8 research outputs found
TOLERANSI BAHAN ORGANIK PADA EFEKTIFITAS PEMAKAIAN AGENS HAYATI UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS KOPI ROBUSTA Di PERKEBUNAN KALIJOMPO KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER
Penelitian di laksanakan di Kalijompo. Sukorambi kabupaten Jember dengan luasan 1,6 Ha, Tahun 2007 s/d 2008 pada ketinggian tanah 640 dpl, kelembaban 85-90% jenis tanah Inceptisol, Pusat Penelitian Kopi Kakao Se Indonesia Desa Kaliwining Kabupaten Jember, Laboratorium hama dan penyakit Fakultas Pertanian Universitas Negeri Jember. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok 2 faktor di ulang 3 kali, dengan uji lanjutan Uji berganda DMRT dengan taraf 5%. Adapun factor pertama (I) yaitu pemakaian bahan organic (A) dengan perlakuan : A1= bekas pangkasan, A2 = pupuk kandang (kotoran ternak), A3            = bekas pangkasan/kulit kopi + jerami padi (1 : 1),A4= bekas pangkasan/kulit kopi + kotoran ternak (1 : 1). Sedangkan factor ke-dua (II) yaitu : pemakaian agen hayati (B): B1          = control, B2        = pestisida, B3               = Jamur B.bassiana (agen hayati),B4 = Nematoda Steinernema sp (agen hayati) Hasil tahun pertama : 1) perlakuan pemanfaatan bahan organik pada parameter pengamatan pada produksi, redemen kopi tidak memberikan pengaruh yang nyata, 2) perlakuan pemakaian hayati pada parameter pengamatan jumlah larva, jumlah imago, memberikan pengaruh yang nyata, 3) pemanfatan bahan organik (A) dan pemakaian agenhayati (B) terhadap peningkatan produksi dan kualitas kopi Robusta pada panen tahun pertama, terjadi interaksi pada parameter pengamatan tingkat serangan pada biji yang terserang hama H.hampei .dan parameter jumlah biji yang terserang hama H.hampei. Dan tahun kedua diperoleh hasil penelitian: 1) bahan organik memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tingkat serangan hama H. Hampei, 2) pPemakaian agens hayati tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter perlakuan, 3) pemanfaatan Bahan Organik ada efektifitas pemakaian agens hayati untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi robusta terjadi interaksi pada parameter pengamatan produksi beras
LAMA PENYIMPANAN BUAH KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL
Virgin coconut oil (VCO) merupakan produk olahan dari daging kelapa yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan buah kelapa terhadap mutu VCO yang dihasilkan. Terdapat 5 perlakuan pada penelitian ini yaitu P0, P5, P10, P15, dan P20 dengan ulangan 6 kali dan dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap non factorial dan uji BNJ. Perlakuan terbaik yaitu P20 (lama penyimpanan 20 hari) rendemen 15,65%; kadar air 0,2%; kadar asam lemak bebas 0,05%; viskositas 6,692 Pa.s
Pengujian Dua Formulasi Pakan Berbeda pada Perbanyakan Massal Serangga Ulat Grayak, (Spodoptera litura F.) pada Skala Laboratorium
Ulat Grayak, Spodoptera litura merupakan serangga fitofagus yang merusak tanaman pertanian. Stadia larva merupakan stadia yang sangat merusak hasil pertanian. Penelitian pengembangan metode perbanyakan massal (mass rearing) menggunakan formulasi tertentu diperlukan sebagai upaya untuk menghasilkan serangga uji yang homogen (umur stadia yang seragam dalam jumlah yang banyak) dengan waktu yang efisien pada skala laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh formulasi pakan buatan terhadap panjang larva, berat pupa, dan lama (periode) stadia (telur-imago) S. litura yang dipelihara pada skala laboratorium. Formulasi pakan buatan yang diuji pada penelitian ini adalah formulasi Poitout dan Singh and Moore Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larva S. liturayang dipelihara dengan menggunakan pakan buatan formulasi Singh and Moore menghasilkan penambahan panjang larva, penambahan berat tubuh pupa, dan pemendekan waktu stadia S. litura dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan formulasi Poitout. Pakan buatan yang dibuat dengan formulasi Singh and Moore dapat dijadikan sebagai alternatif pakan untuk mass rearing S. litura pada skala laboratorium
PENINGKATAN KUALITAS PENGOLAHAN HASIL KOPI ROBUSTA PADA KELOMPOK TANI SANGKURIANG DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER
ABSTRAKMitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kelompok tani Sangkuriang Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang memiliki potensi ketersediaan hasil panen kopi robusta cukup banyak tetapi belum diupayakan pengolahan hasil kopi robusta secara optimal sehingga perlu adanya transfer teknologi tepat guna yang mudah diterapkan untuk meningkatkan kualitas produk melalui pembuatan kopi instan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani mitra kopi dalam meningkatkan kualitas pengolahan hasil kopi robusta, transfer teknologi tepat guna yang baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi penanganan pasca panen kopi robusta dan membuka peluang calon wirausaha baru dengan produk kopi robusta instan. Metode kegiatan yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi untuk menjamin transfer pengetahuan dan teknologi berjalan sesuai target dan sasaran sehingga petani mitra berhasil mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 1) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tercapai dengan tanggapan yang baik dan antusias yang tinggi dari mitra; 2) Efisiensi penanganan pascapanen kopi mitra tercapai melalui pengembangan produk kopi instan yang dibuat dengan teknologi yang sederhana dan dengan bahan baku yang tersedia di lapang; 3) Peluang wirausaha baru bagi mitra dengan produk kopi robusta instan kemasan. Kata kunci: kopi instan; kualitas; produk; robusta ABSTRACTPartners for community service activities are the Sangkuriang Farmers Group, Garahan Village, Silo District, Jember Regency which has the potential for the availability of Robusta coffee in large quantities but has not tried to process Robusta coffee products optimally so that proper handling is needed. transfer. easy-to-apply technology to improve quality. products through instant coffee making. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of partner coffee farmers in improving the quality of robusta coffee processing, transfer of appropriate new technologies to improve post-harvest handling efficiency of robusta coffee and open up new opportunities. for prospective entrepreneurs with instant robusta coffee products. The method of activity used includes counseling, training, mentoring, and evaluation to ensure the transfer of knowledge and technology goes according to targets and targets so that partner farmers succeed independently. The results of the activity show that 1) Increased knowledge and skills of partners are achieved with a good response and high enthusiasm from partners; 2) Efficiency of post-harvest handling of partner coffee is achieved through the development of instant coffee products made with simple technology and with raw materials available in the field; 3) New entrepreneurial opportunities for partners with packaged instant robusta coffee products. Keywords: instant coffe; product; robusta; qualit
DIVERSIFIKASI OLAHAN PRODUK DAGING BUAH DAN LIMBAH AIR KELAPA PADA KELOMPOK PENGAJIAN AL-BAROKAH DESA SUMBERJAMBE - JEMBER
Sumberjambe merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mata pencaharian utama penduduknya adalah petani. Banyaknya area persawahan dan tegalan ini mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan galengan atau pembatas antar sawah/tengalan dengan menanam pohon yang tidak memerlukan pemeliharaan rumit. Disetiap galengan lahan persawahan dan tegalan selalu ditanami pohon kelapa. Potensi buah kelapa yang dapat dijadikan produk komersial ini belum banyak diketahui masyarakat. Kelompok pengajian Al Barokah yang beranggotakan 22 orang ini tergabung dalam bidang keagamaan yang berkeinginan untuk belajar berwirausaha dengan memanfaatkan potensi buah kelapa, akan tetapi masih belum mengetahui olahan produk buah kelapa. Daging kelapa dapat diolah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah kelapa parut kering yang memiliki kelebihan daya simpan lebih lama serta dapat dijadikan bahan baku berbagai olahan makanan. Selain daging kelapa, pemanfaatan limbah air kelapa juga belum banyak diketahui masyarakat setempat. Air kelapa biasanya hanya dimanfaatkan sebagai nata the choco dan minuman isotonik, bahkan dibuang percuma. Adanya kegiatan ini akan menstimulasi masyarakat setempat untuk memanfaatkan kekayaan nutrisi pada buah kelapa dengan lebih bijak. Pelatihan pembuatan produk olahan daging kelapa dan sirup kelapa diberikan oleh tim pelaksana. Antusiasme kelompok pengajian ini terlihat dari semangat ingin tahu dan membuat produk sirup kelapa dan KPK secara mandiri. Kata Kunci— kelapa, kering, parut, produk, siru
