17 research outputs found

    BAYANG SEBAGAI EKSPLORASI KONFLIK BATIN DALAM VISUALISASI PUISI PADA KARYA SENI VIDEO “KINAN”

    Get PDF
    Tari  merupakan  gerak  ritmis  untuk  mengekspresikan  ungkapan  perasaan  dan  pikiran melalui  tubuh  penari.  Kinanti  Sekar  Rahina  adalah  seorang  penari  yang  mengalami pertentangan  batin  dalam  menentukan  eksistensi  dirinya  sebagai  penari  tradisional  dan pertemuannya dengan tarian modern. Karya “Kinan” yang diambil dari namanya merupakan bentuk  visualisasi  dari  karya  puisi  yang  dibuatnya.  Karya  ini  menggunakan  media  seni video  untuk  memvisualisasikan  konflik  batin  seorang  penari,  lewat  eksplorasi  bayang. Bayang  menjadi  simbol  dari  keinginan  Kinan  menjadi  seorang  penari  balet  sedangkan dirinya sendiri menjadi objek dari realitas sebagai perempuan Jawa yang harus melestarikan tarian  Jawa.  Visualisasi  konflik  tersebut  pada  awalnya  diperlihatkan  dengan  adu  tarian antara sang penari dengan bayangnya, namun kemudian konflik diselesaikan dengan sebuah tari kreasi paduan tradisional dan modern yang divisualisasikan dengan sinkronisasi antara penari dan bayangnya. Pengambilan gambar dilakukan dua kali untuk membuat visual efek bayangan yang seolah-olah hidup. Proses memadukan bayang dan objek dilakukan dengan teknik  cropping  dengan  dua  buah  gambar  yang  ukuran  dan  latarnya  sama.  Pengubahan sudut  sumber  cahaya  digunakan  untuk  mendapatkan  gambar  bayangan  yang  lebih  jauh sehingga memudahkan cropping.Kata Kunci: Bayangan, Konflik Batin, Visualisasi Puisi

    Pengaruh Konflik Multiple terhadap Character Arc “Beth” pada Serial The Queen's Gambit

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh konflik multiple terhadap Character Arc, dengan menggunakan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh untuk penelitian ini menggunakan teknik non-participant observation atau observasi yang dilakukan secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.  Data ini diperoleh melalui teknik dokumentasi melalui layanan streaming Netflix yang menjadi akses dalam menonton serial The Queen’s Gambit dan buku yang berhubungan dengan Character Arc dan struktur naratif sebagai studi pustaka. Character Arc merupakan transformasi perjalanan sebuah karakter dalam cerita. Tranformasi karakter dipengaruhi oleh naratif dan konflik yang dihadapinya. Pada penelitian ini berfokus pada transformasi pada tokoh utama. Hasil penelitian ini dapat menunjukan karakterisasi Beth melalui konflik ceritanya membentuk perubahan karakter yang cukup signifikan secara dimensi psikologis, sosiologis dan fisiologis. Multiple Conflict yang dialami Beth berhasil membuat pengaruh baik dan buruk dalam dirinya. Menurut teori K.M Weiland, karakter Beth dapat di deskripsikan memiliki transformasi menuju Positive Change Arc dan Negative Change Arc  dalam setiap episodenya karena karakter ini mencari tingkat pemenuhan dan penyangkalan pribadi untuk kebebasan yang diinginkan. Hal ini menghasilkan pengaruh Multiple Conflict itu berhasil membangun periodik naik dan turun pada karakter Beth.Kata Kunci : Character Arc, Tokoh utama, Multiple Conflict, serial The Queen’s Gambit   

    Eksplorasi Reog Wayang dalam Perancangan Skenario Film Mbarang dengan Restricted Narration

    Get PDF
    Film adalah media hiburan sekaligus media informasi. Sebuah film bisa menjadi penyimpan informasi tentang budaya yang makin dilupakan masyarakat, seperti kesenian rakyat tradisional. Film juga bisa menjadi media untuk mengenalkan informasi wisata pada masyarakat luas melalui lokasi cerita yang ditampilkan. Film jenis ini disebut film induced tourism atau film tourism. Penelitian terapan berupa perancangan skenario ini dimaksudkan untuk mengenalkan kesenian rakyat Reog Wayang dan menyimpan informasi tentang Reog Wayang yang mulai ditinggalkan. Selain dua tujuan di atas, perancangan skenario ini diharapkan bisa bermanfaat bagi wisata di daerah Bantul. Setting cerita fiksi ini adalah desa wisata yang memiliki kesenian Reog Wayang. Informasi wisata tidak ditampilkan dalam bentuk film dokumenter tetapi dalam bentuk film fiksi, karena diharapkan lebih menarik penonton untuk menyaksikannya. Perancangan Skenario film “Mbarang” berkisah tentang seorang anak laki laki yang berjuang untuk bisa menari meski bapaknya melarang. Perjalanan dia bertahan hidup dengan menari memberinya kejutan berupa pertemuan dengan orang yang selama ini dia cari. Konsep penciptaan skenario ini adalah restricted narration atau penceritaan terbatas, dimana pada adegan (scene) yang dibuat beberapa informasi terbatas, sebagian informasi peristiwa dan karakter disimpan tidak ditunjukkan pada penonton dan menjadi kejutan pada akhir cerita. Penelitian terapan perancangan skenario “Mbarang” merupakan perancangan skenario yang melewati tahapan riset akan objek (Reog Wayang) maupun konsep estetik (restricted narration) yang selanjutnya diterapkan dalam skenario. Pertanggungjawaban atas penciptaan karya skenario dituliskan dalam artikel jurnal dan dicatatkan sebagai kekayaan intelektual. Sebagai lanjutan dari penelitian terapan skenario ini adalah penciptaan film. Kata kunci: skenario film, restricted narration, reog wayang, film tourism

