8 research outputs found

    Mengembangkan Ketrampilan Berpikir Kritis Melalui Kolaborasi Model Jigsaw dengan Model Problem-Based Learning

    Get PDF
     This study aims to support Jigsaw learning and problem based learning models (PBL) in the development of students' thinking skills. This study used an experimental design using a pretest-posttest group pre-experimental design. The collaboration model implementation was carried out at Pelita Indonesia Computer Science College, Pekanbaru involving 17 semester III students majoring in Informatics Engineering. Before and after the implementation of collaboration 2 models, students were given a test of critical thinking skills that arranged in the same composition. The research data in the form of pretest and posttest scores conducted by t-test and the calculated gain scores are supported by the SPSS 25 program. These scores indicate the difference between the pretest score and posttest score with a significance result of 0,000 <0.05. The average pretest and posttest scores were respectively called 46.06 and 70.59. Thus, the implementation of the Jigsaw collaboration model and problem-based learning (PBL) is effective for developing students' critical thinking skills. From the findings of this study, there are obstacles that limit time in implementing the collaboration of the two models. This obstacle occurs when presenting the results of group discussions.Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kolaborasi Jigsaw dan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental menggunakan desain pra-eksperimental kelompok pretest-posttest. Implementasi kolaborasi model tersebut adalah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia, Pekanbaru dengan melibatkan 17 mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika. Sebelum dan sesudah implementasi kolaborasi 2 model, para mahasiswa diberi tes keterampilan berpikir kritis yang diatur dalam komposisi yang sama. Data penelitian berupa skor pretest dan posttest yang dianalisis dengan memeriksa t-test dan gain skor yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS 25. Hasilnya menunjukkan itu ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dengan tingkat signifikansi 0,000 <0,05. Rata-rata skor pretest dan posttest masing-masing disebut 46,06 dan 70,59. Dengan demikian, implementasi kolaborasi model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahsiswa. Dari temuan penelitian ini, ada halangan keterbatasan waktu dalam memberlakukan kolaborasi kedua model. Kendala ini terjadi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

    Penerapan Algoritma K-Means Untuk Clustering Data Obat-Obatan

    Get PDF
    Perencanaan dari kebutuhan obat-obatan yang tepat dapat membuat pengadaan obat-obatan menjadi efektif dan efisien sehinggaobat-obatan dapat tersedia dengan cukup sesuai dengan kebutuhan serta dapat diperoleh pada saat yang diperlukan. Menganalisa pemakaian obat, perencanaan dan pengendalian obat-obatan dapat dilakukan pada data miningyaitu dengan clusterisasi.Metode yang akan di pakai untuk clustering data obat-obatan adalah algoritma K-Means yang mana merupakan metode clustering dengan non hirarki yang mempartisi data – data  kedalam cluster dimana data – datadengan karakteristik sama akan dikelompokkan padasatu cluster dan data – data dengan karakteristik yang berbeda akan dikelompokkan padacluster lainnya.Tujuan penelitian ini yaitumengelompokkan data obat-obatan pada rumah sakitsehingga dapat digunakan dalam acuan pengambilan keputusan perencanaan dan pengendaliaan persediaan obat-obatan di rumah sakit

    Perancangan Software Bimbingan dan Pengembangan Karir Siswa dalam Pengambilan Keputusan dan Konsultasi

