10 research outputs found

    Effect of Biopesticide Application in Suppressing the Population of Onion Caterpillar Pests (Spodoptera exigua L) in Shallot Plants (Allium ascalonikum L)

    Get PDF
    ABSTRAK Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi maka budidaya bawang merah telah menyebar di hampir semua provinsi di Indonesia. Jenis hama yang sering dijumpai pada tanaman bawang merah yaitu ulat bawang (Sexigua). Bawang merah merupakan inang utama bagi larva S.exigua. Kellilangan hasil akibat serangan hama ini dapat mencapai570/o karena terjadi sejak fase pertumbuhan awal sampai dengan fase pematangan umbi, bahkan bisa mengakibatkan gagal panen terutama di musim kernarau apabila pengendalian tidak dilakukan sesegera mungkin. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan yaitu ulat bawang pada bawang merah dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati mengandung senyawa aktifyang mampu mengganggu proses perkembangan ulat bawang Metode dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan masingmasing perlakuan DO ( kontrol), Dl (100 ml masing-masing daun Nimba, Serai dan Lengkuas/ liter air), D2 (200 ml masing-masing daun Nimba, Serai dan Lengkuas Iliter air), D3 (300 ml masing-masing daun Nimba, Serai dan Lengkuas [liter air) dan D4 (400 ml masing-masing daun Nimba, Serai dan Lengkuas Iliter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Biopestisida menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap semua perlakuan yaitu intensitas serangan, persentase serangan, bobot umbi segar dan bobot umbi kering. Perlakuan terbaik terdapat pada D4. Kata Kunci : Bawang merah, Biopestisida, Ulat bawang (Spodoptera exigua)

    Analysis of Soil Biological Conditions in Organic and Inorganic Agriculture Areas in Tanah Datar Regency

    Get PDF
    Enzyme activity due to soil microbial activity is an important event in knowing the status of microbial biomass and as an indicator of the occurrence of nutrient cycling. This activity is not just a chemical event, but rather a complex biological process related to the interaction of life interests between organism. The activities of each soil microbial group further emphasize its diversity status, and have an impact on various bioprocess events that allow the degradation and synthesis of soil organic matter. Respiration events are a description of the acceleration of bioprocesses carried out by soil microbial biomass. The implementation of an enzymatic process can reflect an integrated chemical process, physics and mineralization that occurs in the soil as a result of microbial activity, in maintaining and realizing the resilience of its ecosystem. This research is a survey method and soil sampling (purposive sampling) followed by soil testing in the laboratory with the following stages: (a) analysis of experimental soil samples at the Soil Biology Laboratory, Soil Research Institute, Bogor, (b) interview. Analysis of organic and organic soil nitrogenase activity in Jorong Carano Batirai and Jorong Aie Angek, Tanah Datar Regency obtained a total of 4 samples. Indicates the presence of nitrogenase activity, namely NOI, NAI, NOII and NAII. The highest nitrogenase activity based on ARA was in the NOII sample and the lowest was in the NAI sample. Land management affects urease activity, urease is an enzyme that is sensitive to various levels of land management. Higher urease activity with organic use, because the level of land management is less intensive and receives little inorganic fertilizer or pesticide. Keywords : soil enzyme activity, soil biological fertilit

    Pengaruh Perendaman Asam Sulfat (H2SO4) Terhadap Perkecambahan Benih Sirsak (Annona muricata L )

