Scaffolding EFL Learners English Literacy Through Extensive Reading

The purpose of this article is to find out how the Extensive Reading approach affects EFL learners' reading literacy. The research sample consisted of 37 eighth-grade students from SMP PARIGI. The writer chose the sample using a random sampling technique. The author employed quantitative research with a quasi-experimental design that included a pre- and post-test. The pre-test mean for students is 57.16, while the post-test mean for students following therapy is 81.21. The outcome of the T-test is -2.50, with a degree of significance of 5% (=2.028). Extensive Reading, in other words, has an impact on students' reading literacy

Improving English Speaking Ability through Mobile Assisted Language Learning (Mall) Learning Model

The aims of the study to reveals in details process and result of improving English speaking ability using Mobile assisted Language Learning (MALL) learning model. This study is an action research at English Department Muhammdiyah University of Jakarta consists of 30 students as the participant. Data obtained from the result of English Speaking ability test. The results of the study showed that the learning process using Mobile Assisted Language Learning (MALL) makes the students become more active in their speech; their participation level in learning interaction shows it. The result also presented that there is significantly improvement on the students’ English speaking ability using Mobile Assisted Language Learning (MALL) from preliminary cycle to the third cycle phase in research process. The average score of the students at preliminary stage is only 42.8 then it increased in the first cycle to 53.2. While on the second cycle obtained an average score of 61.2 and increased in the third cycle to 80. So, it can be concluded that action research in improving English speaking ability using Mobile Assisted Language Learning (MALL) significantly helps the students in improving their ability to speak English

ANALISIS TINGKAT RESILIENSI MATEMATIS SISWA JURUSAN MIPA DAN IPS DI SMA

Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan oleh sebagian besar siswa dan menjadi salah satu pelajaran yang dianggap sulit. Oleh karena itu, sikap kuat dan tangguh dibutuhkan dalam belajar matematika, terutama bagi siswa SMA, karena materi yang dipelajari sudah lebih abstrak dan membutuhkan keterampilan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat resiliensi matematis siswa jurusan MIPA dan IPS di SMAN 94 Jakarta. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan tingkat resiliensi matematis siswa gabungan antara jurusan MIPA dan IPS maupun per jurusan di SMAN 94 Jakarta berada pada kategori sedang. Lebih lanjut, rata-rata skor resiliensi matematis siswa jurusan MIPA sebesar 66,36 dan rata-rata skor resiliensi matematis siswa jurusan IPS sebesar 64,71 sehingga dapat disimpulkan tingkat resiliensi matematis siswa jurusan MIPA lebih tinggi daripada siswa jurusan IPS. Berdasarkan indikator resiliensi matematis, pada indikator 1 dan 2 Jurusan IPS memiliki rata-rata skor yang lebih tinggi dibandingkan jurusan MIPA, dan pada indikator 3,4,5, dan 6 jurusan MIPA memiliki rata-rata skor yang lebih tinggi daripada jurusan IPS. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para guru dapat meningkatkan kemampuan resiliensi matematis peserta didik sehingga mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik serta peserta didik diharapkan dapat menganalisis tingkat resiliensi matematis dalam dirinya untuk lebih semangat dalam belajar matematik

IMPLEMENTASI QUIZIZZ SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EDUCATION GAME TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Fenomena yang tidak asing adalah mata pelajaran matematika yang selalu dihindari dan ditakuti oleh siswa. Salah satu penyebabnya adalah siswa tidak memiliki motivasi belajar saat pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan karena guru hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional dan interaksi hanya berlangsung satu arah sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang membosankan dan monoton. Pada perkembangan teknologi di era modern ini mewajibkan guru untuk berinovasi dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan implementasi Quizizz sebagai media pembelajaran berbasis Education Game terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. Metode penelitian ini dengan menggunakan studi literatur dengan mengkaji penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, implementasi Quizizz sebagai media pembelajaran berbasis Education Game dilakukan melalui tahapan analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Dengan demikian diperoleh bahwa adanya penerapan Quizizz dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan dan memberikan pengaruh positif pada kegiatan pembelajaran matematika

STUDI LITERATUR TENTANG KESULITAN BELAJAR MATEMATIS SISWA SMP PADA KONSEP PERKALIAN

Studi literatur ini membahas kesulitan belajar matematis yang dialami oleh siswa SMP pada konsep perkalian. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematis siswa SMP pada konsep perkalian, seperti kurangnya pemahaman konsep dasar, kurangnya latihan dan pengalaman dalam mengaplikasikan konsep. Berbagai strategi pembelajaran dan pendekatan yang dapat digunakan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar matematis pada konsep perkalian juga disajikan. Hasil studi literatur ini dapat memberikan informasi dan panduan bagi guru matematika untuk meningkatkan pembelajaran matematika siswa SMP pada konsep perkalian

