106 research outputs found

    Perancangan dan Analisis Keandalan Sistem Pemanenan Air Hujan pada Bangunan dengan Atap Hijau (Green Roof) di Kota Pontianak

    Get PDF
    Pada penelitian ini telah dianalisis uji keandalan sistem pemanfaatan air hujan dan dirancang sistem pemanenan air hujan pada model green roof yang diterapkan untuk rumah tipe 45 dan 54 di Kota Pontianak agar lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hasil analisis sistem pemanfaatan air hujan dengan menggunakan green roof dapat dikatakan handal karena memenuhi kebutuhan primer pada kedua tipe rumah. Sistem pemanfaatan air hujan yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan penghuni rumah tipe 45 adalah 46,5 Liter/Orang/Hari, angka kebutuhan ini dapat digunakan untuk minum, memasak, mandi dan kakus, serta mencuci pakaian. Sistem pemanfaatan air hujan pada rumah tipe 54 dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air sebesar 51,5 Liter/Orang/Hari yang meliputi penggunaan air untuk keperluan minum, memasak, mandi, kakus, cuci pakaian, hingga mencuci alat dapur. Hasil perancangan sistem pemanfaatan air hujan adalah sebagai berikut: (1) Dimensi talang air hujan berdiameter 6 inchi yang dipasang di sepanjang kaki atap pada sisi depan dan belakang, kemudian dihubungkan ke tempat penampungan menggunakan pipa vertikal berdiameter 3 inchi. Sistem ini dilengkapi pemisah aliran yang dihubungkan dengan talang vertikal tersebut, sehingga air yang mengandung partikel pencemar dapat dibuang terlebih dahulu sebelum mengisi tangki; (2) Tempat penampungan dapat menampung air 8,2 m3 yang berupa dua buah tangki air polyethylene 4,1 m3; dan (3) Penyangga tempat penampungan terbuat dari kayu berdimensi 4 m x 2 m x 0,95 m. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif konsep pembangunan yang ramah lingkungan, relatif murah dan mudah untuk diterapkan serta mampu mengurangi air limpasan (run-off) dengan memperluas area tangkapan air yang menjadi salah satu penyebab permasalahan banjir dan ketersediaan air bersih di Kota Pontianak

    Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Jasuindo Tiga Perkasa

    Full text link
    Kinerja karyawan yang tinggi adalah salah satu hasil kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan fenomena yang bisa timbul karena adanya pengaruh positif di ling­kungan kerja yang memiliki iklim sosial yang baik. Motivasi kerja se­ba­gai kekuatan pendukung utama dalam membangun hubungan kerja antar karyawan dan manajer un­tuk mendorong terciptanya lingkungan ker­ja yang lebih baik..Mo­tivasi kerja mampu menciptakan karakter kar­­ya­wan yang ber­tang­­gung jawab dan tak mudah putus asa bila mendapatkan ke­su­litan dalam pe­ker­jaannya. Motivasi kerja berpengaruh kepada kinerja kar­­­ya­wan melalui ter­cip­tanya tingkat USAha yang tinggi dan ketaatan karyawan pada peraturan pe­ru­sahaan. Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan perasaan positif menyukai suatu pekerjaan dan berdampak langsung pada pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja bukan keadaan yang tetap dan bisa di­ubah oleh pengaruh dalam pribadi orang maupun pengaruh diluar seperti lingkungan kerja atau beban pekerjaan. Ke­­pu­­asan kerja tidak hanya di dapat dengan memperoleh pe­ker­ja­an yang memiliki gaji yang tinggi tapi karyawan juga memilih faktor ling­ku­ngan kerja, hubungan se­sa­ma rekan kerja yang baik dan keamanan kerja yang terjamin. Jumlah sampel dari penelitian ini ber­­jum­­­­l­ah delapan puluh lima karya­wan dari divisi produksi. Alat anali­sis yang diguna­kan ada­­lah Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil peneli­ti­a­n dari me­nun­­juk­­kan motivasi kerja ber­pe­­nga­­­ruh positif signi­fi­kan terhadap kinerja ka­r­ya­wan. Kepuasan kerja juga ber­pe­­­nga­­ruh positif signi­fi­kan ter­­ha­­­dap kinerja karyawan

    From Thousand Canals to Roads: The Transformation of Transportation Mode in Pontianak

    Get PDF
    Pontianak City was established in 1771 on the the Kapuas River and Landak River riverbanks, the latter being the longest river in Indonesia. The city was once known as the City of a Thousand Canals. However, in its development, people shifted to land transportation modes, leaving the canals in an extinction process. This study aimed to uncover the factors and impacts of the inland water transportation network fading from the Pontianak urban structure. The research used a sequential explanatory design, combining qualitative methods in the form of literature review and quantitative methods using space syntax analysis. By comparing the spatial configuration of the canals and roads in a diachronic approach, the study found proof of the importance of the canals’ existence in the Pontianak urban structure. Water transportation can be the answer to fixing environmental issues, flood hazards, and traffic congestion. Revitalizing the canals can help bring a healthy water environment because the people will change their perception of the canals from sewage routes to transportation routes. Revitalizing the canals can also bring back waterside activity, generate a sense of belonging, and bring back part of the former identity of Pontianak City

    The Effect of PhET Simulation-Assisted Guided Inquiry Learning Model on Students' Critical Thinking Ability in Elasticity Material

