36 research outputs found

    Effect of Co-Ti Substitution on Magnetic Properties of Nanocrystalline BaFe12O19

    Get PDF
    The synthesis of nanocrystalline BaFe12-2xCoxTixO19 with variations of x (x = 0, 1, 2, and 3) have been investigated. The formation of polycrystalline samples that the cationic of Co2+ and Ti4+ in Co-Ti substituted Fe in BaFe12O19 ferrites structure were prepared by solid state reaction method. The crystal structure, microstructure, and magnetic properties were characterized using powder X-ray diffraction, scanning electron microscope (SEM) and permagraph meter, respectively. The results show that the nanocrystalline BaFe12-2xCoxTixO19 has single phase with polycrystalline structure, the grain size decrease by doping, the coercivity (Hc) and saturation magnetization (Ms) decrease with increasing Co-Ti substitutions.

    STUDI SIFAT MAGNETIK MATERIAL MAGNET SINTER Nd-Fe-B

    Get PDF
    STUDI SIFAT MAGNETIK MATERIAL MAGNET SINTER Nd-Fe-B. Telah dilakukan studi sifat kemagnetan terhadap magnet isotrop komposisi Nd15Fe77B8 yang dibuat dengan tehnik metalurgi serbuk. Pembuatan sampel magnetik dilakukan dengan variasi waktu penggerusan yaitu 5 detik, 10 detik, 60 detik, 300 detik, dan 600 detik dalam suasana inert dan diperoleh ukuran butir rata-rata setelah proses perlakuan panas yaitu 1,55 μm, 1,48 μm, 1,14 μm, 0,93 μm, dan 0,63 μm yang diukur dengan metode intercept (Heyne). Proses pembuatan bakalan dengan diameter 10 mm dan tekanan 31,8 MPa. Bakalan tersebut disinter dan dianil dalam suasana inert dalam tabung quartz dengan suhu 1080 oC dan 600 oC selama masing-masing 1 jam. Pendinginan secara cepat dalam air (water quench) setelah sinter telah berhasil mempertahankan fasa magnetik Nd2Fe14B sebagai fasa utama berdasarkan identifikasi data difraksi sinar-X dan foto mikro. Kemungkinan adanya fasa-fasa lain seperti fasa yang kaya akan Nd (Nd-rich), fasa yang kaya akan B (NdFe4B4), dan fasa oksida Nd2O3. Fasa oksida banyak terdapat untuk sampel dengan waktu penggerusan yang cukup lama yaitu 300 detik dan 600 detik, sehingga sifat-sifat kemagnetan yang terukur sangat rendah. Pengukuran sifat kemagnetan menggunakan VSM untuk sampel yang dipelajari bahwa koersivitas dan remanen terbesar adalah 834 kA/m dan 0,62 T diperoleh untuk magnet isotrop dengan waktu penggerusan selama 60 detik

    INDUKSI ANISOTROPI PADA MATERIAL MAGNET SINTER Nd-Fe-B

    Get PDF
    INDUKSI ANISOTROPI PADA MATERIAL MAGNET SINTER Nd-Fe-B. Dalam makalah ini dibicarakan suatu studi pembangkitan sifat anisotropi magnet permanen Nd-Fe-B melalui aplikasi medan magnet luar pada tahapan preparasi bakalan.Material awal berupa ingot memiliki komposisi Nd15Fe77B8 (at.%) menjalani tahapan-tahapan proses metalurgi serbuk. Diawali dengan preparasi serbuk menggunakan Vibration Disk Mill dalam suasana miskin udara dengan waktu 5 detik, 10 detik, dan 60 detik. Medan magnet luar sebesar 0,1 T sampai dengan 0,5 T diberikan untuk proses penyearahan serbuk magnet pada tahapan pembuatan bakalan dalam arah paralel arah penekanan. Densifikasi sampel magnet dicapai setelah proses sintering pada 1080 oC dan annealing pada 600 oC selama 1 jam. Hasil pengukuran dengan XRD memastikan magnet memiliki fasa utama Nd2Fe14B baik untuk magnet isotrop maupun anisotrop. Observasi strukturmikro melalui mikroskop optik memastikan hadirnya fasa kedua namun dalam fraksi yang minor. Meskipun pola difraksi dari sampel magnet anisotrop tidak memperlihatkan adanya preferred orientation tetapi evaluasi sifat kemagnetan sampel isotrop dan anisotrop dengan VSM menghasilkan nilai yang berbeda. Terdapat peningkatan magnetisasi remanen dan energi produk maksimum pada sampel magnet yang dipreparasi di bawah pengaruh medan magnet luar pada tahapan pemadatan, memastikan sifat anisotropi telah berhasil dibangkitkan. Nilai remanen dan koersivitas tertinggi yang diperoleh dari magnet anisotrop adalah 0,75 T dan 634 kA.m-1 memberikan energi produk maksimum sebesar 112 kJ.m-3. Nilai ini masih jauh dari nilai optimalnya sehingga perbaikan dalam proses induksi anisotropi serta penghalusan ukuran butir fasa utama masih diperlukan

