163 research outputs found

    Integrasi Ilmu Dan Agama: Studi Atas Paradigma Integratif Interkonektif UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta

    Full text link
    S: Penelitian ini berangkat dari polemik tentang integrasi ilmu dan agama yang tak kunjung selesai. Di tengah polemik tersebut, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta menjadikan paradigma integratif-interkonektif sebagai basis pengembangan keilmuan yang mengintegrasikan ilmu dan agama. Penelitian ini akan menjawab dua permasalahan yaitu; bagaimana paradigma integratifinterkonektif sebagai payung keilmuan UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta serta implementasi paradigma tersebut ke dalam penyusunan kurikulum. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis interaktif, penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, secara epistemologis, paradigma keilmuan UIN Sunan kalijaga yang dikenal dengan paradigma integratif-interkonektif merupakan pengembangan dari epistemologi bayãnî, ‘irfãnî dan burhãnîyang digagas oleh al-Jãbirî.Dari aspek lain, paradigma integratif-interkonektif termasuk model integrasi ilmu (hadarãt al-'ilm) dan agama (hadarãt alnass)dengan tipologi triadik. Dalam model triadik ini ada unsur ketiga yang menjembatani sains dan agama yaitu filsafat (hadarãt al-falsafah). Kedua, dalam tataran prakteknya, banyak kalangan menilai bahwa paradigma integrasi interkoneksi yang dibangun oleh UIN Sunan Kalijaga masih memiliki keterbatasan, karena cenderung lebih bersifat teoritis. Konsep paradigma tersebut belum dijabarkan dalam empat ranah utama dalam melaksakan kurikulum yaitu ranah filosofis, materi, metodologi dan strategi

    Respons Nahdlatul Ulama Ponorogo Terhadap Gerakan Islam Fundamentalis

    Full text link
    Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap respons Nahdlatul Ulama Ponorogo terhadap dakwah dan ajaran dari gerakan Islam Fundamentalis. Gerakan Islam Fundamentalis dicirikan sebagai gerakangerakan Islam yang hendak kembali kepada pondasi dasar ajaran Islam dan tradisi kenabian dengan pemahaman terhadap teks yang cenderung harfiah, menonjolkan klaim kebenaran, mempertentangkan Islam dan NKRI, serta menyerang praktik-praktik keagamaan kalangan tradisionalis. Gerakan Islam fundamentalis tersebut sekarang mulai mengembangkan dakwah dan ajarannya di kantong-kantong Nahdlatul Ulama seperti di Ponorogo dan sekitarnya. Untuk menggali data, penulis melakukan wawancara dengan beberapa tokoh sentral NU Ponorogo dan studi terhadap beberapa dokumen serta literarur. Penelitian ini mendapati bahwa untuk merespons gerakan Islam fundamentalis, para kiai NU di bawah koordinasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ponorogo, mendirikan Aswaja NU Center. Lembaga ini kemudian mengkoordinasi beberapa bentuk program dan kegiatan dalam rangka meng-counter gerakan Islam fundamentalis. Program tersebut adalah: 1) Dauroh Ahl al-Sunnah wa al-Jama\u27ah (Dakwah), 2) Kajian Islam Ahl al-Sunnah wa alJama\u27ah (Kiswah), 3) Usaha sosialisasi Islam Ahl al-Sunnah wa al-Jama\u27ah (Uswah), 4) Maktabah Ahl al-Sunnah wa al-Jama\u27ah (Makwah); dan 5) Bimbingan Islam Ahl al-Sunnah wa al-Jama\u27ah (Biswah)

    The Influence of Aging of P Fertilizer and Rainfall on the Yield and P Uptake by Setaria

    Get PDF
    An experiment to look into the influence of aging of phosphorus (P) fertilizer, P forms, P levels and rainfall on the yield and P uptake by pasture grass Setaria splendida on a Bungor Series soil (Typic Paleudult) was carried out. It was concluded that P treatment levels have more influence than the aging and forms of P fertilizer used on the dry matter yield and P uptake by Setaria. Variations in rainfall during the growing period of Setaria could account for up to a difference of39% in dry matter yield and 20% of the P taken up

    TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH MENURUT YUSUF QARDHAWI DAN MASJFUK ZUHDI

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dari pertanyaan, bagaimana Yusuf Qardhawi dan Masjfuk Zuhdi dalam menanggapi masalah transplantasi organ tubuh, apa persamaan maupun perbedaannya, dan apa yang menyebabkan adanya persamaan maupun perbedaan.\ud Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan Yusuf Qardhawi dan Masjfuk Zuhdi tentang transplantasi organ tubuh, mengetahui perbedaan dan persamaannya, serta untuk mengetahui apa penyebab timbulnya persamaan dan perbedaan diantara keduanya.\ud Dalam penelitian ini digunakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan card system. Kemudian untuk memperoleh hasilnya dilakukan analisis kualitatif komparatif.\ud Melalui teknik analisis kualitatif komparatif yang mencakup analisis perbandingan antara Yusuf Qardhawi dan Masjfuk Zuhdi, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan:\ud Pertama: transplantasi organ tubuh menurut Yusuf Qardhawi meliputi keadaan donor yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Ketika donor dalam keadaan hidup hukumnya adalah boleh, dengan syarat bahwa tidak boleh mendonorkan seluruh organ dalam tubuhnya, harus orang dewasa dan berakal, dan bukan organ tubuh satu-satunya. Ketika donor yang sudah meninggal dunia boleh hukumnya, dengan syarat tidak boleh keseluruhan organ dalam tubuh dan adanya wasiat atau izin dari ahli waris. Transplantasi organ tubuh menurut Masjfuk Zuhdi meliputi keadaan donor yang masih hidup, koma, dan yang sudah meninggal. Ketika donor dalam keadaan hidup hukumnya adalah haram, begitu pula haram bagi donor dalam keadaan koma, dan boleh hukumnya bagi donor dalam keadaan sudah meninggal, dengan syarat bahwa resipen dalam keadaan darurat dan sudah berobat semaksimal mungkin, tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit bagi resipien, tidak boleh keseluruhan organ dalam tubuh dan harus adanya wasiat. Kedua: persamaan antara mereka adalah sama-sama membagi keadaan donor dalam keadaan hidup dan yang sudah meninggal, dalam hal pengambilan dalil kaidah syara’, dan hukum dalam menentukan keadaan donor yang sudah meninggal. Ketiga: perbedaan antara mereka adalah dalam pembagian keadaan donor yaitu Masjfuk Zuhdi menambahkan donor dalam keadaan koma sedangkan Yusuf Qardhawi tidak ada, Masjfuk Zuhdi mengharamkan donor dalam keadaan hidup dan yang koma, sedangkan Yusuf Qardhawi membolehkan donor dalam keadaan hidup, dan Masjfuk Zuhdi mensyartkan wajib adanya wasiat bagi donor yang sudah meninggal, sedangkan Yusuf Qardhawi jika tidak ada wasiat maka izin dari ahli waris

    Extractibilityof Residual Rock and Superphosphate on Limed and Unlimed Bungor Soil.

    Get PDF
    The possibility of using soil extractants to monitor the transformation of phosphorus (P) fertilizer on a Bungor series soil was investigated. Three soil extractants - Bray 2, Ammonium acetate lactate (AAL) and Olsen - were evaluated. The soil was treated with three levels of P each from rock phosphate and superphosphate at 0, 150 and 300kg Plha, no lime and limed at 4 tons/ha and a P fertilizer application interval of one year. Bray 2 and AAL were able to detect recent P from aged P applications with a higher amount of P being extracted from the recent. These extracts were able to differentiate between the 150 and 300kg Plha treatments but were not able to distinguish the forms of P. Olsen extractant on the other hand was able to detect the two P forms and showed P release from rock phosphate with time

    Implementation of Problem Based Learning Model Based on Monera Kingdom to Increase the Learning Outcomes and Critical Thinking Skills

    Full text link
    Permendikbud No. 65 of the standard curriculum in the learning process 2013 highly recommended approach is to use learning approaches that produce work. Based on these models are suitable is Problem Based Learning models. Problem Based Learning models is designed to help students develop thinking skills, problem-solving skills, and intellectual skills. This research aims to improve learning outcomes and critical thinking skills studentsSMA 5 Banjaramasin to the application of Problem Based Learning models. This research is a classroom action research conducted in two cycles, each cycle of 2 meetings. The subjects were students of class X MIA 4 SMA Negeri 5 Banjarmasin. Cognitive learning outcomes of students has increased of the first cycle of 36.2% and cycle II of 90.7%, from the data obtained indicate achievement of classical completeness is set at ≥ 85%. Results of the assessment process is fair in every cycle. LKS assessment results classified as good in every cycle, the first cycle of 76.57% and 88.69% second cycle. Assessment of products / works has increased from 73.19% the first cycle and 83.59% second cycle. Affective student assessment results quite well on the assessment of character behavior and social skills in every cycle. Assessment of critical thinking skills of students has increased from 73.55% the first cycle and cycle II 82.11%, from the data obtained shows that the achievement of success indicators research students\u27 critical thinking skills quite well. Students\u27 response to the application of Problem Based Learning models showed high positive answer is 55.41% of students agreed. Under these conditions, the application of the model Pembelajaran Berdasarkan Problems can improve learning outcomes and the critical thinking skills of students on the Monera Kingdom Concept

