34 research outputs found

    TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RSUDZA BANDA ACEH

    Get PDF
    AbstrakKepuasan pasien adalah hasil dari kesenjangan antara yang diharapkan dan karakteristik yang dirasakan oleh pasien dari pelayanan yang diterima. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan adalah penerapan ilmu kesehatan dan teknologi dengan cara memaksimalkan manfaat terhadap pelayanan kesehatan tanpa menambahkan risiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abdidin (RSUDZA) Banda Aceh ditinjau dari perspektif pasien meliputi dimensi; tangible, reliability responsiveness, assurance dan empathy. Jenis penelitian descriptive, desain Cross Sectional Study, populasi semua pasien yang di rawat di ruang rawat Inap Kelas III RSUDZA Banda Aceh. Sampel berjumlah 93 orang diambil dengan metode Probability Sampling; Simple Random Sampling berkriteria. Proporsi jumlah sampel berpatokan pada BOR 6 bulan terakhir. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4-15 Oktober 2010 dengan menggunakan The SERVQUAL Instrument. Analisa data dilakukan dengan menghitung skor rata-rata Dimention by Dimention Score Analysis, Dimention By Dimention Gap Score Analysis, dan Index of Patients Satisfaction. Hasil penelitiansemua dimensi menghasilkan Gap Score Negative secara berurutan yaitu; dimensi empati -0,9, dimensi kehandalan -0,86, dimensi ketanggapan dan dimensi jaminan -0,7, dan dimensi tampilan fisik -0,6, dengan skor Index of Patients Satisfaction 40,756%. Manajemen RSUDZA Banda Aceh perlu melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya memberi kepuasan kepada pasien dengan fokus pada semua dimensi secara prioritas memperbaiki rasa empati, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan tampilan fisik.Kata kunci: kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatanABSTRACTPatient satisfaction is a result of the gap between the expectation and characteristics perceived by the patient from the service they received. Whereas, the quality of healthcare is the application of medical science and technology by maximizing the benefits of health care without add the risk. Research objective is to determine the level of patient satisfaction for the quality of health care in the third level of wards of District General Hospital dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) of Banda Aceh which viewed by patient perspective including dimension of tangible, reliability responsiveness, assurance and empathy. The design of this study is descriptive, Cross Sectional Study; the population is the entire patient which is treated in the third level of wards of RSUDZA of Banda Aceh. The samples are 93 people which is selected by using ProbabilitySampling method; Simple Random sampling with criteria. The proportion of the samples was determined by BOR from the last six month. Data collection was done on October 4th – 15th 2010 by using The SERVQUAL Instrument. Data Analysis was done by calculated the mean score of Dimension by Dimension Score Analysis, Dimension by Dimension Gap Score Analysis, and Index of Patients Satisfaction. The results of the study for all dimensions produced Gap Score Negative sequentially, are empathy dimension -0.9, compatible dimension -0.86, responsiveness dimension and assurance dimension 0.7, and physic appearance dimension - 0.6, which index of Patients Satisfaction score was 40.756%. RSUDZA management of Banda Aceh needs to do the restoration for increasing the quality of health care in order to give the satisfaction for the patient by focusing with all dimensions as the main priority to correct empathy feeling, compatible, responsiveness, assurance, and physic appearance.Keywords: Patient satisfaction, the quality of health car

    AKSIOLOGI ILMU KEPERAWATAN; MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

