220 research outputs found

    HASIL BELAJAR “PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN” PADA KESIAPAN PRAKTIK “MEMBUAT DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DARI DAGING” : Penelitian Terbatas Pada Siswa Kelas X Jasa Boga SMKN 2 Baleendah

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa berdasarkan hasil observasi selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dan wawancara, masih terdapat siswa yang masih kurang teliti dalam mengenali, memilih dan menangani bahan makanan untuk kegiatan praktik. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai hasil belajar “pengetahuan bahan makanan” pada kesiapan praktik “membuat dan menyajikan hidangan dari daging” di SMKN 2 Baleendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas X Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN 2 Baleendah Tahun Ajaran 2016-2017 sebanyak 180 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan diperoleh anggota sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar “pengetahuan bahan makanan” terkait aspek kogntif lebih dari setengahny; (73%) pengetahuan responden mengenai kualitas, proses thawing, penyimpanan dingin, daging sapi dan hasil olahnya berada pada kriteria kurang siap serta (72%) pengetahuan responden mengenai penyimpanan beku, pengempukan, daging dan proses pengolahan berada pada kriteria siap. Hasil belajar “pengetahuan bahan makanan” terkait kesiapan membuat bahan makanan daging sapi lebih dari setengahnya; (71%) pengetahuan responden mengenai proses pengolahan hidangan berada pada kriteria kurang siap serta (62%) pengetahuan responden mengenai proses persiapan dan penyajian hidangan berada para kriteria siap.;---The backround of this research on the result from observation during on the job training and interview, there are the students who are less in identifity, selecting an handling foodstuffs for practice. The purpose of the research is to obtain information about the learning outcomes of “foodstuffs knowledge” in the readiness of the practice “make and serves dishes from meat” in vocational senior high school 2 Baleendah. The research method is descriptive and quantitative approach. The population in this research are 180 students of class X competency expertice food service in vocational senior high school 2 Baleendah at the school year 2016-2017. Sampling techniques is simple random sampling and the sample members in this research are 45 students. The results showed that learning outcomes of “foodstuffs knowledge” related kognitif domain more than half; (73%) of respondent knowledge about quality, the process of thawing, cold storage, beef product is on less ready criteria, and (72%) respondents knowledge about the frozen storage, aging, meat processing is on ready criteria.The learning outcomes of “foodstuffs knowledge” related preparedness make foodstuffs of beef more than half; (71%) respondent knowledge about the processing of dishes are at the less ready criteria, and (62%) respondents knowledge about the preparation and the presentation of the dishes are at the ready criteria

    MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS IMTAQ PADA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this study is to describe the management of students with imtaq content at Al Azhar 31 Islamic Elementary School Yogyakarta. The type of research used is a case study. Data collection techniques in this study used interview techniques, observation techniques, and documentation techniques. The Miles and Huberman model used in this study was carried out through data collection, data reduction, data presentation, and verification or conclusion drawing. Check the validity of the data using triangulation. The subjects in this study were the principal, class teacher, Islamic religious education teacher, and imtaq builder. The results of the study show that the first pattern of student management is planning, the steps are needs analysis, recruitment, selection, orientation, placement, and student recording and reporting. Second, organizing, forming a student admissions committee with strategy and cooperation. The third implementation is carried out in four steps, namely coaching, learning, habituation, and evaluation. Fourth, supervision is carried out once in every semester by the principal and the Al Azhar foundation. The management steps of students containing imtaq aim to create a pious and noble person.Keywords: Imtaq; Student management; Elementary school Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan manajemen peserta didik berbasis imtaq di Sekolah Dasar Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, tenik observasi, dan teknik dokumentasi. Model Miles dan Huberman  yang digunakan dalam penelitian ini dan dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau pengambilan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, guru pendidikan agama islam, dan pembina imtaq. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola manajemen peserta didik yang pertama adalah perencanan, langkahnya dengan analisis kebutuhan, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, serta pencatatan dan pelaporan peserta didik. Kedua pengorganisasian, pembentukan panitia penerimaan peserta didik dengan strategi dan kerjasama. Ketiga pelaksanaan, dilakukan dengan empat langkah yaitu pembinaan, pembelajaran, pembiasaan, dan evaluasi. Keempat pengawasan, dilaksanakan satu kali di setiap semester oleh kepala sekolah dan yayasan Al Azhar. Langkah-langkah manajemen peserta didik bermuatan imtaq bertujuan untuk menciptakan pribadi yang soleh dan berakhlak mulia. Kata kunci: Imtaq; Manajemen peserta didik; Sekolah dasa

