat, cara penggunaanya dan perawatanya. Dengan demikian perawatan alatmerupakan suatu faktor penting untuk mendapatkan Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi.Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis melakukan analisa mengenai PengaruhService Accuracy Pada Preventive Maintenance (PM) Terhadap Mechanical Availability(MA) unit OHT pada PT. X Batu Licin, menggunakan regresi sederhana dengan memakaisoftware SPSS.Berdasarkan besarnya pengaruh yang diberikan Preventive Maintenance (PM) terhadapMechanical Availability (MA) tersebut, maka dapat diambil gambaran bahwa nilai PreventiveMaintenance (PM) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapMechanical Availability (MA). Hal tersebut apabila dilihat berdasarkan nilai t hitung sebesar0,475 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel (0,475 < 1,984), dan nilai signifikanyang lebih besar dari 0,05 (0,636 > 0,05). Sehingga Ho di terima yang berarti bahwa tidakada hubungan secara linear antara Prventive Miantenance (MA) dengan MechanicalAvailability (MA)

    SERVICE ACCURACY PADA PREVENTIVE AINTENANCE TERHADAP MECHANICAL AVAILABILITY UNIT OFF HIGHWAY TRUCK

    Get PDF
    Mechanical Avaibility (MA) merupakan perbandingan waktu ketersediaan alat dapat digunakansesuai dengan fungsinya terhadap total waktu yang tersedia untuk beroperasi. Faktoryang mempengaruhi Mechanical Avaibility (MA) dapat disebabkan oleh: (1) Dilakukankegiatan perbaikan dan (2) Kegiatan perawatan pencegahan. Lama alat tidak beroperasisesuai fungsinya disebut Downtime. Semakin tinggi Mechanical Avaibility (MA) berartisemakin kecil Downtime alat. Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi tergantung pada faktorkehandalan alat, cara penggunaanya dan perawatanya. Dengan demikian perawatan alatmerupakan suatu faktor penting untuk mendapatkan Mechanical Avaibility (MA) yang tinggi.Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis melakukan analisa mengenai PengaruhService Accuracy Pada Preventive Maintenance (PM) Terhadap Mechanical Availability(MA) unit OHT pada PT. X Batu Licin, menggunakan regresi sederhana dengan memakaisoftware SPSS.Berdasarkan besarnya pengaruh yang diberikan Preventive Maintenance (PM) terhadapMechanical Availability (MA) tersebut, maka dapat diambil gambaran bahwa nilai PreventiveMaintenance (PM) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapMechanical Availability (MA). Hal tersebut apabila dilihat berdasarkan nilai t hitung sebesar0,475 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel (0,475 < 1,984), dan nilai signifikanyang lebih besar dari 0,05 (0,636 > 0,05). Sehingga Ho di terima yang berarti bahwa tidakada hubungan secara linear antara Prventive Miantenance (MA) dengan MechanicalAvailability (MA)

    PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN KEKERASAN PEGAS DAUN DALAM PROSES HARDENING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan media pendingin terhadapstrukturmikro pegas daun dalam proses hardening. Proses penelitian adalah dengan jalanmemanasan pegas daun sampai suhu didaerah atau diatas daerah kritis disusul dengan pendinginanyang cepat. Bila kadar karbon diketahui, suhu pemanasannya dapat dibaca dari diagram fasa besicarbida. Akan tetapi bila komposisi baja tidak diketahui, perlu diadakn percobaan untuk mengetahuidaerah pemanasannya. Cara yang terbaik ialah memanaskan dan mencelup beberapa potonganbaja berbagai suhu disusul dengan pengujian kekerasan atau pengamatan mikroskop optik. Bila suhuyang tepat telah diperoleh akan terjadi perubahan dalam kekerasan dan sifat lainnya.Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit/strength yang lebih baik, dan untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi.Setelah di lakukan hardeninglangkah selanjutnya yaitu melakukan uji mikrostruktur untuk mengetahui struktur yang ada didalambaja tersebut, jadi setelah didapat hasil kekerasan dan mikrostrukturnya maka dapat dibandingkanhasil kekerasan dari empat sampel dan diambil struktur yang lebih dominan atau kekerasan yangpaling tinggi.Setelah pengujian kekerasan dan mikrostruktur dilakukan maka didapatkan hasil kekerasan dariberbagai variasi media pendingin yaitu media oli HRC 97,2 kg/mm2, media air garam HRC 99,13kg/mm2, media air biasa HRC 96,5 kg/mm2, dan pembanding HRC 94,7 kg/mm2 , jadi dapat disimpulkanbahwa media air garam lebih tinggi harga kekerasannya di bandingkan dengan media lainnya.kekerasan baja tersebut akan bertambah setelah melalui proses perlakuan panas dan denganpendinginan yang tiba – tiba (celup cepat

    PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN KEKERASAN PEGAS DAUN DALAM PROSES HARDENING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan media pendingin terhadapstrukturmikro pegas daun dalam proses hardening. Proses penelitian adalah dengan jalanmemanasan pegas daun sampai suhu didaerah atau diatas daerah kritis disusul dengan pendinginanyang cepat. Bila kadar karbon diketahui, suhu pemanasannya dapat dibaca dari diagram fasa besicarbida. Akan tetapi bila komposisi baja tidak diketahui, perlu diadakn percobaan untuk mengetahuidaerah pemanasannya. Cara yang terbaik ialah memanaskan dan mencelup beberapa potonganbaja berbagai suhu disusul dengan pengujian kekerasan atau pengamatan mikroskop optik. Bila suhuyang tepat telah diperoleh akan terjadi perubahan dalam kekerasan dan sifat lainnya.Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit/strength yang lebih baik, dan untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi.Setelah di lakukan hardeninglangkah selanjutnya yaitu melakukan uji mikrostruktur untuk mengetahui struktur yang ada didalambaja tersebut, jadi setelah didapat hasil kekerasan dan mikrostrukturnya maka dapat dibandingkanhasil kekerasan dari empat sampel dan diambil struktur yang lebih dominan atau kekerasan yangpaling tinggi.Setelah pengujian kekerasan dan mikrostruktur dilakukan maka didapatkan hasil kekerasan dariberbagai variasi media pendingin yaitu media oli HRC 97,2 kg/mm2, media air garam HRC 99,13kg/mm2, media air biasa HRC 96,5 kg/mm2, dan pembanding HRC 94,7 kg/mm2 , jadi dapat disimpulkanbahwa media air garam lebih tinggi harga kekerasannya di bandingkan dengan media lainnya.kekerasan baja tersebut akan bertambah setelah melalui proses perlakuan panas dan denganpendinginan yang tiba – tiba (celup cepat

    PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN KEKERASAN PEGAS DAUN DALAM PROSES HARDENING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan media pendingin terhadapstrukturmikro pegas daun dalam proses hardening. Proses penelitian adalah dengan jalanmemanasan pegas daun sampai suhu didaerah atau diatas daerah kritis disusul dengan pendinginanyang cepat. Bila kadar karbon diketahui, suhu pemanasannya dapat dibaca dari diagram fasa besicarbida. Akan tetapi bila komposisi baja tidak diketahui, perlu diadakn percobaan untuk mengetahuidaerah pemanasannya. Cara yang terbaik ialah memanaskan dan mencelup beberapa potonganbaja berbagai suhu disusul dengan pengujian kekerasan atau pengamatan mikroskop optik. Bila suhuyang tepat telah diperoleh akan terjadi perubahan dalam kekerasan dan sifat lainnya.Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit/strength yang lebih baik, dan untuk mendapatkan kekerasan yang tinggi.Setelah di lakukan hardeninglangkah selanjutnya yaitu melakukan uji mikrostruktur untuk mengetahui struktur yang ada didalambaja tersebut, jadi setelah didapat hasil kekerasan dan mikrostrukturnya maka dapat dibandingkanhasil kekerasan dari empat sampel dan diambil struktur yang lebih dominan atau kekerasan yangpaling tinggi.Setelah pengujian kekerasan dan mikrostruktur dilakukan maka didapatkan hasil kekerasan dariberbagai variasi media pendingin yaitu media oli HRC 97,2 kg/mm2, media air garam HRC 99,13kg/mm2, media air biasa HRC 96,5 kg/mm2, dan pembanding HRC 94,7 kg/mm2 , jadi dapat disimpulkanbahwa media air garam lebih tinggi harga kekerasannya di bandingkan dengan media lainnya.kekerasan baja tersebut akan bertambah setelah melalui proses perlakuan panas dan denganpendinginan yang tiba – tiba (celup cepat

    SIMULASI SAFETY DEVICE OVERHEAT GENERATOR SET ENGINE BERBASIS ARDUINO

    Get PDF
    Salah satu dari perangkat peralatan pengaman (Safety device) adalah safety device engine overheat yang ada di generator set engine. Perangkat ini berfungsi untuk menjaga engine maupun komponen yang ada di dalamnya agar tidak mengalami panas yang berlebih (Overheat). Mengingat pentingnya safety device dan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang cara kerja safety device tersebut sedangkan dalam prakteknya tidak memungkinkan untuk menjalankan engine hingga overheat maka diperlukan adanya Simulasi Safety Device Overhead Generator Set. Simulasi ini menggunakan arduino sebagai basis utama untuk memproses dan mengolah data yang diterima dari sensor suhu, dan akan melakukan perintah sesuai dengan program yang diberikan. Arduino sama halnya seperti Electronic Control Module yang mengatur semua kebutuhan yang di perlukan engine seperti penyemprotan bahan bakar dan juga cut off engine saat terjadi overheat. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu analisa kebutuhan, desain alat, penulisan coding, pengkoneksian alat dan implementasi. Rerata hasil uji perbandingan temperature dengan menggunakan fluke dan simulasi 67,382 : 67,314.Salah satu dari perangkat peralatan pengaman (Safety device) adalah safety device engine overheat yang ada di generator set engine. Perangkat ini berfungsi untuk menjaga engine maupun komponen yang ada di dalamnya agar tidak mengalami panas yang berlebih (Overheat). Mengingat pentingnya safety device dan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang cara kerja safety device tersebut sedangkan dalam prakteknya tidak memungkinkan untuk menjalankan engine hingga overheat maka diperlukan adanya Simulasi Safety Device Overhead Generator Set. Simulasi ini menggunakan arduino sebagai basis utama untuk memproses dan mengolah data yang diterima dari sensor suhu, dan akan melakukan perintah sesuai dengan program yang diberikan. Arduino sama halnya seperti Electronic Control Module yang mengatur semua kebutuhan yang di perlukan engine seperti penyemprotan bahan bakar dan juga cut off engine saat terjadi overheat. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu analisa kebutuhan, desain alat, penulisan coding, pengkoneksian alat dan implementasi
    • …
    corecore