23 research outputs found

    ANALISIS POSITIONING MOBIL JEPANG DAN COMPETITOR BERDASARKAN MARKETING MIX DI KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis posisi produsen mobil Jepang dan Competitor berdasarkan Marketing MIX di kota Surabaya. Dengan menggunakan sampel 100 responden pemilik atau pengguna mobil produksi Jepang dan pesaing di Surabaya. Dengan menggunakan alat analisis multidimensional scalling terdapat varibel yang di petakan menurut marketing MIX seperti Product pada kuadran I, place pada kuadran II, price pada kuadran III, promotion pada kuadran IV dan produk yang diteliti adalah Mobil Jepang dan pesaing. Hasilnya merk MITSUBISHI, NISSAN dan HONDA pada kuadran Product, merk DAIHATSU, MAZDA, HYUNDAI pada Place, merk MERCEDEZ BENZ dan BMW pada Price, dan kuadran Promotion ditempati merk TOYOTA dan SUZUKI

    Response of Sesame Promising Lines (Sesamum Indicum L.) to Nitrogen in Irrigated Wetland After Paddy

    Full text link
    An experiment on sesame was conducted in Nganjuk in 2005 to study the response of sesame promising lines to nitrogen in irrigated wetland after paddy. The experiment was arranged in factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor were two sesame lines (Si.25, Si.28) and Sbr.1 variety as control, whereas the second were five N dosage (0; 22.5; 45; 67.5 and 90 kg N/ha). Result showed that sesame in irrigated land after paddy was response to N. The respective optimum N dosages for irrigated wetland after paddy were: 83.34 kg/ha for Si.28, and 42.20 kg/ha for Sbr.1. The best N dosage for Si.25 was 22.5 kg N/ha. The superior line for irrigated land after paddy is Si.28

    Peramalan dan Penjualan Produk Elpiji di PT. PERTAMINA (Persero) UP-1 Pangkalan Berandan

    Get PDF
    Dalam rangka menjaga kontinuitas produk ELPIJI,maka di perlukan peramalan dan penjualan produksi ELPIJI di masa yang akan datang. Mengingat jumlah produksi · LPIJI semakin menurun,yang di sebabkan oleb cadangan Gas Alam sebagai bahan baku mulai menurun maka perlu di lakukan analisa kemampuan sebagai proses perencanaan ang matang. Untuk meramalkan besarnya penjualan (produksi) di masa yang akan datang di pergunakan Peramalan Kuantitatif. Metode Peramalan Kuantitatif yang di gunakan adalah Metode Peramalan Proyeksi Kecenderungan Dengan Regresi karena metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan,sehingga dengan dasar persamaan ini dapat di proyeksikan bal-bal ang akan di teliti pada masa yang akan datang,ketepatan meramalkan dengan sangat baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.Dari hasil perhitungan dengan metode peramalan trend I linier diperolah hasil peramalan penjualan ELPIJI ke Depot Tandem UPms I Medan selama dua belas bulan (selama tahun 2006) adalah 17.476,386 ton. Dari hasil peramalan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan produksi dengan langkah yang tepat agar pelaksanan dapat dilakukan secara optimal sehingga perusahaan tetap dapat eksis dengan produk yang memadahi

    PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL REHABILITASI

    Get PDF
    A research to study the effect of intercropping on rehabilitated of physic nut (Jatropha curcas L.) was conducted in Muktiharjo Research Station, Pati, Central of Java, from January to December 2010. Plant materials were physic nut rehabilitated by grafting of main branch with IP-2A (1 year old) and intercrops (peanut, soybean, mungbean and sesame). The experiment arranged in randomized block design with 6 replications. The treatments were: 1) intercropping peanut + physic nut, 2) intercropping soybean + physic nut, 3) intercropping mungbean + physic nut, 4) intercropping sesame + physic nut, and 5) physic nut monoculture. Plot size was 8 m x 8 m, plant distance of physic nut 2 m x 2 m, and plant distance for peanut, soybean and mungbean were 25 cm x 25 cm and sesame was 50 cm x 25 cm. The result showed that jatropha seed yield on intercropping physic nut with soybean (980.05 kg/ha) and mungbean (974.22 kg/ha) were not significantly different from physic nut monoculture (1,094.84 kg/ha). Crop that appropriate for intercropped with rehabilitated physic nut (second year) were soybean and mungbean