    Get PDF
    Tanaman sirsak merupakan tanaman yang kaya akan manfaat, oleh karena itu tanaman ini berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka pengembangan agroindustri dan agribisnis. Salah satu kendala pada pembibitan sirsak yaitu benih tidak segera berkecambah (dorman). Hal itu disebabkan benih sirsak memiliki kulit yang tebal dan keras sehingga bersifat impermeabel terhadap air dan gas yang menyebabkan perkecambahan menjadi terhambat atau waktu yang dibutuhkan untuk menginduksi perkecambahan semakin lama. Perlakuan skarifikasi kimia memiliki tujuan untuk membuat kulit benih lebih mudah dimasuki air ketika imbibisi. Salah satu larutan kimia yang dapat digunakan yaitu larutan asam sulfat (H2SO4). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lama perendaman asam sulfat terhadap perkecambahan benih sirsak. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok Non faktorial dengan perlakuan sebagai berikut: P0 (kontrol), P1 (20 menit), P2 (30 menit) dan P3 (40 menit). Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu persentase perkecambahan (%), tinggi bibit (cm), jumlah daun (helai), bobot basah (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman asam sulfat terhadap perkecambahan benih sirsak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pengamatan persentase perkecambahan yaitu 81,25%, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi bibit (cm), jumlah daun (helai) dan bobot basah tanaman (g). Perlakuan terbaik yaitu perendaman asam sulfat selama 30 menit

    ANALISIS TANAH REKOMENDASI PEMUPUKAN BUDIDAYA GANDUM (Triticum aestivum L) di KOTA PADANGSIDIMPUAN SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Kota Padangsidimpuan memiliki potensi untuk pengembangan pertanian hampir semua komoditi, tetapi belum ada pangan alternatif untuk dikembangkan masih tergantung terhadap beras dan belum ada status hara tanah yang pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat status hara tanah di lahan pertanaman gandum. Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada Bulan Juni 2019 di Desa Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. Tanah diambil secara komposit pada areal pertanaman gandum. Analisis kandungan hara dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Analisis karakter kandungan hara antara lain: pH ,Bahan Organik, N-Total, P-Total, K-total, Kdd, C-Organik, KA, KKA. Status hara tanah pada lokasi Desa Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu adalah kategori rendah (miskin hara). Untuk memperbaiki kesuburan tanah diperlukan bahan organik 5-20 ton/ha, modifikasi pupuk organik lainnya seperti pemberian pupuk organik cair, pupuk hayati dan bahan organik lainnya

    Studi Produksi Tanaman Salak Sidimpuan (Salacca Sumatrana Becc.) Pada Pembuangan Tandan Bekas Panen dan Penjarangan Buah

    Get PDF
    Terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas produksi buah salak sidimpuan disebabkan karena teknik budidaya dan pengelolaannya masih sederhana dan belum intensif. Pada kegiatan budidaya tanaman salak sidimpuan masih jarang dilakukan kegiatan pemupukan yang tepat dan teratur. Demikian juga dengan kegiatan pemeliharaan seperti pemangkasan, penjarangan buah dan pembuangan tanda buah bekas setelah panen. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan produksi salak sidimpuan adalah melalui kegiatan pembuangan tandan bekas panen dan penjarangan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembuangan tandan bekas panen dan penjarangan buah terhadap produksi tanaman salak Sidimpuan. Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan di pertanaman salak Desa Palopat Maria Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan dengan ketinggian tempat ± 400 mdpl. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan perlakuan sebagai berikut : faktor I, P0 (Kontrol), P1 (Pembuangantan dan buah bekas panen), danfaktor II, J0 (kontrol), J1 (10 buah disisakan per tandan), J2 (15 buah disisakan per tandan ), J3 (20 buah disisakan per tandan). Parameter pengamatan yang dilakukan yaitu bobot buah per tandan(g), bobot  buah (g) dan diameter buah (cm). Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa perlakuan penjarangan buah berpengaruh nyata terhadap bobot buah per tandan (g), bobot buah (g) dan diameter buah (cm). Interaksi perlakuan  pembuangan tandan buah bekas panen dan penjarangan buah  berpengaruh nyata terhadap bobot buah per tandan (g), bobot setiap buah (g)

    Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Benih Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.)