    Kepemimpinan Komunitas Kali Code dalam Menggerakkan Modal Sosial

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan data mengenai kepemimpinan komunitas Kali Code pasca Romo Mangun dalam menggerakkan modal sosial, untuk keberlanjutan pembangunan pemukiman Kali Code Ledok Gondolayu Yogyakarta. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah para mantan pimpinan komunitas pasca Romo Mangun termasuk bapak RT yang bertugas saat ini. Untuk keabsahan data dipakai teknik trianggulasi sumber, yaitu meng­-crossceck­ data yang diperoleh dari para informan kepada pihak lain dalam hal ini anggota masyarakat dan tokoh masyarakat yang menjadi anggota komunitas Kali Code. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan komunitas Kali Code, semuanya melanjutkan cara dan gaya kepemimpinan yang telah dilaksanakan oleh Romo Mangun, yaitu menanamkan rasa kebersamaan dan kemandirian warga untuk kepentingan bersama. Peran pemimpin dalam menggerakkan modal sosial sangat besar. Pemimpin berdiri di depan memberi keteladanan dan ikut langsung memimpin dan mengarahkan aktivitas. Para pemimpin ini memiliki sikap tegas, namun dalam menggerakkan warga, pemimpin umumnya bersikap persuasif dan mampu menjelaskan manfaat USAha mereka untuk kebaikan bersama. Tipe kepemimpinan mereka kharismatik, yang bersumber dari kepribadian mereka yang sangat dihormati oleh para warga. Sehingga warga rela mengikuti semua yang diarahkan para pimpinan tersebut, dengan demikian modal sosial warga mudah untuk digerakka

    PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MULTIKULRAL MELALUI MODUL DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN IPS

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan apresiasi positif siswa terhadap perbedaan kultur di sekolah sebagai landasan meningkatkan kualitas pembelajaran yang memberikan rasa aman, nyaman, dan suasana kondusif bagi siswa selama belajar. Tujuan khusus penelitian sebagai berikut. Tujuan tahap I: (1) peningkatan kemampuan guru SD dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran multikultural; (2) peningkatan ke-mampu¬an kepala sekolah dan komite sekolah dalam manajemen sekolah yang memfasilitasi pembelajaran multikultural; (3) ter¬susunnya draf model pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah yang memfasilitasi pembelajaran multikultural. Tujuan tahap II: (1) tersusunnya modul bahan pembelajaran multikultural bagi murid SD; (2) tersusunnya panduan manajemen sekolah yang memfasilitasi pembelajaran multikultural di SD. Tujuan tahap III: (1) terimplementasikan model dan modul pembelajaran multi¬kultu¬ral, serta model dan panduan manajemen sekolah yang mem¬fasilitasi pembelajaran multikultural; (2) terimbaskan model pem-belajaran multikultural dan manajemen sekolah dan ter¬sosialisasi¬kan sebagai bahan rekomendasi kebijakan pendidikan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pendekatan umum penelitian ini adalah Research and Development (R & D) yang diselesaikan dalam tiga tahap. Tahap pertama, menggunakan pendekatan survei untuk need assessment. Tahap kedua menggunakan pendekatan “coba dan revisi” untuk mengembangkan model dan modul pembelajaran multikultural dan manajemen sekolah. Tahap ketiga, menggunakan pendekatan action research untuk implementasi model dan modul pembelajar¬an multikultural dan manajemen sekolah. Subjek penelitian diambil berdasar unit sekolah, yaitu SD negeri dari 5 kabupaten/kota di DIY. Sampel diambil secara purposive sampling dengan memper-hatikan sekolah yang kondusif untuk pembelajaran multikultural. Tahun pertama, diambil 15 sekolah dengan responden kepala sekolah, guru kelas III dan IV, dan komite sekolah. Pada tahun kedua melibatkan 10 sekolah dengan responden seperti tahun I ditambah murid kelas III dan IV. Pada tahun ketiga menggunakan 25 sekolah dengan responden sama tahun II ditambah unsur dari Dinas Pendidikan Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Propinsi. Pe¬ngumpul¬an data menggunakan angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang didukung dengan buku catatan dan focus group discussion. Analisis data lebih banyak menggunakan teknik deskriptif untuk menggambarkan perubahan dan perkembangan lang¬kah demi langkah serta keterkaitan antarvariabel untuk men¬dapatkan kesimpulan yang lengkap. Hasil penelitian tahun II adalah sebagai berikut. (1) Model pembelajaran multikultrual terpadu menggunakan modul (PMTM) dapat diterima dan dimantapkan oleh para guru sebagai model pem¬belajaran multikultural yang diterapkan di sekolah yang ter¬integrasi dengan materi ilmu pengetahuan sosial dan didukung dengan modul bahan ajar sebagai suplemen materi yang relevan. (2) Model manajemen pendidikan multikultural berbasis sekolah (MPMkBS) dapat diterima dan dimantapkan oleh kepala sekolah dan komite sekolah sebagai model manajemen untuk mengelola dan menciptakan iklim/suasana kondusif berlangsungnya pem¬belajaran multikultural di SD. (3). Modul pembelajaran multi¬kultural secara umum sudah baik dan layak digunakan untuk pembelajaran di SD khususnya kelas III dan IV, dengan rincian: (a) modul pembelajaran multikultural untuk kelas III SD sudah baik dilihat dari kemudahan modul dipahami, kemudahan bahasa yang dipakai, warna yang digunakan, gambar ilustrasi, kemudahan tulis¬an dibaca, isi materi yang disajikan, bahkan sangat baik untuk aspek cerita yang disajikan dan pembahasan yang ada dalam mo¬dul, sehingga siswa sangat senang menggunakannya; (b) modul pembelajaran multikultural untuk kelas IV SD sudah baik dilihat dari kemudahan modul dipahami, kemudahan bahasa yang dipakai, warna yang digunakan, gambar ilustrasi, isi materi yang disajikan, pembahasan yang ada dalam modul, bahkan sangat baik untuk aspek cerita dan isi materi yang disajikan, sehingga siswa senang meng¬gunakannya. (4) Panduan manajemen multikultural berbasis sekolah secara umum sudah memadai dan dapat dipahami oleh kepala sekolah dan komite sekolah sebagai acuan mengelola atau menciptakan kondisi kondusif untuk pembelajaran multikultural secara optimal. Isi buku panduan sudah baik dan mudah dipahami oleh kepala sekolah dan komite sekolah untuk aspek struktur sajian, keruntutan materi, cakupan/kelengkapan materi, konsistensi pem¬bahas¬an, kejelasan uraian, bahasa, dan contoh-contoh yang disaji¬kan. Kata kunci: multikultural, pembelajaran multikultural, model pembelajaran FIP, 2007 (FILSAFAT & SOSIOLOGI PEND.

