21 research outputs found

    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Katalis Berpromotor Ganda Berpenyangga γ-Alumina (CaO/KI/γ-Al2O3) Dalam Reaktor Fluidized Bed

    Get PDF
    Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dari hasil reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan metanol. Proses pembuatan biodiesel selama ini menggunakan katalis homogen NaOH atau KOH yang memiliki kelemahan terbentuknya produk samping berupa sabun dan rumitnya pemisahan produk biodiesel dengan katalis. Maka dari itu, mulai dikembangkan penggunaan katalis heterogen untuk menggantikan penggunaan katalis homogen. Penelitian ini mengembangkan katalis CaO/KIγ-Al2O3­. Pembuatan katalis melalui metode presipitasi CaO pada γ-Al2O3 serta asam asetat sebagai larutan precursor selama 3 jam lalu impregnasi KI selama 3 jam. Kemudian, dioven selama 12 jam pada suhu 110oC dan dikalsinasi pada suhu 650oC selama 4,5 jam. Katalis yang diperoleh digunakan untuk membantu proses transesterifikasi biodiesel dengan variable massa katalis, rasio molar minyak dan metanol, dan suhu. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa biodiesel dapat diproduksi melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis CaO/KI/γ-Al2O3­ dalam reaktor fluidized bed. Kemurnian tertinggi dari biodiesel yang didapatkan yaitu sebesar 99,17%. Yield dan konversi tertinggi sebesar 97,19% dan 96,89%  didapatkan pada penggunaan massa katalis 16 gram dan rasio molar minyak dan metanol 1 : 36 serta kondisi operasi suhu 225oC dan laju alir umpan 6 ml/menit (waktu tinggal 8 jam) memiliki densitas sebesar 0,853 gr/ml serta viskositas sebesar 5,53 mm2/s (cSt)

    Pembuatan Fuel dari Liquid Hasil Pirolisis Plastik Polipropilen Melalui Proses Reforming Dengan Katalis NiO/γ-Al2O3

    Get PDF
    Estimasi jumlah timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 38,5 juta ton/tahun. Melihat dari sifat penyusun plastik yang tersusun dari komponen hidrokarbon minyak bumi, maka limbah plastik sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi BBM. Tujuan penelitian ini Mempelajari proses konversi limbah plastik khususnya jenis polipropilen (PP) menjadi fuel serta pengaruh berbagai macam komposisi katalis NiO/γ-Al2O3, temperatur, laju alir reaktan pada reactor reforming terhadap kualitas fuel (yield aromatis) yang dihasilkan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan merupakan plastik jenis Polipropilen (PP). Pada penelitian ini minyak yang telah dihasilkan pada proses pirolisis selanjutnya akan di reforming. Pada penelitian ini digunakan logam NiO dengan penyangga γ-Al2O3 (NiO/γ-Al2O3) sebagai katalis untuk proses reforming minyak hasil pirolisis plastik polipropilen. Variabel penelitian meliputi Loading Ni (% massa) : 6; 10; 14, Laju alir (ml/jam) : 2I7; 500; 690, Suhu reaksi (oC) : 400; 450; 500. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa % yield aromatis terbesar pada proses reforming minyak hasil pirolisis plastik polipropilen dihasilkan dengan kondisi operasi 14 % loading Ni pada katalis, temperatur reforming 500oC serta laju reaktan sebesar 217 mL/jam. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini, hasil terbaik didapat pada variabel flowlaju terendah dan variabel suhu tertinggi. Kondisi operasi efektif dalam pembuatan fuel pada proses reforming diperoleh saat loading Ni pada katalis NiO/γ-Al2O3 14 %, temperatur reforming 400oC serta laju reaktan 500 mL/jam

    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L) Dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis K2O/H-Za Berbasis Zeolit Alam

    Full text link
    Kebutuhan dunia akan minyak bumi telah mencapai 10.000 juta ton pertahun. Eksploitasi secara berlebihan dan berkepanjangan mengakibatkan cadangan minyak bumi terus berkurang, dimana hal tersebut dapat diatasi dengan sumber energi alternatif terbarukan seperti biodiesel. Katalis yang digunakan adalah K2O/H-Za dengan loading KI 1%, 2%, 4% dan 6%. Minyak nyamplung melalui proses esterifikasi kemudian dilakukan proses transesterifikasi dengan katalis K2O/H-Za dengan variabel berat terhadap minyak sebesar 5%, 10%, 15% dan 20% dan suhu 500C, 600C dan 700C. Dari penelitian ini didapatkan bahwa semakin tinggi % loading KI, % yield juga semakin tinggi, dimana % yield tertinggi sebesar 32,301% dengan loading KI 6%. Massa katalis terbaik didapatkan pada variabel 10% massa minyak dengan % yield 36,807%. Semakin tinggi suhu reaksi, % yield biodiesel yang dihasilkan semakin tinggi, dengan % yield tertinggi pada suhu reaksi 700C sebesar 36,807%. Kondisi reaksi transesterifikasi terbaik adalah katalis dengan loading KI 6%, massa katalis 10% massa minyak dan pada suhu 700C. Namun berdasarkan densitas dan viskositasnya, biodiesel minyak nyamplung dengan katalis K2O/H-Za tidak memenuhi SNI 04-7182-2006 karena % yield biodiesel yang dihasilkan kecil

    Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

    Full text link
    Semakin meningkatnya produksi biodiesel maka gliserol kasar yang merupakan produk samping dari reaksi transesterifikasi dari minyak nabati juga semakin besar. Salah satu cara yang dikembangkan untuk memanfaatkan gliserol adalah dengan mengubahnya menjadi propilen glikol (1,2-propanadiol) melalui proses hidrogenasi menggunakan katalis heterogen (padat). Dalam penelitian ini digunakan katalis padat NiO-MgO dengan support bentonit dan karbn aktif dalam hidrogenasi gliserol untuk mengetahui pengaruh jumlah katalis, berat promote terhadap bentonit atau karbon, suhu, serta waktu reaksi terhadap besarnya konversi gliserol dan yield propilen glikol yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu preparasi katalis dan pembuatan propilen glikol. Preparasi katalis dilakukan melalui proses impregnasi dan kalsinasi. Kemudian dilakukan proses pembuatan propilen glikol di dalam reaktor batch berpengaduk dengan berat katalis, berat promoter terhadap bentonit dan karbon aktif, suhu, serta waktu reaksi sesuai variabel. Produk hasil proses hidrogenasi dipisahkan dari katalis, lalu menganalisa kadar gliserol sisa dengan menggunakan metode titrimetri dan propilen glikol terbentuk menggunakan analisa gas chromatography (GC). Konversi gliserol terbaik pada proses hidrogenasi gliserol menjadi propylene glycol dengan katalis NiO-MgO/Bentonit dan NiO-MgO/Karbon masing-masing sebesar 50,419% dan 52,882% pada kondisi suhu 200°C, tekanan 200 psi dengan 20% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 2 jam. Yield propylene glycol terbaik dengan menggunakan katalis NiO-MgO/Bentonit sebesar 8,1848% pada kondisi suhu 220°C dengan 10% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam, sedangkan pada katalis NiO-MgO/Karbon diperoleh yield terbaik sebesar 7,2607% pada kondisi suhu 200°C dengan 5% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam

    Pembuatan Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dengan Reaksi Transesterifikasi Menggunakan Katalis K2O/H-Za Berbasis Zeolit Alam

    Get PDF
    Kebutuhan dunia akan minyak bumi telah mencapai 10.000 juta ton pertahun. Eksploitasi secara berlebihan dan berkepanjangan mengakibatkan cadangan minyak bumi terus berkurang, dimana hal tersebut dapat diatasi dengan sumber energi alternatif terbarukan seperti biodiesel. Katalis yang digunakan adalah K2O/H-Za dengan loading KI 1%, 2%, 4% dan 6%. Minyak nyamplung melalui proses esterifikasi kemudian dilakukan proses transesterifikasi dengan katalis K2O/H-Za dengan variabel berat terhadap minyak sebesar 5%, 10%, 15% dan 20% dan suhu 500C, 600C dan 700C. Dari penelitian ini didapatkan bahwa semakin tinggi % loading KI, % yield juga semakin tinggi, dimana % yield tertinggi sebesar 32,301% dengan loading KI 6%. Massa katalis terbaik didapatkan pada variabel 10% massa minyak dengan % yield 36,807%. Semakin tinggi suhu reaksi, % yield biodiesel yang dihasilkan semakin tinggi, dengan % yield tertinggi pada suhu reaksi 700C sebesar 36,807%. Kondisi reaksi transesterifikasi terbaik adalah katalis dengan loading KI 6%, massa katalis 10% massa minyak dan pada suhu 700C. Namun berdasarkan densitas dan viskositasnya, biodiesel minyak nyamplung dengan katalis K2O/H-Za tidak memenuhi SNI 04-7182-2006 karena % yield biodiesel yang dihasilkan kecil

    Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

    Get PDF
    Semakin meningkatnya produksi biodiesel maka gliserol kasar yang merupakan produk samping dari reaksi transesterifikasi dari minyak nabati juga semakin besar. Salah satu cara yang dikembangkan untuk memanfaatkan gliserol adalah dengan mengubahnya menjadi propilen glikol (1,2-propanadiol) melalui proses hidrogenasi menggunakan katalis heterogen (padat). Dalam penelitian ini digunakan katalis padat NiO-MgO dengan support bentonit dan karbn aktif dalam hidrogenasi gliserol untuk mengetahui pengaruh jumlah katalis, berat promote terhadap bentonit atau karbon, suhu, serta waktu reaksi terhadap besarnya konversi gliserol dan yield propilen glikol yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu preparasi katalis dan pembuatan propilen glikol. Preparasi katalis dilakukan melalui proses impregnasi dan kalsinasi. Kemudian dilakukan proses pembuatan propilen glikol di dalam reaktor batch berpengaduk dengan berat katalis, berat promoter terhadap bentonit dan karbon aktif, suhu, serta waktu reaksi sesuai variabel. Produk hasil proses hidrogenasi dipisahkan dari katalis, lalu menganalisa kadar gliserol sisa dengan menggunakan metode titrimetri dan propilen glikol terbentuk menggunakan analisa gas chromatography (GC). Konversi gliserol terbaik pada proses hidrogenasi gliserol menjadi propylene glycol dengan katalis NiO-MgO/Bentonit dan NiO-MgO/Karbon masing-masing sebesar 50,419% dan 52,882% pada kondisi suhu 200°C, tekanan 200 psi dengan 20% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 2 jam. Yield propylene glycol terbaik dengan menggunakan katalis NiO-MgO/Bentonit sebesar 8,1848% pada kondisi suhu 220°C dengan 10% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam, sedangkan pada katalis NiO-MgO/Karbon diperoleh yield terbaik sebesar 7,2607% pada kondisi suhu 200°C dengan 5% berat promote terhadap katalis dan 7%berat katalis selama 3 jam

    Hydrocracking of Cerbera manghas Oil with Co-Ni/HZSM-5 as Double Promoted Catalyst

    Get PDF
    The effect of various reaction temperature on the hydrocracking of Cerbera manghas oil to produce a paraffin-rich mixture of hydrocarbons with Co-Ni/HZSM-5 as doubled promoted catalyst were studied. The Co-Ni/HZSM-5 catalyst with various metal loading and metal ratio was prepared by incipient wetness impregnation. The catalysts were characterized by XRD, AAS, and N2 adsorption-desorption. Surface area, pore diameter, and pore volume of catalysts decreased with the increasing of metals loading. The hydrocracking process was conducted under hydrogen initial pressure in batch reactor equipped with a mechanical stirrer. The reaction was carried out at a temperature of 300-375 oC for 2 h.  Depending on the experimental condition, the reaction pressure changed between 10 bar and 15 bar.   Several parameters were used to evaluate biofuel produced, including oxygen removal, hydrocarbon composition and gasoline/kerosene/diesel yields. Biofuel was analyzed by Fourier Transform Infrared Spectroscopic (FTIR) and gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). The composition of hydrocarbon compounds in liquid products was similar to the compounds in the gasoil sold in unit of Pertamina Gas Stations, namely pentadecane, hexadecane, heptadecane, octadecane, and nonadecane with different amounts for each biofuel produced at different reaction temperatures. However, isoparaffin compounds were not formed at all operating conditions. Pentadecane (n-C15) and heptadecane (n-C17) were the most abundant composition in gasoil when Co-Ni/HZSM-5 catalyst was used. Cerbera Manghas oil can be recommended as the source of non-edible vegetable oil to produce gasoil as an environmentally friendly transportation fuel. Copyright © 2017 BCREC Group. All rights reservedReceived: 20th May 2016; Revised: 30th January 2017; Accepted: 10th February 2017How to Cite: Marlinda, L., Al-Muttaqii, M., Gunardi, I., Roesyadi, A., Prajitno, D.H. (2017). Hydrocracking of Cerbera manghas Oil with Co-Ni/HZSM-5 as Double Promoted Catalyst. Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 12 (2): 167-184 (doi:10.9767/bcrec.12.2.496.167-184)Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.12.2.496.167-18

    Occupational Stress dan Religiosity: Peran Mediasi Work Life Balance Terhadap Employee Engagement Generasi Millenial dan Generasi Z

