5 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA YARSI BUKITTINGGI

    Get PDF
    Caring adalah esensi dari keperawatan yang berlandaskan perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati keyakinan spiritual klien. Namun sangat disayangkan masih banyak perawat memusatkan diri pada fenomena medik sehingga tidak ada waktu mendengarkan klien, memberi dukungan dan kenyamanan. Permasalahan ini juga ditemukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi, dimana masih terdapat keluhan klien dan keluarganya terhadap pelayanan perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku caring perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi, dengan jenis penelitian mixed method. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara tidak terstruktur.Jumlah responden adalah 71 perawat dengan tehnik purposive sampling dan responden wawancara dengan 8 perawat.Analisis data dengan univariat sampai multivariat, dan analisis data kualitatif dengan tehnik tematik.Hasil penelitian menunjukkan faktor yang dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi adalah faktor struktur organisasi (nilai OR 21,102).Pengalaman caring perawat selama masa pendidikan adalah pembelajaran khusus caring tidak optimal dan praktek caring di rumah sakit kurang mendapat pengarahan. Selama bekerja di rumah sakit pengalaman caring perawat meliputi pelayanan caring tidak bisa optimal, terbatasnya pengetahuan tentang caring dan dukungan rumah sakit terhadap caring belum optimal. Diharapkan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi dapat mempertahankan dan meningkatkan perilaku caring perawat dengan mengadakan pelatihan caring, memberi reward terhadap perawat yang berperilaku caring, pihak manajemen meningkatkan supervisi terhadap caring, merotasi perawat secara rutin dan mengenalkan caring saat orientasi perawat baru. Bagi institusi pendidikan keperawatan diharapkan melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif menumbuhkan perilaku caring sejak awal masa pendidikan. Kata kunci: Faktor-faktor, perilaku caring, perawat pelaksana Daftar pustaka: 80 (2000 – 2016

    PERILAKU MAHASISWA PRODI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR YARSI BUKITTINGGI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN E – LEARNING

    Get PDF
    Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui program belajar jarak jauh. Program tersebut merupakan alternatif yang digunakan oleh setiap universitas saat ini. Salah satu bentuk dari pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran E-Learning yang dapat dilakukan dengan bantuan media digital di dalamnya. Dengan berubahnya suatu sistem pembelajaran, tentunya akan menghasilkan pola-pola dan perilaku dari para pelakunya. Perilaku atau kebiasaan yang dituntut dalam penerapan E-Learning adalah kemandirian, kedisplinan, dan komitmen baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Mohammad Natsir Yarsi Bukittinggi dalam menggunakan teknologi pembelajaran E–Learning. Jenis peneliian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan stratified random sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Mohammad Natsir Yarsi Bukittinggi tahun 2022. Jumlah sampel sebanyak 172 orang responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa distribusi frekuensi perilaku kemandirian mahasiswa lebih dari separo yaitu sebanyak 88 orang ( 51,2% ) termasuk kategori negatif. Distribusi Frekuensi perilaku mahasiswa dengan indikator kedisiplinan lebih dari separo ( 52, 9% ) termasuk kategori negatif. Dan juga distribusi frekuensi perilaku dengan indikator komitmen terdapat lebih dari separo yaitu sebanyak 100 orang ( 58,1% ) termasuk kategori negatif. Kesimpulan penelitian ini terdapat lebih dari separo perilaku mahasiswa dalam penggunaan E-Learning dengan indikator kemandirian, kedisiplinan dan komitmen dalam pembelajaran masih dikatakan dalam kategori negatif. Saran kepada pihak Universitas Mohammad Natsir Yarsi Bukittinggi untuk lebih meningkatkan perilaku pembelajaran aktif penggunaan E-Learning kepada Mahasiswa sehingga munculnya perilaku positif dalam pembelajaran jarak jauh

    HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSI IBNU SINA PADANG PANJANG

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit, memiliki fungsi dan peran pelaksanaan tugas keperawatan yang harus dalam kualitas kehidupan kerja yang baik. Kualitas kehidupan kerja perawat merupakan cara efektif untuk meningkatkan kinerja perawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan kinerja perawat di RSI Ibnu Sina Padang Panjang Tahun 2022. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat di RSI Ibnu Sina Padang Panjang. Sampel yang digunakan sebesar 44 responden berdasarkan total sampling. Variabel independen penelitian ini adalah kualitas kehidupan kerja perawat, variabel dependen yaitu kinerja perawat. Data dianalisis menggunakan uji spearman rank dengan derajat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,000 (p < 0,05) yang berarti adanya hubungan antara kualitas kehidupan kerja perawat dengan kinerja perawat dan nilai korelasi 0,636 yang berarti korelasi kuat. Kualitas kehidupan kerja perawat memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja perawat di RSI Ibnu Sina Padang Panjang. Penelitian selanjutnya dapat menganalisis lebih dalam dari empat dimensi kualitas kehidupan kerja yang lebih erat kaitannya dengan kinerja perawat

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE DI RUANG RAWAT JALAN RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2014

    No full text
    Depresi paska stroke adalah gangguan mood yang dapat terjadi setiap saat setelah stroke. Depresi paska stroke dapat meningkatkan keparahan stroke serta penurunan intelektual.depresi paska stroke mempengaruhi sekitar 20-50% paska stroke dalam tahun pertama setelah stroke, dan kejadian puncaknya diperkirakan pada 6 bulan paska stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada pasien paska sroke di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi. Desain penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah pasien paska stroke di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi dimulai tanggal 30 Juni s/d 25 Juli 2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Accidental Sampling, sebanyak 52 orang responden. Instrument penelitian adalah kuesioner dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil analisa univariat menunjukkan pendidikan rendah(51.9%), usia lansia(53.8%), disertai penyakit penyerta(57.7%), lama menderita stroke ≥ 6 bulan(67.3%), dukungan keluarga tidak baik(65.4%), mengalami penurunan fungsi kognitif(51.9%), mengalami gangguan kemampuan fungsional(59.6%) dan mengalami depresi(61.5%). Hasil analisa bivariat secara statistik adalah ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan depresi(p=0.100), ada hubungan bermakna antara usia dengan depresi(p=0.003), ada hubungan bermakna antara penyakit penyerta dengan depresi (p=0.080), ada hubungan bermakna antara lama menderita stroke dengan depresi(p=0.016), ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan depresi(p=0.001), ada hubungan bermakna antara fungsi kognitif dengan depresi(p=0.005), dan ada hubungan bermakna antara kemampuan fungsional dengan depresi (p=0.047). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada pasien paska stroke di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi 2014. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi pelayanan dan institusi pendidikan, serta dapat dijadikan acuan oleh peneliti selanjutnya

    FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

    No full text
    Peningkatan jumlah lansia di Indonesia membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan, salah satu masalahnya yaitu menurunnya kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 96 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Quality of Life Index: Generic Version-III untuk mengukur faktor kualitas hidup dan kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup. Analisa dengan menggunakan uji Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara faktor kesehatan fisik, faktor psikologi/spiritual, faktor hubungan sosial dan ekonomi, dan faktor keluarga dengan kualitas hidup lansia. Faktor kesehatan fisik merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang holistik pada lansia, sehingga masalah yang muncul pada lansia baik fisik, psikologi/spiritual, hubungan sosial & ekonomi serta keluarga dapat diindentifikasi dengan cepat dan tidak menyebabkan penurunan pada kualitas hidup lansia
    corecore