    PENGARUH PENGAIRAN TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN MINYAK BIJI TIGA PROVENAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian lapang dilakukan di Kebun Percobaan Balai PenelitianTanaman Tembakau dan Serat di Muktiharjo, Pati dengan tekstur tanah liatberdebu mulai tahun 2007 sampai 2009. Penelitian bertujuan untukmengetahui respon pengairan terhadap produksi dan kadar minyak bijijarak pagar. Jarak pagar ditanam pada bulan Februari 2007. Percobaanmenggunakan rancangan petak berjalur dengan tiga ulangan yang terdiridari dua faktor, yaitu faktor pertama : provenan IP-1A, IP-1M, dan IP-1P,dan faktor kedua yaitu kriteria pengairan : kontrol (tanpa pengairan),pengairan saat kandungan air tanah mencapai 35, 50, dan 65%. Pengairandiberikan selama musim kemarau. Pemangkasan pertama dilakukan padatahun II yaitu awal musim hujan (September 2008). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tambahan pengairan hanya diperlukan pada tahunpertama. Produksi biji jarak pagar tidak dipengaruhi oleh irigasi mulaitahun II sehingga tanaman jarak pagar tidak memerlukan tambahanpengairan selama musim kemarau dan dapat beradaptasi pada berbagaiketersediaan air tanah terutama pada daerah dengan curah hujan tahunan1.200-1.500 mm. Produksi biji IP-1P pada tahun I mencapai 258,7 kg/halebih tinggi dibanding IP-1A yaitu 148,11 kg/ha bila diairi saat kandunganair tanah 65%. Bila tidak diairi atau pengairan terbatas, produksi biji IP-1Adan IP-1P akan menurun masing-masing 37-59 dan 17-31%. Pada berbagaiperlakuan pengairan pada tahun II dan III, kisaran produksi biji 842-975dan 818-966 kg/ha. Pada tahun II, tanaman IP-1P menghasilkan produksibiji tertinggi (1.369 kg/ha) dibanding IP-1A (737 kg/ha) dan IP-1M (631kg/ha). Selanjutnya pada tahun III, produksi biji IP-1P (1.268 kg/ha) tetaplebih unggul dibanding IP-1A (902 kg/ha) dan IP-1M (416 kg/ha).Keunggulan IP-1P dibanding provenan lainnya adalah kemampuannyayang lebih tinggi dalam membentuk cabang produktif dan buah. Tambahanpengairan selama musim kemarau pada tahun I selain untuk meningkatkanproduksi biji juga meningkatkan kandungan minyak biji IP-1A dari 27,26menjadi 29,89% dan IP-1P dari 26,54 menjadi 30,05%. Selanjutnya padatahun II, tambahan pengairan sampai kandungan air tanah 50% tidakmempengaruhi kandungan minyak biji IP-1A, IP-1M, dan IP-1P.Kata kunci: Jarak pagar, ketersediaan air tanah, pengairan, produksi biji,kandungan minyak bijiABSTRACTEffects of irrigation on seed production and oil content ofthree provenances of physic nut (Jatropha curcas L.)A field experiment was conducted at the experiment station ofIndonesian Tobacco and Fiber Crops Research Institute in Muktiharjo, Pation a soil texture of silty clay for three years from 2007 to 2009. Theexperiment aimed to investigate the response of irrigation on productionand oil content of jatropha seed. Jatropha was planted in February 2007.The experiment used a striped plot design with three replicates. Itconsisted of two factors, firstly three provenances : IP-1A, IP-1M, and IP-1P, and secondly four irrigation levels : control (no irrigation), irrigationwhen available soil water content reached 35, 50, and 65%. Irrigation wasapplied during the dry season. The first pruning was done in the secondyear during rainy season (September 2008). The results showed thatsupplementary irrigation was needed only in the first year. The productionof jatropha seeds was not affected by irrigation from the second year on.The plants did not require additional irrigation during the dry season andthey well adapted to different soil available water, especially in areas withannual rainfall of 1,200-1,500 mm. When no irrigation supply or underinsufficient moisture content, the seed yield of IP-1A and IP-1P decreasedby 37-59 and 17-31%. In the second and third years, seed production of allirrigation treatments ranged from 842-975 and about 818-966 kg/ha. IP-1Pproduced the highest seed yield (1,369 kg/ha) compared to IP-1A (737kg/ha) and IP-1M (631 kg/ha) second year. In the third year, seedproduction of IP-1P was 1,268 kg/ha which was still more superior thanIP-1A (902 kg/ha) and IP-1M (416 kg/ha). Compared to the other twoprovenances, IP-1P was higher ability in producing productive branchesand fruits. In addition to increase in seed production, supplementaryirrigation during the dry season in the first year also increased seed oilcontent from 27.26 to 29.89% for IP-1A and from 26.54 to 30.05% for IP-1P. Furthermore, in the second year an additional irrigation to soilavailable water of 50% did not affect the seed oil content of allprovenances.Key words: Jatropha curcas L., soil available water, irrigation, seedyield, seed oil conten

