The Space They Take: Evaluating Historically White Fraternities through Critical Race Theory

Fraternities and sororities are not often thought of as the starting points for social justice education, especially not historically White fraternities and sororities. In this paper, I outline the missions and values of a select group of historically White fraternities to better understand the foundation from which they are starting their organization. I give an overview of Critical Race Theory (CRT) that gives context for how critical race theory can work in higher education. I conclude with recommendations for reworking historically White fraternities with a CRT lens; recommendations are written for national organizations and students, and then for professional staff working with fraternities and sororities, especially historically White fraternities

Multiplicity of periodic solutions for systems of weakly coupled parametrized second order differential equations

We prove a multiplicity result of periodic solutions for a system of second order differential equations having asymmetric nonlinearities. The proof is based on a recent generalization of the Poincar\ue9\u2013Birkhoff fixed point theorem provided by Fonda and Ure\uf1a

A new methodology to evaluate Human Workload State Inference

Electronics and automation are increasingly part of our daily lives, and led to the introduction of systems and intelligent machines to which the human work is delegated and that collaborate and support the user in the conduct of mancritical operations. The University of Modena and Reggio Emilia is partner of the european project “Designing Dynamic Distributed Cooperative Human-Machine Systems” (D3CoS, www.d3cos.eu), that aim is the definition of affordable methods, techniques and tools which go beyond assistance systems and consequently address the specification, development and evaluation of cooperative systems from a multi-agent perspective where human and machine agents are in charge of common tasks, assigned to the system as a whole. The key on which to base the cooperation between the machine and the human is the amount of workload of the human operator. So we were involved into investigate aspects of the functional state of human operators interacting with the demonstrator in the unmanned aerial vehicle (UAV) and maritime domains. We analyzed and correlated objective psycho-physiological measures: eye blinks, respiration rate and amplitude, electro dermal activity, heart rate variability, blood pressure; with subjective self-assessed measure evaluated with two questionnaires: NASA-TLX and Rating Scale Mental Effort (RSME); with the aim to realize a mathematical regression model for classifying the mental operators workload. Keywords— Workload, psycho-physiological measures, statistical analysis, cooperative systems

INTRINSIC MECHANISM FOR ENTROPY CHANGE IN CLASSICAL AND QUANTUM EVOLUTION

It is shown that the existence of a time operator in the Liouville space representation of both classical and quantum evolution provides a mechanism for effective entropy change of physical states. In particular, an initially effectively pure state can evolve under the usual unitary evolution to an effectively mixed state.Comment: 20 pages. For more information or comments contact E. Eisenberg at [email protected] (internet)

Hubungan Antara Konformitas Dengan Intensi Prososial Pada Remaja Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Anak Kelas II a Kutoarjo

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konformitas dengan intensi prososial pada remaja warga binaan pemasyarakatan LAPAS Anak Kelas II A Kutoarjo.Populasi penelitian ini yaitu remaja warga binaan pemasyarakatan LAPAS Anak Kelas II A Kutoarjo sebanyak 110 orang. Sampel penelitian sebanyak 78 orang, sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah Skala Psikologi yaitu Skala Intensi Prososial (24 aitem valid, α = 0.834) dan Skala Konformitas (22 aitem valid, α = 0.836).Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0.447 dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara konformitas dengan intensi prososial dapat diterima.Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi intensi prososial. Konformitas memberikan sumbangan efektif sebesar 19.9% pada intensi prososial dan sebesar 80.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Jabatan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw) Berbasis Web (Studi Kasus : Smk PGRI Pekanbaru)

Dalam lingkungan Perusahaan atau organisasi, komputer merupakan alat bantu yang mutlak diperlukan sehingga penerapan sebuah sistem berbasis komputer menjadi kebutuhan pokok dan memberikan keunggulan kompetitif. Masalah yang terjadi dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja guru diantaranya adalah terutama jika beberapa guru yang ada memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Proses evaluasi (penilaian) yang rumit terjadi sekarang umumnya adalah adanya guru yang menempati jabatan yang hanya melihat pada kriteria pertama saja, tetapi guru tersebut belum tentu unggul pada beberapa kriteria-kriteria yang lain. SMK PGRI pekanbaru merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di pekanbaru. Dimana selama ini pada proses penempatan jabatan hanya dilihat dari hasil tes dan beberapa persyaratan dasar lainya. Sebagian besar guru mengalami kesulitan beradaptasi dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan karena tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang sesuai dengan posisi yang yang ditempatinya. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan berdampak negatif pada kinerja yang diberikan dan menghambat kemajuan sekolah. Oleh karena itu, Pihak sekolah mencari solusi agar dapat meminimalisasi kesalahan yang diakibatkan oleh kinerja guru, yaitu dengan cara menempatkan guru pada posisi atau bidang yang sesuai dengan kemampuanya