    Get PDF
    AbstrakTujuan dari penelitian ini mengemukakan pengembangan model sebuah perangkat lunak konseling siswa untuk melengkapi sebuah media sistem konsultasi bimbingan karir siswa. Perancangan software ini untuk mengkaji diri, mengenal diri sendiri, minat, bakat, kemampuan, pemilihan, penyesuaian sehingga siswa berupaya untuk mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan spiritual, pendidikan dan pelatihan, ketrampilan intelektual, ketrampilan berkomunikasi dan inter atau intra personal skill demi kehidupan di masa depan yang berupa alat penelusuran minat bakat berupa bimbingan dan pengembangan karir siswa. Penerapan metode certainty factor dapat merealisasikan jumlah kepercayaan dalam keputusan karir yang diambil dimana faktor kepastian dapat digunakan dengan berbagai kondisi. Dalam penelitian ini harus mengumpulkan nilai certainty factor keseluruhan kondisi yang ada. Penggunaan metode Certainty Factor (CF) dapat menunjukan tingkat kebenaran, keakuratan dari kemungkinan dalam pemilihan karir. Perancangan software bimbingan dan pengembangan karir dapat membantu konselor dalam  pemilihan karir yang diminati dengan terlebih dahulu menjawab pertanyaan pada user interface software.Kata kunci: Model Software, Certainty Factor,  Bimbingan, Pengembangan Karir, Pengambilan Keputusan AbstractThe purpose of this study suggests the development of a model student counseling software to complement a media student career guidance consulting system. The design of this software to assess themselves, know themselves, interests, talents, abilities, selection, adjustment so that students try to prepare themselves by improving spiritual skills, education and training, intellectual skills, communication skills and inter or intra personal skill for life in front in the form of talent interest search tools in the form of guidance and career development of students. The application of the certainty factor method can realize the amount of confidence in the career decision taken where the certainty factor can be used under various conditions. In this research must collect the value of certainty factor overall condition. The use of the Certainty Factor (CF) method can show the degree of truth, the accuracy of the possibilities in career selection. The design of software guidance and career development can help counselors in the selection of careers in interest by first answering questions on the user interface software.Keywords: Application Model, Conseling, Career Development, Decision Maker, Certainty Facto

    Software Konsultasi Seleksi Karir Siswa menggunakan Metode Certainy Factor

    Get PDF
    Model software konsultasi seleksi karir sebagai alternatif  pengambilan keputusan dimana  konsultasi meliputi pemahaman karir, perencanaan karir, alternatif pilihan karir yang berupa alat penelusuran minat dan bakat siswa terhadap keputusan karir siswa menggunakan metode certainty factor berbasis sistem pakar. Penelitian ini menghasilkan model software konseling dalam memperoleh informasi penting tentang pengembangan karir siswa dan membantu memfasilitasi perkembangan individu siswa melalui bentuk layanan agar mampu merencanakan karirnya berdasarkan jurusan, minat, bakat, pengetahuan, kepribadian, kompetensi dan faktor-faktor lain yang mendukung kemajuan dirinya dalam menentukan pilihan dan keputusan yang sesuai dengan dunia kerja pilihan siswa.Sistem diuji menggunakanwhite box dan black boxdengan menunjukan hasil dimana sistem dapat digunakan sesuai kebutuhan. AbstractCareer selection consulting software model as an alternative decision making where consultation that includes career understanding,career understanding, career planning, alternative career choices in the form of a tool to trace students' interests and talents towards student career decisions using expert system based certainty factor method. This research produces a counseling software model in obtaining important information about student career development and helps facilitate individual students development  through a form of service in order to be able to plan his career based on majors, interests, talents, knowledge, personality, competencies and other factors that support his progress in determining choices and decisions that are appropriate to the world of work choice. The system is tested using white boxes and black boxes by showing the results where the system can be used as needed

    PKM SMK Negeri 2 dan SMK Kansai di Pekanbaru untuk pemanfaatan model pembelajaran berbasis cioud teknologi dan media sosial untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa

    Get PDF
    Vocational High Schools (SMK) play an important role in shaping human resources that are able to compete and have the competence in preparing skilled workforce. Various innovations, programs and activities were carried out by vocational high schools in order to achieve these goals: cognitive, affective, and psychomotorICSkillS.The use of interesting and interactive learning mediaand the use of diverse learning strategies wereeffortsto improve cognitive and affective skills of thestudents. Industrial work practice activities, Internship Program, Teaching Factory wereprograms to improve students' skills or psychomotorS. In addition, there werespecial excellence programs in vocational high schools called distinctiveprogramsin accordance with the program's field or the school’s competence. SMK Negeri 2 Pekanbaru and SMKKansai Pekanbaruhadprograms to improve the ability of teachers and students in usingthis technology as a reliable learning tool. This program providedthe competence of the vocational students to be able to produce ready-to-use products such as their respective department's expertise programs and expertise in using applications on computers and web-based programs that were currently considered as the needs of each institution.But to realize a skilled workforce, it still faces obstacles in the form of limited interactive teaching media, monotonous learning atmosphere, and strategies used by teachers tend to be conventional. The purpose of this activity was to improve the quality of student learning and provided convenience for teachers to evaluate student learning outcomes by describing learning media in the form of technology cloud-based learning models and web-based social media containing reliable content such as the presentation of interactive teaching materials, videos, forums, question banks, chat rooms and many others so that the learning process becomes more interesting, more attractive, easier, and more portable

