17 research outputs found

    Analisis Risiko K3 Menggunakan Pendekatan Hiradc Dan Jsa (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Menara Bni Di Jakarta)

    Full text link
    Tidak dapat dipungkiri pembangunan proyek kontruksi dalam pembangunannya selalu mengandung risiko. Risiko yang sering terjadi dalam proyek konstruksi adalah kecelakaan kerja. Proyek BNI di Jakarta merupakan bangunan dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi dikarenakan memiliki 30 lantai. Penerapan Sistem Manjemen K3 yang baik, diupayakan untuk dapat meminimalisir kemungkinan risiko tersebut terjadi. Maka dibuat penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kegiatan yang memiliki kemungkinan risiko, mengetahui tahap pekerjaan berdasarkan variabel risiko tertinggi, mengetahui pengendalian serta penerapan pengendalian terhadap rencana kerja K3. Penelitian dilakukan dengan pendekatan HIRADC untuk mengidentifikasi risiko, memberi penilaian dengan severity index dan risk matriks lalu akan diketahui tingkat risiko, lalu melalui metode JSA akan diidentifikasi lebih lanjut secara spesifik mengenai risiko tersebut. Selanjutnya akan diketahui bagaimana tindakan pengendalian dari hasil wawancara serta penerapan pengendalian dilapangan yang disajikan dalam persentase (%). Hasil dari analisa data diketahui bahwa dari dua pekerjaan utama yang diamati yaitu pekerjaan kolom dan pekerjaan balok pelat, keduanya tergolong kategori dengan risiko tinggi dan terdapat tahap pekerjaan dengan masing-masing variabel risiko tertinggi yaitu 2 variabel ekstrim untuk pekerjaan Kolom dan 3 Variabel ekstrim untuk pekerjaan Balok dan Pelat. Selanjutnya didapat pengendalian yang telah dikelompokkan menjadi 6 kelompok pengendalian serta didapat pula hasil dari penerapan pengendalian yang di sajikan dalam persentase dengan kategori penilaian sangat baik

    Behavioral, Ecological, and Evolutionary Aspects of Meat-Eating by Sumatran Orangutans (Pongo abelii)

    Get PDF
    Meat-eating is an important aspect of human evolution, but how meat became a substantial component of the human diet is still poorly understood. Meat-eating in our closest relatives, the great apes, may provide insight into the emergence of this trait, but most existing data are for chimpanzees. We report 3 rare cases of meat-eating of slow lorises, Nycticebus coucang, by 1 Sumatran orangutan mother–infant dyad in Ketambe, Indonesia, to examine how orangutans find slow lorises and share meat. We combine these 3 cases with 2 previous ones to test the hypothesis that slow loris captures by orangutans are seasonal and dependent on fruit availability. We also provide the first (to our knowledge) quantitative data and high-definition video recordings of meat chewing rates by great apes, which we use to estimate the minimum time necessary for a female Australopithecus africanus to reach its daily energy requirements when feeding partially on raw meat. Captures seemed to be opportunistic but orangutans may have used olfactory cues to detect the prey. The mother often rejected meat sharing requests and only the infant initiated meat sharing. Slow loris captures occurred only during low ripe fruit availability, suggesting that meat may represent a filler fallback food for orangutans. Orangutans ate meat more than twice as slowly as chimpanzees (Pan troglodytes), suggesting that group living may function as a meat intake accelerator in hominoids. Using orangutan data as a model, time spent chewing per day would not require an excessive amount of time for our social ancestors (australopithecines and hominids), as long as meat represented no more than a quarter of their diet

    Disorders of sex development : insights from targeted gene sequencing of a large international patient cohort

    Get PDF
    Background: Disorders of sex development (DSD) are congenital conditions in which chromosomal, gonadal, or phenotypic sex is atypical. Clinical management of DSD is often difficult and currently only 13% of patients receive an accurate clinical genetic diagnosis. To address this we have developed a massively parallel sequencing targeted DSD gene panel which allows us to sequence all 64 known diagnostic DSD genes and candidate genes simultaneously. Results: We analyzed DNA from the largest reported international cohort of patients with DSD (278 patients with 46, XY DSD and 48 with 46, XX DSD). Our targeted gene panel compares favorably with other sequencing platforms. We found a total of 28 diagnostic genes that are implicated in DSD, highlighting the genetic spectrum of this disorder. Sequencing revealed 93 previously unreported DSD gene variants. Overall, we identified a likely genetic diagnosis in 43% of patients with 46, XY DSD. In patients with 46, XY disorders of androgen synthesis and action the genetic diagnosis rate reached 60%. Surprisingly, little difference in diagnostic rate was observed between singletons and trios. In many cases our findings are informative as to the likely cause of the DSD, which will facilitate clinical management. Conclusions: Our massively parallel sequencing targeted DSD gene panel represents an economical means of improving the genetic diagnostic capability for patients affected by DSD. Implementation of this panel in a large cohort of patients has expanded our understanding of the underlying genetic etiology of DSD. The inclusion of research candidate genes also provides an invaluable resource for future identification of novel genes

    Implementasi Algoritma Genetika untuk Otomatisasi Sistem Penjadwalan pada Lembaga Bimbingan Belajar

