8 research outputs found

    Analisa Rancangan Pipe Support pada Aliran Fuel Gas Menggunakan Auto Pipe

    Get PDF
    Perancangan perpipaan yang baik dan benar sangat dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan dari proses serta lama pemakaian pipa. Dalam proses perancangan banyak aspek yang perlu diperhatikan sehingga memperoleh desain yang baik dan efisien, hal yang diperhatikan salah satunya peningkatan tekanan dan suhu yang menyebabkan terjadinya tegangan, Untuk mengatasi besarnya tegangan maka diperlukan Analisa. Pada tugas akhir ini akan dilakukan Analisa tegangan menggunakan aplikasi Auto Pipe dengan pengerjaan desain mengunakan standar ASME B31.3 Proses Piping, terdapat 3 tegangan yang dianalisa menggunakan aplikasi yaitu tegangan sustain, expansion, dan hoop. Pada rancangan yang dibuat terdapat 10 point daerah dimana tiap-tiap point memilki tegangan yang terjadi berbeda, sehingga perlu diketahui daerah yang kritis berdasarkan besaran tegangan yang terjadi. Hasil yang didapat dari analisa perhitungan ini adalah tercapainya desain yang aman pada saat beroperasi dikarenakan penggurangan tegangan akibat adanya pipa supportPerancangan perpipaan yang baik dan benar sangat dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan dari proses serta lama pemakaian pipa. Dalam proses perancangan banyak aspek yang perlu diperhatikan sehingga memperoleh desain yang baik dan efisien, hal yang diperhatikan salah satunya peningkatan tekanan dan suhu yang menyebabkan terjadinya tegangan, Untuk mengatasi besarnya tegangan maka diperlukan Analisa. Pada tugas akhir ini akan dilakukan Analisa tegangan menggunakan aplikasi Auto Pipe dengan pengerjaan desain mengunakan standar ASME B31.3 Proses Piping, terdapat 3 tegangan yang dianalisa menggunakan aplikasi yaitu tegangan sustain, expansion, dan hoop. Pada rancangan yang dibuat terdapat 10 point daerah dimana tiap-tiap point memilki tegangan yang terjadi berbeda, sehingga perlu diketahui daerah yang kritis berdasarkan besaran tegangan yang terjadi. Hasil yang didapat dari analisa perhitungan ini adalah tercapainya desain yang aman pada saat beroperasi dikarenakan penggurangan tegangan akibat adanya pipa suppor

    Rancang bangun alat penyaring air limbah laundry

    Get PDF
    Laundry merupakan usaha yang menghasilkan limbah cair setiap harinya yang bisa berdampak pada pencemaran tanah dan air jika tidak dikelola dan diolah dengan benar. Dilihat secara visual kondisi air limbah laundry di lingkungan PT X Kampung Seraya, Komplek Pelita Kecamatan Lubuk Baja masih belum memenuhi syarat kualitas air yang baik, maka diperlukan suatu pengolahan (treatment) dalam mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode penyaringan sederhana. Metode ini diharapkan dapat digunakan oleh PT X dalam mengolah limbah cair yang dihasilkan sebelum dibuang ke badan air dengan tujuan mengurangi beban pencemaran air pada lingkungan yang sesuai standar kesehatan masyarakat yang memenuhi parameter kualitas air dari segi fisika dan kimia sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research).Adapun rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah one group pretest-posttest (pretest-posttest design.          Dari hasil penelitian pada kualitas air sebelum pengolahan, terdapat beberapa parameter tidak memenuhi syarat dan setelah dilakukan pengolahan dengan kombinasi penyaringan zeolite dan arang aktif dapat memperbaiki kualitas air limbah laundry yaitu menurunkan kadar phospat hingga 98,46%

    Unlocking the Hidden Impact: How Mental Workload Shapes Safety-Insights from NOSACQ-50 and NASA-TLX Method

