5 research outputs found

    Perubahan Pola Solidaritas Masyarakat Pedesaan Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Pola solidaritas terbentuk berdasarkan nilai dan norma yang dianut masyarakat. Solidaritas sosial terbagi menjadi dua tipe, yaitu solidaritas organik dan mekanik. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah merupakan konflik yang harus dihadapi masyarakat dengan tipe solidaritas mekanik. Nilai gotong royong dan tolong menolong yang dianut masyarakat Desa Karangendep berupa jogo tonggo menumbuhkan rasa solidaritas kuat dalam menghadapi konflik. Pola solidaritas masyarakat yang dapat berubah seiring perubahan masyarakat, membuat solidaritas masyarakat Desa Karangendep yang sebelumnya memiiki kesadaran kolektif menjadi lebih individualis. Bantuan logistik yang diberikan pemerintah saat pandemi membuat masyarakat Desa Karangendep menjadi enggan membantu satu sama lain sebab masyarakat merasa tidak ada yang perlu dibantu. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana perubahan pola solidaritas masyarakat Desa Karangendep pada masa sebelum, saat, dan sesudah pandemi Covid-19. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi yang diakhiri dengan proses Focus Group Discussion (FGD). Penelitian dilakukan di Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah dengan sasaran penelitian yaitu masyarakat Desa Karangendep, termasuk di dalamnya terdapat tokoh masyarakat dan perangkat desa. Hasil wawancara dan observasi dianalisis melalui metode analisis data model Miles dan Huberman dengan langkah mereduksi data, menyajikan data, kemudian menarik kesimpulan. Data yang telah diolah menjadi bahan bagi peneliti untuk menjelaskan bagaimana perubahan pola solidaritas masyarakat Desa Karangendep pada masa sebelum, saat, dan sesudah pandemi Covid-19. Perubahan solidaritas yang terjadi merupakan perubahan yang diakibatkan oleh konflik dan adanya sifat ketergantungan dari masyarakat pedesaan. Masyarakat Desa Karangendep memilik konsepsi “ngerasake” yang dapat diartikan bahwa “jika saya ingin dibantu, maka saya harus membantu”. Pemerintah ingin mempercepat penurunan angka penyebaran kasus Covid-19 di Desa Karangendep dengan cara memberikan bantuan berupa sembako, masker, obat-obatan, vaksin, dan sebagainya. Pada masa pandemi mulai berkahir, hubungan solidaritas masyarakat Desa karangendep sudah tidak kuat; bantuan logistik pemerintah membuat masyarakat tidak lagi memegang erat nilai kebersamaan, gotong royong, dan tolong menolong

    The Analysis Of Satisfaction On Digital Business Sector: Expectation Confrimation Model Validation

    Get PDF
    This research aims to analyze the effect of satisfaction toward technology continuance intention on digital, business sector, expectation confirmation model validation. Using for quantitative approach and the instruments of distributing questionnaires and taking samples of 100 respondent and for using analysis tools SEM-Amos. Perceived of usefulness had affected directly and not significantly to continuance intention estimate 0,072 and had affected indirectly and significantly through satisfaction estimate 0,521, in while satisfaction had affected directly and significantly on technology continuance intention estimate 0,896 with the CR value 6.241 > cut off value CR 1.69 and the probability value (p-value) estimate 0,001 < cut off p-value 0,05. Perceived of usefulness and confirmation had affected simultaneously and significantly toward continuance intention through satisfaction estimate 0,915. The result of research had shown that satisfaction had the important role for encouraging the users that they felt the technology had usefulness for fulfill their needs, so the users still keep going for using the continuance intention on digital business sector, so it’s grew prospectively in the future

    Karakteristik Capaian Index Pemberdayaan Gender di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pembangunan Masyarakat Berbasis Gender 2021

    No full text
    Yogyakarta Special Region Province is the region with the best Gender Empowerment Index (IDG) compared to other provinces in Indonesia. The figures for the Human Development Index (HDI), Gender Development Index (IPG), Gender Empowerment Index (IDG) for the Yogyakarta Special Region Province as a whole are higher than the national scale. The Gender Empowerment Index is an achievement or indicator to measure the implementation of gender justice and equality based on political and economic participation; women need to be empowered so that gender mainstreaming must be the benchmark in every human empowerment program. Gender mainstreaming is a series of strategies for integrating gender perspectives in development and development. Yogyakarta Special Region Province as a province that received the Anugerah Parahita Ekapraya (APE) award three times in 2016, 2018 and 2021; This indicates that the Yogyakarta Special Region Province is good at gender empowerment through gender mainstreaming. Good women's empowerment in each Regency/City region in the Special Region of Yogyakarta Province needs to be reviewed at the characteristics of each region to ensure equitable development and gender empowerment. The regional characteristics of the Special Region of Yogyakarta Province have differences in development and empowerment, Gunung Kidul Regency in this case is still lagging behind in terms of Expected Years of Schooling and Average Years of Schooling, apart from that, Bantul Regency is still lagging behind in terms of women's participation in parliament. Regency/City areas in the Special Region of Yogyakarta Province have different characteristics in the Gender Empowerment Index, equitable development and gender empowerment in the Special Region of Yogyakarta Province are not yet evenly distributed. &nbsp

    Perubahan Pola Solidaritas Masyarakat Pedesaan Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kabupaten Banyumas

    No full text
    Solidaritas masyarakat Banyumas yang tinggi sebagai masyarakat pedesaan menjadi modal sosial dalam menghadapi pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola solidaritas masyarakat pedesaan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kabupaten Banyumas, dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan alat analisis domain. Instrumen penelitian dengan focus group discussion dan wawancara terhadap perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga lokal. Penelitian dilaksanakan di salah satu desa di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pandemi COVID-19 dapat mengubah pola solidaritas masyarakat Banyumas dari yang sebelumnya menjunjung tinggi nilai gotong royong dan tolong menolong menjadi lebih individualis. Penelitian menunjukkan bahwa sifat ketergantungan menjadi faktor utama perubahan pola solidaritas masyarakat Banyumas dalam menghadapi pandemi COVID-19. Bantuan makanan, masker, dan obat-obatan yang diberikan pemerintah membuat masyarakat bergantung dengan pemerintah daerah, sehingga masyarakat merasa tidak perlu melakukan gotong royong dan tolong menolong untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi COVID-19. Pola solidaritas masyarakat Banyumas yang sebelumnya didasarkan pada rasa senasib sepenanggungan mulai memudar, sehingga masyarakat Banyumas saat ini menjadi lebih individualistis
    corecore