19 research outputs found

    Al-Ma'ruf dalam Al-Qur'an (Tinjauan Semantik)

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis makna kata al-ma’rūf dalam al-Quran. Kajian ini menarik untuk diteliti karena kata al-ma’rūf sering dirangkaikan dengan frase amr ma’rūf yang merupakan aktifitas yang memiliki urgensitas dan signifikansi yang tinggi dalam kehidupan sebagai bentuk penegakan tradisi-budaya sosial transendental-humanistik dalam kehidupan sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan semantik leksikalsehingga untuk kepentingan analisis kebahasaan dalam melacak kosakata al-ma’rūf maka penulis banyak merujuk kepada kitab-kitab kamus. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa makna kata al-ma’rūf dari sudut semantik leksikal menunjuk makna segala sesuatu yang dianggap baik dan merupakan kebajikan menurut pertimbangan akal sehat dan syara’, sedangkan dalam perspektif al-Quran, term al-ma’rūf menunjuk makna segala bentuk kebajikan secara vertikal atau relasi spiritual-transendental ilahi dan kebajikan dari sudut horisontal-humanis, berdasarkan akal dan syara’. Jadi kebajikan berdasarkan akal tidak boleh bertentangan dengan syara’

    Pembentukan Identitas Ideologi Prestise Media Sosial blackberry Messenger (BBM) pada Smartphone

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi ideologi prestise dengan teori mitologi Barthes dari sebuah aplikasi BBM di smarphone. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan dengan metode kualitatif.Hasli penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat distorsi dan penyelewengan teks yang mengakibatkan “kesadaran palsu”. Smartphone yang gaul, berprestise dan  mahal adalah smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi Sosial media BBM. “Kesadaran palsu” ini membuat orang berpikir bahwa yang tidak menggunakannya berarti tidak gaul dan bisa saja berpotensi mengurangi kepercayaan dirinya. Sehingga mereka harus berusaha dengan berbagai cara agar smartphone yang dia gunakan harus memiliki aplikasi media Sosial BBM, walaupun terkadang dia hidup pas-pasan. Identitas smartphone gaul yang ditampilkan oleh model-model dalam iklan bukanlah realitas yang sebenarnya. Semua yang ada telah direkayasa untuk mempersuasi orang

    Semiotika Komputasional Aplikasi Mesin Penerjemahan

    Get PDF
    Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep penerapan teori semiotika Pierce dalam perancangan mesin penerjemahan. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan dengan metode kualitatif.Hasli penelitian ini menunjukkan bahwa dalam aplikasi mesin penerjemahan tidak semua mengambil kelas tanda pada setiap trikotomi yang terdapat dalam teori semiotika Pierce. Kelas tanda yang tersebut adalah trikotomi pertama masuk pada kelas tanda legisign. Pada trikotomi kedua masuk pada kelas tanda symbol, selanjutnya pada trikotomi ke tiga masuk pada kelas tanda rheme dan dicent

    THAHARAH LAHIR DAN BATIN DALAM AL-QURAN (Penafsiran terhadap Qs. Al-Muddatsir/74:4 dan Qs. Al-Maidah/5:6)

    Get PDF
    One of the fundamental problems of the religious diversity of most Muslims today is that they are religiously textual or infantile, minus the meaning of irfani. They are religious limited to rituals and lack of inner meaning. As a result they stop in religion at the means and do not arrive at the religious goals. For example, they only feel that they are sufficient in sharia ablution or prayer but minus the inner meaning or essence. As a result, the ablution and prayer that they perform does not lead to the essence of religion, the essence of ablution and the essence of prayer. This paper discusses how the inner or irfani meanings of the essence of thaharah and the nature of wudoo, without ignoring the core meanings (syar'iyah and bayani)

    KONSEP QUNUT DALAM AL-QURAN DAN RELASINYA DENGAN DOA QUNUT DALAM SHALAT (SUATU TINJAUAN TAFSIR DAN FIQH)

    Get PDF
    Salah satu karakter kepribadian muslim yang paling unggul, mulia dan patut diteladani dan diaktualisasikan dalam kehidupan pribadi muslim adalah kepribadian qunut. Dalam pandangan al-Quran, qunut sebagai kepribadian berkonotasi makna ketaatan, ketundukan dan penghambaan secara total dan holistik kepada Allah, pada saat yang sama, menjauhi segala perbuatan yang menunjukkan pembangkangan dan kedurhakaan kepada Allah. Kerkarakter qunut ini, lahir dari kesadaran penuh akan keagungan dan kebesaran Allah, sebagai Rabb dan Ilahi. Di sisi lain, kesadaran akan kelemahan, kehinaan dan kerendahan dirinya di hadapan Allah. Pembentukan karakter kepribadian qunut bersifat universal dan merupakan suatu keniscayaan dan kemestian bagi setiap individu muslim dalam rangka membentuk sebuah masyarakat muslim. Qunut sebagai karakter kepribadian yang demikian, tergambar dengan jelas dalam doa qunut dalam shalat