    Get PDF
    The decrease in capability is caused by work fatigue and the level of error in work will increase. The increase in errors in work will cause the opportunity for work accidents in the industry which is the cause and effect of a work accident. This study aimed to determine solutions to eliminate mental workload from a safety climate based on NOSACQ-50 using the NASA-TLX method at PT. X part of The Batam City field in 2021. This quantitative study uses an analytical design with a cross-sectional approach between NOSACQ-50 to determine safety climate and NASA-TLX Method to determine mental workload based on the safety climate. The objects of this research are all workers of PT. X in 2021, with a sample size of 30 respondents. Statistical analysis used chi-square test. The results of this study show that Mental Workload in PT.X mostly was in moderate Level (73,3%) with the highest workload score was in the physical needs. NASA-TLX shows that Empowerment of Work Safety from Management was the significant factor causing mental stress. It was concluded that mental stress is caused by poor work arrangements. Suggestions for companies is to rotate work in each group of workers, especially riggers so that the workload is evenly distributed, and top management participates and is committed to carrying out OHS programs by directly demonstrating the programs that have been set

    Hazard Identification And Risk Assesment (HIRA) Pada Proses Riksa Uji Mesin Crimping Semi-Otomatis

    Get PDF
    Every phase of work activities in a workplace is inevitably associated with potential hazards and risks that can lead to both workplace accidents and occupational illnesses. To mitigate these hazards effectively, the identification and assessment of risks are imperative, providing a foundation for offering constructive recommendations to the respective companies. The process of hazard identification and risk assessment adheres to the risk management stages, aligned with the AS/NZS 4360:2004 standard on Risk Management, encompassing the determination of consequences (severity) and probability levels (likelihood) to ascertain the risk levels within each work process phase. Upon establishing these risk levels, comprehensive recommendations for control programs can be devised, aimed at averting workplace accidents and occupational diseases. Data acquisition is carried out through surveys/observations involving workers and document reviews. The observations were conducted within the production area, specifically focusing on the semi-automatic crimping machine inspection process at PT. SWS in December 2022. The research findings reveal that within the crimping machine inspection process, the risk percentages are distributed as follows: 0% at the extreme risk level, 65% at the high risk level, 35% at the moderate risk level, and 0% at the low risk level. Effective control and supervision measures are essential to prevent the occurrence of workplace accidents and occupational illnesses. These measures offer significant benefits, encompassing enhanced work productivity, improved work morale, and a fortified corporate reputation. The researcher proposes a range of control measures, spanning substitution, engineering, administrative adjustments, and personal protective equipment provisioning.Setiap tahapan aktivitas kerja di tempat kerja tidak lepas dari bahaya dan risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Untuk meminimalisasi potensi bahaya, maka diperlukan identifikasi dan penilaian risiko, di mana hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan saran perbaikan kepada perusahaan. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan berdasarkan tahapan manajemen risiko sesuai dengan standar AS/NZS 4360:2004 tentang Manajemen Risiko, dengan menentukan konsekuensi (severity) dan tingkat kemungkinan (likelihood) hingga didapatkan tingkat risiko pada setiap tahapan proses kerja. Setelah diperoleh tingkat risiko, dapat disusun rekomendasi program pengendalian untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pengumpulan data dilakukan melalui survei/observasi dengan pekerja dan tinjauan dokumen. Observasi dilakukan di area produksi pada proses uji riksa mesin crimping semi otomatis di PT. SWS pada Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan risiko pada proses uji riksa mesin, dengan risiko 0% pada level extreme, 65% pada level high risk, 35% pada level moderate risk, dan 0% pada level low risk. Diperlukan pengendalian dan pengawasan terhadap risiko yang ada untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta memberikan manfaat terhadap produktivitas kerja, moral kerja, dan reputasi perusahaan. Peneliti memberikan beberapa saran pengendalian melalui substansi, rekayasa teknik, administrasi, dan penyediaan APD

