374 research outputs found

    Strategi Pengembangan Usaha Ayam Ras Petelur Skala Kecil di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal pengembangan usaha ayam ras petelur, merumuskan alternatif strategi serta menentukan prioritas strategi yang diterapkan dalam pengembangan usaha ayam ras petelur skala kecil di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Matriks IFE dan Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks QSP. Hasil analisis internal menghasilkan lima faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha ayam ras petelur skala kecil di Kecamatan Polokarto dengan kekuatan utama yaitu kualitas pelayanan baik dan kelemahan utama adalah promosi belum maksimal. Sedangkan hasil analisis faktor eksternal terdapat lima faktor yang menjadi peluang dan ancaman dengan peluang utama yaitu adanya perkembangan teknologi dan ancaman utama adalah persaingan antar usaha sejenis. Nilai skor dari matriks IFE adalah 2.413 dan nilai skor dari matriks EFE adalah 2.110. Matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif strategi yang nantinya akan ditentukan daya tariknya pada matriks QSP. Nilai TAS (Total Attractive Score) tertinggi pada matriks QSP sebesar 6,358, yaitu menjalin kerjasama yang baik dari subsistem hulu hingga subsistem hilir

    Kajian Aktivitas Ekonomi Luar Negeri Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1998-2014

    Full text link
    Indonesia is a developing country which adopts an “open economic”. That caused Indonesia economic is strongly influenced by factors that come from outside of Indonesia. External factors in this research is referred to foreign debt, foreign direct investment, trade openness and exchange rate of rupiah with USD. The analytical method in this research used Vector Error Correction Model (VECM) which will focused on Impulse Response Function (IRF) and Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). Based on result of IRF, exchange rate had a positive effect to economic growth, while foreign debt, foreign direct investment and trade openness had a negative effect to economic growth. Based on result of FEVD, shock on economic growth in Indonesia affected by economic growth itself (43.21%), followed by foreign debt (26.30%), trade openness (14.16%), foreign direct investment (8.29%) and exchange rate (8.04%

    Redesain Interior Ballroom Multifungsi Edelweissm Untuk Meningkatkan Kualitas Akustik (Studi Kasus: Ballroom Edelweiss Idjen Suites Malang, Jawa Timur)

    Full text link
    Ballroom hotel merupakan suatu ruang besar yang menjadi salah satu fasilitas spesial yang disediakan oleh suatu hotel karena fungsi dan desain yang mewah. Objek studi kasus ini adalah Ballroom Edelweiss pada Hotel Idjen Suites Malang yang bersifat multifungsi karena mempunyai fungsi sebagai ruang percakapan (speech) misalnya pidato singkat, ruang perayaan pesta, dan sebuah pertunjukan musik. Beberapa kegiatan dapat berlangsung secara sekaligus pada satu ruang yang hanya dipisahkan oleh movable wall, sehingga dibutuhkan tingkat kejelasan suara yang baik dan tingkat kebisingan yang rendah agar para pengguna dapat menerima secara jelas dan utuh apa yang ingin disampaikan penyaji acara pada acara tersebut. Pada penulisan laporan kali ini, objek yang dipilih akan diredesain untuk meningkatkan kualitas akustik sehingga cacat-cacat bunyii pada ruang tertutup dapat diatasi dan juga dapat meoptimalkan kegiatan yang sedang berlangsung. Pemilihan dan penggunaan material-material akustik yang menjadi fokus utama penulis karena pemilihan dan penerapan material akustik adalah salah satu syarat penting dalam meningkatkan kualitas akustik ruang.Cara menganalisa dan memecahkan permasalahan dapat diperoleh dari parameter akustik objektif meliputi bising latar belakang, distribusi tingkat tekanan bunyi, dan respon impuls. Untuk mendapatkan hasil yang optimal salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan akustik dan peletakan material-material akustik pada elemen interior untuk meningkatkan kualitas akustik pada ruang multifungsi. Setelah pemilihan dan penerapan material akustik, diharapkan ruangan ballroom dapat berfungsi secara baik tanpa adanya gangguan suara bising dan juga penyajian acara dapat berlangsung dengan baik dan informasi yang disampaikan mampu diterima pendengar dengan baik, khususnya pada ruang ballroom multifungsi.

    Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep “New Experience” Dengan Langgam Neo-Gothic

    Full text link
    Laporan ini disusun sebagai persyaratan akademik yang terdapat dalam kurikulum Jurusan Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Laporan ini berisi tentang sebuah proses merancang sebuah Cineplex yang berawal dari sebuah eksisting yang telah ada, yaitu di Brylian Plaza Kendari lantai 4. Proses merancang / mendesain dimulai dari menganalisa dan memilah masalah yang dihadapi dalam merancang sinepleks ini, baik dari eksisting maupun dari sinepleks lain yang ada di kota Kendari (Hollywood Square), sehingga terpilih suatu konsep “New Experience” dengan langgam Neo-Gothic. Dengan konsep New Experience yang diharapkan adalah memberikan pengalaman – pengalaman baru dalam hal menikmati sinepleks di kota Kendari, dengan menggunakan langgam Neo-Gothic sebagai langgam desainnya yang memiliki kesamaan dengan warna corporate identity Brylian Plaza (merah dan hitam). Selain itu, langgam Neo-Gothic juga masih sangat jarang digunakan dalam desain sinepleks di Indonesia, sehingga dengan langgam Neo-Gothic juga diharapkan memberikan pengalaman yang baru dalam menikmati sinepleks Brylian Plaza Kendari tersebut. Pengaplikasian dari bentuk dan warna sesuai dengan warna corporate identity Brylian Plaza dan langgam yang digunakan dapat memberikan suasana yang berbeda dari sineplek yang ada di kota Kendari. Dari konsep dan gagasan ide diatas kemudian digunakan sebagai konsep perencanaan desain interior sinepleks Brylian Plaza Kendari, yakni dengan judul “Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari berkonsep New Experience dengan langgam Neo-Gothic”. Hasil yang diharapkan dari penulisan laporan ini adalah semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sebuah referensi dalam merancang sebuah sineplek

    Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari Berkonsep “New Experience” dengan Langgam Neo-Gothic

    Get PDF
    Laporan ini disusun sebagai persyaratan akademik yang terdapat dalam kurikulum Jurusan Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Laporan ini berisi tentang sebuah proses merancang sebuah Cineplex yang berawal dari sebuah eksisting yang telah ada, yaitu di Brylian Plaza Kendari lantai 4. Proses merancang / mendesain dimulai dari menganalisa dan memilah masalah yang dihadapi dalam merancang sinepleks ini, baik dari eksisting maupun dari sinepleks lain yang ada di kota Kendari (Hollywood Square), sehingga terpilih suatu konsep “New Experience” dengan langgam Neo-Gothic. Dengan konsep New Experience yang diharapkan adalah memberikan pengalaman – pengalaman baru dalam hal menikmati sinepleks di kota Kendari, dengan menggunakan langgam Neo-Gothic sebagai langgam desainnya yang memiliki kesamaan dengan warna corporate identity Brylian Plaza (merah dan hitam). Selain itu, langgam Neo-Gothic juga masih sangat jarang digunakan dalam desain sinepleks di Indonesia, sehingga dengan langgam Neo-Gothic juga diharapkan memberikan pengalaman yang baru dalam menikmati sinepleks Brylian Plaza Kendari tersebut. Pengaplikasian dari bentuk dan warna sesuai dengan warna corporate identity Brylian Plaza dan langgam yang digunakan dapat memberikan suasana yang berbeda dari sineplek yang ada di kota Kendari. Dari konsep dan gagasan ide diatas kemudian digunakan sebagai konsep perencanaan desain interior sinepleks Brylian Plaza Kendari, yakni dengan judul “Desain Interior Sinepleks Brylian Plaza Kendari berkonsep New Experience dengan langgam Neo-Gothic”. Hasil yang diharapkan dari penulisan laporan ini adalah semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sebuah referensi dalam merancang sebuah sineplek

