5 research outputs found

    Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Minum Obat Dengan Kekambuhan Klien Gangguan Jiwa Berat

    Get PDF
    ABSTRAC National prevalence of severe mental disorder is 1,7 per mil meaning 1-2 person in 1000 resident suffered from severe mental disorder. The highest prevalence is in Daerah Istimewa Yogyakarta and Aceh (0,27%). Prevalence of severe mental disorder in West Sumatera is (0,19%). This study was aimed to get an overview of relationship between family support and medication compliance with clients recurrence in severe mental disorder. Analytical design with cross sectional with the number of respondents 184 clients of severe mental disorder and family in Mental Care Unit A RSJ. Prof. Dr. HB. Saanin Padang. Samples in this study were taken with purposive sampling technique. Data were collected through questionnaires of family support and medication compliance. Research shows that there are significant difference between family support with high recurrence and low recurrence (p <0.05), no significant difference between medication compliance with high recurrence and low recurrence (p <0.05), Results of this study are expected to be contribution for nurses and related institutions in order to advise the family to oversee the client to take medication on a regular basis so that recurrence can be prevented, providing related penkes on taking medication and home settings visite. Keywords: family support, medication compliance, reccurence clients of severe mental disorder   ABSTRAK Prevalensi gangguan jiwa berat secara Nasional 1,7 per mil yang berarti 1-2 orang dalam 1000 penduduk mengalami gangguan jiwa berat. Prevalensi gangguan jiwa berat tertinggi di Daerah Istimewa Jogjakarta dan Aceh (0.27 %), sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat di Sumatera Barat mencapai (0.19%) . Penelitian ini  bertujuan untuk mendapatkan  gambaran  tentang hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan pada klien gangguan jiwa berat. Desain Analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross sectional) dengan jumlah responden 184 orang klien gangguan jiwa berat dan keluarga di Unit Pelayanan Jiwa A RSJ. Prof. Dr. HB. Saanin Padang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan tinggi dan kekambuhan rendah dengan nilai (p<0,05), ada perbedaan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dengan kekambuhan tinggi dan kekambuhan rendah dengan nilai (p<0,05). Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukkkan bagi perawat dan intansi terkait agar menganjurkan kepada keluarga untuk mengawasi klien untuk minum obat secara teratur agar kekambuhan dapat di cegah,memberikan penkes terkait pengaturan minum obat dan home visite.   Kata kunci        :  dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, kekambuhan klien gangguan jiwa berat.   &nbsp

    Tinjauan Kasus : Klien Menarik Diri

    Get PDF
    Menarik diri adalah suatu pola tingkah laku menghindari kontak dengan orang, situasi atau lingkungan yang penuh dengan stress yang dapat menyebabkan kecemasan fisik dan psikologis. Individu yang menarik diri cenderung untuk menghindari hubungan interpersonal dan dalam menghadapi realitas. Dampak dari perilaku menarik diri adalah gangguan perawatan diri, gangguan penampilan dii dan potensial terjadinya halusinasi bahkan keinginan untuk bunuh diri. Mengingat dampak tersebut maka diperlukan asuhan keperawatan yang komprehensif dan intensif khususnya untuk menarik diri. Withdrawal is a pattern of behavior to avoid contact with others, stressful situation and environment which can cause the physical and psychological distress. The individual who withdrawal tends to avoid interpersonal relationship, and face the reality. The withdrawal behavior can lead to problems related to self care and personal appearance and potential hallucination even attempted suicide. Considering the impact of withdrawal behaviors on individual, comprehensive and intensive nursing care specifically planned for client with withdrawal are acquired

    PENERAPAN TERAPI LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DENGAN PENDEKATAN MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL PEPLAU DI RS DR MARZOEKI MAHDI BOGOR

    Get PDF
    Application of social skills training therapy to client with social isolation and low self esteem disturbance with Interpersonal relationship Peplau Model Approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Social skills training wasdesigned to improve communication and social skills for someone was experienced difficulties in their interaction skills include giving reinforcement, complain because they do not agree, reject the request of other, exchange experience, demanding personal rights, give advice to others, problem solving and working with people, sharing experience, ask for privacy (Michelson, 1985). Objective this final assignment was to founddescribing result of Application of social skills training therapy management on Social isolation and low self esteem client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of social skills therapy was done to 18 clients since 10 September-9 November 2012. Finding was revealed social skills training exactly effective may used for client with social isolation and low self esteem, where all of clients who have done social skills therapy. Base on this finding, recommended social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for social isolation and low self esteem clients.Key word : social skills training, social isolation, low self esteem, Peplau interpersonal mode
    corecore