    PENGARUH UKURAN PARTIKEL TERHADAP SIFAT KEMAGNETAN MATERIAL MAGNET KOMPOSIT BaFe12O19/aFe

    Get PDF
    Pembentukan material magnet komposit yang terdiri serbuk barium heksaferat, BaFe12O19, dan serbuk besi BCC, aFe, dengan perbandingan 60:40 % berat telah dilakukan. Proses penghalusan ukuran partikel magnet komposit dengan menggunakan planetary ball mill (PBM) dalam suasana toluen selama 30 jam bertujuan untuk meningkatkan sifat kemagnetan. Identifikasi fasa magnet komposit diperoleh hasil pengukuran dengan difraksi sinar-X radiasi Ka Co. Foto morfologi bentuk partikel magnet komposit menggunakan scanning electron microscope (SEM) 5310LV Jeol pada perbesaran 2000 kali. Distribusi ukuran partikel diketahui dengan LS Particle Size Analyzer (PSA) Beckman Coulter dan sifat kemagnetan dianalisis dengan alat Permagraph pada temperatur kamar. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa selama penghalusan ukuran partikel material magnet komposit melalui proses milling tidak terjadi dekomposisi fasa, distribusi ukuran serbuk cendrung menurun dengan bertambahnya waktu milling. Pengaruh terhadap sifat kemagnetan material magnet komposit BaFe12O19/aFe yang mengalami penurunan magnetisasi sisa atau remanen dari 0,32 T menjadi 0,15 T dan nilai koersivitas magnetik 228,3 kA/m menjadi 42,5 kA/m. Namun nilai magnetisasi saturasi cendrung meningkat dari 0,59 T menjadi 0,80 T.Kata Kunci : Magnet komposit, ukuran partikel, sifat kemagnetan, BaFe12O19/aFe.   The formation of magnetic composite material by combaining barium hexaferrite, BaFe12O19, and aFe powder with 60:40 % wt ratio has been investigated. The refinement of particle size of composite magnet by using planetary ball mill (PBM) for 30 hours in toluena atmosphere in order to enhance the magnetic properties. Phase identification of magnetic composite was examined by X-Ray Diffractometer (XRD) Phillips with KaCo radiation. The morfology of magnetic composite particle was studied using a scanning electron microscope (SEM) 5310LV Jeol.The particle distribution is measured LS Particle Size Analyzer (PSA) Beckman Coulter and the magnetic properties is measured by Permagraph at the room temperature. The results show that in milling process, the phase decomposition is not found, and particle size distribution is decrease. Influence on magnetic properties of magnetic composite material BaFe12O19/aFe are decrease remanen (Mr) from 0,32 T to 0,15 T and also the coercivity (Hc) from 228,3 kA/m to 42,5 kA/m. But the saturation magnetization (Ms) increase from 0,59 T to 0,80 T.Keywords : Composite magnet, particle size, magnetic properties, BaFe12O19/aFe

    MAGNET HIBRIDA BaFe12O19/Sm2Co17: SINTESIS DAN SIFAT KEMAGNETAN

    Get PDF
    Dengan tujuan meningkatkan sifat kemagnetan barium heksaferat, BaFe12O19, disintesis magnet hibrida dengan mengkombinasi magnet Sm2Co17 melalui metode mechanical mixing. Proses perlakukan panas terhadap campuran serbuk magnet hibrida dalam suasana gas argon bertujuan untuk menghilangkan residual stress dan kristalisasi serbuk magnet. Analisis struktur kristal diketahui dengan difraksi sinar-X phillips radiasi Kï¡ Co. Morfologi serbuk magnet hibrida diamati dengan scanning electron microscope ï¡SEMï¡. Sifat kemagnetan diukur dengan Permagraph pada temperatur kamar dengan medan magnet luar maksimum 2 T. Hasil sintesis magnet hibrida menunjukkan bahwa terbentuk fasa baru dan terjadi penurunan magnetisasi saturasi ï¡Msï¡ dan nilai magnetisasi sisa ï¡Mrï¡ setelah perlakuan panas. Namun koersivitas ï¡Hcï¡ meningkat dengan nilai maksimum 28,73 kA/m. Kata Kunci : Magnet hibrida, mechanical mixing, perlakuan panas, koersivitas. In order to enhance the magnetic properties of barium ferrite, BaFe12O19, synthesized hybrite magnet by combaining Sm2Co17 magnet and prepared by mechanical mixing method. The heat treatment of hybrite magnet powders in an argon gas atmosphere in order to release residual stress and crystallize magnet powders. The analysis of crystal structures was examined by X-Ray Diffractometer (XRD) Phillips with Kï¡ Coradiation. Morphology of hybrite magnet was studied using a scanning electron microscope (SEM). The magnetic measurement is carried out by Permagraph at the room temperature with respect to the magnitude the applied field up to 2 T to find magnetic properties of hybrite magnet. The results show that the new phase is found and decrease saturation magnetization (Ms) and also remanen (Mr) after heat treatment. But The coercivity (Hc) is increased with the maximum of 28.73 kA/m. Keywords : Hybrite magnet, mechanical mixing, heat treatment, coersivity

