20 research outputs found
NASIONALISME DALAM CERPEN “MARDIJKER” KARYA DAMHURI MUHAMMAD: KAJIAN POSKOLONIALISME
Abstract This writing tries to see nationalism reflected from a short story entitled “Mardijker” by Damhuri Muhammad using postcolonial perspective. This short story also contain historical background about Belanda Depok, a group of slaves who work for Dutch landlord in Depok, Cornelis Chastelein, which later he released all the slaves. Postcolonial perspective is used to identify nationalism reflected from the character of the story, whether it is a centrifugal or a centripetal nationalism. The analysis is done in contextual level of nationalism, which is considered as a will to establish a world which in that world, East can actualize their self in a free way, without any pressure from West. The nationalism that present in the short story is a centripetal nationalism which pulled back the memories to the past and considered that the world had been exist before and can be found again.
Keywords: nationalism, postcolonialism, centripetal nationalism
DISKRIMINASI DI RUANG SEKOLAH PADA FILM-FILM ZAINICHI
Japan's defeat in World War II did not necessarily become a complete liberation for the Korean zainichi. Japanese zainichi still feels discriminatory acts after Japan's colonization. The depiction of poverty and the living conditions of the zainichi who experience discrimination often colour the storylines of zainichi-themed films, including the Yakiniku Dragon, Go, and Pacchigi, objects of this research. Among the descriptions of the discrimination experienced by Zanichi, there is one similarity in the three films that is interesting to study further, the school setting, which is part of the storyline. The school became one of the spaces where discrimination against Korean zainichi took place.
This study used the descriptive qualitative method. By using definition of discrimination in social perspective, this study discusses what forms of discrimination toward zainichi are reflected in three zainichi films, Pacchigi, Yakiniku Dragon and GO.
The result shows some forms of discrimination toward zainichi. The forms of discrimination are physical violence, verbal violence and also social discrimination in the form of rejection and neglect from the majority group, namely Japanese society.
 
PEMBERDAYAAN EKONOMI DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH MALANG MELALUI PELATIHAN MASAKAN JEPANG
Banyaknya usaha kuliner khas Jepang, dari yang berskala restoran hingga kedai kaki lima, membuat masyarakat dapat memilih variasi makanan. Variasi kuliner Jepang ini berpotensi bagi pengembangan usaha kuliner pada masyarakat yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu usaha pemberdayaan ekonomi dilakukan pada kegiatan pengenalan dan pelatihan masakan Jepang kepada Panti Asuhan Putri Aisyiyah Malang. Panti Asuhan Aisyiyah ini mempunyai bidang usaha kuliner, berupa katering kue dan masakan khas nusantara. Pengenalan dan pelatihan masakan Jepang ditujukan untuk memberikan wawasan dan keterampilan baru, dan dapat memperkaya menu catering yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi, sehingga dapat menambah dukungan finansial bagi operasional panti asuhan. Masakan yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah oyakodon dan katsudon. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 1 hari, dengan peserta sebanyak 6 (enam) orang, yang terdiri dari 3 (tiga) orang karyawan catering, dan 3 (tiga) orang anak panti asuhan. Kegiatan ini dilakukan secara daring (dengan melihat video yang dibuat oleh tim, dengan native Jepang sebagai kokinya), dan luring (praktik memasak oyakodon dan katsudon). Hasil dari kegiatan ini adalah antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan, dan peserta dapat mengikuti dan memasak sesuai dengan arahan native Jepang. Setelah pelatihan dilaksanakan, masukan bagi tim adalah permintaan peserta agar tim dapat mengenalkan masakan Jepang yang lainnya seperti sushi, dan juga mengajarkan table manner prasmanan
Nasionalisme Zainichi dalam Film Chi To Hone Karya Sutradara Yoichi Sai.