    KONSEPSI AGAMA ISLAM DALAM AL-QURAN

    Get PDF
    The problem with the diversity of Muslims is a religion without essence. Religion without substance. Having religion without practicing religious law. Having religion with the practice of sharia but minus the essence of being religious. This issue is discussed using the maudhuiy interpretation approach. Starting from the verses that use the term al-Islam, whether followed by the term al-dien or not, it is found that Islam refers to two meanings and or two conceptions, namely Islam as a religious institution and Islam as the essence of teachings. True Muslims are religious, not only limited to adhering to Islam as a religious institution but actually grounding Islam as teaching, namely actualizing Islamic teachings universally and holistically in life and life

    Tanda dalam Ritual Ziarah Makam Leluhur di Kampung Kampala Kabupaten Maros (Suatu Tinjauan Semiotika Pierce)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran ritual ziarah makam leluhur di Kampung Kampala Kabupaten Maros dan menganalisis bentuk tanda pada benda dalam ritual ziarah makam leluhur di Kampala menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi guna mendapatkan data berupa gambaran ritual dan makna benda-benda yang digunakan dalam proses ziarah kubur tersebut. Data yang didapatkan kemudian dianalisis melalui reduksi data untuk diklasifikasikan berdasarkan teori semiotika Charles Sanders Pierce dan disajikan dalam bentuk gambar yang dilengkapi deskripsi lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rangkaian ziarah makam leluhur di Kampala terdiri atas tiga tahap yaitu appasabbi, appanaung dan ziarah kubur. Kuburan yang diziarahi juga terdri atas tiga lokasi berbeda yaitu (1) makam Karaeng Kampala atau Karaeng Buraneya, (2) makam Karaeng Baineyya dan (3) makam Toa Boe serta Bissu Kampala. Terdapat delapan belas benda yang digunakan dalam rangkaian proses ziarah makam ini. Semua benda tersebut memiliki ciri tanda yang berbeda-beda berdasarkan klasifikasi trikotomi Pierce. Pada tataran objek didominasi oleh indeks dan simbol. Pada tataran representamen didominasi oleh legisign. Sedangkan pada tataran interpretan didominasi oleh dicisign. Kata Kunci: Tanda, Ziarah Makam Leluhur, Semiotika Charles Sanders Pierce Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran ritual ziarah makam leluhur di Kampung Kampala Kabupaten Maros dan menganalisis bentuk tanda pada benda dalam ritual ziarah makam leluhur di Kampala menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi guna mendapatkan data berupa gambaran ritual dan makna benda-benda yang digunakan dalam proses ziarah kubur tersebut. Data yang didapatkan kemudian dianalisis melalui reduksi data untuk diklasifikasikan berdasarkan teori semiotika Charles Sanders Pierce dan disajikan dalam bentuk gambar yang dilengkapi deskripsi lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rangkaian ziarah makam leluhur di Kampala terdiri atas tiga tahap yaitu appasabbi, appanaung dan ziarah kubur. Kuburan yang diziarahi juga terdri atas tiga lokasi berbeda yaitu (1) makam Karaeng Kampala atau Karaeng Buraneya, (2) makam Karaeng Baineyya dan (3) makam Toa Boe serta Bissu Kampala. Terdapat delapan belas benda yang digunakan dalam rangkaian proses ziarah makam ini. Semua benda tersebut memiliki ciri tanda yang berbeda-beda berdasarkan klasifikasi trikotomi Pierce. Pada tataran objek didominasi oleh indeks dan simbol. Pada tataran representamen didominasi oleh legisign. Sedangkan pada tataran interpretan didominasi oleh dicisign. Kata Kunci: Tanda, Ziarah Makam Leluhur, Semiotika Charles Sanders Pierc