    Solid deuterium surface degradation at ultracold neutron sources

    Full text link
    Solid deuterium (sD_2) is used as an efficient converter to produce ultracold neutrons (UCN). It is known that the sD_2 must be sufficiently cold, of high purity and mostly in its ortho-state in order to guarantee long lifetimes of UCN in the solid from which they are extracted into vacuum. Also the UCN transparency of the bulk sD_2 material must be high because crystal inhomogeneities limit the mean free path for elastic scattering and reduce the extraction efficiency. Observations at the UCN sources at Paul Scherrer Institute and at Los Alamos National Laboratory consistently show a decrease of the UCN yield with time of operation after initial preparation or later treatment (`conditioning') of the sD_2. We show that, in addition to the quality of the bulk sD_2, the quality of its surface is essential. Our observations and simulations support the view that the surface is deteriorating due to a build-up of D_2 frost-layers under pulsed operation which leads to strong albedo reflections of UCN and subsequent loss. We report results of UCN yield measurements, temperature and pressure behavior of deuterium during source operation and conditioning, and UCN transport simulations. This, together with optical observations of sD_2 frost formation on initially transparent sD_2 in offline studies with pulsed heat input at the North Carolina State University UCN source results in a consistent description of the UCN yield decrease.Comment: 15 pages, 22 figures, accepted by EPJ-

    Impact of high turbidity on reverse osmosis: evaluation of pretreatment processes

    Full text link
    This study evaluates the performance of sand filtration (SF) and ultra-filtration (UF) as pretreatment processes for reverse osmosis (RO) for seawater with turbidities of 4.8, 23.2, and 99.7 NTU. For seawater with a turbidity of 4.8 and 23.2 NTU, the average membrane flux and the water recovery rate in the RO process did not improve significantly by pretreating the seawater using SF or UF. However, when the turbidity of seawater was 99.7 NTU, pretreating the seawater with UF improved the average membrane flux and the water recovery rate in the RO process by 5 LMH and 1.7%, respectively. Pretreatment of seawater with a turbidity of 99.7 NTU with UF reduces the specific energy demand and increases the average membrane flux and water recovery rate

    Ethnicity, socioeconomic status, transfusions and risk of hepatitis B and hepatitis C infection

    Full text link
    This study identifies the risk factors for hepatitis B virus (HBV) and hepatitis C virus (HCV) and measures the prevalence of hepatitis B surface antigen (HBsAg) and antibody to hepatitis C (anti-HCV) in the general population of Jakarta. A population-based sample of 985 people aged 15 and above was surveyed. Risk factors were identified through questionnaires and home visits. Serum was analysed for HBsAg, antibody to hepatitis B surface antigen (anti-HBs), anti-HCV, aspartate aminotransferase (AST) and alanine aminotransferase (ALT). The seroprevalence was: 4.0% (39/985) for HBsAg, 17.2% (170/985) for anti-HBs, and 3.9% (38/985) for anti-HCV. The risk factors for hepatitis B and hepatitis C infection had little in common. Low socioeconomic status was a strong risk factor for HBsAg (adjusted odds ratio (OR) 18.09; 95% confidence interval (CI) 2.35–139.50). In addition, the Chinese group has 2.97 higher risk of having HBV infection compared with the Malayan ethnic group (adjusted OR 2.97; 95% CI 1.22–7.83). There was moderate positive trend between family size and risk of HBsAg positivity ( P = 0.130). Age over 50 (adjusted OR 14.72; 95% CI 4.35–49.89) and history of transfusion were significant risk factors for hepatitis C (adjusted OR 3.03; 95% CI 1.25–7.33). Hepatitis B and hepatitis C infections have different risk factors in Jakarta, a high risk in population for both diseases. Hepatitis B transmission is associated with low socioeconomic status, Chinese ethnic group and large family size, while hepatitis C is associated with an older age and a history of transfusions.Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/72591/1/j.1440-1746.1997.tb00365.x.pd
    • …
    corecore