3,671 research outputs found
Tugas dan Kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (Ppatk) dalam Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Ditinjau dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa tugas dan kewenangan PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan bagaimana pencegahan dan pemberantasan perbuatan pencucian uang di Indonesia serta apa saja perbuatan melawan hukum yang di kategorikan sebagai kegiatan tindak pidana pencucian uang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan dapat disimpulkan, bahwa: 1. Maraknya pencucian uang yang semakin canggih, maka Negara Indonesia langsung mendirikan Lembaga yang di namai PPATK “Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan” sebagai Lembaga Independen yang menganalisis Transaksi-transaksi Mencurigakan. 2. Pemerintah Indonesia membangun rezim anti Money Laundering sehubungan dengan maraknya money laundering lewat Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 yang telah di revisi menjadi Undang-Undang No. 25 Tahun 2003 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Namun Undang-Undang ini telah dicabut dan diganti dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Undang-Undang ini juga memberikan definisi mengenai Tindak Pidana Pencucian Aktif dan Tindak Pidana Pencucian Pasif. 3. Pendapatan atau Kekayaan yang ‘dicuci' tersebut biasa berupa uang atau barang yang diperoleh dari Kejahatan-kejahatan serius seperti korupsi, penyuapan, narkotika, psikotropika, penyuludupan tenaga kerja, penyuludupan imigran, penyuludupan barang, perbankan, perdagangan budak / wanita dan anak, perdagangan senjata gelap, penculikan, terorisme, pencurian, penggelapan, penipuan, dan kejahatan serius lainnya
Pengaruh Pemberian Layanan Pesan Singkat Pengingat Terhadap Kepatuhan Dan Efektivitas Pengobatan Pasien Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas
Problem terapi hipertensi diantaranya ketidakpatuhan pasien terhadap terapi non farmakologi dan farmakologi . Ketidakpatuhan pengobatan hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain pengetahuan dan komunikasi pasien dengan tenaga kesehatan. Penelitian Alfian (2014) menyatakan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi yang diukur dengan parameter kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dari 3,4±0,69 menjadi 6,7±0,82 (p<0,05) dan dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi dengan rata-rata sistolik 17,92±12,20 mmHg dan rata-rata diastolik 9,17±8,9 mmHg (p<0,05). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian layanan pesan singkat pengingat terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas. Penelitian dilakukan dengan rancangan analitik cross-sectional dengan pengambilan data secara prospektif pasien hipertensi selama bulan Januari-Februari 2016. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 75 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat nilai Medication Possession Ratio (MPR) dan data tekanan darah dari rekam medik. Hasil menunjukan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat tidak berpengaruh terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi dimana kepatuhan p value uji chi-square 0,102 (P>0,05) dan efektivitas p value uji chi-square = 0,899 (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat tidak berpengaruh terhadap kepatuhan dan efektivitas pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sumbang Banyumas. Kata kunci: Hipertensi, Layanan pesan singkat pengingat, Kepatuhan, MPR, Efektivitas pengobatan, Puskesmas
Positive Feedback, Memory and the Predictability of Earthquakes
We review the "critical point" concept for large earthquakes and enlarge it
in the framework of so-called "finite-time singularities". The singular
behavior associated with accelerated seismic release is shown to result from a
positive feedback of the seismic activity on its release rate. The most
important mechanisms for such positive feedback are presented. We introduce and
solve analytically a novel simple model of geometrical positive feedback in
which the stress shadow cast by the last large earthquake is progressively
fragmented by the increasing tectonic stress. Finally, we present a somewhat
speculative figure that tends to support a mechanism based on the decay of
stress shadows. This figure suggests that a large earthquake in Southern
California of size similar to the 1812 great event is maturing.Comment: PostScript document of 18 pages + 2 eps figure
ANALISIS KETERCAPAIAN DAN KONTRIBUSI KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GOWA
Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan daerah untuk menjalankan roda pemerintahan. Seiring dengan munculnya aturan daerah mandiri yang dibawa dalam Undang-undang Otonomi Daerah, maka setiap daerah harus mampu menggali potensi daerahnya masing-masing untuk pembangunan infrastruktur dan rumah tangga pemerintahan. Kabupaten Gowa merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar, ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga dianggap sebagai daerah dengan jenis PAD yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) realisasi PAD Kabupaten Gowa, (2) index pertumbuhan komponen PAD Kabupaten Gowa dan (3) kontribusi komponen PAD Kabupaten Gowa. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data time series dari laporan target dan realisasi PAD Kabupaten Gowa tahun 2014-2018. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencapaian dan realisasi PAD Kabupaten Gowa mengalami trend yang fluktuatif dengan nilai rata-rata 109,03% sehingga dapat dinyatakan sangat efektif. Tingkat pertumbuhan PAD Kabupaten Gowa menunjukkan angka pertumbuhan yang fluktuatif dengan nilai rata-rata pertumbuhan 10,36% sehingga dapat dinyatakan belum berhasil. Realisasi setiap komponen PAD berada di atas angka 100% sehingga dapat dinyatakan sangat efektif. Kontribusi setiap komponen PAD Kabupaten Gowa cenderung stagnan dimana secara rata-rata kontributor terbesar secara berurut yaitu pajak sebesar 44,86% (baik), retribusi sebesar 16,91% (kurang), pengelolaan kekayan daerah sebesar 35,00% (sedang), dan pendapatan lainnya sebesar 3,24% (sangat kurang)
