The effect of aclidinium bromide on daily respiratory symptoms of COPD, measured using the Evaluating Respiratory Symptoms in COPD (E-RS: COPD) diary: pooled analysis of two 6-month Phase III studies.

BACKGROUND: Reducing the severity of respiratory symptoms is a key goal in the treatment of chronic obstructive pulmonary disease (COPD). We evaluated the effect of aclidinium bromide 400 μg twice daily (BID) on respiratory symptoms, assessed using the Evaluating Respiratory Symptoms in COPD (E-RS(™): COPD) scale (formerly EXACT-RS). METHODS: Data were pooled from the aclidinium 400 μg BID and placebo arms of two 24-week, double-blind, randomized Phase III studies evaluating aclidinium monotherapy (ATTAIN) or combination therapy (AUGMENT COPD I) in patients with moderate to severe airflow obstruction. Patients were stratified by Global initiative for chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) Groups A-D. Change from baseline in E-RS scores, proportion of responders (patients achieving pre-defined improvements in E-RS scores), and net benefit (patients who improved minus patients who worsened) were analyzed. RESULTS: Of 1210 patients, 1167 had data available for GOLD classification. Mean (standard deviation) age was 63.2 (8.6) years, 60.7 % were male, and mean post-bronchodilator forced expiratory volume in 1 s was 54.4 % predicted. Compared with placebo, aclidinium 400 μg BID significantly improved RS-Total (2.38 units vs 0.79 units, p < 0.001) and domain scores (all p < 0.001) at Week 24, and doubled the likelihood of being an RS-Total score responder (p < 0.05), irrespective of GOLD group. The net benefit for RS-Total (Overall: 56.9 % vs 19.4 %; A + C: 65.7 % vs 6.3 %; B + D: 56.0 % vs 20.8 %, for aclidinium 400 μg BID and placebo respectively; all p < 0.05) and domain scores (all p < 0.05) was significantly greater with aclidinium compared with placebo, in both GOLD Groups A + C and B + D. CONCLUSIONS: Aclidinium 400 μg BID significantly improved respiratory symptoms regardless of the patients' level of symptoms at baseline. Net treatment benefit was similar in patients with low or high levels of symptoms. TRIAL REGISTRATION: ATTAIN (ClinicalTrials.gov identifier: NCT01001494 ) and AUGMENT COPD I (ClinicalTrials.gov identifier: NCT01437397 )

Graha Mode Busana Dan Sekolah Model Di Manado ‘Fashion in Architecture\u27 Iriyansa Lagonda

Perkembangan Dunia Mode khususnya cara berbusana dan Dunia Modeling sangat berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan Dunia Mode tak terbendung diberbagai tempat. Dari Eropa dan Amerika sebagai kiblat kegiatan Mode tersebar apa yang dinamakan revolusi Mode, sebuah bentuk revolusi yang kehadiran dan dampaknya tidak mungkin ditolak. Dengan adanya hubungan erat antara Mode dan Model, maka dibutuhkan suatu wadah yang menampung berbagai macam kegiatan tentang Mode Busana dan Pendidikan untuk Model, dimana tersedia fasilitas lengkap untuk memberikan informasi, edukasi dan mempromosikan rancangan, serta pendidikan modeling dari pengembangan diri, seperti pembentukan mental dan kepercayaan diri, etika dan sikap profesional yang akan membentuk Model menjadi profesional, menarik dan terpelajar. Melihat perkembangan minat dalam bidang Mode dan Modelling di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado, dan belum adanya suatu wadah yang menjadi sarana Promosi, informasi, pendidikan untuk bidang Mode Busana dan Modeling, maka dibutuhkan tempat dimana para penggiat Dunia Mode dari perancang busana, fashion stylist, makeup artist, dan Model mendapatkan ruang yang dapat menampung kreatifitas serta media untuk promosi, informasi dan pendidikan. Ruang yang di maksud adalah Graha Mode Busana dan Sekolah Model di Manado dengan tema perancangan Fashion in Architecture

Pusat Animasi Dan Desain Grafis Di Manado (Ilusionisme Dalam Arsitektur)

