Kasus DBD di Kota Banda Aceh terus mengalami peningkatan dengan jumlah kasus pada tahun 2015 adalah 299 kasus
dan kecamatan yang paling banyak penderita DBD adalah Kecamatan Banda Raya, yaitu 48 kasus. Peningkatan kasus
DBD ini sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap tindakan pencegahan DBD. Salah satu model yang
dapat memprediksi perilaku masyarakat terhadap pencegahan DBD tersebut adalah Health Belief Model (HBM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi keluarga terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan
DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah survey
analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah Keluarga di 3 desa dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Banda Raya, yaitu Geucue Kayee Jato, Peunyerat dan Lampeuot yang berjumlah 1.113 KK dengan jumlah
sampel 92 keluarga yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat, bivariat dan mulitivariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi keluarga tentang kerentanan penyakit DBD (perceived susceptibility to diseases) dan
persepsi keluarga tentang manfaat tindakan pencegahan DBD (perceived benefits of preventive action) memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan DBD (pValue 0,012 dan 0,000 < 0,05).
Sedangkan persepsi keluarga tentang keseriusan penyakit DBD (perceived seriousness of diseases) dan persepsi
keluarga tentang hambatan dalam tindakan pencegahan DBD (perceived barriers to preventive action) tidak
memberikan pengaruh terhadap tugas kesehatan dalam pencegahan DBD (pValue 0,259 dan 0,230 > 0,05)