    Rancang Bangun Kerangka Tanaman Hidroponik Politeknik Negeri Batam

    Get PDF
    The hydroponic pilot project in the Batam State Polytechnic area was motivated by problems with economic conditions and declining health conditions during the Covid-19 pandemic. This project is expected to support the “growing your own food movement” in an effort to reduce unemployment, increase food security and a healthy lifestyle. The hydroponic method was chosen because it is very easy to do and does not require a large area of ​​land. In this community service activity, a hydroponic plant building framework will be made as a prototype of an efficient and efficient hydroponic building so that it can be used by the wider community. This activity is also useful for applying design knowledge as one of the PbL activities carried out by CAD, CNC, CAM, and Fabrication Engineering courses in the Mechanical Engineering Department, so that it can become an arena for higher education participation to support people's lives. The method of implementing this community service activity is to make observations to find a suitable area to build a hydroponic plant house, then the results of the observations are poured in the form of a design by utilizing software so that the materials needed and the shape of the framework that is built can be known. The last activity is making a hydroponic plant place. This activity is planned to be carried out from April to November 2021. Based on the results of the evaluation of the service program questionnaire for product distribution, it is known that the majority of respondents are satisfied with the products produced.Pilot project hidroponik di kawasan Politeknik Negeri Batam dilatarbelakangi oleh masalah kondisi perekonomian dan kondisi kesehatan yang anjlok pada masa pandemik Covid-19. Project ini diharapkan dapat mendukung “gerakan menaman sendiri makananmu” dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan ketahanan pangan serta pola hidup sehat.  Metode hidroponik dipilih karena sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan lahan yang luas. Pada kegiatan pengabdian Masyarakat ini, akan dibuat kerangka bangunan tanaman hidroponik sebagai prototype bangunan hidroponik yang efisien dan berdaya guna sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas. Kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengaplikasikan ilmu desain sebagai salah satu kegiatan PbL yang dilakukan oleh mata kuliah CAD, CNC, CAM, dan Teknik Fabrikasi di Jurusan Teknik Mesin, sehingga dapat menjadi ajang partisipasi perguruan tinggi untuk menunjang kehidupan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan observasi untuk menemukan area yang cocok untuk membangun rumag tanaman hidroponik, kemudian hasil observasi dituangkan dalam bentuk desain dengan memanfaatkan software sehingga dapat diketahui material yang dibutuhkan serta bentuk rangka yang dibangun. Kegiatan terakhir adalah pembuatan tempat tanaman hidroponik. Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan pada bulan April hingga November tahun 2021. Berdasarkan hasil evaluasi dari kuesioner program pengabdian terhadap penyaluran produk diketahui bahwa mayoritas responden puas terhadap produk yang dihasilkan

    Pemanfaatan Fermentasi Singkong, Air Tebu, Gula Merah dan Kulit Pisang dalam Optimalisasi Perangkap Nyamuk (Trapping) sebagai Atraktan Perangkap

    No full text
    Nyamuk merupakan serangga yang dapat menganggu karena selain menyebabkan rasa gatal dan sakit, beberapa jenis nyamuk merupakan vektor atau penular berbagai jenis penyakit. Salah satu pengendalian vektor nyamuk yang bebas dan ramah lingkungan ialah membuat perangkap sederhana dengan atraktan yang berisi fermentasi bahan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas fermentasi singkong, fermentasi air tebu, fermentasi gula merah dan fermentasi kulit pisang sebagai atraktan nyamuk. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai alternatif metode perangkap nyamuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah (posttest – only group design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan fermentasi singkong, fermentasi air tebu, fermentasi gula merah sebagai atraktan nyamuk tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam menarik nyamuk dengan jumlah nyamuk yang terperangkap adalah 62 ekor, 56 ekor, 50 ekor terlihat selama 9 hari penelitian. Sedangkan untuk untuk fermentasi kulit pisang dengan jumlah nyamuk terperangkap 27ekor pada 9 hari penelitian dan mengalami penurunan dari hari ke hari. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fermentasi singkong adalah yang paling efektif sebagai penarik nyamuk dengan jumlah nyamuk terperangkap selama 9 hari penelitian 62 ekor , dengan rata-rata nyamuk terperangkap sebanyak 3 dan efektif pada hari ke 5 dari pengamatan

