15 research outputs found

    Pengaruh Tebal Kaca Penutup Terhadap Efisiensi Kolektor Surya Pelat Gelombang Tipe V Pada Proses Destilasi Air Laut

    Full text link
    This study aims to analyze the effect of the glass cover with the thickness 3 mm, 5 mm and 8 mm get the efficiency of the solar collector plate V and the efficiency of distillation. The result is that the efficiency of the collector and the amount of water distillation produced by the glass cover with the thickness 3 mm, 5 mm, and 8 mm reduced simultaneously. The highest efficiency of collector occurred on the glass cover with the thickness 3 mm with an average value of 47. 85% and the lowest efficiency occurred on glass cover with the thickness 8 mm with the average value of 40.65%. While the highest amount of water distillation occurred on glass cover with the thickness 3 mm with an average value of 16.93 mL and the lowest amount of water occurred on the glass with the thickness 8 mm with an average value of 11.13 mL. Consequently, the average of the efficiency of the lowest distillation occurred on glass with the thickness 5 mm is 8.86%. This is due to the glass cover with the thickness 3 mm has a high transmission and absorption in which it is inversely proportional to the glass cover with the thickness 5 mm and 8 mm that has low transmission and high absorptio

    Hubungan Kompensasi dengan Keinginan Pindah Kerja (Turnover Intention) Tenaga Perawat di Rumah Sakit Swasta Tipe C Kota Batam Tahun 2018

    Full text link
    Menurut  WHO  (World  Health  Organization),  Rumah  sakit  adalah  bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pela- yanan  paripurna  (komprehensif),  penyembuhan  penyakit  (kuratif)  dan  pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (World Health Organization, 2010). Fenomena intensi turnover di Indonesia disadari benar oleh akademisi maupun prakti- si. Banyaknya rumah sakit baru yang didirikan, turut memberikan angin segar kepada para perawat untuk mencoba sebuah Peruntungan baru dan turut mendorong tingginya intensitas turnover di sebuah rumah sakit (Andini, 2006). Hasil survey awal yang dilakukan pada 2 (dua) Rumah Sakit Swasta Tipe C di Kota Batam yaitu Rumah Sakit Harapan Bunda dan Rumah Sakit Camatha Sahidya pada bulan Mei 2018 kepada 20 perawat rawat inap didapatkan bahwa 60% perawat menyatakan keinginan untuk pindah kerja. Hal ini disebabkan oleh faktor kompensasi yang kurang sesuai (60%), kepuasan kerja (65%), stress kerja (50%), lama kerja (35%) dan usia perawat (45%). Berasarkan data dari Bagian Sumber Daya Manusia RS Hara- pan Bunda, jumlah perawat yang bekerja pada tahun 2017 sebanyak 157 perawat dan terdapat 32 perawat yang keluar atau apabila dipersentasekan berjumlah 21% ter- jadinya turnover perawat dari jumlah total perawat. Turnover perawat di rumah sakit memang bukan hal yang mudah. Diperlukan perhatian yang lebih karena turnover dapat merugikan organisasi, baik dari segi biaya, sumber daya, maupun efektifitas keperawatan itu sendiri. Dari segi biaya, rumah sakit harus mengeluarkan biaya untuk merekrut perawat-perawat baru, dan melakukan train- ing  untuk  perawat-perawat  baru.  Dari  segi  sumber  daya,  rumah  sakit  kehilangan perawat yang sudah lebih lama bekerja di rumah sakit, itu berarti rumah sakit ke- hilangan sumber daya yang kompeten, dan tidaklah mudah untuk mencari perawat baru yang dapat menggantikan perawat kompeten yang mengundurkan diri tersebut. Turno- ver juga merugikan efektifitas dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah sakit. Perawat-perawat baru tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi, dan mem- bangun kerjasama tim yang baik dalam bekerja. Hal tersebut tentunya akan mengu- rangi efektifitas keperawatan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 84  perawat di Rumah Sakit Tipe C di Kota Batam  pada tanggal  12 September – 15 Oktober 2018 dapat disimpulkan bahwa Mayoritas perawat adalah berjenis kelamin perempuan (77.4%), belum menikah (67.9%), berpendidikan Diploma III  Keperawatan (85.7%),  Masa Kerja Baru (60,7%), berusia 20 – 29 tahun (79.8%),   kompensasi tidak sesuai (58.3%), tidak puas dalam bekerja (53.6%) dan tidak mengalami stress kerja (54.8%). Ada  hubungan antara kompensasi dengan keiginan pindah kerja perawat  (nilai p = 0.006 < 0.05).   &nbsp