    Pengujian Tiga Paket Teknologi Budi Daya Jarak Pagar Di Lahan Kering

    Full text link
    Pengujian teknologi budi daya jarak pagar yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas biji jarak pagar hasil rehabilitasi. Penelitian dilaksanakan tiga tahun (2012–2014) di Kebun Percobaan Asembagus, Situbondo dengan karakter lahan kering, bertujuan untuk menguji tiga paket teknologi budi daya jarak pagar yang dapat meningkatkan produksi biji jarak pagar. Pengujian paket teknologi dilakukan pada sistem tanam baru IP-3A pada populasi rapat, pertanaman hasil rehabilitasi dengan sambung samping IP-3A dan pangkas IP-3A. Tanaman sela kacang tanah ditanam di antara tanaman jarak pagar. Komponen produksi dan produksi biji jarak pagar diamati saat panen dan diakumulasi per tahun. Pengujian paket teknologi budi daya tanaman jarak pagar pada sistem tanam baru menghasilkan produktivitas biji yang meningkat dari tahun pertama sampai tahun ketiga masing-masing 253,6 kg/ha; 1.277,2 kg/ha; dan 1.640,3 kg/ha. Pengujian paket teknologi budi daya jarak pagar hasil rehabilitasi dengan sistem sambung samping menghasilkan produktivitas biji dari tahun pertama sampai tahun ketiga berturut-turut 436,0 kg/ha, 3.434,5 kg/ha, dan 1.409,1 kg/ha dan produktivitas tanaman sela kacang tanah berturut-turut 960,0 kg/ha, 913,6 kg/ha, dan 1.233,3 kg/ha polong kering. Pengujian paket teknologi budi daya jarak pagar hasil rehabilitasi dengan pangkas menghasilkan produktivitas biji dari tahun pertama sampai tahun ketiga berturut-turut 529,8 kg/ha; 2.460,2 kg/ha; dan 1.567,3 kg/ha dan produktivitas tanaman sela kacang tanah berturut-turut 856,5 kg/ha; 300,46 kg/ha; dan 533,30 kg/ha polong kering. Teknologi budi daya tanaman jarak pagar yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi tanaman yang ada. Penggunaan varietas yang dianjurkan yang sesuai dengan agroekosistemnya sangat dianjurkan melalui penanaman tanaman baru atau sambung samping. Tanaman yang telah meng-gunakan varietas baru dan telah melewati umur produktif (tiga tahun) dapat dilakukan pangkas bawah. Development of physic nut as an alternative energy source requires an optimized cultivation technology support. The field research was done in three consecutive years (2012–2014) in Asembagus Experimental Station, Situbondo to test physic nut cultivation technologies to improve productivity. Testing the cultivation technology package was performed on the new planted physic nut IP-3A, crop rejuvenation by grafting with entresIP-3A and pruning the IP-3A clone. Groundnut was planted as intercrop with physic nut, and after groundnut has been harvested, Crotalaria juncea was planted and harvested at the age of 45 days then mulched between physic nut plants. Yield components and yields of physic nut were recorded andaccumu-lated within a year. The application of cultivation technologies on new plating system resulted in agradually increase in seed yield from the first year to the third year consecutively, 253.6 kg/ha, 1,277.2 kg/ha, and 1,640.3 kg/ha. Physic nut IP-3A rejuvenated with grafting produced seeds 436.0 kg/ha at the first year, 3,434.5 kg/ha at the second year, and 1,409.1 kg/ha at the third year, and groundnut yields from first tothird year were 960.0 kg/ha, 913.6 kg/ha, and 1,233.3 kg/ha dry pods respectively. Physic nut IP-3A rejuvenated with pruning system produced seeds 529.8 kg/ha at the first year, 2,460.2 kg/ha at the second year, and 1,567.3 kg/ha at the third year and groundnut yields from first tothirdyear were 856.5 kg/ha, 300.46 kg/ha, and 533.30 kg/ha dry pods consecutively. Thus physic nut cultivation technologies are applied according to the conditions of existing plants. The use of recommended varieties best fit to agro-ecosystem is highly recommended by planting new plants or grafting. It is ideal to take up pruning activities when the plant is no longer productive

