672 research outputs found

    Physiological changes induced by either pre- or post-veraison deficit irrigation in 'Merlot' vines grafted on two different rootstocks

    Get PDF
    Reduced summer precipitations and higher evapotranspiration due to elevated temperatures are expected to enhance the impact of water deficit in modern viticulture. We investigated the effect of the timing of deficit irrigation on vine growth, water relations, yield and grape composition in 'Merlot' vines grafted on 1103P or SO4. In both years we did not measure any differences between rootstocks in stem water potential (SWP). Vegetative growth was decreased by the restriction of irrigation between fruit set and veraison. Stomatal conductance (gs) was affected by irrigation, but not by the rootstock. During the pre-veraison period there was a clear inverse relationship between gs and SWP. The leaf non photochemical quenching readily responded to the stress imposed on 1103P rootstock. Vines subjected to water deficit between fruit set and veraison produced smaller berries than well irrigated ones, whereas deficit applied after veraison determined about 10 % differences in berry weight. The highest and lowest values of pH and TA were measured in berries from pre-veraison deficit irrigated vines grafted on both 1103P and SO4, respectively

    The effect of regulated deficit irrigation on growth, yield, and berry quality of grapevines (cv. Sangiovese) grafted on rootstocks with different resistance to water deficit

    Get PDF
    The aim of this work was to investigate the effect of full irrigation (FI), pre-veraison water deficit (RDI 1), or post-veraison water deficit (RDI 2) on growth, yield, and berry quality in container-grown, mature vines of cv. Sangiovese grafted onto either 1103P or SO4 rootstock over two consecutive growing seasons. Deficit irrigation regimes significantly affected vine water status of both rootstocks before and after veraison. Trunk diameter (TD) increment was markedly affected when water was restricted early, but not in the post-veraison period. Deficit irrigation from fruit set to veraison inhibited vegetative growth (TD, canopy volume, and weight of pruned wood) more than that applied from veraison to harvest. Yield was unaffected by either irrigation or rootstock in both years. Irrigation had a marked effect on berry and juice quality: the RDI 1 treatment induced the highest berry anthocyanin concentration, and the lowest titratable acidity (TA), which, instead, increased in the RDI 2 treatment. RDI treatments did not modify berry dry weight, soluble solid content, TA, anthocyanins, and epicarp total phenols in vines on both rootstocks

    Oil accumulation in intact olive fruits measured by near infrared spectroscopy-acousto-optically tunable filter

    Get PDF
    A field experiment was conducted to test the reliability of the near infrared spectroscopy (NIR) method to measure mesocarp oil content in vivo against nuclear magnetic resonance (NMR) determinations using three different olive cultivars at different stages of ripening. RESULTS: In PLS model carried out for the cultivar Arbequina the R2c (coefficients of determination in calibration) obtained was of 0.991, while the R2cv (coefficients of determination in cross-validation) of 0.979; for the cultivar Frantoio the indexes were respectively of 0.982 and 0.971, for the cultivar Leccino of 0.977 for R2c and 0.965 for R2cv. Finally, for the combined model (sum of the three varieties) those indexes were respectively equal to 0.921 and 0.903. The RPD ratio was insufficient for predictive model of cultivar Leccino only (1.98), whereas in other cases RPD ratios were completely sufficient, within the estimation range over 2.5 - 3 (2.61 in global model, and 4.23 in cultivar Frantoio), or describing a great capacity with values greater than 5 as in the case of the cultivar Arbequina (9.58). CONCLUSION: The NIR proved a novel, rapid, reliable method to monitor the oil accumulation process in intact olive fruits in the field. The innovative approach of coupling NIR and NMR technologies opens new scenarios for determining the optimal time for harvesting olive trees to obtain maximum oil production

    Analisis data time series menggunakan Prophet dan SARIMA

    Get PDF
    Data dapat dikatakan mempunyai peran dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi, salah satu perannya adalah menentukan kebijakan ataupun target kedepannya dari data historis yang ada melalui peramalan, di mana peramalan ini merupakan bagian dari statistika. Peran data tersebut menjadi latar belakang dibentuknya skripsi ini dengan cara memperkenalkan pengelolaan data tepatnya data time series dengan metode peramalan yang sudah ada, yaitu Prophet dan SARIMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dari kedua metode yang diperkenalkan terhadap data time series, serta dapat mengimplementasikan dan membandingkan kinerja kedua metode yang diperkenalkan terhadap data aktual dari studi kasus dalam penelitian ini, yaitu data bulanan Penumpang Kereta Api wilayah Jawa (Jabodetabek + Non Jabodetabek) pada tahun 2010 sampai dengan 2019. Metode Prophet merupakan metode peramalan yang membuat model berdasarkan pendekatan pola trend, pola musiman, dan efek liburan. Sedangkan metode SARIMA merupakan metode peramalan yang membuat model berdasarkan pendekatan pola non musiman (trend) dan pola musiman. Setelah dilakukan pengimplementasian dengan penganalisisan data time series pada Studi Kasus menggunakan kedua metode, didapatkan bahwa metode Prophet adalah model yang paling tepat karena nilai MAPE yang lebih rendah dari SARIMA, yaitu sebesar 2,4320% dan akurasi peramalan yang lebih tinggi dari SARIMA, yaitu sebesar 97,5680%