    Analisis Kelayakan Finansial USAhatani Cengkeh di Desa Boukecamatan Sojol Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan (i) Menghitung Net Present Value (NPV) (ii) Menghitung Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) , (iii) Menghitung Internal Rate Of Return (IRR) (iv) Menghitung Payback Period (PP) Usahatani Cengkeh di Desa Bou Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang menanam cengkeh, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode acak sederhana (simple random sample method). Populasi dalam penelitian ini adalah 154 KK dan sampel yang diambil sebanyak 30 KK petani cengkeh yaitu 20% dari populasi yang berjumlah 154 KK. NPV membuktikan bahwa dengan tingkat bunga 18% pertahun, nilai NPV diperoleh sebesar Rp. 51.540.611 ini berarti lebih besar dari 0, sehingga menurut kriteria ini USAhatani cengkeh layak diusahakan oleh petani cengkeh di Desa Bou Kecamatan Sojol. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis IRR diperoleh tingkat bunga 36% lebih besar dari 18% artinya bahwa modal investasi hanya bisa dibiayai dengan tingkat bunga paling tinggi sebesar 36%. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis Net B/C diketahui bahwa nilai yang didapatkan sebesar 24,05 lebih besar dari 1 (satu), hal ini mengindikasikan bahwa USAhatani cengkeh yang diusahakan layak secara finansial. Hasil perhitungan dengan menggunakan PP diketahui bahwa USAhatani cengkeh yang ada di Desa Bou memiliki masa selama 3 tahun 4 bulan untuk dapat mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan

    Pengujian Performa Pompa Air DAB Tipe DB-125B Sebagai Turbin

    Get PDF
    A centrifugal pump is a pump that moves fluid by utilizing the centrifugal force generated by the rotation of the impeller. All rotodynamic pumps from radial flow type to axial flow can function as turbines. The research was conducted through experiments on the pump that functions as a turbine in this study is a regenerative pump or peripheral pump, namely water pump DAB type DB-125B. Peripheral pump is a centrifugal pump whose impeller has radial spoons in a total of 41 spoons. The results showed the best performance or performance of PAT regenerative pump system or peripheral pump, namely water pump DAB type DB-125B as a hydro power plant with flow discharge variation of 35 ltr/min, 40 ltr/min, and 45 ltr/min at constant head (8 m) is with a maximum efficiency of 15.81% at a flow discharge of 40 ltr/min and shaft rotation of 850.3 rpm. Maximum PAT output power also occurs at a flow discharge of 40 ltr/min with a turbine rotation of 985.1 rpm of 5.849 W. The addition of water power can directly increase the rotation of the PAT shaft, as well as the addition of flow discharge at a constant head (8 m), rotation the turbine rotor is also increased. Whereas the addition of flow discharge with a constant head, the output power and maximum PAT efficiency tend to occur at high rotation

    Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polocarbonat (PC) pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Wilayah Kota Makassar

    Get PDF
    ABSTRAK Polycarbonate (PC) adalah jenis plastik yang umum digunakan oleh masyarakat. Salah satu jenis plastik polikarbonat digunakan untuk mendaur ulang wadah galon berlabel kode plastik nomor 7. Bisphenol-A (BPA) dan fosgen (karbonil diklorida/COCl2) bercampur untuk membuat polikarbonat, zat sintetis. Galon mengalami pemanasan dengan terkena paparan matahari yang memungkinkan mengaktifkan zat BPA yang terkandung di dalam kemasan galon yang dapat menyebabkan bisphenol-A bermigrasi kedalam air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis migrasi perbandingan kandungan bisphenol-A (BPA) pada kemasan galon merek produk nasional dan merek produk lokal label polikarbonat (PC) yang beredar di wilayah kota Makassar dengan metode analisis spektrofotometri ultraviolet (UV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel galon baru sebagai kontrol yang disimpan dalam ruangan (sample A) dan yang dijemur dibawah sinar matahari selama 7 hari (sample B) tidak mengandung bisphenol-A. Sampel galon merek produk nasional (sampel C) yang dilakukan pengujian duplo mengandung bisphenol-A masing-masing C1 0.030 ppm dan C2 0.031 ppm, dan galon produk lokal (sampel D) D1 0.043 ppm dan D2 0.044 ppm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa galon polikarbonat berkode plastik no.7 yang beredar di pasaran wilayah makassar baik produk lokal maupun produk nasional mengandung bisphenol-A tapi masih memenuhi batas maksimal 0.6 ppm berdasarkan persyaratan Peraturan BPOM No HK.03.1.23.07.11.6664 sehingga aman untuk digunakan. Kata kunci: Galon; Polikarbonat, Bisphenol-A, AMDK ABSTRACT Polycarbonate (PC) is a common kind of plastic used by the public. One kind of polycarbonate plastic is utilized for recycling gallon containers labeled with the number 7 plastic code. Bisphenol-A (BPA) and phosgene (carbonyl dichloride/COCl2) mix to create polycarbonate, a synthetic substance. The heating that occurs when a gallon is exposed to sunlight allows the bisphenol-A (BPA) substance that is present there to be activated, which can then cause bisphenol-A (BPA) to migrate into the water. This study uses an ultraviolet (UV) spectrophotometric analysis method to examine the migration of bisphenol-A (BPA) content in gallon packaging with polycarbonate (PC) labels that are being used by national and local product brands in the Makassar city area. As a control, the new gallon sample that was stored indoors (sample A) and dried outdoors for seven days (sample B) was found to be free of bisphenol-A (BPA), according to the results. Duplo testing was done on the gallon sample of the national product brand (sample C), and the results showed that sample C1 contained 0.030 ppm of bisphenol-A (BPA) and sample C2 contained 0.031 ppm. Duplo testing was done on the gallon sample of the local product brand (sample D), and the results showed that sample D1 contained 0.043 ppm of bisphenol-A (BPA) and sample D2 contained 0.044 ppm. The conclusion from the results of this study is that gallons of polycarbonate with plastic code no.7 circulating in the Makassar area, both products with local and national brands, contain bisphenol-A (BPA). However, it still meets the maximum limit of 0.6 ppm from the Regulation of the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) No. HK.03.1.23.07.11.6664, so it is safe to use. Keywords: Galon; Policarbonat, Bisphenol-A, AMD