    Fenomena Film Korea Selatan Karya Bong Joon-Ho

    Get PDF
    Bong Joon Ho akhir-akhir ini banyak diperbincangkan oleh insan film di seluruh dunia, karena filmnya yang berjudul Parasite (2019), mampu memenangkan kategori film terbaik (Best Picture) di ajang Academy Awards 2020 sekaligus membawa piala untuk kategori Best International Feature Film, Best Screenplay, dan Best Director. Peristiwa ini menjadi fenomena tersendiri, karena baru pertama kali dalam sejarah, film dari Asia memenangkan kategori film terbaik (Best Picture). Hal ini tentu membawa angin segar bagi perfilman Asia, termasuk Indonesia. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini akan menganalisis bentuk film (film form) dari beberapa karya yang telah disutradarai oleh Bong Joon Ho, dengan membedah struktur naratif dan narasinya. Peneliti memilih tiga sampel film untuk dianalisis yakni, film Memories of Murder (2003), The Host (2006), dan Parasite (2019), ketiganya dipilih mewakili genre dan bentuk naratif yang berbeda yakni, aksi-kriminal, fiksi ilmiah, dan komedi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan, terhadap aspek dan struktur naratif yang dipakai, serta bentuk-bentuk narasinya. Relasi antara struktur naratif dan narasi itulah yang akan dilihat lebih dalam. Nilai penting untuk keilmuan seni film itu sendiri yakni, menambah khasanah pengetahuan bentuk film yang dihasilkan dari film-film Korea Selatan, dengan bentuk naratif yang khas. Hasil penelitian ini tentu sangat bermanfaat bagi perfilman Indonesia. Dengan melihat bentuk dan pola film yang sudah mapan dan diakui dunia, maka diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga untuk, meningkatkan kualitas film nasional

    Film Dokumenter Potret Kecamatan Mantrijeron sebagai Media Promosi Pariwisata

    Get PDF
    Kecamatan Mantrijeron merupakan salah satu wilayah pariwisata di Kota Yogyakarta yang ikut terdampak pandemi covid 19. Dampak yang dirasakan adalah penurunan kunjungan wisatawan sehingga dibutuhkan media promosi wisata untuk menarik kembali minat pengunjung. Media yang diyakini tepat adalah film sebagai media promosi yang efektif dan efisien ditengah perkembangan penggunaan sosial media yang semakin meningkat. Film dokumenter potret merupakan salah satu bentuk pengemasan aspek human interest suatu objek dengan isi tuturan berupa kritik, penghormatan ataupun simpati. Karya ini mengemas Kecamatan Matrijeron dalam dokumenter potret. Genre potret dianggap mampu merepresentasikan kekhasan lokasi maupun potensi pariwisata Kecamatan Matrijeron dengan pendekatan simpati pada aspek human interest. Potret Kecamatan Mantrijeron akan dikemas dengan mengangkat keunikan lokasinya yang berada pada sumbu filosofis tata ruang Kota Yogyakarta sebagai lambang perjalanan hidup manusia. Sedangkan branding Kota Yogyakarta sebagai City of Philosophy menjadi konsep penciptaan di mana aspek keungulan potensi daerahnya dieksplorasi secara filosofis. Karya ini tidak berhenti pada proses produksi saja, tetapi juga melanjutkan tahapan penting dalam produksi media audio visual yakni distribusi dan publikasi yang sejalan dengan branding Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata. Proses penciptaan karya ini akan dimulai dengan riset dan pengembangan, kemudian hasilnya akan diolah pada proses pra produksi yakni dengan penulisan sinopsis dan treatment, lalu dilanjutkan dengan tahapan produksi melalui pengambilan gambar, wawancara dan footage, pasca produksi dengan logging, transkrip dan editing, hingga publikasi dan distribusi. Karya ini diharapkan dapat menjadi media yang efektif dan efisien bagi promosi wisata di Kecamatan Matrijeron pada khususnya dan Kota Yogyakarta pada umumnya

    Pemetaan Materi Ajar Untuk Mengkonstruksi Silabi Mata Kuliah Dokumentasi Seni Di Lingkungan ISI Yogyakarta