    KAUSALITAS PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN PADA SENTRA TENUN IKAT BANDAR KOTA KEDIRI

    Get PDF
    Tulisan ini bermaksud menganalisis strategi dan kemampuan UKM dalam meningkatkan sumber daya manusianya mengahadapi pasar bebas Asean (MEA) untuk mengembangkan sebuah konsep pengukuran perilaku kerja produktif. Secara khusus bertujuan: (a) mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang perilaku organisasi dalam hal: sikap ekonomi, hubungan sosial, kesejahteraan, dan perilaku produktif karyawan; (b) Menyusun rekomendasi bagi Dinas UKM dan Koperasi Kota Kediri dalam upaya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pada Sentra Tenun Ikat Bandar Kota kediri mengahadapi pasar bebas Asean melalui peningkatan perilaku kerja produktif. (c) Terwujudnya pelaku UKM dan pekerja mendukung Sentra Tenun Ikat Bandar Go Online dan Go Internasional. Artikel ini merupakan gagasan konseptual, yang menggunakan pendekatan studi literatur dan hasil empiris terdahulu, yang berupaya menggambarkan teori dan empiris yang akan mengungkap tentang pentingnya penelitian tentang kausalitas perilaku produktif karyawan pada Sentra Tenun Ikat Bandar Kota Kediri. Kebaruan yang perlu menjadi kajian yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola UKM, peningkatan pelaku UKM yang berorientasi pada skilled entrepreneur dalam memberdayakan pelaku UKM menjadi lebih kreatif, inovatif dan dan padat karya. Peningkatan profesionalitas SDM untuk mengatasi permasalahan mendasar UKM dengan pengukuran perilaku kerja produktif melalui sikap ekonomi, hubungan sosial, dan kesejahteraan

    Analysis of Economic Attitude and Working Satisfaction on Employees’ Productive Working Behavior at Ikat Bandar Center in Kediri

    Get PDF
    The researcher is intended to analyze the strategy and ability of SMEs in improving human resources and developing a concept of productive working behavior measurement. The study aims at examining antecedent and mediation of working satisfaction as a consequence contribution of employer’s productive working behavior. It employs economic attitude and working satisfaction variables as antecedent variable which plays pivotal role in improving productive working behavior. The present study employs survey method. Meanwhile, the sample is 150 employers of Ikat Bandar. It examines 4 hypotheses. The data is both nominal and continuum (interval, ratio, and ordinal) measured by exogenous and endogenous variables indicators. According to SEM (Structural Equation Modelling) data analysis with LISREL application program, the findings indicate that: (1) economic attitude has a positive effect on working satisfaction; (2) economic attitude has a positive effect on productive working behavior; (3) working satisfaction has a positive effect on employees’ productive working of Ikat Bandar Center in Kediri, and (4) economic attitude has a positive effect on productive behavior through employees’ working satisfaction at Ikat Bandar Center in Kediri
    corecore