129 research outputs found

    Singa dalam kesenian Hindu di Jawa Tengah

    Get PDF
    Di Jawa Tengah banyak peninggalan-peninggalan arkeologi baik yang berupa bangunan, arca maupun artefak yang lain. artefak-artefak tersebut dibuat oleh masyarakat pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berupa kebutuhan rohani atau kebutuhan jasmani

    Studi arkeometalurgi dalam prinsip arkeologi

    Get PDF
    Perkembangan ilmu arkeologi dewasa ini terasa begitu cepat. Sasaran atau jangkauan ilmu ini telah lebih luas ialah segala aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia masa lalu. Para ahli arkeologi didorong oleh suatu motivasi yang tidak hanya ingin mengetahui nilai-nilai keindahan benda-benda yang mereka temukan akan tetapi lebih dari itu ialah ingin mendapatkan keterangan keterangan yang lebih banyak yang dapat diungkap dari hasil temuan mereka tentang masa lampau

    IN SEARCH OF POLYNESIAN ORIGINS: WITH SPECIAL REFERENCE TO LAPITA CULTURE

    Get PDF
    The islands of Polynesia make up the largest group among the islands in the Pacific ocean. This group, in fact, consist of many islands forming a triangle. The main groups in the west are the Tongan, and Samoan and Ellice groups. The Cook, Society and Tuamotus lie in the east, with Easter Island as a far-off isolate, while the Hawaiian Islands and New Zealand are separated to the north and south respectively of the main west-east belt. The location of these islands between Asia in the west, Australia in the south and South America continent in the east is of considerable significance to the peopling and cultural development of the region. Many scholars have therefore been led to postulate the route of human movement into these scattered islands. Archaeological and anthropological researches have been carried out within the area to determine where the Polynesians originally come from. Various hypotheses have been proposed thereafter

    Sumbangan Budaya Islam dalam Pelestarian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Tradisional di Jawa

    Get PDF
    Genuine culture or prehistoric culture, such as: Nusantara, is a culture that was not influenced by foreign culture. However, the development stimulates possibility of culture mixing. The mixing process between that is a dialogical process, which placed the local culture as non-passive culture. The arrival (or expansion, ed) of Islamic culture in Java does not ruin the culture that existed (pre Islamic era), but there was a mixing or acculturation. This paper deals with various wayang as the material of the mixing dialogue. The conclusion of this case is the diffusion or spreading Islamic Art adopted pre-Islam element with cultural acculturation, then the continuity of Javanese culture keep continues. In other hand, the existence of traditional art is maintained

    Analisis Metalurgi:Peranannya Dalam Ekplanasi Arkeologi

    Get PDF
    kata kunci: Arkeolog

    Arkeologi Kawasan Dan Kawasan Arkeologis: Asas Keseimbangan Dalam Pemanfataan

    Get PDF
    Although archaeological studies study the human past based on the objects left behind, in its implementation, archaeological studies are not sufficient to only orientate toward artifacts. Human artifacts from the past cannot be separated from the spatial context, both on a micro and macro scale.Meskipun studi arkeologi mempelajari masa lampau manusia berdasarkan atas benda-benda yang ditinggalkan, namun dalam pelaksanaannya studi arkeologi tidak cukup hanya berorientasi pada artefak saja. Artefak tinggalan manusia masa lampau tidak dapat dipisahkan dengan konteks ruang, baik dalam skala mikro maupun makro

    Kumpulan Artefak Emas Dari Situs Wonoboyo

    Get PDF
    Barangkali antara penemuan barang-barang purbakala yang tergolong terbesar saat ini adalah temuan artefak-artefak emas di situs Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah. Temuan yang berjumlah sekitar 30 kg tersebut sungguh menakjubkan karena bukan saja oleh banyaknya barang akan tetapi juga oleh terungkapnya informasi baru akan beberapa aspek budaya masyarakat Jawa Kuna yaltu aspek-aspek teknologi dan aspek-aspek sosiologl dalam pengertian khusus. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat secara umum berkenaan dengan temuan tersebut adalah berkisar tentang fungsi, milik siapa, dan berasal dari tahun berapa. Makalah ini akan mengungkap beberapa aspek budaya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.Barangkali antara penemuan barang-barang purbakala yang tergolong terbesar saat ini adalah temuan artefak-artefak emas di situs Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah. Temuan yang berjumlah sekitar 30 kg tersebut sungguh menakjubkan karena bukan saja oleh banyaknya barang akan tetapi juga oleh terungkapnya informasi baru akan beberapa aspek budaya masyarakat Jawa Kuna yaltu aspek-aspek teknologi dan aspek-aspek sosiologl dalam pengertian khusus. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat secara umum berkenaan dengan temuan tersebut adalah berkisar tentang fungsi, milik siapa, dan berasal dari tahun berapa. Makalah ini akan mengungkap beberapa aspek budaya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut

    Estetika Bawa dalam Karawitan Gaya Surakarta

    Get PDF
    Penelitian ini difokuskan pada garap vokal terutama estetika båwå untuk mencapai keselarasanbåwå atau carem.  Penelitian ini menggunakan perpektif musikologis dengan menganalisis berbagaiaspek yang berkaitan dengan estetika båwå dalam karawitan meliputi (1) teknik penyuaraan,pernafasan, dinamika, laya, dan kepekaan pathet; (2) jenis-jenis suara yang mendukung capaiankeselarasan sajian båwå; dan (3) pelarasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa caremmerupakan perpaduan dari beberapa unsur musikal membentuk  satu  kesatuan yang utuh (atut), sehinggamenimbulkan keselarasan (runtut). Dengan demikian untuk mencapai båwå pada tataran carem harus memiliki unsur-unsur estetika: suara baik, larasan pleng, menguasai teknik penyuaraan, menguasai teknik pernafasan, mampu mengatur dinamika, mampu mengatur laya, memiliki kepekaan pathet,dan mampu memilih céngkok, sesuai dengan jenis suara. Pelantun båwå yang memenuhi persyaratanini dapat dipastikan telah mencapai carem..The Aesthetics of Bawa in Karawitan Style of Surakarta. This study focuses on the vocal creation,especially on the aesthetic of båwå, to achieve the harmony of båwå, which is called carem. This study isconducted by employing the musicological perspective, by which analyzing the various aspects related to theaesthetics of båwå karawitan style of Surakarta which include the followings: (1) the techniques of voicing,breathing, dynamics, laya, and sensitivity of pathet; (2)types of sounds that support the achievement of Båwå presentation; and (3) sound tunings. The results of this study show that carem is the combination ofseveral musical elements which form a whole unity (atut), so that it will create a sense of harmony (runtut).Therefore, in order to achieve carem, the singer of the båwå must at least have the aesthetics elements, suchas: 1) a good voice and accurate intonation, 2) a good command of vocal techniques, 3) a good commandof breathing techniques, 4) the ability to control dynamics, 5) the ability to regulate the laya (tempo), 6)the sensitivity to pathet, and 7) the ability to select céngkok, according to the type of voice. Thus, it can beascertained that a båwå singer who meets the above conditions will achieve carem

    STUDI ARKEOMETALURGI DALAM DISIPLIN ARKEOLOGI

    Get PDF
    Di dalam usaha merekonstruksi kehidupan masa lampau, tugas kita bukan semata-mata menguraikan serangkaian peristiwa yang abstrak dan terlepas-lepas. Masa lampau yang akan kita susun kembali terdiri dari kehidupan perorangan yang tergabung dan membentuk suatu peristiwa. Kehidupan masa lampau sangat kompleks; untuk menyusunnya kembali kita hanya punya data arkeologi yang kurang lengkap sebab data tersebut sampai ke tangan kita sudah, mengalami proses pemindahan yang bermacam-macam. Proses pemindahan kebudayaan ini kemudian melahirkan studi "taphonomy" (Gifford.1981). Jangkauan ilmu arkeologi seperti telah disebut telah menyebabkan ilmu arkeologi dalam perkembangannya memerlukan kerja sama dengan ilmu lain. Salah satu yang menjadi pokok pembicaraan dalam makalah ini adalah metalurgi

    Comedy In the Perspective of Performing Arts Management: Systematic Literature Review

    Get PDF
    This research was conducted to map the breadth of various comedy art management research carried out in the period between 2012-2022. This research is a systematic literature review conducted using the PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) method. The primary data in this study journal articles were published in the electronic journal databases of Scopus, Proquest, Ebsco, and Portal Garuda. Based on an analysis of 115 selected articles, it was concluded that the theme of comedy management has been widely studied and produced in a variety of studies that can be classified into four main categories. The main categories in comedy management research are production management, distribution management, consumption, and human resource management. Research makes an important contribution and this is an important reference for the future development of comedy management studies. Komedi dalam Perspektif Manajemen Seni PertunjukanAbstrakPenelitian ini dilakukan untuk memetakan keluasan ragam penelitian manajemen seni komedi yang dilakan dalam kurun waktu antara tahun 2012-2022. Penelitian ini adalah sistematik literatur review yang dilakukan dengan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses ). Data primer dalam penelitian ini adalh artikel jurnal yang dimuat dalam database jurnal elektronik Scopus, Proquest, Ebsco dan Porttal Garuda. Berdasarkan analisis terhadap 115 artikel yang terseleksi, disimpulkan bahwa tema manajemen komedi telah diteliti secara luas dan menghasilkan ragam kajian yang dapat diklasifikasikan dalam empat katagori utama. Katagori utama dalam penelitian manajemen komedi yaitu: manajemen produksi, manajemen distribusi, konsumsi dan manajemen sumber daya manusia. Penelitian memberikan kontribusi penting dan ini menjadi referensi penting bagi arah pengembangan kajian manajemen komedi di masa depan
    corecore