    Enhanced Microwave Absorption Quality of Bio-Silica-Barium-Ferrite Composites: Interplay of Fe3+ and Si4+

    Get PDF
    This paper reports the improved microwave (MW) absorption characteristics of some newly prepared bio-silica-barium-ferrite composites (SBFCs) of the form (x)Bio-SiO2:(80-x)Fe2O3:(20) BaO (where x = 0, 2, and 4 wt.%). These composites were prepared using the modified solid-state reaction method with simultaneous sintering at 800 and 1100 °C. SBFCs were studied to determine the impact of various bio-silica concentrations on their morphology, structure, magnetic properties, permittivity, permeability, and X-band reflection loss. Various SBFC thicknesses were simulated to determine the reflection loss curves. It has been established that the MW absorption capacity of the examined SBFCs may be altered by adjusting the bio-silica concentration and sample thickness

    Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Webinar Pendidikan Sebagai Sarana Peningkatan Kreativitas Guru Di Era New Normal

    Get PDF
    Abstrak Pada masa pandemi Covid-19, beralihnya masa PSBB menjadi era new normal masih memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor, terutama sektor pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran secara daring yang diselenggarakan memberikan tantangan terhadap kreativitas guru dalam kegiatan belajar mengaja. Oleh karena itu, Tim KKN Universitas Negeri Jakarta mengadakan seminar online dengan tema ‘Trend Pembelajaran Daring di Era New Normal’ untuk memberikan pencerahan bagaimana guru dapat berkreasi meningkatkan kemampuan mengajar agar karakter siswa dapat terbentuk. Melalui form feedback yang diberikan kepada para peserta Webinar, telah dilakukan pengolahan data dan analisis untuk mengelaborasi antusiasme guru pada kreativitas mengajar untuk meningkatkan karakter siswa melalui seminar online (webinar). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitafif menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, meliputi tema webinar, susunan acara webinar, narasumber yang dihadirkan, dan keberlangsungan acara webinar di setiap sesinya. Secara keseluruhan, responden memberikan respon positif yang menandakan antusiasme peserta dalam hal ini guru setuju terhadap kreativitas dalam pembelajaran mampu membangun karakter siswa

    OBSERVASI LINGKUNGAN : KOMPOSISI DAN STRUKTUR MATERIAL BATUAN GUNUNG MERAPI DI D.I. YOGYAKARTA

    Get PDF
    Dengan tujuan mengetahui komposisi dan struktur yang terkandung dalam batuan pegunungan merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan observasi lingkungan. Ada tiga jenis batuan yaitu batuan merah, hitam, dan putih. Analisis struktur diketahui dengan difraksi sinar-X phillips radiasi Ka Co. Morfologi batuan diamati dengan scanning electron microscope (SEM). Komposisi batuan dengan menggunakan Energy Dispersive X-ray (EDX). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa semua batuan merupakan batuan kristal dengan komposisi fasa yang dominan untuk batuan merah yaitu SiO2, CaCO3, Al2O3, dan S. Sedangkan pada batuan hitam didominasi dengan kandungan SiO2 dan batuan putih dengan kandungan SiO2 dan S. Struktur mikro ketiga jenis batuan ini memiliki bentuk morfologi yang berbeda. Kata Kunci : Batuan pegunungan, batuan merah, hitam, putih, material kristal. In order to know structure and composition of contents in mountain rocks at Daerah Istimewa Yogyakarta, to be done enviorment observation. Three rocks are red, black, and white rocks. The analysis of crystal structures was examined by X-Ray Diffractometer (XRD) Phillips with Ka Co radiation. Morphology of three rocks was studied using a Scanning Electron Microscope (SEM). The composition of mountain rocks was detected by Energy Dispersive X-ray (EDX). The results shows that mountain rocks are crystal materials that phase composition of red rock are SiO2, CaCO3, Al2O3, and S. Black rock is SiO2 as mayor phase and white rock is consist of SiO2 and S. Microstructure of three rocks has the different morphology. Keywords : mountain rocks, red, black, white rocks, crystal materials

    Pengaruh karakteristik budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

    No full text

    Effect of Co-Ti Substitution on Magnetic Properties of Nanocrystalline BaFe12O19

    Full text link
    The synthesis of nanocrystalline BaFe12-2xCoxTixO19 with variations of x (x = 0, 1, 2, and 3) have been investigated. The formation of polycrystalline samples that the cationic of Co2+ and Ti4+ in Co-Ti substituted Fe in BaFe12O19 ferrites structure were prepared by solid state reaction method. The crystal structure, microstructure, and magnetic properties were characterized using powder X-ray diffraction, scanning electron microscope (SEM) and permagraph meter, respectively. The results show that the nanocrystalline BaFe12-2xCoxTixO19 has single phase with polycrystalline structure, the grain size decrease by doping, the coercivity (Hc) and saturation magnetization (Ms) decrease with increasing Co-Ti substitutions
    corecore