16 research outputs found
Gender, planning and human rights
Buku ini dimulai dengan menyoroti hubungan anatara gender, perencanaaan dan hak asasi manusia melalui tinjauan literatur pada masing masing tema dan dengan membuat koneksi metodologis.Bagian kedua menyoroti gagasan tentang kekuasaan dan kontrol sebagai faktor dominan dalam perencanan, menganalisisi hubungan antara gender dan hak asasi manusiaviii, 175 p.: ill.; 23 c
Gender, planning and human rights
Buku ini dimulai dengan menyoroti hubungan anatara gender, perencanaaan dan hak asasi manusia melalui tinjauan literatur pada masing masing tema dan dengan membuat koneksi metodologis.Bagian kedua menyoroti gagasan tentang kekuasaan dan kontrol sebagai faktor dominan dalam perencanan, menganalisisi hubungan antara gender dan hak asasi manusiaviii, 175 p.: ill.; 23 c
Gender, planning and human rights
Buku ini dimulai dengan menyoroti hubungan anatara gender, perencanaaan dan hak asasi manusia melalui tinjauan literatur pada masing masing tema dan dengan membuat koneksi metodologis.Bagian kedua menyoroti gagasan tentang kekuasaan dan kontrol sebagai faktor dominan dalam perencanan, menganalisisi hubungan antara gender dan hak asasi manusiaviii, 175 p.: ill.; 23 c
Gendered barriers to educational opportunities: resettlement of Sudanese refugees in Australia
This paper argues that whilst equitable educational pathways are integrated into educational policy discourses in Australia, there are significant gendered barriers to educational participation among members of the Sudanese refugee groups. The specific conditions of forced migration reinforce disadvantage and further limit opportunities. Cultural factors play a key role in this, as the data from this study demonstrate. Participants in this study are Sudanese refugees who arrived in Australia as part of the humanitarian programme. The paper draws upon interviews and focus group data that were collected for a larger study on the broader issue of resettlement of Sudanese refugees in Australia. This paper argues that women from refugee backgrounds are particularly at risk and face cultural and
linguistic barriers in accessing educational opportunities