    Penokohan Series Alrawabi School for Girls Karya Tima Shomali Tinjauan Intrinsik

    Get PDF
    ABSTRACTCHARACTERIZATION OF ALRAWABI SCHOOL FOR GIRLS SERIES BY TIMA SHOMALI (INTRINSIC REVIEW)Fikriyah Nadia Alkatiri "Characterization of Alrawabi School for Girls Series by Tima Shomali (Intrinsic Review)". Supervised by Haeriyyah, S.Ag., M.Pd.I and Ilham Ramadhan, S.S., M.A.This research is motivated by the problems that occur in the Alrawabi School for Girls series. The main problem in this series is the change in character due to bullying and revenge contained in the Alrawabi School for Girls series. The aims of this study were: to identify the character dimensions in the Alrawabi School for Girls series using Hussein Qabbani's theory, and to analyze the character painting techniques in the Alrawabi School for Girls series.The type of research used is library research, namely descriptive qualitative. The data in this study are in the form of scenes and dialogues in the series "Alrawabi School for Girls" by Tima Shomali and Shirin Kamal. The data source for this research is the series “Alrawabi School for Girls” by Tima Shomali. Data collection techniques using recording techniques. Methods and techniques of data analysis are (1) display, (2) reduction, and (3) drawing conclusions.The results of the study show that (1) In the Alrawabi School for Girls Series there were several characters including Maryam, Dina, Noaf, Layan, Rania, dan Ruqayya, the six characters had different character dimensions, while the character dimensions were the outer dimension, the inner dimension and the social dimension. (2) The character painting techniques used are dramatic techniques, namely speech techniques, behavior techniques, thoughts and feelings techniques, other character reaction techniques, physical painting techniques, and background painting techniques.Keywords: Alrawabi School for Girls, Character Dimension, Character Painting Techniques.ABSTRAKPENOKOHAN SERIES ALRAWABI SCHOOL FOR GIRLS KARYA TIMA SHOMALI (TINJAUAN INTRINSIK)Fikriyah Nadia Alkatiri “Penokohan Series Alrawabi School for Girls Karya Tima Shomali (Tinjauan Intrinsik)”. Dibimbing oleh Haeriyyah, S.Ag., M.Pd.I dan Ilham Ramadhan, S.S., M.A.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi pada series Alrawabi School for Girls. Masalah utama pada series ini yaitu terjadi perubahan karakter akibat perundungan dan pembalasan dendam yang terdapat pada series Alrawabi School for Girls. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi dimensi karakter pada series Alrawabi School for Girls dengan menggunakan teori Hussein Qabbani, dan Menganalisis teknik pelukisan tokoh pada series Alrawabi School for Girls.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka yaitu deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa adegan dan dialog yang terdapat dalam series “Alrawabi school for girls” Karya Tima Shomali. Sumber data penelitian ini adalah series “Alrawabi school for girls” Karya Tima Shomali. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat. Metode dan teknik analisis data yaitu (1) display, (2) reduksi, dan (3) penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pada Series Alrawabi School for Girls terdapat beberapa tokoh-tokoh diantaranya Mariam, Dina, Noaf, Layan, Rania, dan Ruqayya, keenam tokoh tersebut mempunyai Dimensi Karakter yang berbeda-beda, adapun dimensi karakternya adalah dimensi luar, dimensi dalam, dan dimensi social. (2) Teknik pelukisan tokoh yang digunakan adalah teknik dramatic yakni: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan fisik, dan teknik pelukisan latar.Kata Kunci :, Alrawabi School for Girls, Dimensi Karakter, Teknik Pelukisan Toko

    Penerapan Model-Model Pembelajaran Aktif MAN 2 Watampone

    Get PDF
    Pengabdian ini diikuti oleh para guru-guru yang ada di sekolah MAN 2 WATAMPONE Kab. Bone Prov. SulSel. Pengabdian ini terlaksana karena adanya masalah pada proses pembelajaran di sekolah tersebut diantaranya ialah (1) metode mengajar yang digunakan guru dalam kelas kurang bervariasi, (2)kurangnya persiapan guru dalam penyampaian materi yang berdampak pada gaya mengajar monoton, (3) guru menggunakan kata-kata yang menyulitkan peserta didik, dan (4) guru hanya menerangkan materi tanpa ada penguatan yang dapat merangsang motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Maka dalam pengabdian ini akan dilakukan penerapan model-model pembelajaran di MAN 2, ini dilakukan dengan alasan mengoptimalisasi penggunaan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang memadai. Guru diharapkan menggunakan berbagai macam model pembelajaran di kelas agar siswa bisa lebih fokus pada pembelajaran. Metode pelaksanaan menerapkan model-model pembelajaran yang melibatkan 50 orang guru dari sekolah tersebut berupa model Gallery Walk. Pengabdian ini memberikan kontribusi berupa (a)peningkatan pemahaman guru di MAN 2 Watampone terhadap model-model pembelajaran aktif, (b)maksimalisasi kemampuan guru-gur MAN 2 Watampone dalam merepkan metode pembelajaran aktif, (c) meningkatnya motivasi serta keaktifan siswa dan guru MAN 2 Watampone. Adanya pengabdian ini maka memberikan pengetahuan serta solusi dalam pembelajaran bagi para guru di sekolah tersebut

    QUNUT AS A POSITIVE RELIGIOUS SPIRITUAL ETHIC IN THE PERSPECTIVE OF THE QUR'AN

    Get PDF
    This article discusses qunut as a positive religious-spiritual ethic in the perspective of the Qur'an. The method used is the thematic interpretation method. The results showed that the essence of the meaning of qunut as the religious-spiritual ethics of the Quran is obedience, obedience, submission and slavery full of earnestness, specialty, humility and love for Allah and to the Messenger of Allah. The nature of qunut with such a meaning, true becomes the personality character of every individual Muslim. Qunut character should also be a building of life in spousal or domestic relations and social-community life. Keywords: Qunut; Positive Religious-spiritual ethic
    corecore