750 research outputs found

    Getah Jelutung sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan di Lahan Gambut

    Full text link
    Preferensi masyarakat terhadap jenis jelutung rawa sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan saat ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh keunggulan yang dimilikinya, yakni memenuhi kriteria jenis yang sesuai untuk dikembangkan di lahan gambut yang mencakup aspek teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis getah jelutung sebagai suatu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan. Getah jelutung sebagai HHBK unggulan dianalisis menggunakan kriteria Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2009, meliputi aspek ekonomi, biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial dan teknologi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan informan kunci. Hasil analisis menunjukkan getah jelutung termasuk suatu HHBK unggulan provinsi dengan total nilai unggulan sebesar 72,62. Margin pemasaran getah jelutung belum efisien, diketahui dari nilainya >50%. Hutan tanaman jelutung layak dikembangkan dengan pola agroforestry dengan nilai NPV sebesar Rp 69.799.338, BCR sebesar 8,68 dan IRR sebesar 29% serta pola monokultur dengan nilai NPV sebesar Rp 29.933.289,52, BCR sebesar 7,88 dan IRR sebesar 20%. Sistem kelembagaan yang diusulkan untuk mengatasi kendala Pengembangan getah jelutung adalah Sistem Kebersaman Ekonomi (SKE)

    Model Resolusi Konflik Lahan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Produksi Model Banjar

    Full text link
    Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan solusi pembenahan kelembagaan kehutanan supaya prinsip-prinsip teknis pengelolaan hutan dapat dijalankan, namun pembangunannya masih menghadapi permasalahan. Salah satu kendala yang dihadapi adanya konflik hak atas lahan (land tenure). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik lahan dan model institusi untuk penyelesaian (resolusi) konflik lahan di KPHP Model Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan; lima desa sebagai contoh dan responden terdiri dari masyarakat lokal yang memiliki pengaruh terhadap pengelolaan KPHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan KPHP Model Banjar secara de jure merupakan milik negara, namun terdapat desa di dalam kawasan yang belum dilakukan enclave. Hal ini menyebabkan status state property yang memiliki akses tertutup secara de jure berubah menjadi akses terbuka secara de facto. Kondisi ini menimbulkan opportunity sets untuk ikut mengambil sumber daya lahan tersebut. Masalah yang timbul dalam konflik lahan di KPHP Model Banjar merupakan konflik struktural, yakni aktor yang terlibat tidak berada pada tataran yang sama. Resolusi konflik yang ditawarkan adalah membangun upaya mengubah konflik menjadi kemitraan yang sejajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membangun kepercayaan, 2) Mengembangkan Forum Kehutanan Antar Desa (FKAD), 3) Menyiapkan tim ahli, 4) Komunikasi yang efektif dan 5) Regulasi yang disepakati bersam

    Role of phycoremediation for nutrient removal from wastewaters: a review

    Get PDF
    The presence of high concentrations of chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD) and nutrients in wastewater generated industrially or domestically has resulted in significant water pollution situations and subsequently is leading to adverse health problems. Algae have been used in various applications in environmental biotechnology especially for phycoremediation as a tertiary wastewater treatment strategy through assimilation of high concentration of nitrogen and phosphorus for their growth, thus reducing potential eutrophication problems. This article discusses the role of phycoremediation to remove COD, BOD and nutrients from wastewater. The mechanism for nutrient removal from wastewater, challenges to process development and current commercial-scale algae-based wastewater treatment are reviewed too. It appears that phycoremediation plays a vital role to treat wastewaters efficiently

    Finite Element Analysis and Statistical Method to Determine Temperature Distribution on Cutting Tool in End-Milling

    Get PDF
    The aim of this study is to determine the temperature distribution on cutting tool when machining HASTELLOY C-22HS with carbide coated cutting tool. Response Surface Method (RSM) used to minimize the number of experiments and to develop first order temperature model. Finite element analysis (FEA) was used to verification of the temperature distribution on cutting tool. From FEA results show clearly that the relationship between the variables (cutting speed, feed rate and axial depth) with responses (temperature). From the first order model shows that cutting speed, feed rate and axial depth plays important role in producing cutting temperature. The feed rate has the most dominant parameter on the temperature, followed by the axial depth and cutting speed. The results from FEA were compared with the experimental values. The predicted values are quite close to the experimental results, even though its accuracy is slightly inferior as Finite Element Analysis and Statistical Method to Determine Temperature Distribution on Cutting Tool in End-Milling 452 compared to RSM. However, FEA is able to produce the temperature distribution around the cutting tool, in great detail

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipepictureandpictureberbasis Projected Motion Untukmeningkatkanhasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas Vii-6 SMP Negeri 7 Banda Aceh