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of PhET simulation-assisted guided inquiry learning model on students' critical thinking skills in Elasticity material. The type of research used is quasi-experimental with Nonequivalent Control Group Design. The population in this study were all students of class XI IPA at SMAN 1 Pringgabaya. The sample of this study was class XI H and class XI I, totaling 63 students, while the sampling technique was cluster random sampling method. The sample used in this study was class XI I (experimental class, totaling 32 people) and class XI H (control class, totaling 31 people). Before given the treatment, both classes were given an initial test to determine their initial ability. Based on the results of the initial test homogeneity test, the two samples had the same initial ability. The final test results for students' critical thinking skills obtained an average score of 79.45 with the highest score of 95 for the experimental class and an average of 74.27 with the highest score of 90 for the control class. The research hypothesis was tested with parametric statistical tests in the form of independent t-test variance. Such decision was taken on the basis of the testing. That is, the Sig (2-tailed) value of 0.028 is smaller than the significance level (α) of 0.05, and hence (H0) is rejected and (H1) is accepted. Thus, it can be interpreted that PhET simulation-assisted guided inquiry learning model has an effect on students' critical thinking abilities

    Pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Terhadap Kinerja Di Proyek Green Construction

    Get PDF
    Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu terutama dalam proyek green construction yang mengutamakan proyek berkelanjutan dan mewujudkan lingkungan yang hemat dalam sumber daya sepanjang siklus hidup suatu bangunan. Secara tidak langsung tingkat kecelakaan pada sektor ini juga semakin meningkat, terutama pada lingkup proyek konstruksi hal yang perlu di perhatikan ialah tingkat kecelakaan oleh karena itu Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan dan Kerja yang baik dapat memperkecil atau meminimalisir tingkat kecelakaan pada sektor proyek konstruksi, Hasil analisis metode AHP yang didapat dengan bantuan expert choice, bahwa urutan prioritas pertama dalam kriteria-kriteria ialah mengenai Peralatan, yang kedua Penerapan Green Construction, kemudian Audit dan yang terakhir ialah mengenai Lingkungan. Bobot paling tinggi memiliki makna bahwa dalam penanganan strategi prioritas dalam pengelolaan SMK3L, kemudian untuk skala prioritas perengkingan alternatif pada strategi prioritas pengelolaan SMK3L, bahwa Evaluasi dan Revisi SOP menjadi prioritas, setelah itu rengking dua yaitu Kontroling SMK3, dan urutan terakhir ialah melakukan Maintenance Peralatan

    Audit Sistem Pendataan Keluarga Menggunakan Pendekatan Framework COBIT 5 Pada Domain DSS (Studi Kasus: BKKBN Propinsi Jawa Barat)

    Get PDF
    Peran sistem pendataan keluarga dalam rangka mendukung pencapaian program BANGGAKENCANA pada BKKBN Propinsi Jawa Barat adalah untuk menyediakan data dasar sebagai perencanaan strategis, peta kerja, maupun pemetaan mekanisme operasional menjadi krusial untuk menopang keberhasilan program. Untuk memastikan delivery produk, layanan, dan dukungan yang dihasilkan perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat menghasilkan tata kelola sistem pendataan keluarga yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ukuran capability level proses TI saat ini kemudian dibandingkan dengan yang diharapkan sehingga dapat diperoleh kesenjangan guna penyusunan rekomendasi yang dapat diimplementasikan pada Siklus Sistem Pendataan Keluarga Tahun 2021 dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Data yang diperoleh bersumber dari responden yang berwenang dan kompeten berdasarkan pemetaan diagram RACI pada COBIT 5. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dari 6 proses terpilih pada domain DSS terdapat 4 proses yang mencapai level 1 (performed) dan 2 proses yang berhasil mencapai level 2 (managed process). Tingkat kemampuan manajemen TI yang diharapkan berada pada level 3 sehingga GAP muncul di semua domain yang bermakna saat ini organisasi belum sepenuhnya mengimplementasikan proses yang ditetapkan untuk mencapai tujuan proses. Dari seluruh rangkaian penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa diperoleh nilai level kapabilitas sebesar 1,33 dan terdapat GAP sebesar 1,67 untuk mencapai level yang diharapkan. Dalam penelitian ini disampaikan rekomendasi untuk meningkatkan kapabilitas proses sehingga BKKBN Propinsi Jawa Barat dapat mencapai tingkat kapabilitas yang diharapkan

    Penentuan Strategi Penurunan Food Waste dengan Menggunakan Simulasi: Studi Kasus Industri Donut

    Get PDF
    Food waste is a global issue that is currently the center of attention of the world community. From developing countries to developed countries try to develop various methods or approaches to contribute to solving this problem. The existence of food waste in an industry is an indication of an unsustainable system of food production and consumption. This will lead to problems in the form of low total margins on food products and higher operating costs. In this study, experiments were conducted to reduce food waste with a case study at store-level with monte carlo simulation at one of the international franchise bakeries in Surabaya. Analysis of the sale of a franchised bakery. Then, in the form of a template that corresponds to take into account the amount of waste and lost sales (TW / TU) and costs incurred (TLS and TWC). This template is used for simulation with the amount of running equivalent to 3 months. Based on the analysis of the initial simulation results, it is in the form of 3 scenarios that may be applied, namely batch delivery system change, forecasting system changes, and lastly the combination of the two. Based on the results of the scenario, it was obtained that the combined method of forecasting winter-method with delivery policy 2 times a day with the condition of delivery in the form of inventory must be less than 20% of the batch once sent. With this scenario was found the average result per day in the form of waste of 707 products with a total income of Rp91,035,686, waste cost of Rp1,542.22, lost sales of Rp1,248,371
    corecore