    Current Assisted Sintering of Thermoelectric Materials

    Get PDF
    PhDThe performance of thermoelectric materials (ZT), their capability of converting a temperature gradient into electricity, is dependent not only on their composition but also how they were processed (pressure-less, hot pressed or Spark Plasma Sintered (SPS) etc). SPS is a state of art process where current passes mostly through a graphite die, small or none through the sample, causing rapid Joule heating (typically 100 °C/min). A newly developed processing technique, called flash sintering, passes current directly through the sample achieving higher heating rates (100 °C/s or more). Thermoelectric materials could benefit from rapid heating, but they are too electrically conductive for traditional flash and too mechanically weak for Flash-SPS. Multi-physic software was used to develop and optimise a new process hybrid Flash-SPS (hFSPS), which uses a thin walled stainless-steel tube to constrain the powders and redirect the current to reduce Peltier cooling (a source of uneven sintering). HFSPS was used to sinter a skutterudite, a chalcopyrite and a half-Heusler which were compared to a reference SPSed sample. The rapid heating of hFSPS resulted in better phase purity (93 vs 90 %) when reactively sintering a skutterudite and an increase in ZT (0.81 vs 0.46 at 500 °C). HFSPS produced a Half-Heusler with higher power factor and lower thermal conductivity leading to an improved ZT (0.44 vs 0.35 at 350 °C) with the same density (92.5%). hFSPS reduced the amount of sulphur loss of chalcopyrite during sintering resulting in lower electrical resistivity (100 μohm*m vs 300 μohm*m). Flashed samples also showed improved ZT (0.21 vs 0.07 at 350 °C) and an improved thermal stability. A brief study was also performed showing a modest improvement on the oxidation resistance of Mg2.1Si0.48Sn0.5Sb0.013 protected by a hybrid coating when aged for 120 h at 500 °C, while no success was obtained for Higher Manganese Silicide.CoACH (Marie Skłodowska-Curie GA No 642557 (CoACH-ETN

    Perancangan Meja Kerja "Prezi" untuk Masyarakat Urban Kelas Atas

    Get PDF
    Kaum urban Jakarta kelas atas memiliki konsep kerja baru bernama Flexible Working Space (FWS). FWS dapat diartikan pengaturan pola kerja pegawai yang memberikan fleksibilitas lokasi bekerja dengan memaksimalkan teknologi informasi. Pembuatan meja kerja ini menggunakan limbah kayu reklamasi dan resin polyester. Selain bertujuan meningkatkan nilai jual, perpaduan antara limbah kayu dan resin akan diwujudkan dengan teknik finishing bakar pada kayu. Metode perancangan pada produk meja kerja Prezi menggunakan metode Design Thinking. Salah satu universitas terkemuka dalam hal pengajaran Design Thinking mengusulkan lima tahap desain yang harus difokuskan, yaitu empathise, define, ideate, prototype, dan test. Karakteristik responden kelas atas didominasi dengan pemilihan gaya antique gothic dan simple elegan. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner, menunjukan bahwa responden setuju bahwa mereka membutuhkan meja kerja ketika bekerja di kantor maupun di rumah. Sehingga penggunaan material kayu dengan finishing teknik shou sugi ban serta kombinasi resin dapat memberikan kesan elegan namun juga memiliki desain yang antik. Salah satu kemajuan yang diadaptasi dalam perancangan produk ini adalah teknologi VU meter. Alat ini digunakan untuk mengukur kenyaringan suara yang keluar, sehingga respon balik dari produk yang menerima suara berupa musik dan lampu yang menyala. Pengaplikasian musik dan lampu dalam produk ini bertujuan untuk mengurangi rasa lelah dan stres yang kerap dirasakan masyarakat urban. Berdasarkan permasalah tersebut, maka dilakukan perancangan meja kerja Prezi yang diperuntukan khusus masyarakat urban kelas atas. Dari perancangan tersebut menghasilkan produk berupa meja kerja berbasis sensor lampu dan musik sebagai penambah nilai kemewahan, sekaligus perpaduan material kayu dan resin, serta finishing bakar pada kayu

    MINAT KONSUMEN TERHADAP PAKAIAN BEKAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI’AH (Studi Kasus Pasar Putiah Bukittinggi

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah melihat minat konsumen dalam membeli pakaian bekas. Pedagang pakaian bekas di pasar Putiah Bukittinggi berjumlah 150 orang pedagang dimana secara rata-rata omset penjualan pedagang pakaian bekas berkisar antara Rp 10 juta–Rp 45 juta per bulan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Reseach) yang mengambil lokasi di Pasar Putiah Bukittinggi. Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah: bagaimana minat konsumen terhadap pakaian bekas di Pasar Putiah Bukittinggi, bagaimana tinjauan ekonomi syari’ah melihat minat konsumen terhadap pakaian bekas. Adapun yang menjadi populasi adalah pengunjung pasar Putiah Bukittinggi. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengunjung yang peneliti temui. Data yang dikumpulkan berjumlah 100 orang responden dengan menggunakan rumus slovin. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket dan studi pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer data yang diperoleh langsung dari para pengunjung yang berada di Pasar Putiah Bukittinggi. Data sekunder data yang diperoleh dari bukubuku, dokumen serta literatur-literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode Analisa Kualitatif yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa minat konsumen terhadap pakaian bekas di Pasar Putiah Bukittinggi sangat tinggi dengan hasil persentase 91,89%. Sementara itu tinjauan ekonomi syari’ah tentang minat konsumen terhadap pakaian bekas di Pasar Putiah Bukittinggi sudah sesuai dengan ekonomi syari’ah, karena harga dan kualitas pakaian bekas di pasar tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dalam melakukan pembelian bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan sekunder, tidak untuk melakukan pemborosan. Kata Kunci: Minat Konsumen, Pakaian Bekas, Ekonomi Syari’a
    • …
    corecore