51 research outputs found

    PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

    Get PDF
    Studi ini bertujuan dengan tujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa PGSD tentang pelaksanaan praktek lapangan pada mata kuliah MBS, efektifitas praktek lapangan dalam meningkatkan wawasan tentang materi MBS serta implementasi MBS di sekolah mitra. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan 85% mahasiswa berpendapat bahwa hal-hal yang harus dilakukan pada masa persiapan seperti tertulis dalam panduan praktek lapangan secara umum jelas. Akan tetapi masih ada keraguan dari sebagian mahasiswa (15%) tentang kejelasan panduan praktek lapangan. Data hasil penelitian juga menunjukan bahwa 91,7% mahasiswa berpendapat bahwa kegiatan praktek lapangan sangat efektif untuk meningkatkan wawasan mereka tentang materi MBS dan 8,3% lainnya berpendapat efektif. Sehubungan dengan implementasi MBS di sekolah mitra, 75% mahasiswa berpendapat bahwa MBS telah diimplementasikan di sekolah dan 25% lainnya berpendapat sekolah belum mengimplementasikan MBS.   Kata kunci: Persepsi, Praktek Lapangan, MB

    Studi Analisis Antara Kemampuan Merancang dan Melaksanakan Pembelajaran Guru SD di Kec. Palu Selatan

    Get PDF
    Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimanakah kemampuan mengajar guru antara merancang dengan melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar di Kecamatan Palu Selatan serta mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru antara merancang dengan melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar di Kecamatan Palu Selatan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 135 guru yang ditetapkan secara acak dari keseluruhan guru yang berada di 5 gugus di Kecamatan Palu Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan menggunakan lembar penilaian APKG 1 dan APKG 2 dan metode dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisis statistic deskriptif dan analisis statistic inferensial. Hasil penelitian menunjukan pada umumnya kemampuan guru di Kecamatan Palu Selatan dalam merancang pembelajaran berada dalam kategori baik dengan presentase 57,8% (n=78) dan kategori baik sekali dengan presentase 17% (n=23). Untuk variable kemampuan melaksanakan pembelajaran berada dalam kategori baik sebesar 45,9% (n=62) dan kategori baik sekali 51,9% (n=70). Hubungan antara kedua variable menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan perolehan thitung 8.709>ttabel 1.671 dengan taraf kepercayaan 95%.   Kata kunci: Kemampuan Merancang, Kemampuan Melaksanakan Pembelajara

    THE ROLE OF THE SCHOOL COMMITTEE IN IMPROVING THE QUALITY OF SCHOOLS AT SD INPRES MALEI

    Get PDF
    The main problem in this study is the extent to which the role of the school committee in improving the quality of schools at SD Inpres Malei, Pasangkayu Regency, West Sulawesi. The purpose of this study was to determine the role of school committees in improving school quality. The data in this study were collected through interviews/interviews and documentation studies. The results of the study indicate that the School Committee has implemented several performance indicators related to its four roles, namely as a consideration, supporter, controller, and as a mediator in an effort to improve school quality. In addition to providing input on the general school management system, the School Committee also provides input on the use of school budgets. The School Committee recommends using the budget by first maximizing the BOS funds received by the school. School Committees are not always directly involved in the policy-making process, but supervision is carried out through direct meetings with the Principal. In addition, the school also always provides a report on every policy it takes for approval. In terms of policy quality, so far the School Committee has given a good assessment of all policies taken by schools. The School Committee gives full trust to the school, so that until now it has never criticized the school's decisions

    ANALISIS BIAYA PERSONAL PENDIDIKAN SISWA SEKOLAH DASAR KABUPATEN DONGGALA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan analisis biaya personal pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Donggala. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi jenis biaya personal pendidikan siswa SD Kabupaten Donggala; 2) menganalisis perbandingan biaya personal pendidikan antar kecamatan; 3) menganalisis peluang pembiayaan pendidikan di SD Kabupaten Donggala bersumber dari Pemerintah Daerah. Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kombinasi dengan teknik pengumpulan data berupa survei, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Sampel penelitian siswa SD di 5 Kecamatan Tanantovea, Labuan, Banawa, Rio Pakava dan Sojol diambil secara purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Umumnya di 5 Kecamatan, jenis biaya pesonal pendidikan siswa SD yang dikeluarkan oleh orang tua meliputi pembelian buku dan alat tulis, tas sekolah dan sejenisnya, pakaian seragam, sepatu, uang jajan dan biaya transport; 2) umumnya di 5 Kecamatan, biaya personal pendidikan lebih besar dari biaya operasi per siswa di setiap satuan pendidikan dan 3) beberapa rekomendasi pembiayaan pendidikan yang dapat direkomendasikan dapat dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi biaya personal pendidikan seperti penyediaan alat transportasi seperti bus sekolah, program makanan tambahan serta bantuan sosial pendidikan bagi siswa yang kurang mampu di Kabupaten Donggala

    THE EFFECT OF THE SOCIAL ECONOMIC CONDITION OF STUDENTS 'PARENTS ON THE LEARNING MOTIVATION OF CLASS V STUDENTS OF SDN 4 BINONTOAN