    Status Anak yang Dilahirkan dari Perkawinan Wanita Hamil Karena Zina Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

    Full text link
    The result of the research shows that the regulation on pregnant woman who gets married because of adultery, according to Law No. 1/1974, is not explicitly regulated, but it is implicitly regulated in Article 2, paragraph 1 which stated that a marriage is legitimate when it was done according to each the couple's religion and belief. In Article 53 of the Compilation of the Islamic Law, it is stated that 1) a woman who is pregnant without marriage can be married off with the man who has impregnated her, 2) the marriage can be carried out without waiting for the birth of the baby, and 3) the marriage will not be done over again after the baby is born. The baby is considered legitimate, according to Law No. 1/1974. According to the Compilation of the Islamic Law, the child who is born from adultery is legitimate when the prospect husband is the child's biological father. In Article 99, paragraph 1 of the Compilation of the Islamic Law and Article 42 of Law No. 1/1974, it is stated that a legitimate child is a child who is born from legitimate marriage, but he will be illegitimate when the husband of his mother is the man who has not impregnated his mother. The regulation on an illegitimate child is stipulated in Article 100 of the Compilation of the Islamic Law and Article 43 of Marriage Law No. 1/1974. The legal protection for a child who is born from adultery, according to Marriage Law No. 1/1974 and the Compilation of the Islamic law, is that the Recognition of the Child which can be done by his father after all requirements have been fulfilled, and the child is legally legitimate

    Strategi LAZ WASHAL dalam Penyaluran Dana untuk Mensejahterahkan UMKM

    Get PDF
    Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) ialah salah satu pilar yang menopang perekonomian didalam negeri. Keberadaan Umkm kerap berhubungan dengan usaha buat mengentaskan kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, dan bermacam kasus ekonomi yang lain. Hingga dari itu, keberadaan Umkm mempunyai peranan berarti dalam memajukan dan menunjang perekonomian di suatu negeri. Tujuan dari penelitian ini merupakan mengkaji strategi Laz Washal dalam penyaluran dana untuk mensejahterakan Umkm di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisa bersifat deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mensejahterakan Umkm di Kota Medan, Laz Washal memiliki strategi tersendiri dalam penyaluran dan

    Manajemen Bencana Berbasis Riset Operasi: Masalah Penugasan Sukarelawan Dengan Goal Programming

    Get PDF
    Umumnya penelitian manajemen pascabencana menitikberatkan pada aspek sosial, seperti dampak sosiologis dan psikologis bencana, desain organisasi, dan masalah komunikasi. Penelitian ini bertujuan menerapkan teknik operation research dan management science (OR/MS) dalam penanganan pascabencana. Tulisan ini membahas masalah pengoptimuman dalam penugasan sukarelawan yang diformulasikan dalam bentuk goal programming. Model bertujuan meminimumkan beberapa biaya penalti yang diakibatkan oleh tidak sesuainya jumlah sukarelawan serta jumlah tugas dan waktu yang dibebankan dengan level idealnya. Sebuah kasus sederhana digunakan sebagai contoh ilustratif. Solusi model memungkinkan koordinator sukarelawan mengevaluasi kelayakan jumlah sukarelawan terhadap beban tugas dan waktu yang tersedia. Kata kunci: manajemen bencana, OR/MS, goal programming, model penugasan
    • …
    corecore