    CERES-Maize Simulation Model: Establishment of Planting Windows for Grains Maize under Rainfed Conditions

    Get PDF
    Growing period or planting windows concepts is a useful approach in identifying suitable planting time for crop under rainfed management. It will help farmers to ensure the crop success. A crop simulation model (CERESMaize model) was used to identify the suitable planting time and maize was used as an indicator crop. The model was validated using compiled data to ensure its fitness within the setup acceptable limit. The model was capable to predict maize yield potential close to the actual yield at the experimental trails but always over estimated at the farm production levels. Under local conditions with favourable soil and climate, the yield potential of maize could be expected greater than 7 t/ha. The yield potentials for most of the zones are relatively low towards the end of year due to a dry period, experienced in most of the crop growing cycle. Based on the yield potential trends, it corresponds to rainfall pattern. In combination with a cut off point at 5 t/ha, its shows most of the zones have double planting windows except for two zones (1 and 26), which have a single planting window. In addition, as example the most suitable planting time within the planting window for zone 9 and 10 were also identified. This information can help farmers in planning their farm in order to have the most efficient operation

    PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DILUAR PENGADILAN AGAMA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASYARAKAT (STUDY KASUS DI DESA KARANG BARU KECAMATAN WANASABA KABUPATEN LOMBOK TIMUR)

    Get PDF
    Meskipun telah diatur dalam hukum undang-undang, cerai luar Pengadilan Agama masih juga dilakukan oleh beberapa masyarakat. Hal ini seperti yang terjadi di Lingkungan Desa Karang Baru Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Pada dasarnya, masyarakat Desa Karang Baru rata-rata menganggap bahwa perceraian cukup dilakukan secara lisan dan dianggap sah serta dengan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Setelah adanya perceraian secara lisan, para pasangan suami-istri juga melakukan pembagian harta gono gini, mengurusi hadamah anak, dan bahkan tidak jarang dari pasangan yang telah bercerai tersebut kemudian melakukan perkawinan berikutnya dengan lain tanpa melalui KUA. Hal tersebut tidak lain Karena keyakinan masyarakat bahwa perceraian yang mereka lakukan adalah benar secara agama. Menurut mereka, keabsahan secara agama lebih penting dari yang lainnya. Oleh karena itu masyarakat Desa Karang Baru berani menikah lagi meskipun perceraian yang mereka lakukan tidak sah menurut hukum negara. Peristiwa yang terjadi pada masyarakat Desa Karang Baru merupakan salah satu contoh masalah hukum yang unik antara hukum agama dan hukum positif/negara. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan sebuah penelitian dan kajian secara ilmiah terkait dengan fenomena yang tejadi tersebu

    Rancang Bangun Rangkaian Pengkondisi Sinyal Untuk Sensor Deteksi Kandungan Nitrat

    Full text link
    Circuit Design for Sensor Detection  Signal Conditioner Nitrate Content. Nitrate is one of macro nutrients very important for agriculture. The availability of nitrate in soil is limited because it is very easy to leaching by rain, therefore nitrate could be contaminated ground water by  over-process of fertilizer. This process could also produce inefficiency in agriculture if it happened continuesly without pre-analysis of farm field. The answer those problems, it is need to develop the ion sensor system to measure concentrations of nitrat in soil. The system is consist of nitrate ion sensor device, signal conditioning and data acquisition circuit. The design and fabrications of signal conditioning circuit which integrated into ion nitrate sensor system and will apply for agriculture. This sensor has been used amperometric with three electrodes configuration: working, reference  and auxiliarry; the ion senstive membrane has use conductive polymer. The screen printing technique has been choosen to fabricate electrodes and deposition technique for ion sensitive membrane is electropolymerization. The characterization of sensor has been conducted using nitrate standard solution with range of concentration between 1 µM–1 mM. The characterization has shown that sensor has a good response with cureent output between 2.8–4.71 µA, liniearity factor is 99.65% and time response 250 second. &nbsp
    corecore