    Get PDF
    Dokumentasi seni (seni rupa, seni pertunjukan) merupakan lahan kreatifitas penting bagi penggiat kesenian. Adalah sebuah fakta kultural bahwa karya dokumenter dalam sebuah karya, berbeda dari modalitas kreatif sinematik lainnya. Karya dokumentasi adalah wujud catatan sejarah dari peristiwa kesenian dalam produk media perekaman. Dalam karya dokumenter dikomunikasikan keberadaan karya seni, kehidupan individu seniman, peristiwa sosial politik, peristiwa pameran/pertunjukan, dan bahkan bentuk-bentuk hierarki sosial. Pada kasus dokumentasi pertunjukan merupakan pergerakan tradisi penyimpanan informasi, bergeser dari diri para seniman pelaku kesenian, selanjutnya direkam menggunakan potensi teknologi simpan data (analog maupun digital). Selama ini, setidaknya abad XXI, fakta aktivitas penelitian pertunjukan masih berpijak pada sumber tuturan (oral tradition). Akibatnya, banyak seni tradisional punah tidak dikenali lagi, lebih disebabkan oleh para seniman pelaku tidak meninggalkan jejak dokumentasi dalam kegiatan berkesenian. Penelitian dasar ini bertujuan untuk melakukan pemetaan materi mata kuliah baru, dokumentasi seni. Lembaga ISI Yogyakarta menetapkan mata kuliah baru ini sebagai bentuk antisipasi atas persoalan mendasar dalam kreativitas kesenian, khususnya pada pelestarian informasi aktivitas seni pertunjukan. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi perekaman, baik dalam bentuk artefak teks, artefak visual, artefak auditif, telah banyak ditemukan teknologi. Oleh sebab demikian luasnya cakupan kerja pendokumentasian seni pertunjukan, selain juga kekhasan teknik dokumentasi, selain juga pilihan banyak peralatan teknis dokumentasi, maka perkuliahan ini perlu rencana dan pengelolaan baik. Strategi pembelajaran menjadi hal penting agar selanjutnya gerakan peduli dokumentasi seni dapat dilakukan secara massive. Peran setiap orang dalam mempedulikan dokumentasai akan sangat bermanfaat bagi masa depan. Penelitian ini menggunakan metode new-ethnography dalam mengumpulkan data, selain juga memanfaatkan data dokumen di banyak sumber rekaman. Target luaran penelitian ini berupa, silabus mata kuliah, draft e-book perkuliahan dokumentasi seni, luaran tambahan berwujud draft submit jurnal Sinta dua (Patrawidya)

    Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.

    Get PDF
    Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016. Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA. Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

    Sinema Kethoprak: Perkembangan Kesenian Kethoprak dengan Pendekatan Gaya Film

    Get PDF
    Perkembangan media internet memaksa banyak kesenian tradisional untuk melakukan penyesuaian agar terus dapat bertahan di tengah arus hiburan yang semakin banyak dan mudah diakses. Dalam beberapa tahun terakhir, kesenian kethoprak juga telah beradaptasi dengan menggabungkan seni pertunjukan tradisional Jawa dengan film yang disebut sinema kethoprak. Youtube merupakan salah satu platform yang banyak digunakan seniman kethoprak untuk mendistribusikan sinema kethoprak. Banyaknya ragam bentuk dan gaya sinema kethoprak yang ada pada platform Youtube memunculkan permasalahan baru tentang bagaimana mempertahankan ciri khas kesenian kethoprak dalam kemasan bentuk dan gaya film. Tujuan penelitian ini adalah memetakan ragam gaya film (film style) yang digunakan pada sinema kethoprak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode observasi terhadap karya-karya sinema kethoprak di youtube yang masih terdapat ciri khas kesenian kethoprak serta elemen-elemen mise en scene, sinematografi, editing dan suara. Dengan pemetaan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk merancang atau mendesain gaya sinema kethoprak yang tetap mempertahan nilai-nilai seni dan budaya kethoprak

    Anamnese Seni Video Religius Multi Kanal pada Candi Ganjuran

    No full text

    Penyutradaraan Drama Televisi Dengan Visualisasi Konflik Batin Tokoh Dalam Skenario Selibat

    Get PDF
    Konflik hampir selalu dialami oleh setiap individu. Konflik dapat dibagi menjadi dua, yaitu konflik interpersonal dan konflik intrapersonal. Konflik intrapersonal disebut juga konflik batin. Konflik batin merupakan pertentangan atau ketidakharmonisan antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi, antara harapan dan kenyataan, antara idealita dan realita. Konflik batin dirasakan oleh diri sendiri, sehingga orang lain tidak bisa mengetahui konflik apa yang sedang dialami. Untuk memperlihatkan sebuah konflik batin dibutuhkan sebuah visualisasi. Visualisasi dapat diartikan sebagai proses pengubahan konsep atau perasaan menjadi bentuk gambar untuk disajikan lewat suatu media penyaji gambar seperti televisi. Penyutradaraan drama televisi Selibat dengan memvisualkan konflik batin secara visual agar pesan dari cerita tersebut dapat dengan mudah diterima oleh penonton.xiii, 116 hlm.: il.; 30 cm
    corecore