    Get PDF
    Artikel ini memiliki tujuan untuk mengkaji occupational stress dan religosity terhadap employee engagement melalui work life balance di kalangan para pekerja generasi millenial dan generasi Z. Sampel penelitian berjumlah 318 orang, yang adalah karyawan non-managerial di Kota Surabaya. Data dibagikan melalui google form dan diolah menggunkan structural equation modelling (SEM) dengan program LISREL. Hasil olah data menyatakan bahwa occupational stress berpengaruh signifikan positif terhadap work life balance, religiosity memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap work life balance, work life balance tidak memiliki pengaruh terhadap employee engagement, occupational stress memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhaap employee engagement, religiosity memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap employee engagement, occupational stress tidak memiliki pengaruh terhadap employee engagement melalui work life balance, dan religiosity tidak memiliki pengaruh terhadap employee engagement melalui work life balance.  This article aims to examine work stress and religiosity on employee engagement through work life balance among millennial and generation Z workers. The study sample consisted of 318 people, who are non-managerial employees in the city of Surabaya. Data was shared via google form and processed using a structural equation model (SEM) with the LISREL program. The results of data processing stated that work stress had a significant positive effect on work life balance, religiosity had a significant and negative effect on work life balance, work life balance had no effect on employee engagement, work stress had a significant and negative effect on employee engagement, religiosity had an influence significant and positive on employee engagement, work stress has no effect on employee engagement through work life balance, and religiosity has no effect on employee engagement through work life balance. The practical implications of this research are related to the need for human resource management with the concept of family-friendly This concept will help build a comfortable atmosphere at work, which will ultimately have an impact on the engagement of millennial and generation Z workers

    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Sawit RBD Dengan Menggunakan Katalis Berpromotor Ganda Berpenyangga γ-Alumina (CaO/MgO/ γ-Al2O3) Dalam Reaktor Fluidized Bed

    Full text link
    Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dari hasil reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan metanol. Proses pembuatan biodiesel selama ini menggunakan katalis homogen NaOH atau KOH yang memiliki kelemahan terbentuknya produk samping berupa sabun dan rumitnya pemisahan produk biodiesel dengan katalis. Maka dari itu, mulai dikembangkan katalis heterogen. Penelitian ini mengembangkan katalis berpromotor ganda berpenyangga y-alumina (CaO/MgO/y-Al2O3) dalam reaktor fluidized bed. Pembuatan katalis melalui metode presipitasi CaO dan MgO pada y-Al2O3 serta asam asetat sebagai larutan precursor. Kemudian, katalis dioven selama 12 jam pada suhu 110C dan dikalsinasi pada suhu 700 C selama 5 jam. Katalis yang diperoleh digunakan untuk proses transesterifikasi dengan ratio molar minyak metanol 1:36; variabel massa katalis 4, 7, 10, 13, 16 gram; laju alir reaktan 4, 7, 10, 13, 16 ml/menit; dan suhu 125, 150, 175, 200, 225 C. Dimana yield dan % konversi terbaik dari penelitian diperoleh sebesar 0,642 gr biodiesel/gr minyak dan 63,975% pada massa katalis 16 gram, suhu 225 C dan laju alir reaktan 4 ml/menit

    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Sawit RBD Dengan Menggunakan Katalis Berpromotor Ganda Berpenyangga γ-Alumina (CaO/MgO/ γ-Al2O3) Dalam Reaktor Fluidized Bed

    Get PDF
    Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dari hasil reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan metanol. Proses pembuatan biodiesel selama ini menggunakan katalis homogen NaOH atau KOH yang memiliki kelemahan terbentuknya produk samping berupa sabun dan rumitnya pemisahan produk biodiesel dengan katalis. Maka dari itu, mulai dikembangkan katalis heterogen. Penelitian ini mengembangkan katalis berpromotor ganda berpenyangga y-alumina (CaO/MgO/y-Al2O3) dalam reaktor fluidized bed. Pembuatan katalis melalui metode presipitasi CaO dan MgO pada y-Al2O3 serta asam asetat sebagai larutan precursor. Kemudian, katalis dioven selama 12 jam pada suhu 110C dan dikalsinasi pada suhu 700 C selama 5 jam. Katalis yang diperoleh digunakan untuk proses transesterifikasi dengan ratio molar minyak metanol 1:36; variabel massa katalis 4, 7, 10, 13, 16 gram; laju alir reaktan 4, 7, 10, 13, 16 ml/menit; dan suhu 125, 150, 175, 200, 225 C. Dimana yield dan % konversi terbaik dari penelitian diperoleh sebesar 0,642 gr biodiesel/gr minyak dan 63,975% pada massa katalis 16 gram, suhu 225 C dan laju alir reaktan 4 ml/menit
    corecore