    Get PDF
    ABSTRAKAksiologi ilmu keperawatan dimulai dari penerapan atau pemanfaatan sampai pengembangan ilmu keperawatan itu sendiri dalam kehidupan manusia, dan yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi ilmu keperawatan adalah bagaimana ilmu keperawatan memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan suatu metode praktek keperawatan dengan ciri praktek yang didasari dengan ketrampilan intelektual, tehnikal, interpersonal yang dilaksanakan dengan menerapkan suatu metode asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. MPKP merupakan suatu sistem yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menunjang pemberian asuhan tersebut. Sebagian ilmuan menyebutkan bahwa ilmukeperawatan sebagai ilmu di awang-awang atau hanya sebagian kebenaran yang dapat dilaksanakan dann sebagian besar kebenaran dibaikan dalam ketidakjelasan. Menurut tinjauan filsafat keilmuan dengan pendekatan aksiologi ternyata ilmu keperawatan; MPKP merupakan suatu kebenaran yang dapat dibuktikan secara asal mula, kebenaran mengungkap, kebenaran memandang, kebenaran bentuk, kebenaran isi sertakebenaran konsep dan teori. Dengan demikian, ilmu keperawatan sesungguhnya suatu kebenaran dengan manfaat yang terus berkembang berdasarkan hasil pengujian dan pembuktian ilmiah dalam meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi manusia.Kata Kunci: aksiologi, ilmu Keperawatan, MPKPABSTRACTAxiology of nursing science began from the application or the utilization to the development of nursing science itself in human life, and the basis for axiology of nursing science structure is how the nursing science provided benefits in human life. Professional Nursing Practice Model (MPKP) is a nursing practice method with characteristics based on the intellectual, technical, interpersonal skill, and it implemented by applying a method of nursing care which can be accounted scientifically. MPKP is a system that allows the professional nurses to arrange the nursing care including the environment that support provision of its care. Some scientists said that the nursing science as a science in the clouds or only partial truths that can be implemented and most of the truth was ignored in obscurity. According to a scientific philosophy with axiology approach evidently nursing; MPKP is a truth as evidenced in origin, reveal the truth, the truth of view, the truth of form, the truth of contents and the truth of concepts and theories. Thus, nursing, actually it is some truth with the benefits growing based on the results of testing and scientific evidence to improve health, happiness, and well-being for mankind.Keywords: axiology, nursing, MPK

    HANDOVER DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

    Get PDF
    ABSTRAKHandover yang tidak memadai dan tidak efektif sering sekali sebagai kegagalan pertama serta memiliki risiko tinggi dalam upaya menjaga keselamatan pasien. Handover (serah terima pasien) adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi. Prinsip serah terima pasien, meliputi; kepemimpinan, pemahaman, peserta, waktu, tempat, dan  proses serah terima pasien. Jenis serah terima pasien yang berhubungan dengan keperawatan, meliputi: serah terima pasien antar shift, serah terima pasien antar unit keperawatan, serah terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan diagnostik, serah terima pasien antar fasilitas kesehatan, dan serah terima  obat-obatan. Pentingnya pemahaman perawat tentang serah terima pasien dalam pelayanan keperawatan dapat mencegah kerugian dalam keselamatan pasien yang disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena faktor individu, kelompok, dan organisasi, maupun karena tatacara serah terima pasien yang tidak tepat.Kata kunci: Handover, Pelayanan Keperawatan. ABSTRACTHandover which is unadequate and inefective often occur as the first failure and high risk in maintaining patient safety. Handover is a major transfer of authority and responsibility to deliver clinical care for patient from one health service deliver to other health service delivers which include  physician, WARD physician, physician assistants, nurse practitioners, registered nurses, nurse licensed practitioners. The handover principle includes leadership, undertanding, trainees, time, location, and handover process. Type of handover regards nursing involving handover of patients between shifts, handover of patients between nursing units,  handover of patients between diagnostic examination units, handover of patients between health care facilities and handover of patients between medicine. It is important that nurses’ understanding of handover of patients may prevent disadvantage in patient safety which caused by misatake/barrier factors  owing to individual, group, organization and procedure unappropriate of patients’ handover. Keywords: Handover, Nursing care