    Get PDF
    Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sejauh mana Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Binontoan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Binontoan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah “ Ada Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Adapun subyek yang diambil yaitu kelas V sebanyak 16 siswa untuk mengumpulkan data, digunakan instrument berupa angket yang diberikan kepada siswa kelas V serta melihat hasil nilai angket perbandingan. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik presentase dan korelasi product moment pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di peroleh dari  frekuensi motivasi belajar siswa dari 16 siswa terdapat 0 siswa atau 0% yang memiliki motivasi belajar  sangat tinggi, 3 siswa atau 18,75 % yang memiliki motivasi belajar  tinggi, 13 siswa atau 81,25% yang memiliki motivasi belajar  rendah, 0 siswa atau 0% yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Hasil pengujian analisis inferensial dengan menggunakan rumus korelasi pada taraf signifikan 5% diperoleh  dikonsultasikan dengan tabel r diperoleh 0,497, dengan demikianatau 0,976 > 0,497. Berdasarkan hasil pengujian tersebut (Ha) yang menyatakan ada hubungan antara Keadaan social ekonomi orang tua Siswa terhadap Motivas belajar siswa diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Keadaan sosial ekonomi orang tua siswa terhadap motivasi belajar siswa di kelas V SDN 4 Binontoan,Kecamatan Tolitoli utara, Kabupaten Tolitoli

    Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

    Get PDF
    Rumusan masalah adalah apakah penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan kalimat tanya pada siswa kelas IV SD Inpres 2 Langaleso. Tujuan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan kalimat tanya melalui metode latihan pada siswa kelas IV SD Inpres 2 Langaleso.Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres 2 Langaleso yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus 1 banyaknya siswa yang tuntas Daya Serap Individu (DSI) 10 orang presentase ketuntasan klasikal (KBK) 55%. Sedangkan siklus II banyaknya siswa yang tuntas Daya Serap Individu (DSI) 19 orang, presentase ketuntasan klasikal (KBK) 90%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode latihan dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Saran para guru penerapan metode diskusi hanyalah satu dari sekian banyaknya metode pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. Media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Keals II SD Kecil Poraegoa Indah Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Metode Pemberian Tugas Individu

    Full text link
    Permasalahan mendasar pada penelitian ini adalah apakah penggunaan metode pemberian tugas secara individual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK Paraegoe Indah Paranggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode pemberian tugas individual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK Paraegoe Indah Paranggi pada mata pelajaran PKn. Jenis data yang diambil adalah data kuantitatif dan Teknik pengumpulan adalah observasi dan tes proses dan hasil pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 18 orang siswa kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi. Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus dengan prosedur tindakan 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian pada siklus pertama dalam pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas individual, terjadi peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12 (66,66%) orang siswa dengan kriteria tuntas dan masih 6 orang siswa yang belum tuntas atau rata-rata persentase 34,34%. Memperhatikan hasil tersebut di atas dapat di simpulkan untuk sementara bahwa daya serap individu sudah memperlihatkan trend kenaikan secara bertahap, begitu pula dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yang juga memperhatikan kenaikan nilai presentase. Kemudian pada siklus kedua dari Jumlah siswa yang tuntas adalah 16 dari 18 siswa keseluruhan dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap klasikal adalah 70,55%, maka dinyatakan tuntas

    Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Mengunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN No 1 Balukang

    Full text link
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek tindakan dan pengamatan utama yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Inkuiri. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN No 1 Balukang dengan penerapan pendekatan inquiri. Penelitian dilaksanakan di SDN No 1 Balukang, melibatkan 22 orang siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 49,3% Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 89.3% Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai ketuntasan belajar klasikal Minumum 85%. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa di SDN No.1 Balukang

    Peningkatan Kemampuan Siswa Memerankan Drama Anak Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 12 Bajawali

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa memerankan drama anak melalui metode latihan terbimbing pada siswa kelas IV SD Inpres 12 Bajawali. Penelitian ini dilakukan bersiklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres 12 Bajawali berjumlah 20 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Data dikumpulkan melalui lembar aktivitas siswa dan guru (observasi), tes hasil tindakan, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru  mengalami peningkatan yang cukup berarti dari siklus I ke siklus II. Tes hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 70% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada ketuntasan  belajar yaitu 95%, hal ini menunjukkan persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. Hasil daya serap klasikal pada siklus I adalah 76,05% dan siklus II daya serap klasikal adalah 97,5%, hal ini menunjukkan persentase peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran sains dari siklus I ke siklus II sebesar 21%. Hasil observasi siswa pada siklus I  dan siklus II terjadi peningkatan. Berdasarkan indikator kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode latihan terbimbing yang diterapkan dalam pembelajaran Bahasa indonesia tentang memerankan drama anak dapat meningkatkan kemampuan pada siswa kelas IV SD Inpres 12 Bajawali

    Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas 1 SDN Dampala Kec. Bahodopi Kab. Morowali

    Full text link
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yangdilaksanakan di SDN Dampala, melibatkan 20orang siswa terdiri atas10 oranglaki-laki dan10 orang perempuanyang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 75% dan daya serap klasikal 57,25%. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 90% dan daya serap klasikal 80%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 85%. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I pada pembelajaran Sainspokok bahasan penyebab benda bergerakdi SDN Dampala
    corecore