    Get PDF
    Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, akan tetapi  secara umum belum dibudidayakan   intensif. Benih asam gelugur tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, karena benih asam gelugur termasuk jenis benih rekalsitran.  Keberadaan benih  asam gelugur yang bermutu merupakan langkah awal yang harus dicapai untuk memulai budidaya secara intensif.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lama penyimpanan terhadap pertumbuhan benih asam gelugur. Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Hurase, kecamatan Batang Angkola, kabupaten Tapanuli Selatan, pada bulan April – Juni 2019.  Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan perlakuan perbedaan lama simpan sebanyak 4 taraf yaitu : P0 (kontrol/tanpa penyimpanan ), P1 (4 hari), P2 (7 hari), P3 (10 hari), dan P4 (14 hari). Parameter pengamatan yaitu persentase susut bobot benih (%), jumlah benih berkecambah (buah/hari), tinggi kecambah (cm), dan bobot segar kecambah (g).  Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa perlakuan lama penyimpanan benih memberikan pengaruh nyata pada semua parameter pengamatan. Perlakuan yang berpengaruh terbaik adalah penyimpanan benih asam gelugur selama 4 har

    Bimbingan Teknis Kelompok Tani Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Dan Pupuk Organik Cair (POC) Di Kota Padangsidimpuan

    Get PDF
    Pelaksanaan bimbingan teknis pembuatan mikroorganisme lokal dan pupuk organik cair dengan kelompok tani se-kota Padangsidimpuan merupakan salah satu kegiatan bersifat edukasi dan teknis dalam rangka pengabdian masyarakat oleh pihak akademisi dari salah satu perguruan tinggi  swasta di kota padangsidimpuan Universitas Graha Nusantara Fakultas Pertanian Program studi Agroteknologi  dengan Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan.  Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kembali para petani yang tergabung dalam kelompok -kelompok tani tentang pentingnya ilmu dan keterampilan pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) dan pupuk organik cair (POC) di saat keberadaan pupuk anorganik sering sekali mengalami kelangkaan ataupun jika sudah ada, harganya semakin mahal. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, yang berlokasi di kantor- kantor BPP yang ada di kota Padangsidimpuan. Pembuatan MOL dan POC dengan bahan utama bahan-bahan atau sampah organik di sekitar kita dan sangat mudah mendapatkannya dipadukan dengan teknik pembuatan yang tidak rumit, maka akan sangat membantu para petani untuk memenuhi kebutuhan terhadap pupuk bahkan pestisida nabati yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya tanaman di sawah dan kebun mereka.  Prinsip utama  dalam pembuatan MOL dan POC adalah proses fermentasi. Maka bahan-bahan utama yang dipersiapkan harus mencakup sebagai sumber karbohidrat, glukosa dan sumber mikroorganisme. Selanjutnya MOL yang telah berhasil diperoleh, bisa digunakan sebagai POC, dekomposer (“starter)) dalam pembuatn kompos,  pupuk hayati dan pestisida nabat

    PENGARUH BEBERAPA DOSIS CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L)

    Get PDF
    Pengembangan tanaman gandum harus divariasikan dengan banyak metode salah satunya dengan pemberian pupuk hayati CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dosis CMA terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan empat perlakuan dosis Mikoriza dengan dosis 0, 15, 30 dan 45 gram dan tiga ulangan. Beberapa dosis CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) yang diberikan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Kata kunci : Gandum, mikoriza

    Adaptasi Galur dan Varietas Gandum (Triticum aestivum L.) di Dataran Tinggi Padang Sidimpuan Sumatera Utara

    Get PDF
    Wheat adaptation is required in the complex environment especially in the lowland.The purpose of this research is to see growth and the production of different strains and the varieties of wheat in Padang Sidimpuan Angkola Julu with an altitude 700 m above sea level from. The research was being conducted with the course of this experiment quantitative data a shelf on which were (Random Design Group) with 15 treatment wheat and 3 group.Strains and varieties of wheat impact on each variable respons, wheat most adaptive is strain O/HP-92-A1-1-
    corecore