    PENERAPAN PRINSIP KEWASPADAAN STANDAR OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT BEDAH RSUDZA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKKewaspadaan standar dirancang di rumah sakit sebagai langkah awal untuk tindakan pencegahan infeksi nosokomial. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan prinsip kewaspadaan standar oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap penyakit bedah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, meliputi; penerapan prinsip cuci tangan, penggunaan sarung tangan, masker, baju pelindung, penanganan linen, penanganan peralatan perawatan pasien, kebersihan lingkungan, dan penanganan instrumen tajam. Desain penelitian Cross Sectional Study, tempat penelitian di ruang rawat inap penyakit bedah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh meliputi ruang Jeumpa I, II, dan III, waktu penelitian tanggal 9 sampai dengan 20 Juni 2010, pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling berjumlah 38 responden, alat pengumpulan data menggunakan instrumen observasi terdiri dari 41 item. Uji validitas menggunakan Content Validity Test meliputi Face Validity dan Logical Validity. Hasil penelitian; prinsip cuci tangan 94,7 % katagori kurang, penggunaan sarung tangan 94,7% katagori kurang, penggunaan masker 92,1 % katagori baik, penggunaan baju pelindung 76,3% katagori baik, penanganan linen 89,5 % katagori baik, penanganan peralatan perawatan pasien 60,5 % katagori baik, kebersihan lingkungan pasien 89,5% katagori baik, dan penanganan instrumen tajam 86,8 % katagori baik. Hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip kewaspadaan standar oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap penyakit bedah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 94,7 % berada pada kategori kurangKata Kunci: Prinsip Kewaspadaan Standar, cuci tangan, sarung tangan, masker, baju pelindung, linen, peralatan perawatan pasien, kebersihan lingkungan, dan instrumen tajam.ABSTRACTStandard precautions was formed in hospital as a basic step in nosokomial infection prevention. The objective this study was to identify the application of standard precaution by ascociate nurses in surgical ward at dr. Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh. Its include hand washing application, using the gloves, face mask application, gown application, linen management, equipment management, environtment hygiene and sharp instrument management. The design was cross sectional study, the location in surgical ward dr. Zainoel Abidin Hospital, include Jeumpa I, II and III. The study was conducted during 9th until 20th of Juni 2010, the sampling method was total samping about 38 nurses as respondents. The instrument was used observation list consist of 41 items. Validity test was used content validity test include face validity and logical validity. The results are; the application of hand washing principle about 94,7% in poor category, the gloves application about 94,7% in poor category, the face mask application about 92,1% in good category, the gown application about 76,3% in good category, the linen management about 89,5% in good category, the equipment application about 60,5% in good category, environment hygiene about 89,5% in good category and the sharp instruments management about 86,8% in good category. The conclusion is the application of standar precaution by ascociate nurses in surgical ward about 94,7% in poor category.Keywords: standard precaution principle, hand washing, the gloves, the face mask, the gown, linen, equipment care, environtment hygiene and sharp instruments

    PATIENT SAFETY

    Get PDF
    ABSTRAKPatient Safety didefinisikan sebagai “freedom from accidental injury” yang berfokus pada pencegahan hasilpelayanan kesehatan yang merugikan pasien atau yang tidak diinginkan. Khusus di negara berkembang dannegara transisi/konflik, ada kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia menderita cacat, cedera ataumeninggal setiap tahun karena pelayanan kesehatan yang tidak aman. Tujuan dari penulisan makalah iniadalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep Patient Safety secara lebih baik dan memahamiupaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam menurunkan insiden yang tidakperlu. Makalah ini di tulis dengan pendekatan artikel non penelitian dalam bentuk studi kepustakaan.Kata kunci: patient safety.ABSTRACTPatient Safety is defined as “freedom from accidental injury” that focuses on the prevention of the patientdamaged or unwanted health service results. Especially in developing and transition/conflict countries, thereare possibilities that million patients worldwide handicapped, injury, or die each year due to unsafe healthservices. The objective of this paper is to improve the understanding about the better Patient Safety conceptand to understand the effort that can be conducted by health providers especially nurses in decreasingunnecessary incidents. This paper is written by non research approach in literature review.Keywords: patient safety

    Edukasi Self-Management terhadap Pengaturan Pola Makan dan Konsumsi Obat pada Pasien DM Tipe 2