    Full text link
    Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan dalam kelas. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran Projected Motion yaitu sistem memutarkan vedio dan pengerakan media, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Peningkatan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII-6 SMP Negeri 7 Banda Aceh, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran mencerminkan keterlaksanaan model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion dan respon siswa kelas VII-6 SMP Negeri 7 Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-6 SMP Negeri7 Banda Aceh yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan: Tes hasil belajar siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru mengelola pembelajaran dan angket respon siswa menggunakan model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion. Analisis data menggunakan statistik sederhana yaitu persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 81,2% menjadi 100% siswa yang tuntas belajar, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 60% menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa antara siklus I sampai siklus III telah mencermin kan penerapan model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion meningkat dari perolehan skor rata-rata 2,53 dengan katagori sedang menjadi3 dengan katagori baik dan respon siswa terhadap model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion dapat dikatakan baik. 90,6 persen dari 32 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran Picture and Picture berbasis Projected Motion dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi interaksi manusia dengan lingkungan

    Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media Lectora Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh

    Full text link
    Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar seorang pengajar atau orang lain bahkan murid dengan cara memperlihatkan suatu proses melakukan atau jalannya sesuatu. Lectora adalah alat pembelajaran elektronik juga dikenal sebagai perangkat lunak authoring, digunakan untuk membuat kursus pelatihan online maupun offline, penilaian dan presentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Kegiatan guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan (4) Respon siswa pada metode demonstrasi berbantuan media lectora. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh yang berjumlah 31 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan memakai instrumen pembelajaran. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah fungsi dan peran sumber daya alam. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 23 siswa yang tuntas pada siklus I, 27 siswa tuntas pada siklus II dan 29 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 60% pada siklus I, 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat dari siklus I sampai dengan siklus III, pada siklus I dari 9 aktivitas 4 aktivitas yang belum tuntas, 2 aktivitas pada siklus II, dan pada siklus ke III semua aktivitas telah tuntas; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,62 pada siklus I dengan kategori baik, skor 3,13 pada siklus II dengan kategori baik dan 3,53 pada siklus III dengan kategori sangat baik; (4) Respon siswa, terhadap metode demonstrasi berbantuan media lectora dikatagorikan baik dengan persentase 87%

    Cu2+ Montmorillonite K10 Clay Catalyst as a Green Catalyst for Production of Stearic Acid Methyl Ester: Optimization Using Response Surface Methodology (RSM)

    Get PDF
    Clay catalyst has received much attention to replace the homogeneous catalysts in the esterification reaction to produce fatty acid methyl ester as the source of biodiesel as it is low cost, easily available, as well as environmental friendly. However, the use of unmodified clay, in particular montmorillonite K10 (MMT K10), for the esterification of fatty acids showed that the acid conversion was less than 60% and this is not preferable to the production of biodiesel. In this study, synthesis of stearic acid methyl ester using Cu2+-MMT K10 (Cu-MMT K10) was successfully optimized via response surface methodo-logy (RSM) based on 3-variable of Box-Behnken design (BB). The parameters were; reaction time (5-180 minutes), reaction temperature (80-120 oC) and concentration of Cu2+ in MMT K10 (0.25-1 M). The use of RSM in optimizing the conversion of stearic acid was successfully developed as the actual experimental conversion of stearic acid was found similar to the actual values under the optimum conditions. The model equation predicted that the following conditions would generate the maximum conversion of stearic acid (87.05 %reaction time of 62 minutes, a reaction temperature of 80 oC and catalyst used is 1.0 M Cu-MMT K10. This finding can be considered as green catalytic process as it worked at moderate reaction temperature using low cost clay catalyst with a short reaction time.

    SWCNT-Based Biosensor Modelling for pH Detection

    Get PDF
    Different forms of CNT delivery have been discovered with several biomedical functions during past decades. The mechanisms of the cellular uptake of CNTs are mainly maintained due to the chemical nature, the cell type, and the features of the molecules, which are used to functionalize the nanotube exterior. Since single-wall carbon Nanotube (SWCNT) has unique chemical and physical properties, it is a great applicant for pH sensing. In addition, ion sensitive FET (ISFET) base on nanostructured SWCNT have covered a new method to help genetic investigators restructure metabolic pathways in cells, recognize the progression of disease, and expand diagnostics and therapeutics. Particularly, because PH sensing is very crucial for the constancy of enzymes, it is essential to extend the cost efficient types of this sensing. In this research, the conductance changes of the CNT-based ISFET device with different pH values can be modelled by ion concentration of the solution. In addition, the electrical current of channel is imagined as a function of pH levels, which can be controlled by a control factor (α). Thus, ISFET based nanostructured SWCNT is proposed focusing on the area of electrical detection of hydrogen ions of the electrolyte membrane. Besides, electrical detection of hydrogen ion applications is suggested to be used by modelling the delivery of SWCNT sheets. In the end, after comparing the proposed model and experimental data, it has been reported that there is a good compatibility between them
    corecore