    Efektifitas Metode Kombinasi Pasir Zeolit dan Arang Aktif dalam Pengolahan Air Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    Get PDF
    TPA Sei Nam Kijang merupakan TPA yang menggunakan sistem sanitary landfill dalam pengelolaan sampah. Kolam penampungan air lindi di TPA tersebut kurang berfungsi dengan baik terlihat dari warna air lindi hitam coklat kepekatan, terdapat lumut dipermukaan air lindi, dan masih tercium bau yang menyengat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifas kombinasi pasir zeolit dan arang aktif dalam mereduksi parameter fisika dan kimia pada air lindi. Hasil menunjukan bahwa kombinasi arang aktif dan pasir zeolit efektif dalam menurunkan kadar BOD, COD, N total, TSS dan pH air lindi pada tiga jenis ketebalan. Efektifitas tertinggi dalam menurunkan TSS adalah ketebalan 10cm sebesar 11,76%. Efektifitas tertinggi dalam menurunkan kadar pH, COD, BOD dan N total adalah ketebalan 20cm sebesar 19,6%, 22,6%, 35,5% dan 33,33%. Untuk Hg dan Cd, proses filtrasi untuk setiap ketebalan tidak efektif dalam menurunkan kadar logam berat tersebut.Sanitary landfill is used method for municipal solid waste (MSW) disposal in Sei Nam Kijang dumpling land. Leachate evaporation pond in a landfill site is not working properly which can be seen from the dark brown color of leachate, the moss on the surface of leachate water, and the odor. This study aims to determine the effectiveness of a combination of zeolite sand and activated charcoal in reducing physical and chemical parameters in leachate with variations in thickness used, namely 10 cm, 15 cm, and 20 cm. The results showed that the combination of activated charcoal and zeolite sand is effective in reducing levels of BOD, COD, total N, TSS, and pH of leachate water in all three types of thickness. The highest effectiveness in reducing TSS is 10cm thickness of 11.76%. The highest effectiveness in reducing total pH, COD, BOD and N is 20cm thickness by 19.6%, 22.6%, 35.5% and 33.33%. For Hg and Cd, the filtration process for each thickness is not effective in reducing levels of heavy metals

    Elemental Qualification of Welded Stainless Steels By XRF Positive Material Identification

    Get PDF
    Tests for determining the elemental composition of stainless steel (SS) in the weld metal and Heat Affected Zone (HAZ) were carried out using the Non-Destructive Evaluation (NDE) Positive Material Identification (PMI) method with X-ray Fluorescence (XRF) technology. This study aimed to identify the chemical composition of metals using the PMI method with XRF technology as a determinant of the feasibility of the stainless-steel materials tested, namely SS 316 and SS 2205. The results of the tests were then matched with the applicable standards, namely ASME Section II Part A for pipe materials and ASME Section II Part C for welding electrodes. The measurement results show that SS 316 with welding electrode grade ER 316 all parts of the object of inspection fall within the standard range used except for material 4, which is the connection between the flange and elbow is declared rejected because the values ​​for Cr, Ni, and Mo do not fall within the standard range. Meanwhile, SS 2205 with a welding electrode grade of ER 2594 shows that all parts of the object being measured meet the requirements of the standard range used.Pengujian penentuan komposisi kimia logam stainless steel (SS) pada area welding dan Heat Affected Zone (HAZ) dilakukan dengan metode Non-Destructive Evaluation (NDE) Positive Material Identification (PMI) dengan teknologi X-ray Fluorescence (XRF). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komposisi kimia logam menggunakan metode PMI dengan teknologi XRF sebagai penentu kelayakan pada material stainless steel yang diuji yaitu SS 316 dan SS 2205. Hasil dari pengujian kemudian disesuaikan dengan standar yang berlaku yaitu ASME Section II Part A untuk material pipa dan ASME Section II Part C untuk electrode las. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa SS 316 dengan welding electrode grade ER 316 semua bagian objek pemeriksaan masuk dalam rentang standar yang digunakan kecuali untuk material 4, yang berupa sambungan antara flange dan elbow dinyatakan reject karena nilai untuk Cr, Ni, dan Mo tidak masuk dalam rentang standar. Sedangkan untuk SS 2205 dengan welding electrode grade ER 2594 menunjukkan bahwa semua bagian objek pemeriksaan yang diukur, nilainya memenuhi persyaratan rentang standar yang digunakan
    corecore