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Kemampuan Interpersonal Pemimpin Berbasis Syariah (Studi Kasus pada Bmt di Kota Pekalongan)
This research examines the effect of budget participation on managerial performance by using regression analysis. The research also reviews contingency theory to view the fit between budget participation, leaderhip style of Islamic and managerial performance using residual approach. The application of residual analysis is used to examine the interaction of fit between budget participation and Islamic leadership style an its impact on managerial performance. The application of this approach is expected to encourage the potency of “fit: and informative omdel forming in the contingency theory of management accounting in the future.Based on respon 38 manager of BMT in Pekalongan, the results of research shows that budgetary participation has no direct effect on managerial performance. As well as the leadership style of Islamic (sharia-based leader interpersonal skills) does not affect the relationship between budgetary participation and managerial performance
Pengaruh Penumbuhan Bioflok Pada Budidaya Udang Vaname Pola Intensif Di Tambak [the Effect of Biofloc Growing on Vannamei Shrimp Culture at Intensive System Pond]
The objective of the research are to monitor of floc and same parameters production of Litopenaeus vannamei cultured in concrete pond. Two unit of concrete ponds consist of one pond real conccrete pond cemented in the dike and pond bottom, it size 3250 m2 (A pond) was stocked with vanname post larvae day 10 at density 170 ind./m2 (561.200 ind.). The other one pond only cemented in the dike, whereas the pond bottom still of sandy soil, its size 3915 m2 ( B pond) was stocked with vanname post larvae day 10 at the density 148 ind./m2 (579.600 ind.). These ponds were monitored started from pond preparation stages untill shrimp harvested. In A pond , after two months shrimp cultured, at every two days the pond waters was added 15 kg of molasses in order to enhance the CN ratio, so that the floc can growth easily. B pond was control pond without molasses addition. Both of these ponds were added with varies of probiotic shifted daily. Monitored on srimp feed given to the shrimp showed that after post larvae stocked in pond, the feeed given to the post larvae at the dosage 3 kg crumble feed/100.000 ind. post larvae. The quantity of shrimp feed increases to 6 kg/100.000 ind post larvae at the day of culture 20 - 25. Then after that period the quantity of feed given to the shrimp follow the standard feeding program and depend on the feeding monitoring in trays (anco). Shrimp survival rate, production and feed convertion were monitored after shrimp harvested. Water quality, total bacteria and total Vibrio sp were monitored beweekly. TSS, VSS and floc volume were monitored after floc develop in pond waters. Result of the research showed that floc develop in A pond at the day 75, while in B pond after the day 90. Ammonium concentration in pond waters was decreases coinsides with the developing floc in A and B pond. However, nitrite decreased only in B pond and Vibrio sp population was stagnant. Shrimp harvested in both ponds at two times, first at the day 110 and secondly at the day 140. Shrimp production attained 11.123,5 kg (34.226,15 kg/Ha), survival rate 88,55%, feed convertion 1 : 1,82 and shrimp size 41,7 – 52 ekor/kg in pond A. In B pond shrimp production is15030 kg (38.390,8 kg/Ha), survival 99,6%, feed convertion 1 : 1,66 and shrimp size 36,5 – 46,5 ind./kg. Based on this research indicated that in A pond more fasted floc develop compared than that of B pond. However, shrimp production was lower, feed convertion was higher in A pond compared than that of B pond. Total yields in plots A (flock) of 11123.5 kg (34226.15 kg / ha), with 88.55% survival rate, feed conversion 1: 1.82. The average size of 46 shrimp tails / kg. In plot B the production of 15 030 kg (38390.8 kg / ha), 99.6% survival rate, feed conversion of 1.66, the size of the shrimp tails 41.5 / kg. Based on these results suggest that although the plot A flock is formed faster than in plot B, but lower shrimp production and feed conversion value is higher than that obtained in plot B. The analysis focused on the cultivation of farms with the highest production of plot B is converted in a total of 36 308 kg ha (an average of 34226.15 kg / ha - 38390.8 kg / ha) with a value of Rp. 805.465.160/season. Vaname shrimp farming can be done two times a year. Reveniu calculation cost ratio (R / C ratio) value of 2.02 indicates the feasibility of (2.02> 1) in a season of business, while for the Benefit cost ratio (B / C ratio) of 1.02 (1.02> 1) is worthy of sustained effort