    Klasifikasi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Perguruan Tinggi Menggunakan Algoritma Naïve Bayes

    Get PDF
    Kualitas pelayanan terhadap mahasiswa merupakan peranan penting untuk kelangsungan suatu institusi pendidikan. Mahasiswa merupakan titik sentral pengelolaan perguruan tinggi sebagai pelanggan utama. Jika intitusi pendidikan memiliki kualitas pelayanan yang baik, dengan sendirinya tercapai kepuasan mahasiswa. Peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terhadap pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa. Namun penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya hanya sebatas untuk mengetahui tingkat pengaruh layanan terhadap kepuasan mahasiswa. Belum ada peneliti yang melakukan penelitian terhadap klasifikasi kepuasan mahasiswa. Metode data mining yang digunakan untuk melakukan klasifikasi data adalah naïve bayes classifier. Metode naïve bayes memiliki nilai perfoma yang baik. Kelebihan dari metode naïve bayes yaitu, sangat sederhana, mudah untuk digunakan dan cepat. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 213 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Riau. Hasil pengujian klasifikasi menggunakan naïve bayes adalah accuracy 96,24%, precission 93,14 %, dan recall 98,96%

    Optimalisasi Komersialisasi Produk Industri Serai Wangi UKM Siti Hajar Pekanbaru

    No full text
    Minyak serai wangi merupakan salah satu komunitas UKM Siti Hajar yang berdiri sejak tahun 2020. UKM ini memproduksi minyak serai wangi mempunyai aroma terapi yang nama produknya Citronella Oil HOMEMADE by Komunitas UKM Siti Hajar. Produk serai wangi UKM Siti Hajar selama ini belum diarahkan dan dikembangkan menjadi suatu produk bernilai jual. Permasalahan yang ditemukan dari UKM Siti Hajar yaitu dalam strategi produksi kemasan yang masih belum memuaskan karena masih dikerjakan secara manual belum memanfaatkan teknologi. Dan produk juga belum didaftarkan ke badan BPOM dan belum mempunyai sertifikat halal MUI. Jumlah produk yang dihasilkan masih kurang dalam memenuhipermintaan serta belum adanya jaminan kualitas produk; dan belum memiliki branding kemasan sebagai keunikan dan ciri khas dari usaha UKM SitiHajar terhadap minyak serai wangi. Solusi yang ditawarkan kepada UKM Siti Hajar untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan cara: 1).pendampingan cara pemilihan, pemanfaatan bahan baku dan penggunaan mesin produksi untuk proses pengisian dan packing botol minyak serai yang higienis, 2). Mendesain packaging kemasan minyak serai wangi, dan 3) pendampingan pendaftaran produk ke Badan POM dan sertifikat Halal MUI. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi yang digunakan serta pendampingan izin produk minyak serai wangi. Melalui kegiatan PkM ini dapat membantu UKM Siti Hajar dalam kemampuan menggunakan teknologi dan kemampuan manajemen meningkat, serta produk memiliki sertifikat bermutu. Kata Kunci: Optimalisasi Produk, Minyak Serai Wangi, Teknologi, Manjemen, UKM Siti Haja

    Hemodialysis Patient Death Prediction Using Logistic Regression

    No full text
    Hemodialysis is a procedure for cleaning the blood from the waste products of the body’s metabolism. this is one of modality to treat end stage kidney disease. There are two main classifications of this disease, namely acute kidney failure and chronic kidney failure. Kidney failure occurs when kidney damage is severe enough or lasts a long time so that the disease is generally the final stage of kidney disease. Dialysis is performed on patients with kidney failure, both acute kidney failure and chronic kidney failure. This study is aimed to predict the mortality risk of hemodialysis patients. The Taiwanese hemodialysis center enrolled a total of 665 hemodialysis patients. The prediction is based on Logistic Regression. Compared with K-Nearest Neighbor, linear discriminant, Tree, and ensemble, Logistic Regression performed better. As for related medical variables like parathyroid surgery, urea reduction ratio, etc., they play a much smaller role in mortality risk factors than diabetes and cardiovascular disease
    corecore