Isu-isu poskolonialisme dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti
pengaruhnya terhadap negara jajahan, bentuk perlawanan oleh bangsa terjajah,
dan nasionalisme. Nasionalisme dapat dipandang dari dua sisi. Kebangkitan
nasionalisme merupakan tonggak perjuangan yang mampu menyatukan bangsa
terjajah. Namun di sisi lain, nasionalisme juga berpotensi dikonstruksi oleh
penjajah untuk memuluskan kekuasaannya di negara terjajah. Masalah
nasionalisme tersebut juga tercermin dalam film Chi to Hone yang menceritakan
kehidupan sehari-hari etnis minoritas zainichi di Jepang.
Fokus penelitian ini adalah pada homogenisasi kultural yang pada
akhirnya memaksa kelompok zainichi untuk memilih antara menjadi kominka atau
tetap memegang teguh rasa nasionalismenya terhadap Korea Utara. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari dialog dan
tangkapan layar dalam film Chi to Hone serta dokumen yang berkaitan dengan
fokus permasalahan. Landasan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ruang poskolonial Sara Upstone beserta teori pendukung Mise-en-scene.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun homogenisasi kultural
oleh Jepang sebagian berhasil diterima oleh kelompok zainichi demi mendapatkan
kehidupan yang lebih layak, ideologi kelompok zainichi tersebut tetap anti
Jepang. Penggunaan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari, segala bentuk
dukungan terhadap komunisme dan ideologi Korea Utara, serta diskriminasi yang
dilakukan kelompok zainichi terhadap orang Jepang merupakan representasi
nasionalisme mereka terhadap negara Korea Utara
Mekanisme Pertahanan Diri Pada Tokoh Otazawa Mei dalam Drama Sixteen Shoukougun
Mekanisme pertahanan diri merupakan sebuah proses pada alam bawah
sadar seseorang yang mempertahankannya dari kecemasan yang dapat
mengancam suatu kenyamanan individu tersebut. Salah satu karya yang
merepresentasikan mekanisme pertahanan diri adalah Sixteen Shoukougun.
Sixteen Shoukougun merupakan drama yang disutradarai oleh Smith. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh Otazawa Mei mengatasi
kecemasan yang muncul ketika dirinya terpisah dengan Ibuki dan perasaan
tertekan ketika teringat dengan kejadian traumatik di masa lalunya yang
menyebabkan dirinya menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk
menghilangkan kecemasan tersebut.
Menurut Sigmund Freud, terdapat tujuh bentuk mekanisme pertahanan
yaitu, identifikasi, pemindahan atau reaksi kompromi, represi, fiksasi, regresi,
pembentukan reaksi, dan proyeksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif, dimana dalam penelitian ini penulis mengambil data yang berasal dari
kata-kata dan tindakan dari objek yang diteliti dan mengkaitkannya dengan teori
mekanisme pertahanan diri oleh Sigmund Freud.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Otazawa Mei melakukan lima
bentuk mekanisme pertahanan diri yaitu, fiksasi, regresi, represi, reaksi agresi,
dan rasionalisasi. Fiksasi dilakukan Mei dengan tujuan untuk memperoleh
kepuasan dan keamanan dengan cara terus berada di sisi Ibuki. Regresi terjadi
ketika Mei mengalami sebuah kecemasan akibat diketahuinya kejadian traumatik
di masa lalunya yang menyebabkan dirinya regresi ke tahap dimana Mei
melakukan Fiksasi. Represi yang terjadi pada Mei merupakan pencampuran antara
represi dan pemindahan yang akhirnya menghasilkan represi dan fobia, dimana
fobia yang ditunjukkan oleh Mei merupakan ketakutan terhadapa laki-laki. Selain
itu, Mei juga mengalami mimpi buruk tentang peristiwa masa lalunya. Reaksi
agresi dilakukan ketika Mei mengarahkan agresinya kepada dirinya sendiri dan
mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Rasionalisasi terjadi ketika Mei mencoba
untuk mengurangi kekecewaan ketika tujuan utamanya untuk memiliki teman
baru tidak tercapai
Strategi Kebertahanan Grup Idola JKT48 pada Masa Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat besar di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satu contohnya yaitu grup idola asal Indonesia, JKT48, yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Di masa pandemi ini, JKT48 terpaksa harus menghentikan sementara semua kegiatan atau event offline, seperti acara teater, event handshake, konser, dan tour JKT48. Fokus penelitian ini adalah membahas mengenai strategi kebertahanan yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi Covid-19.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari berbagai literatur-literatur, seperti dari buku, majalah, jurnal, artikel internet, surat kabar, serta dokumen yang berkaitan dengan fokus permasalahan. Landasan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional dari Talcot Parson.
Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai strategi-strategi kebertahanan yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi Covid-19, yang dibahas menggunakan konsep AGIL, yaitu adaptation, goal attainment, integration, dan latency. Wujud adaptasi yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi, seperti melakukan restrukturisasi, melakukan pembubaran sistem tim, membuat single original JKT48, mengubah format kegiatan JKT48 menjadi online, mengadakan JKT48 tour, dan mengadakan kegiatan meet & greet JKT48. Wujud goal attainment JKT48 di masa pandemi, seperti survive atau bertahan di masa pandemi, memberikan energi positif dan hiburan kepada fans JKT48 di masa pandemi, memperkenalkan JKT48 lebih luas lagi, dan menjadi wadah yang baik bagi para gadis remaja yang ingin menjadi idol. Wujud integrasi dari pihak JKT48 kepada fans JKT48 di masa pandemi, seperti melakukan live streaming di aplikasi showroom, membuat konten Tiktok dan Youtube, dan membuat program live streaming variety show. Adapun wujud integrasi dari pihak fans JKT48 kepada pihak JKT48 di masa pandemi, seperti ikut serta dalam voting awards, melakukan promosi kegiatan member JKT48, dan melakukan pembelian layanan private message. Wujud latensi yang dilakukan oleh pihak JKT48 dan fans JKT48, seperti menegakkan aturan golden rules dan aturan untuk fans JKT48. Pihak JKT48 dan fans JKT48 melakukan strategi-strategi kebertahanan tersebut, sebagai upaya untuk mempertahankan grup idola JKT48 dari pembubaran, yang disebabkan karena ditiadakannya semua kegiatan JKT48 di masa pandemi. Sesuai dengan teori Talcot Parsons, yaitu konsep AGIL, dalam hal ini pihak JKT48 dan juga fans JKT48 berhasil menerapkan fungsi atau konsep tersebut dengan baik
Wacana Kekuasaan Dalam Anime Tate No Yuusha No Nariagari Karya Aneko Yusagi
Wacana merupakan produk politik, di mana wacana terikat dengan
peraturan yang ditegakkan melalui praktik sosial untuk mengendalikan dan
mengawasi. Wacana kekuasaan terjadi juga dalam anime Tate no Yusha no
Nariagari pada tokoh Iwatani Naofumi. Anime Tate no Yuusha no Nariagari
adalah sebuah seri novel ringan Jepang yang ditulis oleh Aneko Yusagi, dalam
penelitian ini berfokus pada wacana kekuasaan yang digambarkan oleh tokoh Raja,
Putri Malty dan Uskup Agung
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif analisis dan menggunakan teori kekuasan Michel
foucault yang berisi mengenai berbagai bentuk wacana kekuasaan dan
pendisiplinan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan menganalisa data-data yang
telah didapatkan oleh penulis, penulis mendapatkan kesimpulan mengenai
kekuasaan tokoh Raja Putri Malty dan Uskup agung. Untuk menjaga kepercayaan
tiga pahlawan yang ada pada kerajaan Melromarc. Raja, Putri Malty, dan Uskup
Agung menggunakan kekuasaanya untuk mengontrol dan mendisiplinkan
pahlawan perisai, Iwatani Naofumi dianggap tidak seidiologi dan dapat
membahayakan kekuasaan
Dampak Permainan Yu-Gi-Oh! TCG terhadap Tingkat Stres pada Anggota Komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari beban pikiran dan beban hidup yang dialaminya. Beban-beban tersebut dapat menumpuk dan menjadi stres. Anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang pun tidak lepas dari adanya stres. Oleh karena itu, setiap manusia mempunyai cara untuk mengatasi tingkat stres (coping). Bermain Yu-Gi-Oh! TCG adalah salah satu sarana coping bagi anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang. Peneliti ingin meneliti bagaimana hubungan bermain Yu-Gi-Oh! TCG terhadap tingkat stres anggota komunitas Yu- Gi-Oh! Metagame Malang.
Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk meneliti penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk mengambil data menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data primer berupa kuesioner Perceived Stress Scale yang diberikan kepada anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang dan kemudian data dilakukan analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan bermain Yu-Gi-Oh! TCG terhadap tingkat stres anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang memiliki suatu dampak, yaitu anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang yang bermain Yu-Gi-Oh! TCG dalam sebulan terakhir memiliki tingkat stres yang tidak tergolong tinggi
Representasi Makna Kucing dalam Film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu Karya Okada Mari.
Kucing merupakan hewan yang sangat dicintai oleh masyarakat Jepang, kucing sering menjadi simbol dari kebahagiaan, kemakmuran dan menjadi ikon dari budaya populer masyarakat Jepang. Di sisi lain terdapat anggapan negatif dan menyeramkan mengenai sosok kucing yang diceritakan dalam beberapa folklor Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi makna kucing dalam film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu karya Okada Mari yang rilis pada tahun 2020.
Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Untuk menganalisis makna kucing, penulis menggunakan teori semiotika Roland Barthes mengenai ketiga tahapan pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu karya Okada Mari. Data-data penelitian diperoleh melalui dokumentasi tangkapan layar dan catatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing, selain lucu juga memiliki makna istimewa dan menjadi pelindung. Namun, kucing memanfaatkan image tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Mitos kucing dengan banyak nyawa yang diangkat dalam film, merupakan penggambaran dari seekor kucing yang rakus licik serta suka memanipulasi manusia untuk mendapatkan keinginannya
Perilaku Fobia Sosial pada Tokoh Gotou Hitori dalam Manga Bocchi the Rock! Karya Aki Hamaji.
Fobia sosial adalah sebuah gangguan perilaku yang ditandai oleh kecemasan
berlebihan ketika seorang individu berada di situasi sosial. Fobia sosial ditemukan
dalam manga Bocchi the Rock! yang menceritakan tentang Gotou Hitori, seorang
gadis introvert penyendiri yang mulai belajar bermain gitar dan ingin bergabung
dengan sebuah band karena merasa itu bisa menjadi peluang bagi dirinya untuk
menjadi populer. Fokus masalah pada penelitian ini adalah bentuk-bentuk perilaku
fobia sosial dan upaya mengatasinya pada tokoh Gotou Hitori dalam manga Bocchi
the Rock!.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif perilaku oleh
Clark & Wells dan Gillian Butler, serta teori tanda visual manga oleh Brenner. Jenis
penelitian ini merupakan deskriptif analisis sehingga hasil analisis yang berupa
gambar akan dideskripsikan secara berurutan dan berbentuk narasi.
Setelah dilakukan analisis data, terdapat lima belas data perilaku fobia sosial
yang ditemukan pada manga Bocchi the Rock1 karya Aki Hamaji. Pada cognitive
aspect, terdapat tiga data mengenai activates belief and assumption dan dua data
tentang processing of self as a social subject. Pada behavioural aspect, ditemukan
tiga jenis safety behaviour yang digunakan yaitu, subtle avoidance, escape, dan
berbohong. Lalu, pada physiological aspect, terdapat empat gejala kecemasan saat
berada di situasi sosial yaitu tubuh berkeringat, gemetaran, menangis, dan kehilangan
kesadaran. Pada upaya mengatasi fobia sosial, terdapat dua tahap upaya yaitu
membangun kepercayaan diri dan mengubah pola pikir