PENGARUH ZPT NABATI DAN MEDIA TUMBUH TERHADAP PEKEMBANGAN KOPI ROBUSTA
Indonesia occupies the 4th position of the 5 main coffee producing countries in the world. Coffee plants are a high foreign exchange earner in the Indonesian economy. Data from the Central Statistics Agency (BPS) show that Indonesia's coffee production in 2021 was the highest in the last decade, reaching 774.6 tonnes. This number increased by 2.75% from the previous year of 753.9 thousand tonnes. Coffee seed germination takes a long time due to seed dormancy. Coffee growth can be optimal with the provision of growth regulators. Good planting media can produce quality coffee seeds, because in good media there are nutrients needed by plants. The research was conducted at the Jember State Polytechnic Soil Wire House Laboratory in February-May 2022. Data were analyzed using Factorial RAK with a 5% BNJ follow-up test. The results showed that the combination treatment of planting media and natural ZPT concentrations had a significant effect on the generative growth of Robusta coffee (Coffea canephora L) including germination percentage, root length, height and seedling diameter
Analisis Usaha Budidaya Bibit Tanaman Mint dan Lidah Buaya Pada Lahan Pekarangan di Kecamatan Sumbersari Jember
Mitra kegiatan adalah 5 orang ibu yang mewakili kelompok PKK RW 27 Kelurahan Tegal Boto Lor yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Sumbersari Jember. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah lahan pekarangan yang terbatas di lokasi mitra belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan sistem pertanian pekarangan. Permasalahan mitra diselesaikan melalui solusi berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pengembangan sistem pertanian pekarangan untuk budidaya tanaman mint dan tanaman lidah buaya dengan memanfaatkan penggunaan kembali (re-use) limbah sampah plastik sebagai pengganti polibag. Pemanfaatan limbah plastik akan menekan biaya produksi sehingga keuntungan yang akan diperoleh mitra akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga di tengah masa pandemi dan endemi Covid-19. Â Analisis usaha memperlihatkan bahwa budidaya bibit mint memiliki nilai R/C ratio sebesar 2.98 dan nilai R/C ratio budidaya bibit lidah buaya sebesar 2.32. Nilai R/C ratio lebih besar daripada nilai 1 menunjukkan bahwa budidaya bibit mint dan budidaya bibit lidah buaya sangat layak untuk dijalankan atau dikembangkan. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.Mitra kegiatan adalah 5 orang ibu yang mewakili kelompok PKK RW 27 Kelurahan Tegal Boto Lor yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Sumbersari Jember. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah lahan pekarangan yang terbatas di lokasi mitra belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan sistem pertanian pekarangan. Permasalahan mitra diselesaikan melalui solusi berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pengembangan sistem pertanian pekarangan untuk budidaya tanaman mint dan tanaman lidah buaya dengan memanfaatkan penggunaan kembali (re-use) limbah sampah plastik sebagai pengganti polibag. Pemanfaatan limbah plastik akan menekan biaya produksi sehingga keuntungan yang akan diperoleh mitra akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga di tengah masa pandemi dan endemi Covid-19. Analisis usaha memperlihatkan bahwa budidaya bibit mint memiliki nilai R/C ratio sebesar 2.98 dan nilai R/C ratio budidaya bibit lidah buaya sebesar 2.32. Nilai R/C ratio lebih besar daripada nilai 1 menunjukkan bahwa budidaya bibit mint dan budidaya bibit lidah buaya sangat layak untuk dijalankan atau dikembangkan. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.
Kata kunci — analisis usaha, bibit, lidah buaya, min