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesiapan belajar dengan hasil belajar matematika peserta didik. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 97 Jakarta yang berjumlah 288 peserta didik, dengan sampel sebanyak 31 peseta didik yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Descriptive analysis dan inferential analysis. Descriptive analysis menggambarkan karakteristik data pada setiap variabel yang terdiri dari nilai terendah, nilai tertinggi, mean, median, modus dan standar deviasi, sementara inferential analysis mencakup analisis regresi, analisis sederhana dan koefisien korelasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian korelasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kesiapan belajar adalah angket dengan menggunakan skala Likert, sedangkan pengumpulan data hasil belajar matematika peserta didik menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik, thitung > ttabel (3,640 > 1,699). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi rxy = 0,560 dengan persamaan regresi   = 1,107X – 10,952. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa r2 = (0,560)2 = 31,36 artinya 31,36% Hasil Belajar Matematika Peserta Didik dipengaruhi oleh Kesiapan Belajar, sedangkan sisanya 68,64% dipengaruhi oleh faktor lain. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kesiapan belajar yang dilakukan, akan semakin tinggi nilai hasil belajar yang didapatkan peserta didik

ANALISIS BIBLIOMETRIK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend penelitian kemampuan koneksi matematis dan melihat peluang penelitian tentang kemampuan koneksi dimasa depan. Penelitian ini menggunakan metode analisis bibliometrik. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui google scholar dari tahun 2017-2022  dengan keywords mathematical connection ability. Peneliti  menganalisis  671  artikel  dari  996 artikel  asli  tahun  2017 - 2022.  Penelitian  ini memanfaatkan penggunaan perangkat lunak PoP dan VOSviewers untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membuat kesimpulan bahwa terdapat item mathematics education, conteks, survey, logic, chapter, solution dan mathematical connection yang  dapat  digunakan  untuk  melakukan  perkembangan  dalam penelitian kemampuan koneksi matematis dimasa depan

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kemampuan literasi matematis merupakan salah satu kemampuan matematis yang berperan penting bagi siswa dan diharapkan siswa memiliki kemampuan literasi matematis yang baik. Adversity Quotient (AQ) merupakan kecerdasan yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan soal literasi matematis. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan literasi matematis ditinjau dari adversity quotient pada pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan yaitu systematic literature review, dengan 19 artikel yang di-review. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan dan mereview semua artikel mengenai kemampuan literasi matematis, adversity quotient, dan kemampuan literasi matematis ditinjau dari adversity quotient pada pembelajaran matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adversity merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa. Semakin tinggi adversity quotient siswa maka semakin tinggi juga kemampuan literasi matematis siswa. Sebaliknya, jika adversity quotient siswa rendah maka rendah juga kemampuan literasi matematis siswa

PENGGUNAAN DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR PADA PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI BERPIKIR PSEUDO

Berpikir merupakan aktivitas melibatkan pikiran manusia yang digunakan untuk mengambil keputusan melalui informasi yang diberikan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta didik yang sering ditemukan dalam cara berpikir pseudo adalah tidak bisa menghubungkan antara konsep berpikir yang diberikan dan penyelesaian dari permasalahan yang ada. Penelitian ini berfokus pada penggunaan defragmenting struktur berpikir pada peserta didik yang mengalami berpikir pseudo dengan melihat masalah berpikir secara utuh tentang konstruksi konsep, berpikir analogi, penempatan konsep dan pseudo konsep matematika. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat proses berpikir pseudo dengan menggunakan defragmenting struktur berpikir pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan sistematik kualitatif. Pengumpulan data berlangsung dalam dua tahap, yaitu tahap pencarian dan tahap pemilihan artikel. penulis memfilter 5 artikel yang memenuhi persyaratan untuk tinjauan sistematis. Kelima artikel ini memuat 52 subjek penelitian dengan hasil sebelum dan sesudah defragmenting. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat tiga jenis proses defragmenting yang dilakukan dalam menyelesaikan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam struktur berpikir pseudo yaitu memperbaiki pemikiran logis, perbaikan pemikiran analogis dan memperbaiki skema. Jenis defragmenting yang paling banyak dilakukan adalah scaffolding, Conflict Cognitive dan gabungan Scaffolding, Conflict Cognitif dan desiquilibrasi dan defragmenting dengan melakukan intervensi terhadap peserta didi

The effect of learning independence on mathematics learning achievement seventh grade of junior high school students

The low independence of student learning, especially in mathematics lessons, is a driver for research. Based on observations, most students do not realize the importance of learning independence. Many students don't want to learn math, and most don't like it because they think math is too difficult. Survey methods with simple regression analysis are used in research. The study aims to determine the effect of independence on mathematics learning achievement of seventh grade students at State Junior High School 7 Bekasi City in the even semester of the 2022/2023 academic year. Sampling using a simple random sampling technique with 38 students from seventh grade at Junior High School 7 Bekasi City. Data analysis using the help of the Statistical Program for Social Science (SPSS) 22 program with stages of descriptive statistical analysis, testing prerequisites for data analysis (normality test, linearity test, and hypothesis test). The results of the study can be concluded that there is an influence of independence on mathematics learning achievement in seventh grade of junior high school students. The effect of independence on students' mathematics learning achievement was 10.4%, and 89.6% was influenced by other factors