5 research outputs found

    Pembentukan Agen Perubahan “Aku Anak Berani” untuk Edukasi Bahaya Pornografi dan Pencegahan Kekerasan Seksual

    Get PDF
    The Internet is accessible to all age groups, including children. The ease of information obtained through the Internet causes vulnerable children to be exposed to pornographic content. Exposure to pornographic content in children can cause negative impacts both cognitively and behaviorally, one of which is behavior that leads to acts of sexual violence. The establishment of the Change Agent "I'm a Brave Child" is a strategy to disseminate information about the negative impact of pornography and the prevention of sexual violence through peer roles. The methods used in this activity are psychoeducation, role-playing, and the practice of group campaigns. The participants were 12 students who were members of the school health unit. The results of this activity showed an increase in the participants' knowledge and understanding of the dangers of pornography and the prevention of sexual violence. The participants were able to practice campaigning in front of the other students. In addition, the evaluation results showed an understanding among other students regarding the negative impact of pornography and the prevention of sexual violence. It indicates that campaign practices carried out by change agents can help enhance other students' insight into the negative impact of pornography and the prevention of sexual violence.Internet dapat diakses oleh berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Mudahnya informasi yang didapatkan melalui internet menyebabkan anak rentan terpapar konten pornografi. Paparan terhadap konten pornografi pada anak dapat menyebabkan munculnya dampak negatif secara kognitif maupun perilaku, salah satunya adalah perilaku yang mengarah pada tindak kekerasan seksual. Pembentukan Agen Perubahan “Aku Anak Berani” merupakan upaya untuk menyebarkan infomasi mengenai bahaya pornografi dan pencegahan kekerasan seksual melalui peran teman sebaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah psikoedukasi, bermain peran, dan praktik berkampanye secara berkelompok. Peserta kegiatan berjumlah 12 siswa yang merupakan anggota dokter kecil di sekolah. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai bahaya pornografi dan pencegahan kekerasan seksual. Para peserta mampu melakukan praktik berkampanye kepada siswa lainnya. Selain itu, hasil evaluasi menunjukkan adanya pemahaman pada siswa lain di luar agen mengenai bahaya pornografi dan pencegahan kekerasan seksual. Hal ini mengindikasikan bahwa praktik bekampanye yang dilakukan oleh agen perubahan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa lainnya terkait bahaya pornografi dan pencegahan kekerasan seksual

    Analisis Permasalahan Perkembangan Peserta Didik Tingkat Sekolah Dasar dan Solusinya

    Get PDF
    Primary school children. that the characteristics of human development vary according to the factors that influence human development. The developmental characteristics of school-aged children are different from the developmental characteristics of adolescence and the developmental characteristics of adulthood. Development is influenced by many factors that cause problems in development. These factors include genetic factors and environmental factors. In developing these seven aspects, problems sometimes arise that can be corrected with the support of those closest to you, especially family. Everyone has their own strengths and weaknesses, so a child should not be forced to master all stages of development

    THE REPRESENTATION OF INDONESIA THROUGH TOURISM IN WONDERFUL INDONESIA: FINDING INDONESIA TV COMMERCIAL

    Get PDF
    The variety of islands and cultural diversity in Indonesia attract tourist to come and enjoy it. The unique characteristic of Indonesia makes the official or the government eager to promote Indonesia more and more. Thus, it inspires Ministry of Tourism to make it as a tourism strategy for Indonesia to promote itself internationally as one of the tourism destination. Wonderful Indonesia: Finding Indonesia as the object in this study, in branding the tourism in Indonesia (Pesona Indonesia Hadir Dampingi Wonderful Indonesia n.d.), refer to: culture, nature, and creative man made.In order to answer the problem of this study, the writer uses Simon Anholt theory of place identity supported by three codes of television production by John Fiske; reality, representation, and ideology. The result shows that the dominant nature presented in this commercial focus on eastern part of Indonesia; for example Papua and East Nusa Tenggara. It could be said this commercial define and presents Indonesia in exotic way. Nevertheless, the culture presented in this commercial is not following the dominant nature which is in eastern part of Indonesia

    KONSTRUKSI IDENTITAS SOSIAL MAHASISWA DARI NTT DALAM PROSES SOSIALISASI DENGAN MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU

    No full text
    Indonesia merupakan negara multikultural, dengan individu yang berlatar belakang identitas yang beragam. Keberagaman identitas tersebut dapat ditemukan juga dilingkungan Universitas Bengkulu, seperti Mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua dsb. Mahasiswa luar daerah Bengkulu termasuk mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur berusaha beradaptasi dengan lingkungan Universitas Bengkulu. Mahasiswa Nusa Tenggara Timur yang notabenenya kelompok minoritas dilingkungan Universitas Bengkulu berupaya untuk dapat diterima dilingkungan Universitas Bengkulu yang masyarakat Bengkulu dengan mengkonstruksi identitas melalui interaksi dan sosialisasi, yang dimana variasi identitas yang dikonstruksi itu dapat di terima dilingkungan sekitasnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui mahasiswa Nusa Tenggara Timur mengkonstruksi identitas dalam proses sosialisasi dengan dengan mahasiswa Universitas Bengkulu. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bantuan teori Identitas Richard Jenkins yang mengulas tentang idnetitas – pemahaman siapa kita dan siapa orang lain dan secara resiprokal (timbal-balik). Peneliti ikut terjun langsung kepalangan menggunakan teknik obeservasi partisipan dalam pemilihan informan secara purposif, dengan jumlah informan 8 orang. Hasil penelitian mahasiswa Nusa Tenggara Timur memahami diri mereka dan identitas yang melekat pada diri mereka yang berbeda satu dengan lainnya, baik secara pemikiran, kepercayaan, fisik dan asal mereka. Dengan perbedaanperbedaan identitas itu mahasiswa Nusa Tenggara Timur berusaha untuk mengkonsruksi identitas yang sama dengan kelompok sosialnya ketika berinteraksi dengan tujuan dapat diterima dilingkungan Universitas Bengkulu. Mahasiswa Nusa Tenggara Timur memahami persaman dan perbedaan dengan lainnya. Mahasiswa Nusa Tenggara Timur mencoba memahami cara pikir dan persepsi orang lain yang timbul terhadap identitas mereka dengan pemikiran yang terbuka, saling menghargai, menghormati dan sikap toleransi dengan yang lainnya

    Meta – Analisis: Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Pembelajaran Kontekstual

    No full text
    Kemampuan siswa dalam berpikir kritis yang meningkat melalui implementasi pembelajaran kontekstual menjadi topik kajian dalam penelitian ini. Pembelajaran kontekstual melatih siswa untuk menemukan esensi/makna konsep matematika yang dipelajari. Dengan demikian, melalui pembelajaran kontekstual, siswa mampu memahami keterkaitan antar konsep serta penerapannya pada kehidupan. Data penelitian ini diperoleh dari jurnal atau artikel yang relevan dengan pembelajaran kontekstual sebanyak sepuluh artikel. Penelitian ini menggunakan metode pembanding kuantitatif. Setelah dilakukan analisis,  hasil yang diperoleh adalah  implementasi pembelajaran kontekstual efektif diterapkan untuk  dalam upaya peningkatan critical ability  siswa mulai dari peningkatan terendah sebesar 6,96% sampai dengan yang paling tinggi sebesar 69,36% dengan rata – rata peningkatan sebesar 40,70%
    corecore