Perkembangan bidang multimedia dan perekonomian yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dan informasi menjadikan industri animasi dan desain grafis semakin berkembang, bahkan permintaan terhadap produksinya mengalami peningkatan setiap tahun, baik dari segi komersil maupun dari segi hiburan. Namun banyaknya permintaan terhadap animasi dan desain grafis tidak didukung dengan studio produksi yang kompeten. Maka Pusat Animasi dan Desain Grafis yang berfungsi sebagai rumah produksi dihadirkan untuk mampu menjawab berbagai potensi dan permasalahan tersebut, serta mampu mewadahi berbagai animo masyarakat khususnya para animator dan desainer grafis untuk dapat lebih berkarya dan mengeksplor ide serta kreatifitas mereka, agar kualitas animasi dan desain grafis yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi Utara semakin meningkat. Untuk mendukung rancangan objek, maka tema Ilusionisme dalam Arsitektur pun dipilih untuk diimplementasikan dalam perancangan karena dianggap mampu merepresentasikan fungsi serta karakteristik objek. Pada perancangan ini, proses perancangan yang dipakai adalah proses desain generasi II sesuai dengan kategorisasi dari Horst Rittel yang terdiri dari 2 fase, yang pertama adalah fase pengembangan wawasan komprehensif, yaitu pengkajian tipologi objek, tapak dan lingkungan, serta tema Ilusionisme dalam Arsitektur, lalu dilanjutkan ke fase kedua yaitu fase konseptualisasi, dengan mekanisme siklus image-present-test menurut John Zeisel, yang diawali dengan pemikiran konsep (imaging), dilanjutkan dengan penyajian konsep ke dalam bentuk gambar (presenting), lalu mengevaluasi konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu (testing). Proses tersebut dilakukan secara berulang dengan memperbaiki setiap hasil evaluasi, hingga perancang memutuskan untuk mengakhiri proses pada siklus tertentu. Gubahan bentuk Pusat Animasi dan Desain Grafis di Manado ini mengambil konsep bentuk “The Ebbinghaus Illusion” yang merupakan contoh dari salah satu jenis tema Ilusionisme dalam Arsitektur, yaitu ilusi skala. Selain ilusi skala, beberapa jenis ilusi lain yang diimplementasikan pada objek perancangan adalah ilusi fisiologis, ilusi distorsi, ilusi ambigu, ilusi Shakkei, ilusi Trompe L'oeil, dan ilusi anamorfosis. Jenis-jenis ilusi tersebut diimplementasikan pada beberapa kriteria perancangan arsitektur seperti gubahan massa, ruang dalam (interior), selubung bangunan, dan ruang luar (eksterior). Implementasi jenis-jenis ilusi tersebut umumnya diimplementasikan pada elemen arsitektural yang dapat dilihat secara langsung, karena tema Ilusionisme dalam Arsitektur mengandalkan teknik visualisasi untuk dapat dinikmati / dirasakan

(4-Hydr­oxy-2,5-dimethyl­phen­yl)phenyl­methanone

The title compound, C15H14O2, was obtained by Friedel–Crafts acyl­ation between 2,5-dimethyl­phenol and benzoyl chloride in the presence of aluminium chloride as a catalyst. The dihedral angle between the benzene rings is 61.95 (4)°. In the crystal, O—H⋯O hydrogen bonding and C—H⋯O weak inter­actions lead to polymeric C(6), C(8) and C(11) chains along the a, b and c-axis directions, respectively

Common Reactions of Furfural to scalable processes of Residual Biomass

Energy and the environment will always play key roles in society. The climate emergency cannot be ruled out to enable the transition for a clean energy future. Currently, non-renewable energy resources are declining, therefore is important to continuously explore renewable resources. Biomass is a renewable resource that can be applied to reduce climate changes and to accomplhish emission policies. Cellulose is the most abundant type of biomass worldwide, which can be transformed into biofuels and potential building block platform molecules (e.g furfural) throughout biological or chemical methods. Furfural can be synthetized from cellulose using hydrolysis and dehydration reactions. Furfural has a furan ring and carbonyl functional group which makes it an important intermediary to produce higher value-added molecules at  industrial level. These molecules include gasoline, diesel and jet fuel. However, furfural can also be transformed by hydrogenation, oxidation, decarboxylation and condensation reactions. The selective hydrogenation of furfural produces furfuryl alcohol, an important industrial compound, which is widely employed in the production of resins, fibers, and is considered an essential product for pharmaceutical applications. On the other hand, the oxidation of furfural produces furoic acid which is appliedin the agrochemical industry, where it is commonly transformed to furoyl chloride which is finally  used in the production of drugs and insecticides. The oxidation and reduction of furfural can carry out through heterogeneous and homogeneous catalysis, and biocatalysis.  Selectivity is an important issue in furfural hydrogenation and oxidation reactions since different products can be obtained by using monometallic or bimetallic catalysts and/or different catalyst supports. In biocatalysis approach, different enzymes, complete cells, tools of modern biotechnology, DNA sequencing, regulation of metabolic networks, overexpression of genes that encode enzymes of interest and optimization of the cellular properties of the microorganism are used. Herein, a review on the current status of furfuryl alcohol and furoic acid production from furfural by heterogeneous catalysis and biocatalysis has been studied. The stability, selectivity and activity of catalystsalong with the different furfural oxidation and reduction conditions have been pointed out. Additionally, the main enzymes, microorganisms and mechanism involved in the furfural degradation process have also been discussed.publishersversionpublishe

Rutas de acción para casos de trabajadores que presentan estrés laboral en instituciones privadas de educación superior

70 p.1. Título de la investigación 2. Problema de investigación 3. Objetivos de la investigación 4. Justificación y delimitación de la investigación 5. Marco de referencia de la investigación 6. Tipo de investigación 7. Marco metodológico de la investigación 8. Análisis de la información 9. Propuesta de solución 10. Fuentes para la obtención de información 11. Resultados 12. Conclusiones 13. Referencias 14. Anexo