Preliminary study on the use of hand and handprint for height estimation
Formulation of biological profile is one of the important roles of forensic anthropologist. The choice of methods for hand
measurement in height estimation studies among researchers are rather static. There are a few methods that have been used by
researchers for handprints collection. It ranges from the conventional method of using ink or paint to the use of electronic
scanner. It is somehow debatable on which technique provides the most accurate results and depicts the real situation at a
crime scene. This preliminary study was conducted to find out the most suitable method of handprint collection and to determine
the most suitable time for height measurement. The data obtained were analyzed using Statistical Package for Social Sciences
(SPSS) for its general descriptive statistics and their significant differences of mean comparison, in order to determine the
most suitable method and time of collection. The result indicated that the most suitable time of collection is between afternoon
and evening while for method of collection, it was concluded that any method employed must be consistent throughout the
study
Pembinaan Dan Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Kegiatan “On The Job Training (Ojt)” Di Sekolah Dasar Bone-Bone 1 Kota Baubau
Profesionalisme tenaga kependidikan sangat terkait dengan kualitas pendidikan, karena proses belajar-mengajar sebagai inti dari pendidikan akan sangat tergantung pada tenaga kependidikan profesional dan kualitas hasil belajar adalah ujung tombak kualitas pendidikan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa profesionalisme tenaga kependidikan di Sekolah Dasar Negeri Bone yang berlokasi di Kota Baubau membutuhkan bimbingan dan pengembangan profesional. Namun demikian, semua orang menyadari bahwa tingkat profesionalisme staf pendidikan di sekolah umumnya masih rendah. Apalagi jika diingat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi pembelajaran, sangat cepat, sehingga tenaga kependidikan ditantang untuk dapat mengikuti dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Kemembinaan dan penigkatan adalah salah satu syarat utama keberhasilan pengembangan sekolah. Membina dan meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dapat diimplementasikan melalui kegiatan "on the job training". Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin di lembaga pendidikan
Keywords: Bimbingan, Peningkatan, Profesionalisme, Pelatihan Kerj
Pelatihan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Dalam Percakapan Sehari-Hari Bagi Para Pemuda Di Kota Baubau
Pengembangan tempat wisata di Kota Baubau harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia, khususnya di bidang bahasa Inggris, karena kemajuan wilayah terus meningkat yang ditandai dengan perkembangan dalam hal pengaturan yang lebih baik dari tempat wisata khusus di Kota Baubau, menarik wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi tempat-tempat ini. Pengembangan sumber daya manusia dapat berupa kursus bahasa Inggris selain untuk menciptakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan mengembangkan potensi desa (menjadi panduan bagi para wisatawan), juga membangun generasi muda untuk secara aktif mendukung program pemerintah di bidang pariwisata. Pengabdian yang dilakukan dengan kegiatan utama meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari bagi kaum muda di kota Baubau benar-benar merupakan kegiatan yang bersinergi secara positif dengan masyarakat sesuai dengan tujuan Lembaga Pengabdian Masyarakat dari UM.Buton Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan perilaku kemampuan berbahasa Inggris dalam bentuk sederhana dalam percakapan sehari-hari bagi kaum muda di kota Baubau.
Keywords: Kemampuan, Bahasa Inggris, Pariwisat
The Effectiveness of Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) and Papaya (Carica papaya L) Root Extracts in Suppressing the Formation of Nematode Root Knots on Celery (Apium graveolens L)
This study aims to test the effectiveness of root extracts of kenikir and papaya plants in suppressing the rate of root-knots formation, as well as the number of root-knots formed on celery plants. The method used was a factorial experiment in a randomized block design with two factors, namely the type of antagonist plant root and the dosage, with five replications. The results showed that the treatment of papaya root extract (Carica papaya L.) had a significant effect on all parameters, but the HSD test was only significantly different on the number of root knots. The highest average number of root knots in control plants was 67.2 (A1B0), and the lowest was 4.6 (A1B5). The treatment of kenikir root extract (Cosmos caudatus Kunth.) significantly affected all parameters, but the HSD test was only significantly different on plant height and number of root knots. The average plant height in the control was 31.4 cm (A2B0), and in the treatment 40.6 cm (A2B5). The highest average number of root knoots was 50.8 (A2B0), and the lowest was 1.0 (A2B5). Carpain secondary metabolites in papaya root extract, and phenylpropanoids in kenikir root extract played a role in suppressing the growth of root-knot nematodes. Coniferyl alcohol in kenikir root extract is thought to play a role in increasing the height of celery plants. Kenikir root extract was better than papaya root extract in suppressing the growth of root-knot nematodes
- …