    Get PDF
    This study aims to determine the effectiveness of self-management education on drug consumption and diet management in patients with Type 2 DM at the East Aceh Health Center. The research method used is quantitative research with a quasi-experimental design. The results showed that the average pretest and posttest results were 27.24 and 29.51 posttest, 8.18 pretest, and 11.10 posttest results. The statistical test results showed a significant difference between the pretest and posttest of dietary adjustments and drug consumption. There is an increase in dietary regulation and drug consumption after self-management education. In conclusion, the provision of self-management education effectively regulates diet and drug consumption in patients with Type 2 DM in the working area of the Idi Rayeuk Health Center.   Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus, Self-Management Education, Self-car

    Optimalisasi Pelaksanaan Early Warning System (EWS) di Ruang Rawat Inap RS X

    Get PDF
    This study aims to analyze the implementation of Early Warning Score (EWS) in hospitals. The method used is a case report including assessment, problem identification, problem analysis using fishbone, preparation of plan of action (PoA), implementation and evaluation. Data collection was carried out using interviews and field observations. The results showed that the hospital had implemented a system to prevent worsening to patients using a tool called Early Warning Score (EWS), but the application of EWS was still not optimal. The problem was solved using Kurt Lewin's planned change approach with the implementation carried out by making training, case discussions, quizzes and monitoring and evaluating the implementation of EWS in the hospital. In conclusion, increasing competence by providing training, discussions about EWS and conducting monitoring and evaluation can optimize the implementation of EWS in hospitals.   Keywords: Nurse, Patient Safety, Early Warning System, Implementatio

    PERBANDINGAN EFEKTIFITAS METODE SEVEN JUMPS DENGAN METODE INTERACTIVE SKILL STATION (ISS) PADA MAHASISWA PSIK FK UNSYIAH

    Get PDF
    Paradigma baru pengembangan pendidikan tinggi memberikan arahan untuk melaksanakan kurikulumberbasis kompetensi dengan pendekatan student centered learning (SCL). Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala (PSIK FK Unsyiah) adalah salah satu program studi yang sudahmengaplikasikan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sejak bulan Juli 2010. Pendekatan pembelajaranyang digunakan adalah problem based learning (PBL) dengan metode seven jump dan interactive skillstation (ISS). Sampai saat ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaanefektifitas kedua metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan efektifitasmetode seven jump dan ISS pada Mahasiswa PSIK FK Unsyiah. Desain penelitian ini adalah studikomparatif. Sampel penelitian terdiri dari 94 mahasiswa PSIK FK Unsyiah, terdiri dari 47 mahasiswa yangmenggunakan metode seven jump dan 47 mahasiswa pada metode ISS. Metode pengambilan sampel adalahtotal sampling. Data peningkatan pengetahuan didapatkan dengan membandingkan pengetahuan mahasiswapada saat pretes dengan postes pada kedua metode. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata peningkatanpengetahuan mahasiswa pada kelompok yang menggunakan seven jump sebanyak 17.02, sementara padakelompok yang menggunakan metode ISS sebanyak 16.51. Hasil analisis berikutnya menunjukkan tidak adaperbedaan yang signifikan efektifitas metode seven jump dan ISS (p value=0,845; α=0,05). Kesimpulanpenelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan efektifitas metode seven jump dan ISS (pvalue=0,845; α=0,05). Rekomendasi penelitian ini kepada manajemen PSIK FK Unsyiah, agar dapatmempertahankan metode seven jump dan ISS serta mengembangkan metode- metode pembelajaran lain yangdapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa.Kata kunci: seven jumps, ISS, PSIK FK Unsyiah