    KARAKTERISASI MUTU PASTA GIGI DENGAN PENAMBAHAN GARAM DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DITINJAU DARI SNI 12-3524-1995

    Get PDF
    Kandungan garam yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan gigi adalah fosfor yang berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Minyak kelapa murni (VCO) juga dapat digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan kerak gigi, karena minyak kelapa murni banyak mengandung asam laurat yang merupakan zat anti peradangan dan anti mikroba alami.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi pasta gigi dengan penambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai alternatif zat anti mikroba alami sebagai pengganti komposisi bahan sintetik pada pasta gigi yang beredar di pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan penelitian terdiri dari proses penghalusan garam, proses pembuatan formulasi pasta gigi campuran tambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO), serta analisis terhadap sifat-sifat produk pasta gigi yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik pada pembuatan pasta gigi dengan penambahan konsentrasi garam 1 g dan VCO 1 mL yaitu pada formula 3 dengan indikator lembut, homogen, warna putih, bersifat pasta, aroma menthol, pH (8,7), viskositas (46.000 Cps), tidak terdapat cemaran mikroba ALT dan E.coli, dan telah memenuhi persyaratan SNI-12-3524-1995

    PENDAMPINGAN PEMBUATAN PASTA GIGI DARI GARAM UNTUK SANTRI PONDOK TAHFIDS AHLUL JANNAH DI DESA PADDINGING KECAMATAN SANROBONE TAKALAR

    Get PDF
    Pondok Tahfidz Ahlul Jannah Takalar dalam proses belajar mengajar menerapkan kurikulum yang berlaku pada umumnya dan ditambah dengan ilmu agama. Pembelajaran cenderung monoton dan masih kurangnya materi belajar praktek khususnya pada mata pelajaran IPA terpadu. Untuk kegiatan berbasis IPTEK yang mengarah ke peningkatan skill dan kreativitas santri/siswa masih kurang diterapkan karena terkendala minimnya fasilitas yang dimiliki. Untuk mengatasi permasalahan di Pondok Tahfids Ahlul Jannah maka dilakukan Program kegiatan berbasis IPTEK yang dapat diterapkan dengan mudah dengan memanfaatkan peralatan yang ada dilingkungan pesantren. Program yang dilakukan adalah praktek teknologi tepat guna dengan melakukan sosialisasi pembuatan pasta gigi berbahan garam dapur. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk meningkatkan kreativitas santri/siswa, dimana santri terlibat langsung dalam kegiatan pembuatan pasta gigi dari garam dapur sehingga bisa meningkatkan pengetahuan santri/ siswa terhadap bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar untuk dimanfaatkan menjadi produk yang bisa bernilai lebih ekonomis seperti halnya garam dapur. Dan dari kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu modul praktek pada matapelajaran IPA terpadu

    PEMANFAATAN MINUMAN KESEHATAN DARI KITOSAN DAN EKSTRAK BUAH NAGA

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan kitosan dari cangkang bekicot (Achatina fulica) dan ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Ekstraksi buah naga merah dilakukan menggunakan air yang telah disterilisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah konsentrasi yang dibutuhkan dalam pembuatan minuman kesehatan dari kitosan dan buah naga merah. Pembuatan minuman kesehatan tersebut menggunakan konsentrasi asam sitrat sebanyak 0,5% dan kitosan sebanyak 4%; 5%; 6%; dan 7%. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji organoleptik dengan parameter warna, aroma, kekentalan, dan rasa. Sementara itu, kandungan vitamin C diukur menggunakan metode iodometri. Hasil terbaik untuk uji organoleptik diperoleh pada penambahan kitosan dengan konsentrasi 7% sesuai dengan SNI 01-3719-1995. Selain itu, uji kandungan vitamin C menunjukkan bahwa minuman kesehatan pada penelitian ini mengandung vitamin C sebesar 0,34 mg/gram
    corecore