    Full text link
    Lembaga Rumah Belajar AHE Ngumpul yang berada di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah: 1) Sistem penjadwalan bersifat konvensional, di mana jadwal belajar masih dibuat secara manual oleh pemilik AHE Ngumpul sendiri dan juga seorang guru; 2) Pencatatan jadwal juga masih dicatat di buku cetak dengan ditulis tangan, yang tidak bisa digunakan secara bersama-sama pada waktu bersamaan dan harus digandakan; 3) Sumber daya manusia (SDM) pada AHE Ngumpul terbatas; dan 4) Proses penjadwalan konvensional dikerjakan oleh dua orang dengan waktu 1.622 detik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini diusulkan penerapan Algoritma Genetika atau Genetic Algorithm (GA) pada sistem penjadwalan berbasis web dengan tujuan mengatasi permasalahan yang dialami oleh AHE Ngumpul. Data didapatkan dari dokumen terkait dengan sistem penjadwalan pembelajaran yang dimiliki oleh AHE Ngumpul.  Atribut yang digunakan untuk penelitian ini adalah guru, siswa, hari, serta waktu. Pada GA penelitian ini menggunakan one cut point crossover dan reciprocal exchange mutation. Hasil uji coba menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan penjadwalan konvensional dengan tingkat keberhasilan 86,5203%, meskipun masih ada jadwal yang bentrok. Rata-rata waktu pembuatan jadwal menggunakan: 1) GA adalah 203 detik, dengan nilai fitness 0,0232; dan 2) GA dan tenaga seorang manusia (hanya memperbaiki jadwal yang bentrok dari GA) adalah 715 detik. Selisih antara penjadwalan konvensional dengan penerapan GA digabung dengan manusia menghemat waktu 907 detik

    Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Judul Skripsi dengan Metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) : (Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Gajah Putih)

    Full text link
    English:Thesis is a final project that must be made by students, especially students of the White Elephant University campus and precisely students of the Faculty of Informatics. To complete a thesis requires time, energy and money. In submitting the title of the thesis, students are required to be more creative so that the thesis produced by the student can be a reference in the future. Decision support systems that use analytical hierarchical process (AHP) methods can help staff in the academic faculty of engineering, SPK which is integrated with the AHP method, will compare several thesis titles submitted by students based on specified criteria, so that no repetition process occurs. submission of a thesis title. The results obtained by using the SPK AHP method will conical to a proper title to be continued to the next stage, and certainly very useful for users of decision support systems. Bahasa: Skripsi adalah sebuah tugas akhir yang harus di buat oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa kampus Universitas Gajah Putih dan tepatnya mahasiswa Fakultas Teknik Informatika. Untuk menyelesaikan sebuah skripsi dibutuhkan waktu, tenaga, dan uang. Dalam pengajuan judul skripsi tersebut mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif guna skripsi yang dihasilkan mahasiswa tersebut dapat menjadi referensi dikemudian hari. Sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode analytical hierarchi process (AHP) dapat membantu staff yang ada di bagian akademik fakultas teknik, SPK yang diintegrasikan dengan metode AHP tersebut akan membandingkan beberapa judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa berdasarkan kriteria yang ditentukan, agar tidak terjadi proses ulang terhadap pengajuan judul skripsi. Hasil yang didapat dengan menggunakan SPK metode AHP akan mengerucut kepada sebuah judul yang layak dilanjutkan ketahap selanjutnya, dan tentunya sangat bermanfaat terhadap pengguna sistem pendukung keputusan

    STUDI LITERATUR: CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA

    No full text
    Abstrak: Studi Literatur: Congenital Adrenal Hyperplasia. Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) dapat menyebabkan kelainan endokrin yang langka dan mengancam jiwa. CAH merupakan kelainan autosomal resesif yang menyebabkan gangguan pembentukan kortisol akibat hambatan dari salah satu tahap enzimatik yang dibutuhkan untuk biosintesis kortisol dan aldosteron. Kondisi tersebut umumnya ditemukan pada 1 dari 10.000 dan 1 dari 20.000 bayi. Frekuensi pembawa/ karier defisiensi 21- hydroxylasetipe klasik diperkirakan 1 diantara 60 orang. Manifestasi klinis CAH dapat diklasifikasikan menjadi CAH klasik dan CAH non-klasik. lambat CAH klasik terjadi akibat defisiensi enzim yang parah, sehingga menyebabkan rendahnya kadar aldosteron dan kortisol, namun kadar androgen tinggi, sedangkan CAH Non-klasik terjadi karena kelainan pada tahap sintesis steroid dari protein steroidogenic acute regulatory protein (StAR). Diagnosis CAH dapat ditegakkan berdasarkan peningkatan kadar 17-OHP. Tata laksana yang dapat diberikan pada pasien CAH adalah glukokortikoid, mineralokortikoid, dan terapi pembedahan.

    Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Pondok Pesantren di Masa Pandemi Covid-19

    Full text link
    The COVID-19 pandemic is a problem in all aspects of life, health impacts, economic impacts, including the impact of education, Islamic boarding schools cannot be separated from this impact. Community service activities regarding the Implementation of Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) in Islamic boarding schools are expected to be able to suppress the transmission of COVID-19 in Islamic boarding schools. This activity hopes that students as pesantren residents have knowledge and are able to apply PHBS in the Islamic boarding school environment to prevent the transmission of COVID-19. The purpose of this community service activity is to provide Health Education on the Implementation of Clean and Healthy Life Behavior (CHLB) during the Covid 19 pandemic at the Manba'ul Ulum Gerung Islamic Boarding School, West Lombok. The methods used are lectures, discussions, simulations, giving leaflets to participants and tests. Activities by distributing questionnaires to activity participants. The results of the activity to increase the understanding of students, where in 30 people out of 45 students who took part in the activity, while for the 6-step handwashing demo for students, it was seen that the students were able to practice well, reaching 77.8% of 45 students
    corecore