    PELAKSANAAN PATIENT CENTERED CARE DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Patient Centered Care (PCC) merupakan suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan berbasis pada kemitraan yang saling memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien, dan keluarga. Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan PCC di Rumah Sakit Umum Kota Banda Aceh. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian pasien yang dirawat di ruang rawat inap berjumlah 368 orang, penentuan besar sampel menggunakan rumus Lameshow dengan jumlah sampel 114 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Picker Adult in-Patient Questionnaire, dan data dianalisa menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian pelaksanaan PCC di Rumah Sakit umum Kota Banda Aceh 88,6% telah terlaksana, sedangkan dimensi menghormati nilai,  preferensi dan kebutuhan pasien 75,4% terlaksana, koordinasi dan perawatan 78,9% terlaksana, informasi,komunikasi dan pendidikan 85,1% terlaksana, kenyaman fisik 87,7% terlaksana, dukungan emosionalmenghilangkan rasa takut dan kecemasan 88,6% terlaksana, keterlibatan keluarga dan teman 83,3% terlaksana dan kontinuitas dan transisi 67,5% tidak terlaksana. PCC di Rumah Sakit Umum Kota Banda Aceh sebahagian besar telah terlaksana pada semua dimensi, namun masih perlu peningkatan kemampuan koordinasi dan komunikasi antar PPA dalam persiapan discharge planning pada dimensi kontinuitas dan transisi pelayanan guna meningkatkan keberlangsungan pelaksanaan asuhan kesehatan, pemberian obat dan tindaklanjut di rumah maupun pada institusi pelayanan kesehatan rujukan serta peran serta keluarga. Kata kunci: Pelaksanaan, Patient Centered Care, Rumah Sakit. ABSTRACT Patient Centered Care (PCC) is an approach in the planning, delivery and evaluation of health services based on partnerships that provide mutual benefits between healthcare service providers, patients and families. The purpose of this study was to determine the implementation of PCC in Banda Aceh Hospital. The Correlational study was conducted with a quantitative method and a cross-sectional study design. The population were 368 patients treated in the inpatient ward, sample size using Lameshow and a number of 114 respondents were chosen as a the sample by using a simple random sampling technique. The data collected through questionnaire that adopted from the Adult in Patient Questionnaire, and then analyzed computerized using descriptive statistics. The results of the study showed that the  implementation of PCC in Banda Aceh Hospital have been implemented (88.6%), which consist of the dimensions of respecting the values, preferences and needs of patients (75.4%), coordination and care (78.9%), information, communication and education (85,1%), physical comfort (87.7%), emotional support-eliminating fear and anxiety (88.6%), involvement of family and friends (83.3%) have been implemented, beside continuity and transition (67.5%) did not implemented. PCC in  Banda Aceh Hospital has largely been implemented in all dimensions, but there is still a need improvement, coordination and communication skills between healthcare providers in the preparation of discharge planning in the dimensions of continuity and service transition to improve the continuity of health care, drug delivery and follow-up at home and at referral health care institutions and family participation. Keywords: Patient Centered Care

    Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Dengan Pendekatan Health Belief Model

    Get PDF
    Kasus DBD di Kota Banda Aceh terus mengalami peningkatan dengan jumlah kasus pada tahun 2015 adalah 299 kasus dan kecamatan yang paling banyak penderita DBD adalah Kecamatan Banda Raya, yaitu 48 kasus. Peningkatan kasus DBD ini sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap tindakan pencegahan DBD. Salah satu model yang dapat memprediksi perilaku masyarakat terhadap pencegahan DBD tersebut adalah Health Belief Model (HBM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi keluarga terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah Keluarga di 3 desa dalam Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya, yaitu Geucue Kayee Jato, Peunyerat dan Lampeuot yang berjumlah 1.113 KK dengan jumlah sampel 92 keluarga yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat, bivariat dan mulitivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi keluarga tentang kerentanan penyakit DBD (perceived susceptibility to diseases) dan persepsi keluarga tentang manfaat tindakan pencegahan DBD (perceived benefits of preventive action) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan DBD (pValue 0,012 dan 0,000 < 0,05). Sedangkan persepsi keluarga tentang keseriusan penyakit DBD (perceived seriousness of diseases) dan persepsi keluarga tentang hambatan dalam tindakan pencegahan DBD (perceived barriers to preventive action) tidak memberikan pengaruh terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan DBD (pValue 0,259 dan 0,230 > 0,05)
    corecore